Disusun Oleh :
UNIVERSITAS PEKALONGAN
2018
Judul Skripsi : Faktor Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadia Kusta di Kota
Pekalongan
Jenis Penelitian :Dalam skripsi yang berjudul Faktor Faktor yang Berhubungan
Dengan Kejadia Kusta di Kota Pekalongan menggunakan jenis penelitian
observasional dengan pendekatan case control dengan waktu restropektif
menggunakan uji chi square dengan jumlah sampel 43 kasus dan 43 kontrol.
Kasus adalah sampel yang menderita kusta sedangkan control adalah sampel
tetangga penderita kusta yang mempunyai karakteristik sama tetapi tidak
menderita kusta.
1. Umur
Hasil uji statistik variable umur dengan kejadian kusta didapatkan
nilai p 0,559>0,05 yang berarti tidak ada hubungan antara umur dengan
kejadian kusta di kota Pekalongan
2. Jenis Kelamin
Hasil uji statistic variable jenis kelamin dengan kejadian kusta
didapatkan nilai p 1,000>0,05 yang berarti tidak ada hubungan antara jenis
kelamin dengan kejadian kusta Pendidikan
3. Pendidikan
Hasil uji statistic variable pendidikan dengan kejadian kusta
didapatkan nilai p 0,012<0,05 yang berarti da hubungan antara pendidikan
dengan kejadian kusta. Hasil perhitungan OR didapatkan nilai OR: 3,2
yang berarti orang yang berpendidikan rendah mempunyai kemungkinan
terkena kusta 3,2 kali lebih besar dibandingkan yang berpendidikan tinggi.
4. Pekerjaan
Hasil uji statistic variable pekerjaan dengan kejadian kusta
didapatkan nilai p 0,336>0,05 yang berarti tidak ada hubungan antara
pekerjaan dengan kejadian kusta.
5. Riwayat Penyakit
Hasil uji statistic variable riwayat penyakit dengan kejadian kusta
didapatkan nilai p 0,000<0,05 yang berarti ada hubungan antara riwayat
penyakit dengan kejadian kusta. Hasil perhitungan OR : 5,5 yang berarti
keluarga mempunyai riwayat penyakit kusta mempunyai kemungkinan 5,5
kali lebih besar disbanding keluarga yang tidak mempunyai riwayat
penyakit kusta.
6. Kontak Langsung
Hasil uji statistic variable kontak langsung dengan kejadian kusta
didapatkan nilai p 0,000<0,05 yang berate ada hubungan antara kontak
langsung dengan kejadian kusta. Hasil perhitungan OR :7,1 yang berarti
orang yang pernah kontak langsung dengan penderita kusta mempunyai
kemungkinan untuk terkena kusta 7,1 lebih besar disbanding orang yang
tidak pernah kontak langsung dengan penderita kusta.
7. Kebiasaan mandi
Hasil uji statistic variable kebiasaan mandi dengan kejadian kusta
didapatkan nilai p 0,000<0,05 yang berarti ada hubungan antara kebiasaan
mandi dengan kejadian kusta. Hasil perhitungan OR didapatkan 5,9 yang
berarti orang yang mempunyai kebisassan mandi tidak pakai sabun
mempunyai kemungkinan terkena kejadian kusta 5,9 kali lebih besar
disbanding orang yang mandi pakai sabun.
8. Pencahayaan
Hasil uji statistic variable pencahayaan dengan kejadian kusta
didapatkan nilai 0,005<0,05 yang berartri ada hubungan antara
pencahayaan dengan kejadian kusta. Hasil perhitungan OR didapatkan 3,4
yang berarti responden yang pencahayaan rumahnya tidak memenuhi
syarat (<60 lux) mempunyai kemungkinan untuk terkena kusta 3,4 kali
lebih besar dibandingkan dengan responden yang pencahayaan rumahnya
memenhi syarat (min 60 lux).
9. Ventilasi
Hasil uji statistic variable ventilasi dengan kejadian kusta
didapatkan nilai 0,030<0,05 yang berarti ada hubungan antara ventilasi
dengan kejadian kusta. Hasil perhitungan OR didapatkan 2,6 yang berarti
orang yang mempunyai ventilasi rumahnya tidak memenuhi syarat (<10%
luas lantai) mempunyai kemungkinan terkena kusta 2,6 kali lebih besar
dibandingkan dengan orang yang ventilasi rumahnya memenuhi syarat
(min 10% luas lantai).
10. Jenis Lantai
Hasil uji statistic variable jenis lantai dengan kejadian kusta
didapatkan nilai 0,009<0,05 yang berate ada hubungan antara jenis lantai
dengan kejadian kusta. Hasil perhitungan OR 3,7 yang berartu orang yang
jenis lantainya tidak memenuhi syarat (tidak kedap air) mempunyai
kemungkinan terkena kusta 3,7 kali lebih besar disbanding orang yang
jenis lantainya memenuhi syarat (kedap air).
--Continue
--Continue -- ok
Telaah Kritis
Variabel bebas dalam penelitian ini menggunakan variable umur dan jenis
kelamin yang seharusnya variable tersebut dimasukan dalam variable
pengganggu.