Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN REVIEW HASIL SEMINAR MENDIDIK ANAK

DENGAN CINTA DI ZAMAN NOW

Oleh:

Astiwi Safitri
(4516091071)
Kelas Psikologi B

UNIVERSITAS BOSOWA
MAKASSAR
2018
REVIEW SEMINAR MENDIDIK ANAK ZAMAN NOW DENGAN CINTA

Oleh: Astiwi Safitri (4516091071)

Kehidupan mulai berubah dimana kebutuhan anak di masa lalu tidak semua bisa disamakan
di masa kini. Sudah tidak relevan jika orang tua menggunakan didikan orang tua zaman dahulu
untuk saat ini Namun, hal itu tidak banyak dimengerti oleh semua pendidik. Lingkungan yang
mendominasi dalam hal perkembangan anak, membuat sang ana dapat bertumbuh sesuai
zamannya. Sedangkan, lingkungan yang tidak mendukung dapat menghambat tumbuh dan
kembang sang anak.

Pemateri Pertama: Erlinda.MP.

Pemateri pertama yaitu Ibu Erlinda sebagai direktur komisi perlindungan anak Indonesia
dan juga merupakan perempuan berpengaruh di Indonesia. Diawal materinya ia mengatakan
bahwa terlalu banyak persoalan anak yang terjadi di seluruh Indonesia dimana negeri kita darurat
kesehatan anak.

Salah satu penyebabnya adalah:

Komunikasi yang tidak saling memahami antara anak dan orang tua akhirnya menjadi konflik.
Komunikasi yang tidak saling memahami ini memiliki dampak negatif yang akan berpengaruh
pada kepribadian dan kesehatan mental anak. Jadi, mendidik anak itu misteri. Disebabkan kita
harus memiliki banyak strategi untuk memaksimalkan tumbuh kembang anak, memperhatikan
kecerdasan yang dimilikinya dan memberikan ruang untuk mengembangkan kemampuannya
sehingga bisa mengenal diri sendiri dan menumbuhkan konsep diri yang positif.

Permasalahan besar di era ini adalah bahwa orang tua tidak mengerti kebutuhan anak.
Dimana sifat anak suka bermain. Setiap anak memiliki naluri untuk bermain. Dalam bermain anak
bisa bereksperimen dan mengesplorasi dirinya, menjelajah belajar dengan suka cita. yang menjadi
permasalahannya bahwa anak seringkali belajar dengan dipaksa, dimana terkandung kekerasan
didalamnya baik dilakukan oleh guru maupun ornag tua.

Inti daripada yang disampaikan Ibu merlinda bahwasanya ketika anak diberikan kesempatan untuk
bermain dengan suka cita maka akan bangkit potensi-potensi yang ada. Jika anak dididik dengan
cinta, dibanjiri dengan cinta, dengan perasaan kasih sayang maka prestasi anak dalam bidang
apapun yang menjadi bakat atau kesukaannya akan optimal.

Ada sebuah tips yang dibagikan oleh kak Erlinda, dimana anak seharusnya diberikan
informasi yang positif ketika sedang pada gelombang otak dimana anak sangat focus, misalnya
ketika anak sedang bermain game atau menonton siaran televise kesukaannya. Katakana dengan
positif sebuah nasehat yang positif dan tidak mengandung unsur melarang sehingga akan mudah
diterima oleh anak misalnya “ohhh anakku sayang calon presiden, hobby banget yah main game,
main gamenya serius banget dari tadi focus main terus, tapi masa ia calon presiden main game
melulu?

Dalam kasus ini bahwa orang tua mendidik anaknya dengan cinta. Dimana cinta adalah
perasaan. Perasaan cinta harus dikembangkan dalam diri setiap orang tua dan tidak bias ditukar
dengan ajal atau logika.

Initnya bahwa anak yang hebat terlahir dari orang tua yang memiliki kesehatan mental yang baik
pula. Berdasarkan hasil pengamatan bahwa hamper semua orang hebat memilii masa kanak-kana
yang dilimpahi kasih sayang oleh orang tuanya, bukan dihujani kemarahan dan hujatan. Semoga,
semua yang ada diruangan ini bias menjadi orang tua yang selalu melimpahkan cinta dan kasih
sayang kepada anak-anaknya.

Pemateri ke 2:

Ibu Rahmah Rifani, S.Psi. M.Si (Psikolog dari HIMPSI SUL-SEL)

Tujuan mendidik anak adalah agar anak merasa dicintai dan aman. Menikmati masa kanak-
kanaknya, menjalin hubungan dengan orang tua dan orang lain dan menyesuaikan diri dengan
lingkungan sosialnya.

Dalam beberapa kasus, anak seringkali tidak beruntung disebabkan mendapatkan perlakuan yang
tidak sepantasnya oleh orang tua, ada anak jalanan yang diterlantarkan, anak yang menjadi korban
kekerasan dari orang tua karena orang tua tidak memperhatikan anaknya juga disebabkan
traumatic di masa lalu yang membuat anak bertumbuh dan berkembang dengan tidak maksimal.
Akan tetapi, anak yang mampu melewati masa traumatic dimasa kecilnya tersebut akan menjadi
anak yang resilien dan mampu melewati masa-masa sulit selanjutnya.
Dalam materi Ibu Fani, dijelaskan tentang pengelompokkan kecerdasan anak dnegan delapan jenis
kecerdasan, yakni:

1. Kecerdasan matematika-logika
2. Kecerdasan bahasa
3. Kecerdasan visual
4. Kecerdasan musical
5. Kecerdasan kinestetik
6. Kecerdasan interpersonal
7. Kecerdasan intrapersonal
8. Kecerdasan naturalistic

Diman kecerdasan ini berhubungan dengan kemampuan seseorang dalamberpikir secara


Induktif dan deduktif.

Pemateri ketiga: dr. Eka Yusuf Inrakartika, M.Kes. Sp.A (Staf Pengajar Anatomi Fakultas
Kedokteran UNHAS)

Tumbuh kembang anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan dan gizi yang diberikan oleh
orang tua. Sifatnya berbeda tapi tidak bisa dipisahkan. Pertumbuhan itu berhubungan dengan
ukuran, panjang, umur tulang, tanda-tanda seks, dan keseimbangan metabolic.

Menurut dr. Indra bahwa tidak ada yang kalah menyenangkan daripada mengamati tumbuh
kembang anak.

Saya percaya bahwa anak yang memiliki karakter mental yang baik akan memiliki kekuatan
mental yang baik pula.

ANAK DAN GADGET.

Alasan kenapa orang tua memberikan kebebasan kepada anakknya untuk bermain gadget:

1. Karena orang tua lagi sibuk


2. Menghibur anak yang rewel
3. Agar tidak ketinggalan
4. Tidak mau kalah dengan orang tua lain.
dampak negatif yang ditimbulkan oleh gadget:
1. otak: radiasi gelombang elektro magnetik
2. mata: radiasi s; bicara sinar biru
3. perkembangan: bicara ekspresif, emosional.

Hal yang harus dilakukan untuk menghindari dampatk negatif dari gadget:
Jika digunakan ditempat tidur sebaiknya flight mode
Sebaiknya mendowload video secara ofline daripada streaming

Anda mungkin juga menyukai