Anda di halaman 1dari 30

EMOSI,

STRESS DAN
DEPRESI
EMOSI
1. PENGERTIAN :
suatu reaksi kompleks yang mengait satu tingkat
tinggi kegiatan dan perubahan – perubahan
secara mendalam, serta dibarengi perasaan
yang kuat atau disertai keadaan afeksi
Satu keadaan yang terangsang dari organisme
mencakup perubahan – perubahan yang
disadari yang mendalam sifatnya dan adanya
perubahan perilaku
Goleman : Suatu perasaan dan pikiran-
pikiran khasnya suatu keadaan biologis
dan psikologis dan serangkaian
kecenderungan untuk bertindak
* perubahan pada individu dari kondisi
tenang atau normal kepada suatu
perasaan yang kuat yang diekspresikan
sebagai : marah, takut, ngeri, sedih,
gembira, terkejut dll
2. Stabilitas Emosi
Kemampuan seseorang untuk tetap dapat
mengendalikan dirinya pada waktu
mendapatkan rangsangan – rangsangan dari
luar sehingga tidak menimbulkan gangguan
emosional dan dirinya dalam keadaan tetap
baik
Kematang Emosi
* Kematangan Emosi : seseorang tidak
meledakkan emosinya dihadapan orang
lain melainkan menunggu saat dan tempat
yang lebih tepat untuk mengungkapkan
emosinya dengan cara – cara yang lebih
dapat diterima
* Individu dapat menilai situasi secara kritis
terlebih dahulu sebelum bereaksi secara
emosional
* Tidak lagi bereaksi tanpa berfikir
Karakteristik psikologis individu
yang mempunyai emosi yang stabil
dan tidak stabil
Emosi yang stabil / matang
1. Berkembang kearah kemandirian
2. Kemampuan menerima kenyataan
3. Kemampuan beradaptasi
4. Kesiapan berespon
5. Kapasitas untuk seimbang
6. Pemahaman empatik
7. Mengatasi rasa marah
Ciri – ciri lain dari emosi yang stabil
Kreatif, produktif, tidak mudah cemas, tidak
mudah tegang dan frustasi, semangat tinggi
dan efisien
Ciri – ciri emosi yang tidak stabil sebaliknya
Faktor – faktor yang mempengaruhi
kematangan emosi
1. Usia
2. Pengalaman : produk belajar yang hanya
akan dicapai melalui pelatihan dan
disiplin
3. Kontrol emosi : pengaturan emosi /
perasaan sesuai dengan tuntutan
lingkungan atau situasi dan standart
dalam diri individu yang berhubungan
dengan nilai – nilai, cita – cita dan prinsip
Managemant mengatasi emosi
1. Dengan akal / secara rasional Ex:
- Memikirkan kembali sebab – sebab
kecemasan
- Mempertanyakan asumsi – asumsi
yang melandasi
- Siap menghadapi hal yang terburuk
2. Dengan langkah pengambilan keputusan
- pemilihan
- menyerang
- ekstraction
- relaksasi
3. Berfikir berurutan
4. Langkah problem solving
- Mengaku
- Ecfence / mempertahankan
- Memperbaiki
- Instropeksi
- Mengevalusi standart – standart norma
- Mengambil tanggung jawab
- Merubah tingkah laku
5. Melarikan diri
- obat
- dijalani
- diterima apa adanya
Teori – teori tantang emosi
1. Emosi merupakan tantangan hidup,
terlalu banyak/ kuat ancaman
2. Emosi merupakan kebutuhan, faktor
bawaan
3. Ciri karakteristik sistem persyarafan dan
kelenjar
4. Pengalaman yang bisa dipelajari
5. Emosi merupakan sesuatu yang kuat
6. Emosi sebagai keadaan sementara
7. Emosi merupakan proses belajar
STRESS
1. DEFINISI :
Suatu keadaan tertekan baik secara fisik
maupun psikologis
Stresor :
Segala perubahan pada lingkungan yang
menimbulkan reaksi/ stress
Tahap – Tahap Stress
1. Tahap reaksi alarm (tanda bahaya )
“ timbul ketegangan yang meningkat dan
membangkitkan emosi. Individu
memperlihatkan gejala – gejala seperti
kecemasan yang terus menerus
2. Tahap adaptasi : gejala mulai
menghilang, bila gagal gejala makin
berat sehingga perlu pembelaan baru
yang lebih
3. Tahap kepayahan atau terselesaikan
- timbul sakit yang nyata baik neurotik
maupun psikotik
- Stress hilang
Jenis – jenis stress
1. Stress fisik – biologis ex: penyakit, cedera,
abortus, kelelahan, gangguan gizi, gangguan
metabolisme
2. Stress psikologis ex : konflik, frustrasi,
kemarahan,rasa rendah diri, rasa bersalah
3. Stress sosio – budaya ex : kemiskinan,
pertengkaran keluarga, sikap ortu yg kasar,
pekerjaan, persaingan, diskriminasi,
perkosaan, kehamilan diluar nikah
Taraf Stress
1. Stress kecil : pinjam uang sedikit, pelanggaran
lalu lintas
2. Stress ringan : pindah rumah/ kerja,
bertengkar dengan tetangga
3. Stress sedang : ganti karier, hambatan
seksual, kehamilan
4. Stress berat : bangkrut, sakit/ cedera berat,
terjerat hutang berbunga
5. Stress sangat berat : kematian pasangan
hidup, masuk penjara, malapetaka
Mekanisme Pertahanan Ego
Fantasi : keinginan tak terkabul
dipuaskan dalam imajinasi
Penyangkalan : melindungi diri sendiri terhadap
kenyataan yang tidak menyenangkan, dengan
menolak menghadapi hal itu, mengnggab tidak
ada lari ke sakit
Rasionalisasi : berusaha membuktikan bahwa
perilakunya masuk akal, dapat dibenarkan dan
dapat diterima
Identifikasi : menambah harga diri, dengan
menyamakan dirinya dengan orang yang
punya nama
Introyeksi : menerima dan memasukkan
kedalam dirinya berbagai aspek keadaan
yang mengancamnya
Represi : Secara tidak sadar menekan
pikiran/ pengalaman yang tidak
menyenangkan kealam tak sadar
Regresi : Mundur ketingkat perkembangan
yang lebih dini
Proyeksi : menyalahkan orang lain
mengenai kesukarannya sendiri atau
keinginannya yang tak baik
Reaksi formasi : melindungi keinginan
yang berbahaya dengan mewujudkan
perilaku yang bertentangan dengan
keinginan tadi
Sublimasi : Mengganti keinginan yang
terhalang dengan cara yang dapat
diterima masyarakat
Kompensasi : Menutupi kelemahan diri dengan
hal yang menonjol
Displasment : emosi yang berbahaya
dipindahkan keobyek yang kurang berbahaya
Konversi : mentransformasikan konflik
emosional kedalam bentuk gejala jasmani
Cara – cara mengatasi stress
1. Mengenali dan menyadari sumber –
sumber stres
2. Mengeluarkan beban pada seorang
sahabat atau berbagi rasa
3. Membina kedewasaan hidup melalui
pendidikan dan pengalaman hidup
4. Mengembangkan sikap hidup yang sehat:
- Menyesuaikan penghasilan dengan
pengeluaran
- Tidak selalu tergesa – gesa
- Tidak membiasakan menumpuk
pekerjaan
- Menggunakan waktu senggang sebaik-
baiknya
5. Tidak selalu mengeluh, tapi
membiasakan rasa syukur kepada
Tuhan dalam keadaan bagaimanapun
6. Bila diperlukan dapat dimintakan pada
yang ahli
7. Relaksasi
DEPRESI
Definisi :
* Keadaan kemurungan atau kesedihan,
patah semangat yang ditandai perasaan
tidak pas, menurunnya kegiatan dan
pesimis menghadapi masa depan
* Ketidakmauan mereaksi terhadap
perangsang disertai menurunnya nilai diri,
tidak mampu dan putus asa
TEORI –TEORI DEPRESI
Gejala : Anhedonia, tertekan, kehilangan
gairah, sukar tidur, sering bersifat negatif,
tak berdaya, ada keinginan untuk bunuh
diri (suiside), muncul waham, halusinasi,
kehilangan nafsu makan, lelah, marah,
gangguan seksual, mulut kering, sembelit,
diare atau migrain
Depresi bersumber dari kognisi yang
negatif
Merasakan kesalahan – kesalahn khusus
dalam berlogika
Mempengaruhi penarikan kesimpulan
yang tidak logis bahkan skema evaluasi
dirinya negatif
Depresi adalah suatu kognisi yang negatif
Cara Mengatasi Depresi
Memberikan pengalaman – pengalaman yang
dapat merangsang skema berfikir yg positif dan
menghindarkan pengalaman- pengalaman yg
dpt menimbulkan skema berfikir yang negatif
mulai kanak – kanak
Menjauhkan anak sedini mungkin dari
pengalaman atau kejadian yang menyebabkan
anak merasa bahwa ia tidak berdaya untuk
mengontrolnya dan diberi cara bagaimana dapat
mengantisipasikejadian, sehingga segala
sesuatu dapat dikontrol
Forum Dialog
Menggunakan obat – obat psikotropik
khususnya anti depresan

Anda mungkin juga menyukai