Anda di halaman 1dari 6

Laboratorium Metalurgi Fisik. Percobaan ......................

Normalizing
Normalizing sendiri adalah proses perlakuan panas terhadap
baja dengan tujuan mendapatkan struktur, butiran yang halus dan
seragam untuk menghilangkan tegangan dalam akibat pengerjaan dengan
mesin. Normalizing juga dapat meningkatkan atau menurunkan kekuatan
dan kekerasan dari baja. Normalizing juga mampu menrubah sifat
mampu mesin, atau sifat bahan yang dikaitkan dengan kemampuan
dibentuk melalui proses pemesinan seperti pembubutan, pengefraisan,
pengeboran pengrindaan dan lain -lain. Normalizing juga
bertujuan untuk menghasilkan baja yang lebih kuat dan keras
diibandingkan dengan baja hasil proses full anneling, jadi aplikasi
penerapan dari proses normalizing sering digunakan sebagai final
treatment.
Proses penormalan umumnya diterapkan pada baja karbon dan
baja paduan rendah. Kekerasan yang akan diperoleh dari perlakuan ini
tergantung pada ukuran, komposisi baja serta laju pendinginan. Tetapi
ternyata Normalizing tidak dapat diterapkan pada jenis baja yang dapat
dikeraskan di udara. Tetapi dalam proses normalizing menghasilkan ferit
dan perit yang tadak banyak sehingga lebih halus daripada proses
anneling . tetapi proses normalizing berbeda dengan tamp ering,
tampering adalah perlakuan panas lanjutan yang dilakukan setelah
proses hardening atau pengerasan, yang tujuanya berupa mengurangi
ataupun menyeimbangkan kekerasan akibat pendinginan yang cepat dan
temperature yang tinggi.
Jika kita ingin melakukan ujicoba proses normalizing , Untuk
melakukanya proses normalizing suhu atau temperature harus kita atur
sedemikian rupa , dan yang biasanya kita gunakan sekitar temperature
810°C-930°C atau 30°C hingga 50°C diatas temperatur kritis , atau jik a
dalam fahrenheit sekitar 1490°F-1706°F.
Berikut adalah gambar yang menunjukan temperatur dalam
proses normallizing dalam drajat celcius dan fharenhait.
Laboratorium Metalurgi Fisik. Percobaan ......................

Dan temperatur yang kuang tepat juga dapat membengaruhi


bentuk struktur dari baja tersebut. Berikut adalah gambaran struktur
yang dipengaruhi temperatur

Normalizing pada umumnya menghasilkan struktur yang halus,


sehinga baja dengan komposisi kimia yang sama akan memiliki yield
strength, UTS, kekerasan, dan impact strength akan lebih tinggi dari
pada hasil full annealling. Normalizing dapat juga dilakukan pada benda
hasil tempa untuk menghilangkan tegangan dalam dan menghaluskan
butiran kristalnya. Sehingga sifat mekanisnya menjadi lebih baik.
Normalizing dapat juga menghomogenkan struktur mikro sehingga dapat
memberi hasil yang bagus dalam proses hardening, sehingga ummnya
sebelum dihardening baja harus di normalizing terlebih dahulu.

Proses hardening atau pengerasan baja biasanya dilakukan


dengancara celup cepat atau quenching , adalah suatu proses pemanasan
logam sehingga mencapai batas austenit yang homogen. Untuk
mendapatkan kehomogenan ini maka audtenit perlu waktu pemanasan
yang cukup. Selanjutnya secara cepat baja tersebut dicelupkan ke dalam
media pendingin, tergantung pada kecepatan pendingin yang kita
inginkan untuk mencapai kekerasan baja.

Pada waktu pendinginan yang cepat pada fase austenit tidak


sempat berubah menjadi ferit atau perlit karena tidak ada kesempatan
bagi atom-atom karbon yang telah larut dalam austenit untuk
mengadakan pergerakan difusi dan bentuk sementitoleh karena itu
terjadi fase lalu yang mertensit, ini berupa fase yang sangat keras dan
Laboratorium Metalurgi Fisik. Percobaan ......................

bergantung pada keadaan karbon. Media yang menjadi pendingin di cara


quenching biasanya adalah seperti air, air garam, maupun oli.

Pada proses normalizing , setelah dilaksanakanya proses


pendinginan melalui media perantara yaitu berupa udara , proses ini akan
menghasilkan perlit dan ferit. Fasa ferit adalah fasa yang terlihat
berwarna terang, fasa ini mempunyai mempunyai sifat lunak.
Sedangkanfasa perlit yang terlihat berwarna gelap adalah lapisan ferit
dan sementit, fasa ini mempunyai sifat mampu mesin yang
baik.Temperatur pemanasan austenisasi yang semakin tinggi (super
heating) diatas garis batas akan menghasilkan pertumbuhan butir
austenit yang semakin besar, sehingga pada saat pendinginan yang
lambat akan menghasilkan butir ferit dan perlit yang semakin kasar. ferit
dan perlit yang dihasilkan dari proses normalizing lebih halus daripada
proses aneling . meski aneling adalah proses perlakuan panas dengancara
melunakan , tetapi hasil perlit dan ferit dari proses ini lebih kasar
daripada hasil dari normalizing.

Untuk menunjang keberhasilan proses normalizing tentunya


operator harus dapat membaca diagram yang digunakan untuk
melakukan proses normalizing , berikut diagram serta penjelasan dari
diagram tersebut
Laboratorium Metalurgi Fisik. Percobaan ......................

Keterangan gambar :
Dari diagram diatas dapat kita lihat bahwa pada
proses pendinginan perubahan – perubahan pada struktur kristal
dan struktur mikro sangat bergantung pada komposisi kimia.
 Pada kandungan karbon mencapai 6.67% terbentuk struktur mikro
dinamakan Sementit Fe 3 C (dapat dilihat pada garis vertical paling
kanan).
 Sifat – sifat cementitte: sangat keras dan sangat getas
 Pada sisi kiri diagram dimana pada kandungan karbon yang sangat
rendah, pada suhu kamar terbentuk struktur mikro ferit.
 Pada baja dengan kadar karbon 0.83%, struktur mikro yang terbentuk
adalah Perlit, kondisi suhu dan kadar karbon ini dinamakan titik
Eutectoid.
 Pada baja dengan kandungan karbon rend ah sampai dengan titik
eutectoid, struktur mikro yang terbentuk adalah campuran antara ferit
dan perlit.
 Pada baja dengan kandungan titik eutectoid sampai dengan 6.67%,
struktur mikro yang terbentuk adalah campuran antara perlit dan
sementit.
 Pada saat pendinginan dari suhu leleh baja dengan kadar karbon
rendah, akan terbentuk struktur mikro Ferit Delta lalu menjadi
struktur mikro Austenit.
 Pada baja dengan kadar karbon yang lebih tinggi, suhu leleh turun
dengan naiknya kadar karbon, peralihan bentuk langsu ng dari leleh
menjadi Austenit.
Laboratorium Metalurgi Fisik. Percobaan ......................

Penekanan kita terletak pada Struktur mikro, garis -garis dan


Kandungan Carbon.
Kandungan Carbon :
 0,008% C = Batas Kelarutan Maksimum Carbon pada Fernite pada
temperature kamar
 0,025%C = Batas Kelarutan Maksimum Carbon pada Fernite pada
temperature 723 Derajat Celcius
 0,83%C = Titik Eutectoid
 2%C = Batas Kelarutan Carbon pada Besi Gamma pada
temperature 1130 Derajat Celcius
 4,3%C = Titik Eutectic
 0,1%C = Batas Kelarutan Carbon pada Besi Delta pada
temperature 1493 Derajat Celcius

Garis - garis :

a. Garis Liquidus = ialah garis yang menunjukan awal dari proses


pendinginan (pembekuan).
b. Garis Solidus = ialah garis yang menunjukan akhir dari proses
pembekuan (pendinginan).
c. Garis Solvus = ialah garis yang menunjukan batas antara fasa
padat dengan fasa padat atau solid solution dengan solid solution.
d. Garis Acm = garis kelarutan Carbon pada besi Gamma
(Austenite)
e. Garis A3 =garis temperature dimana terjadi perubahan
Ferrit menjadi Autenite (Gamma) pada pemanasan.
f. Garis A1 = garis temperature dimana terjadi perubahan
Austenite (Gamma) menjadi Ferrit pada pendinginan.
g. Garis A0 = Garis temperature dimana terjadi transformasi
magnetic pada Cementid.
h. Garis A2 = Garis temperature dimana terjadi transformasi
magnetic pada Ferrite

B. Tujuan dari proses normalizing ini adalah untuk


Proses normalizing bertujuan untuk memperbaiki dan
menghilangkan struktur butiran kasar dan ketidak seragaman struktur
dalam baja menjadi berstrukrur yang normal kembali yang otomatis
dan memperhalus butir, memperbaiki mampu mesin, menghilangkan
tegangan sisa yaitu, dan memperbaiki sifat mekanik baja karbon
struktural dan baja-baj paduan rendah. mengembalikan keuletan baja
lagi.
Laboratorium Metalurgi Fisik. Percobaan ......................

Struktur butiran kasar terbentuk karena waktu pemanasan dengan


temperatur tinggi atau di daerah austenit yang menyebabkan baja
berstruktur butiran kasar.
Sedangkan penyebab dari ketidak seragaman struktur karena :
– pengerjaan rol atau tempa
– pengerjaan las atau potong las
– temperatur pengerasan yang terlalu tinggi
– menahan terlalu lama di daerah austenit
– Pengepresan, penglubangan dengan punch, penarikan

C. Manfaat dari proses normali zing ini adalah antara lain :


1. Menghilangkan struktur yang berbutir kasar yang diperoleh dari
proses pengerjaan yang sebelumnya di alami oleh baja
2. Mengeliminasi struktur yang kasar yang diperoleh dari akibat
pendinginan yang lambat pada proses anil
3. Menghaluskan ukuran ferit dan pearlite
4. Memodifikasi dan menghaluskan struktur cor dendritik
5. Penormalan dapat mencegah distorsi dan memperbaki mampu mesin -
mesin baja paduan yang dikarburasi karen atemperatur penormalan
lebih tinggi dari temperatur pengkarbonan
6. Penormalan dapat memperbaiki sifat -sifat mekanik
Hal yang perlu dilakukan sebelum melakukan proses normalizing
dilakukan :
a. Kenali komposisi bahan
b. kenali struktur as cast/strutur asal produk Anda,
c. tentukan struktur akhir yang dikehendaki,
d. pelajari geometri produk, dan
e. menentukan teknis peletakan, kecepatan pemanasan, suhu yang
akan dicapai, waktu penahanan dan tipe pendinginan.

Anda mungkin juga menyukai