BAB II
PEMBAHASAN
Turbin kukus (uap air) adalah suatu penggerak mula yang mengubah energi potensial kukus
menjadi energi kinetik ini selanjutnya diubah menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran
poros turbin. Poros turbin langsung atau dengan bantuan roda gigi reduksi, dihubungkan dengan
mekanisme yang digerakkan. Tergantung pada jenis mekanisme yan digerakkan, turbin kukus
dapat dipergunakan pada berbagai bidang industri, untuk pembangkit tenaga listrik, dan untuk
transportasi.
Ide turbin kukus ini sudah lama. Sudah umum diketahui bahwa kira-kira tahun 120 S.M. Hero
Alexandera membuat prototipe turbin yang pertama yang bekerja berdasarkan prinsip reaksi.
Alat ini yang menjelma menjadi instalasi tenaga kukus yang primitif
Turbin uap (kukus) secara umum diklasifikasikan kedalam tiga jenis impuls, dan gabungan
(impuls-reaksi), yang tergantung pada cara perolehan perubahan energi potensial menjadi energi
kinetik semburan kukus.
1. Cassing
1. Rotor
1) Poros
Berfungsi sebagai komponen utama tempat dipasangnya cakram-cakram sepanjang sumbu.
Berfungsi sebagai alat yang menerima gaya dari energi kinetik uap melalui nosel.
3) Cakram
1. Nosel
Berfungsi sebagai media ekspansi uap yang merubah energi potensial menjadi energi kinetik.
1. Bantalan
Merupakan bagian yang berfungsi uuntuk menyokong kedua ujung poros dan banyak menerima
beban.
1. Kopling
Berfungsi sebagai penghubung antara mekanisme turbin uap dengan mekanisme yang
digerakkan.
Turbin adalah mesin rotari yang bekerja karena terjadi perubahan energi kinetik uap menjadi
putaran poros turbin. Proses perubahan itu terjadi pada sudu-sudu turbin. Sebagai perbandingan
dengan mesin torak yang bekerja karena ekpansi energi panas gas atau uap di dalam
silinder yang mendorong torak untuk bergerak bolak-balik. Pada dasarnya, prinsip kerja mesin
torak dengan turbin uap adalah sama. Fluida gas dengan energi potensial yang besar berekspansi
sehingga mempunyai energi kinetik tinggi yang akan medorong torak atau sudu,
karena dorongan atau tumbukan tersebut, torak atau sudu kemudian bergerak. Proses tumbukan
inilah yang dinamakan dengan Impuls.
Azas impuls dapat dijelaskan dengan metode sebagai berikut. Pada gambar 3. A adalah sebuah
pelat yang ditumbuk dengan fluida gas berkecepatan Vs, dan laju massa m, karena pelat itu
beroda sehingga bergerak dengan kecepatan Vb. Dari dua model di atas, dapat dilihat bahwa
model sudu mempunyai daya yang lebih besar pada kecepatan dan laju massa fluida gas yang
sama.
Maka dengan alasan tersebut, bentuk sudu dianggap yang paling efisien untuk diterapkan pada
turbin uap atau jenis turbin lainnya seperi turbin gas dan air. Penerapan model sudu tersebut di
atas pada turbin uap, penataannya kurang lebih seperti pada gambar 4, yaitu menata sudu
sudut tersebut sebaris mengelilingi roda jalan atau poros turbin uap, sehingga terjadi
keseimbangan gaya.
Perbedaan turbin
impuls dan reaksi dari segi aliran
Model turbin impuls dalam sejarahnya sudah pernah dibuat oleh Branca (Gambar 5). Prinsip
kerjanya adalah dengan menyemburkan uap berkecapatan tinggi melalui nosel ke sudu-sudu
impuls pada roda jalan. Akibat adanya tumbukan antara semburan gas dengan sudu-sudu jalan
turbin impuls, poros turbin menjadi berputar.
Berbeda dengan azas impuls, azas reaksi untuk sebagaian orang lebih sulit dipahami. Untuk
menggambarkan azas reaksi bekerja pada gambar adalah model jet uap dari Newton.
Semburan uap dari tabung mempunyai energi kinetik yang besar sehingga sepeda akan bergerak
ke kiri. Dari hal tersebut dapat dipahami bahwa mesin tersebut bekerja dengan azas reaksi, yaitu
semburan uap melakukan aksi sehingga timbul reaksi pada sepeda untuk begerak melawan aksi.
Turbin uap (kukus) dapat ddiklasifikasikan ke dalam kategori yang berbeda yang tergantung
pada kontruksinya, proses penurunan kalor, kondisi-kondisi awal dan akhir kukus dan
pemakaiannya di bidang industi sebagai berikut :
Turbin yang kukus segarnya masuk melalui satu atau lebih (yang tergantung pada daya yang
dihasilkan) katup pencekik yang dioperasikan serempak.
1. Turbin dengan pengatur nosel;
Turbin yang kukus segarnya masuk melalui dua atau lebih pengatur pembuka (opening regulator)
yang berurutan
Turbin yang kukus segarnya disamping dialirkan ke tingkat pertama langsung dialirkan ke
tingkat dua, atau bahkan 3 ttingkat menengah turbin tersebut
1. Turbin reaksi aksial yang ekspansi kukusnya di antara laluan sudu baik sudu pengarah
maupun sudu-gerak tiap-tiap tingkat berlangsung hampir pada derajat yang sama;
Untuk jenis turbin ini kukus pada tekanan yang lebih rendah dari tekanan atmosfer dialirkan ke
kondensor. Selain itu kukus juga dicerat melalui tingkat-tingkat menengahnya untuk
memanaskan air pengisian ketel, jumlah penceratan yang demikian itu biasanya 2-3 hingga
sebanyak 8-9.
TURBIN KONDENSASI
Kukus buang digunakan untuk keperluan industry dan pemanasan kedalam turbin ini juga
ditambahkan. Turbin dengan kevakuman yang dihilangkan. Kukus kerja digunakan untuk
pemanasan dan proses kerja.
1. Turbin tumpang;
Jenis turbin tekanan lawan dengan perbedaaan kukus buang. Dipakai untuk turbin kondensasi
tekanan menengah dan rendah, kebanyakan dipakai untuk membesarkan kapasitas pembangkitan
pabrik dengan maksut untuk mendapatkan efisiensi yang lebih baik.
Turbin yang kukus buang dari mesin-mesin kukus,palu kukus, meesin tekan, dll dipakai sebagai
keperluan pembangkitan tenaga listrik.
1. Turbin tekan-campuran. Dilengkapi dengan dua atau tiga tingkat tekanan, dengan suplai
kukus buang ke tingkat-tingkat menengahnya.
2. Menurut kondisi-kondisi kukus pada sisi masuk turbin:
Dalm hal ini yang dibedakan hanyalah berapa tekanan kukus yang masuk kedalam turbin, untuk
cara kerja pada dasarnya adalah sama.
Turbin yang memakai kukus pada tekanan 170 atm atau lebih dari temperatur diatas 550 C atau
lebih.
Turbin yang memakai kukus pada tekanan 225 atm atau lebih.
Dengan kepesatan yang konstan yang dipakai terutama untuk menggerakkan alternator.
Dengan kepesatan yang bervariasi yang dipakai untuk menggerakkan blower-turbo, pengedar
udara (air circulator), pompa dll.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Turbin uap merupakan suatu penggerak mula yang mengubah energi potensial uap menjadi
energi kinetik dan energi kinetik ini selanjutnya diubah menjadi energi mekanis dalam bentuk
putaran poros turbin. Poros turbin dihubungkan dengan yang digerakkan, yaitu generator atau
peralatan mesin lainnya, menggunakan mekanisme transmisi roda gigi.
Turbin uap (kukus) secara umum diklasifikasikan kedalam tiga jenis impuls, dan gabungan
(impuls-reaksi), yang tergantung pada cara perolehan perubahan energi potensial menjadi energi
kinetik semburan uap (kukus).
1. Saran
1. Untuk Pendidik
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini sangatlah pesat, oleh karena itu,
sebagai seorang pendidik diharapkan untuk selalu update dengan ilmu pengetahuan dan
teknologi di masa kini. Sehingga dalam memberikan pelajaran akan lebih mengena terhadap
duniamasa kini.
Sumber bahan belajar tidaklah cukup di dalam kelas saja, harapannya makalah ini bisa dijadikan
sebagai salah satu sumber belajar yang selanjutnya bnisa bermanfaat bagi kita semua.
Belajar tidaklah hanya monoton di dalam kelas saja. Makalah ini ditulis dengan salah satu tujuan
agar bisa dipakai oleh semua manusia termasuk di dalamnya yang belum mendapatkan
kesempatan untuk mengenyam pendidikan di dalam kelas. Sehingga harapannya makalah ini
juga dapat dimanfaatkan untuk menambah pengetahuan bagi semua orang