TINJAUAN TEORITIS
memperluas latar belakang pengetahuan yang relevan dengan topik. Setiadi (2007)
atau bahan penelitian yang diperoleh untuk dijadikan landasan dalam penelitian.
media elektronik untuk mendapatkan pemahaman teori. Pada bagian ini dibahas
tentang konsep dasar hipertensi, konsep dasar keluarga, dan konsep proses
keperawatan.
2.1.1. Definisi
atau tekanan diastolik sedikitnya 90 mmHg. Hipertensi tidak hanya beresiko tinggi
menderita penyakit jantung, tetapi juga menderita penyakit lain seperti penyakit saraf,
6
7
ginjal dan pembuluh darah dan makin tinggi tekanan darah, makin besar resikonya
(NANDA, 2015).
pada dua fase dalam setiap denyut jantung yaitu fase sistolik 140 menunjukan fase
darah yang sedang dipompa oleh jantung dan fase diastolik 90 menunjukan fase darah
yang kembali ke jantung. Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang abnormal dan
diukur paling tidak pada tiga kesempatan yang berbeda (Corwin, 2009).
Hg)
terisolasi
kali sehari sambil menggerakan 20 liter darah kaya oksigen melalui system sirkulasi
(miokardium) memompa darah dari jantung melalui pembuluh darah sejauh 96.000
km. Jantung hanya beristirahat selama satu detik di antara dua denyutan. System
sirkulasi normal pada orang dewasa mengadung sekitar 4 liter darah, yang
jantung kanan menerima darah yang telah mengirim zat gizi dan oksigen ke jaringan
dari zat buangan (karbon dioksida) dan menggantinya dengan suplai oksigen baru.
Jantung kiri menerima darah (hasil daur ulang) dari paru-paru dan memompa malalui
system sirkulasi ke seluruh tubuh, dan kembali ke jantung kanan. Proses daur ulang
ini diaktifkan oleh nodus kecil dalam ruang kanan atas dari jantung, sebenarnya pusat
80 denyutan per menit. Nodus mengirimkan denyut listrik yang bergerak melalui
system saraf jantung yang pelik. Denyut nadi ini merupakan sumber tenaga jantung
2.1.3. Etiologi
dan polisitemia.
2. Hipertensi Sekunder
dibedakan atas:
10
a) Hipertensi dimana tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 140 mmHg dan/atau
b) Hipertensi sistolik terisolasi dimana tekanan sistolik lebih besar dari 160 mmHg
2.1.4 Patofisiologi
Renin (diproduksi oleh ginjal) akan diubah menjadi angiotensin I. Oleh ACE
II inilah yang memiliki peranan kunci dalam menaikan tekanan darah melalui dua
aksi utama. Pertama adalah meningkatkan sekresi hormon antidiuretik (ADH) dan
11
rasa haus. ADH diproduksi di hipothalamus (kelenjar pituitari) dan bekerja pada
ginjal untuk mengatur osmolalitas dan volume urin. Dengan meningkatkan ADH,
sangat sedikit urin yang diekskresikan keluar tubuh, sehingga menjadi pekat dan
ditingkatkan dengan cara menarik cairan dari bagian intraseluler. Akibatnya volume
darah meningkat yang pada akhirnya akan meningkatkan tekanan darah. Kedua
hormon steroid yang memiliki peranan penting pada ginjal. Untuk mengatur volume
cairan ekstraseluler, aldosteron akan mengurangi ekskresi NaCl (garam) dengan cara
kembali dengan cara meningkatkan volume cairan ekstraseluler yang pada gilirannya
jaringan yang adekuat meliputi mediator hormon, aktivitas vaskuler, volume sirkulasi
darah, kaliber vaskuler, viskositas darah, curah jantung, elastisitas pembuluh darah
dan stimulasi neural. Patogenesis hipertensi esensial dapat dipicu oleh beberapa
faktor meliputi faktor genetik, asupan garam dalam diet, tingkat stress dapat
meningkatnya curah jantung) dan menjadi hipertensi dini di usia 20-40 tahun (dimana
tahanan perifer meningkat) kemudian menjadi hipertensi pada usia 40-60 tahun.
12
Defisiensi
Penyumbatan pembuluh darah Informasi yang minim
pengetahuan ansietas
Ketidakefektifan koping
Respon RAA
Kelebihan volume cairan Fatigue
Merangsang aldosteron
Edema Intoleransi aktivitas
Retensi Na+
Menurut NANDA (2015) Tanda dan gejala pada hipertensi dibagi menjadi
1. Tidak ada gejala: Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan
peningkatan tekanan darah, selain penentuan arteri oleh dokter yang memeriksa.
Hal ini berarti hipertensi arterial tidak akan pernah terdiagnosa jika tekanan arteri
tidak terukur.
2. Gejala yang lazim: Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai
pertolongan medis.
Mengeluh sakit kepala, pusing, lemas, kelelahan, sesak nafas, gelisah, mual, muntah,
1. Pemeriksaan Laboratorium
a. Hb/Ht: untuk mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume cairan atau
atau anemia.
2.1.8 Komplikasi
1. Stroke
Ditimbulkan akibat peredaran darah tinggi di otak, stroke dapat terjadi pada
diperdarahinya berkurang.
2. Infark miokardium
Apabila arteri koroner yang aterosklerotik tidak dapat mensuplai cukup oksigen
3. Gagal ginjal
Dapat terjadi gagal ginjal karena kerusakan progresif akibat tekanan tinggi pada
unit-unit fungsional ginjal, nefron akan terganggu dan menjadi hipoksia dan
kematian.
4. Kerusakan otot.
Tekanan yang sangat tinggi pada kelainan ini menyebabkan peningkatan tekanan
perifer dan mendorong cairan kedalam ruang intestinum diseluruh susunan saraf
5. Gangguan penglihatan
16
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena
hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam
suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu atap dalam keadaan saling
adopsi dan kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang
umum, menigkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial dari individu -
individu yang ada di dalamnya terlihat dari pola interaksi yang saling ketergantungan
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang terhubung karena ikatan tertentu
kumpulan dari beberapa individu yang menjadi satu dan memliki ketergantungan satu
sama lain dan memiliki ikatan yang kuat di dalam kehidupan sehari-hari dalam
1. Keluarga inti (nuclear family), merupakan keluarga yang dibentuk karena ikatan
perkawinan yang direncanakan yang terdiri dari suami, istri, dan anak-anak, baik
2. Keluarga asal (family of origin), merupakan suatu unit keluarga tempat asal
seseorang dilahirkan.
3. Keluarga besar (extended family), keluarga inti yang ditambah dengan keluarga
lain (karena hubungan darah), misalnya kakek, nenek, bibi, paman, sepupu,
termasuk keluarga modern, seperti orang tua tunggal, keluarga tanpa anak, serta
4. Keluarga berantai (serial family), keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang
menikah lebih dari satu kali dan merupakan suatu keluarga inti.
5. Keluarga duda atau janda (single family), keluarga yang terbentuk karena
hidup bersama.
8. Keluarga inses (incest family), seiring dengan masuknya nilai-nilai global dan
pengaruh informasi yang sangat dahsyat, dijumpai bentuk keluarga yang tidak
1. Struktur Komunikasi
melibatkan emosi, konflik selesai dan ada hirarki kekuatan. Komunikasi dalam
keluarga dikatakan tidak berfungsi apabila: tertutup, adanya issu atau gosip negatif,
tidak berfokus pada satu hal dan selalu mengulang issu dan pendapat sendiri,
komunikasi keluarga bagi pengirim bersifat asumsi, ekspresi perasaan tidak jelas,
diskualifikasi, ofensif (bersifat negatif), terjadi miskomunikasi dan kurang atau tidak
valid.
2. Struktur peran
19
posisi sosial yang diberikan. Jadi pada struktur peran bisa bersifat formal atau
informal.
3. Struktur kekuatan
Nilai adalah sistem ide-ide, sikap keyakinan yang mengikat anggota keluarga
dalam budaya tertentu. Sedangkan norma adalah pola perilaku yang diterima pada
keluarga.
Murwani (2011) menyatakan bahwa ada tiga fungsi pokok keluarga terhadap
anggota keluarganya, antara lain Asih, yaitu memberikan kasih sayang, perhatian dan
tumbuh dan berkembang sesuai usia dan kebutuhannya. Sedangkan Asuh, yaitu
merujuk pada kebutuhan pemeliharaan dan perawatan anak agar kesehatannya selalu
terpelihara sehingga diharapkan mereka menjadi anak-anak yang sehat baik fisik,
mental, sosial dan spiritual. Dan Asah, yaitu memenuhi kebutuhan pendidikan anak
sehingga siap menjadi manusia dewasa yang mandiri dalam mempersiapkan masa
depannya.
20
a. Fungsi afektif (the affective function) adalah fungsi keluarga yang utama untuk
dengan orang lain. Fungsi ini dibutuhkan untuk perkembangan individu dan
b. Fungsi sosialisasi yaitu proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu
sosialnya. Sosialisasi dimulai sejak lahir. Fungsi ini berguna untuk membina
sosialisasi pada anak, membentuk norma-norma tinkah laku sesuai dengan tingkat
e. Fungsi perawatan atau pemeliharaan kesehatan (the health care function) adalah
dibidang kesehatan.
21
2. Keluarga Matriakal pihak ibu lebih dominan dan sebagai pemegang kekuasaan.
3. Keluarga Equalitarian yaitu keluarga yang dalam keluarga ayah dan ibu sama-
1. Keluarga baru (beginning family), yaitu perkawinan dari sepasang insan yang
2. Keluarga sedang mengasuh anak (child bearing family), yaitu dimulai dengan
3. Keluarga dengan usia anak pra sekolah, yaitu kelurga dengan anak pertama yang
4. Keluarga dengan anak usia sekolah, yaitu dengan anak pertama berusia 13 tahun.
5. Keluarga dengan anak remaja, yaitu dengan usia anak pertama 13 tahun sampai
rumah dan berakhir pada saat pensiun. Adapaun tugas perkembangan, yaitu
8. Keluarga usia lanjut, tahap terakhir siklus kehidupan keluarga dimulai dari salah
satu pasangan memasuki masa pensiun, terus berlangsung hingga salah satu
masalah yang sistematis, yang digunakan ketika bekerja pada individu, keluarga,
pada keluarga dan pada individu dalam keluarga. Ini berarti bahwa perawat keluarga
akan menggunakan proses keperawatan pada dua tingkatan yaitu tingkat individu dan
2.3.1 Pengkajian
mendapatkan data pengkajian yang akurat dan sesuai dengan keadaan keluarga,
perawat diharapkan menggunakan bahasa ibu (bahasa yang digunakan setiap hari),
lugas dan sederhana. Asuhan keperawatan keluarga menurut teori aplikasi model.
A. Data umum
2. Usia
3. Pendidikan
4. Pekerjaan
5. Alamat
kesehatan
1.
25
2.
B. Genogram
Dengan adanya genogram dapat diketahui faktor genetik atau faktor bawaan
yang sudah ada pada diri manusia untuk timbulnya penyakit Hipertensi.
1) Pendapatan keluarga
keturunan).
E. Karakteristik lingkungan
1) Karakteristik rumah
3) Geografis keluarga
F. Fungsi keluarga
1) Fungsi afektif
Hal yang perlu dikaji yaitu gambaran diri anggota keluarga, perasaan
memiliki dan dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga
mempercepat kesembuhan dari penyakitnya. Fungsi ini merupakan basis sentral bagi
2) Fungsi keperawatan
pengertian, faktor penyebab tanda dan gejala serta yang mempengaruhi keluarga
makanan dan gaya hidup. Jadi disini keluarga perlu tau bagaimana cara
27
pengaturan makanan yang benar serta gaya hidup yang baik untuk penderita
Hipertensi.
tindakan kesehatan yang tepat. Yang perlu dikaji adalah bagaimana keluarga
sakit. Yang perlu dikaji sejauh mana keluarga mengetahui keadaan penyakitnya
rumah yang sehat. Yang perlu dikaji bagaimana keluarga mengetahui keuntungan
G. Fungsi sosialisasi
Pada kasus penderita Hipertensi dapat mengalami gangguan fungsi sosial baik
H. Fungsi reproduksi
I. Fungsi ekonomi
28
Biasanya karena faktor ekonomi rendah individu segan untuk mencari pertolongan
pemeriksaan fisik umum, pemeriksaan fisik khusus, dan perlu dikaji bagaimana
atau masyarakat yang diperoleh dari suatu proses pengumpulan data dan analisis
keperawatan keluarga dianalisis dari hasil pengkajian terhadap masalah dalam tahap
keluarga, koping keluarga baik yang bersifat aktual, resiko maupun sejahtera dimana
keperawatan meliputi problem atau masalah, etiologi atau penyebab, sign atau tanda
29
dapat diarahkan pada sasaran individu atau keluarga. Etiologi mengacu pada 5 tugas
keluarga yaitu:
2) Pengertian
4) Faktor penyebab
masalah kesehatan keluarga yang ada, perlu diprioritaskan bersama keluarga dengan
memperhatikan sumber daya dan sumber dana yang dimiliki keluarga. Prioritas
Skoring:
31
b. Skor dibagi dengan angka tertinggi dan kalikan dengan nilai bobot
c. Jumlahkan skor untuk semua kriteria, skor tertinggi 5 sama dengan seluruh bobot
meliputi tujuan-tujuan jangka pendek yang sifatnya dapat diukur, langsung dan
spesiflk. Sedangkan tingkat kedua adalah tujuan jangka panjang yang merupakan
sumber daya yang mendasar dalam keluarga pada umumnya yaitu biaya,
pengetahuan, dan sikap dari keiuarga, sehingga dapat diangkat tiga respon yaitu
respon verbal, kognitif, afektif atau perilaku, dan respon psikomotor untuk mangatasi
dibedakan menjadi dua yaitu tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang
(Harmoko, 2012).
Tujuan jangka pendek pada penderita hipertensi antara lain: setelah diberikan
keputusan dalam melakukan tindakan yang tepat untuk anggota keluarga yang
32
tanda dan gejala, penyebab serta perawatan hipertensi. Respon afektif, keluarga
memberikan perawatan secara tepat dan memodifikasi lingkungan yang sehat dan
Tujuan jangka panjang yang ingin dicapai dalam perawatan hipertensi adalah
masalah dalam keluarga dapat teratasi atau dikurangi setelah dilakukan tindakan
(Komang, 2010).
Implementasi dapat dilakukan oleh banyak orang seperti klien (individu atau
keluarga), perawat dan anggota tim perawatan kesehatan yang lain, keluarga luas dan
orang-orang lain dalam jaringan kerja sosial keluarga (Friedman, 2013). Pelaksanaan
merupakan salah satu tahap dari proses keperawatan keluarga dimana perawat
kesehatan, serta mendorong sikap emosi sehat terhadap masalah (Harmoko, 2012).
yang terjadi setiap kali seorang perawat memperbaharui rencana asuhan keperawatan
implementasi dengan kriteria dan standar yang telah ditetapkan untuk melihat
keberhasilannya.
Evaluasi dapat dilaksanakan dengan dua cara yaitu evaluasi formatif dan
evaluasi sumatif (Suprajitno, 2006) yaitu dengan SOAP, dengan pengertian "S"
adalah ungkapan perasaan dan keluhan yang dirasakan secara subjektif oleh keluarga
setelah diberikan implementasi keperawatan, "O" adalah keadaan obyektif yang dapat
analisis perawat setelah mengetahui respon keluarga secara subjektif dan objektif, "P"
34
mengevaluasi harus melihat tujuan yang sudah dibuat sebelumnya. Bila tujuan
tersebut belum tercapai, maka dibuat rencana tindak lanjut yang masih searah dengan
tujuan.