Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sistem kesehatan nasional bertujuan untuk mencapai

derajat kesehatan yang lebih tinggi yang memungkinkan orang

hidup lebih produktif baik sosial

maupun ekonomi dalam bentuk pembangunan kesehatan di

Indonesia.

Dengan meningkatnya status sosial dan ekonomi, pelayanan

kesehatan

masyarakat, perubahan gaya hidup dan bertambahnya umur

harapan hidup,

maka di Indonesia mengalami pergeseran pola penyakit dari

penyakit menular

menjadi penyakit tidak menular, hal ini di kenal dengan transisi

epidemiologi.

Empat jenis penyakit tidak menular utama menurut WHO adalah

penyakit

kardiovaskular (penyakit jantung koroner dan stroke), kanker,

penyakit

pernafasan kronis (asma dan penyakit paru obstruksi kronis), dan

diabetes

melitus (Depkes RI dalam Hasdianah, 2012).

1
2

Diabetes melitus merupakan sekumpulan gangguan

metabolik yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa

darah (hiperglikemia) akibat kerusakan pada sekresi insulin, kerja

insulin atau keduanya (Smeltzer & Bare, 2015).

Diabetes melitus merupakan gangguan metabolisme kronis

yang ditandai

dengan tingginya kadar gula darah sebagai akibat insufisiensi

fungsi insulin.

Hal tersebut dapat disebabkan oleh gangguan atau defisiensi

produksi insulin

oleh sel beta langerhans kelenjar pankreas atau disebabkan oleh

kurang

responsifnya sel tubuh terhadap insulin (Sunaryati dalam

Masriadi, 2016).

Diabetes merupakan salah satu dari berbagai penyakit

yang mengancam

hidup banyak orang. Laporan statistik dari International Diabetes

Federation

(IDF) mengatakan, ada sekitar 230 juta penderita diabetes di

dunia. Angka

tersebut terus bertambah 3% atau sekitar 7 juta orang setiap

tahunnya. Jumlah

penderita diabetes diperkirakan akan mencapai 350 juta pada


3

tahun 2025.

Setengah dari angka tersebut berada di Asia terutama India,

China, Pakistan

dan Indonesia. World Health Organization (WHO)

memprediksikan kenaikan

jumlah penyandang diabetes di Indonesia dari 8,4 juta pada

tahun 2000

menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun 2030. Jumlah tersebut

menempati urutan

ke-4 terbesar di dunia setelah India (31,7 juta), Cina (20,8) juta

dan Amerika

Serikat (17,7 juta) (Syafey dalam Masriadi, 2016).

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 mengatakan

bahwa

wawancara yang dilakukan terhadap responden yang berumur ≥

15 tahun

didapatkan hasil prevalensi diabetes mellitus di Indonesia yang

terdiagnosis

dokter sebesar 1,5%. Diabetes mellitus terdiagnosis dokter atau

gejala

sebesar 2,1%. Prevalensi diabetes yang terdiagnosis dokter

tertinggi terdapat

di DI Yogyakarta (2,6%), DKI Jakarta (2,5%), Sulawesi Utara

(2,4%) dan
4

Kalimantan Timur (2,3%). Sedangkan Sumatera Barat di posisi 10

bersama

Jawa Barat, Banten dan Bali dengan persentase masing-masing

1,3%.

Prevalensi diabetes mellitus pada perempuan cenderung lebih tinggi

dari pada lakilaki dan meningkat sesuai dengan bertambahnya

umur, namun mulai umur

≥65 tahun cenderung menurun. Prevalensi Diabetes mellitus di perkotaan

cenderung lebih tinggi dari pada perdesaan dan cenderung lebih

tinggi pada

masyarakat dengan tingkat pendidikan tinggi.

Jumlah penderita penyakit diabetes di Kota Bandung terus meningkat

setiap tahunnya. Bahkan penyakit ini mulai merebak ke kalangan anak muda.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Rita Verita, pada tahun 2012

jumlah penderita diabetes mencapai 21.400 orang. Setahun kemudian, jumlahnya

meningkat lebih dari 60 persen menjadi 33.600 orang.

Keluarga adalah unit atau satu kesatuan dalam pelayanan kesehatan.

Tujuan utama dari asuhan keperawatan keluarga adalah sehat. Sehat merupakan

keadaan standar yang harus dicapai dan dibanggakan. World Health Organization

(WHO) menyatakan sehat adalah suatu keadaan sehat sejahtera yang meliputi

fisik, mental dan sosial tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan (Efendi &

Makhfudli, 2009).

Keluarga mempunyai lima fungsi keluarga yaitu fungsi afektif,

sosialisasi, reproduksi, ekonomi dan perawatan keluarga. Keluarga sebagai


5

suatu kelompok yang dapat menimbulkan, mencegah, mengabaikan atau

memperbaiki masalah-masalah kesehatan dalam anggota keluarga. Keluarga

juga menentukan kapan anggota keluarga yang mengalami gangguan

kesehatan memerlukan bantuan atau pertolongan tenaga professional, dimana

kemampuan ini sangat mempengaruhi status kesehtan individu dan keluarga

(Padila, 2012).

Freeman mengatakan keluarga mempunyai tugas dalam pemeliharaan

kesehatan yaitu meliputi mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap

anggota keluarga, memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga,

merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan, memodifikasi

lingkungan kelurga untuk menjamin kesehatan keluarga dan memanfaatkan

fasilitas pelayanan kesehatan disekitar lingkungan tempat tinggal bagi keluarga

(Harnilawati, 2013)

Telah dilakukan pengkajian terhadap warga RW 06 Desa Karyawangi

Kecamatan Parongpong didapati beberapa warga memiliki masalah kesehatan

seperti Diabetes Melitus. Berikut adalah laporan hasil kelolaan keluarga Ny.O

dengan masalah kesehatan Diabetes Melitus di RT 02 RW 06 desa Karyawangi

kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat.

1.2 Tujuan Penulisan

Tujuan dari laporan studi kasus ini terbagi menjadi dua yaitu tujuan umum

dan tujuan khusus.

1.2.1 Tujuan Umum


6

Mahasiswa dapat melaporkan dan membuat asuhan keperawatan keluarga

pada keluarga binaan Ny. O yang telah ditentukan berdasarkan dengan standar

asuhan keperawatan yang ada.

1.2.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari laporan studi kasus ini adalah :

1. Melaporkan hasil pengkajian dari keluarga binaan selama dua minggu

perawatan.

2. Mendeskripsikan asuhan keperawatan keluarga (perencanaan, intervensi,

implementasi dan evaluasi) dari keluarga binaan selama dua minggu

perawatan.

3. Mengevaluasi kesenjangan yang didapatkan antara teori dan praktik

dalam praktik keperawatan keluarga

1.3 Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan praktek keperawatan leluarga ini dilaksanakan pada

tanggal 19 sampai dengan 29 Maret 2018.

1.4 Tempat Pelaksanaan


Tempat pelaksanaan pengkajian dirumah Ny. O di RT 02 RW 06 Desa

Karyawangi Kecamatan Parongpong.

1.5 Metode Penulisan


Adapun sistematika penulisan laporan kasus ini dengan menggunakan

pendekatan secara kualitatif dan kuantitatif. Secara kualitatif yaitu dengan metode

pengambilan data dari berbagai literature dan buku. Sedangkan pendekatan

kuantitatif dengan cara pengambilan data dari hasil pengkajian.

Anda mungkin juga menyukai