Merupakan infeksi oportunistik yang paling sering ditemukan pada
pasien dengan imunosupresi.16 Infeksi Prenatal mungkin menimbulkan kejang awitan lambat dan lebih disarankan melakukan pemeriksaan neuro -imaging. Khususnya, di negara- negara dunia ketiga beberapa lesi kalsifikasi yang kecil dapat dideteksi . Infeksi akut pada pasien dengan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) atau setelah tindakan transplantasi sumsum tulang menyebabkan lesi yang biasanya banyak ditambah dengan peningkatan cincin atau massa padat. MRI menggambarkan lesi tersebut dengan jelas, kadang-kadang memperlihatkan zona pendarahan.17 Dalam kasus dengan kenampakan lesi yang khas terapi dengan pyrimethamin 50-100 mg /hari dan sulfadiazin 4 g / hari harus dimulai segera .Dalam kasus alergi sulfa , alternative lain memakai klindamisin 600 mg q.id. Tak jarang, neuroimaging mengungkapkan lesi toxoplasma dengan efek massa dan ditandai edema perifocal. Dalam kasus ini, pada 7 hari pertama diberikan deksametason 4 mg empat kali sehari sebagai tambahan. Osmodieuretik diperlukan dalam perkembangan edema yang lebih lanjut. Pada sekitar 80 % pasien, perbaikan radiologi dapat dilihat dalam waktu sekitar 1 minggu dan dapat mendukung diagnosis. Jika lesi berubah atau progresif, diagnosis harus dipertimbangkan kembali dan terapi strategi dievaluasi. Sayangnya, dalam kasus- kasus imunosupresi berat, penampilan MR dapat benar benar atipikal dapat menyesatkan ahli radiologi dan dokter. Khususnya dalam varian ensefalitis fulminat, lesi tersebar luas di T2WI dan sama sekali tanpa peninggian.18 Dalam kasus ini, antitoxoplasma terapi dimulai sampai diagnosis telah diklarifikasi. Dalam kasus atipikal lesi toxoplasma soliter besar menunjukkan peningkatan yang ditandai menyerupai limfoma, klinisi harus mencari tambahan modalitas diagnostik lain ,sementara itu terapi pasien untuk toksoplasmosis tetap diberikan. DWI sebagian besar tidak menunjukkan pembatasan difusi air dalam inti jaringan, studi perfusi mendemonstrasikan lesi yang terlihat hipovascular ditandai dengan puncak lipid yang dominan. Sebuah 19
metode yang tersedia secara luas adalah Thalium-201 brain
SPECT-SCAN, membantu khususnya dalam diferensiasi limfoma, menunjukkan serapan yang ditandai berbeda dengan abses toxoplasma. Abses tuberkulosis juga dapat menunjukan adanya serapan.20