PENDAHULUAN
dan persalinan. Amnion pada kehamilan aterm merupakan sebuah membrane yang kuat
dan letur. Selama kehamilan cairan amnion akan menyediakan ruangan bagi janin
untuk bergerak dan berkembang, jika amnion atau ketuban ini tidak ada, rahim akan
mengerut dan menekan rahim, itu terjadi karena terjadinya kebocoran pada cairan
Semakin tua umur kehamilan maka cairan amnion akan semakin penting
perkembangan paru-paru dan saluran cerna. Dan cairan amnion ini memiliki peranan
sebagai pelindung atau protektif.selain itu cairan amnion juga berperan sebagai sarana
komunikasi bagi ibu dan janin dan juga dapat digunakan untuk mendiagnosa kelainan-
Jadi, cairan amnion tersebut sangat penting dan kita harus bisa mengetahui
apa saja struktur atau komposisi dan fungsi yang lain dari amnion tersebut (cairan
amnion). Maka dari itu, kami menyusun makalah ini untuk memberikan penjelasan
1
BAB II
PEMBAHASAN
a. Chorion
abembrional :
parietalis.
juga terisi oleh konsepsi sehingga tertutup oleh persatuan chorion laeve
2
b. Cairan Amnion
Amnion. Di dalam ruangan ini terdapat cairan amnion (likuor amnii). Asal
ke-7 atau ke-8 perkembangan mudigah. Pada awalnya sebuah vesikel kecil yaitu
amnion.
Gambar 1. Kantung amnion pada hari ke-10 (gambar sebelah kiri) dan
Cairan amnion pada keadaan normal berwarna putih agak keruh karena
adanya campuran partikel solid yang terkandung di dalamnya yang berasal dari
lanugo, sel epitel, dan material sebasea. Volume cairan amnion pada keadaan
aterm adalah sekitar 800 ml, atau antara 400 ml -1500 ml dalam keadaan
3
normal. Pada kehamilan 10 minggu rata-rata volume adalah 30 ml, dan
kehamilan 20 minggu 300 ml, 30 minggu 600 ml. Pada kehamilan 30 minggu,
memiliki peran tersendiri pada setiap usia kehamilan. Pada kehamilan awal,
cairan amnion sebagian besar diproduksi oleh sekresi epitel selaput amnion.
kulit janin dengan cara difusi membran. Pada kehamilan 20 minggu, saat kulit
janin mulai kehilangan permeabilitas, ginjal janin mengambil alih peran tersebut
sekresikan dari urin janin dan 200 ml berasal dari cairan trakea. Pada penelitian
antara plasma ibu dan cairan amnion. Pada kondisi dimana terdapat gangguan
dan jika terdapat gangguan menelan pada janin, seperti atresia esophagus, atau
merupakan perpanjangan dari matriks ekstraseluler dan di sana terjadi difusi dua
arah antara janin dan cairan amnion. Pada usia kehamilan 8 minggu, terbentuk
uretra dan ginjal janin mulai memproduksi urin. Selanjutnya janin mulai bisa
4
menelan. Eksresi dari urin, sistem pernafasan, sistem digestivus, tali pusat dan
permukaan plasenta menjadi sumber dari cairan amnion. Telah diketahui bahwa
memberikan ruang bagi janin untuk bergerak, tumbuh meratakan tekanan uterus
memiliki peptid antimikrobial terhadap beberapa jenis bakteri dan fungi patogen
tertentu. Cairan amnion adalah 98% air dan elektrolit, protein , peptide, hormon,
sejumlah protein dan peptide pada cairan amnion diketahui sebagai faktor
secara umum volume bertambah 10 ml per minggu pada minggu ke-8 usia
minggu, yang kemudian akan menurun secara bertahap sampai volume yang
bertambah dari 50 ml pada saat usia kehamilan 12 minggu sampai 400 ml pada
5
pertengahan gestasi dan 1000 – 1500 ml pada saat aterm. Pada kehamilan
postterm jumlah cairan amnion hanya 100 sampai 200 ml atau kurang.
Variasi terbesar terdapat pada usia kehamilan 32-33 minggu. Pada saat ini, batas
metode single pocket pertama kali diperkenalkan oleh Manning dan Platt pada
tahun 1981 sebagai bagian dari pemeriksaan biofisik, dimana 2 ccm dianggap
6
Metode single pocket telah dibandingkan dengan AFI menggunakan
metode pengukuran cairan ketuban dengan teknik Indeks Cairan Amnion (ICA)
memiliki korelasi yang lemah dengan volume amnion sebenarnya (R2 dari 0.55,
0.30 dan 0.24) dan dua dari tiga penelitian ini menunjukkan bahwa
teknik single pocket memiliki kemampuan yang lebih baik. Kelebihan cairan
ibu. Pada permulaan trimester ke dua , cairan amnion sebagian besar terdiri dari
cairan ekstra seluler yang berdifusi melalui kulit janin yang kemudian
7
mencerminkan komposisi plasma janin . setelah minggu ke 20 kornifikasi dari
kulit janin tetap mempertahankan difusi ini dan pada saat ini komposisi terbesar
pada cairan amnion adalah urine janin. Ginjal janin mulai memproduksi urine
pada minggu ke janin lebih banyak terdiri dari urea , kreatinin dan asam urat
dibandingkan plasma., juga terdiri dari deskuamasi sel-sel janin , vernix, lanuga
a. Prolaktin
20 sampai 26 Kehamilan ,hal ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan
kadar prolaktin pada janin (mencapai 350 ng/ml) atau pada plasma ibu
(mencapai 150 s/d 200 ng/ml) jumlahnya makin menurun dan mencapau titik
bahwa desidua merupakan tempat sintesa prolactin yang berada dalam cairan
amnion.
amnion berfungsi memperbaiki transfer cairan dari janin ke bagian ibu , dan
8
b. Alfa Feto Protein (AFP)
kehamilan 13 minggu dan kemudian akan berkurang. Jika kadar AFP ini
menunju kan adanya kelainan jaringan syaraf seperti neural tube defect atau
c. Lesitin – Sfingomielin
yang penting dalam formasi dan stabilisasi dari lapisan surfaktan yang
sfingomielin relatifmeningkat .
Jika konsentrasi lesitin dalam cairan amnion lebih dari dua kali
sfingomielin kecil dari dua resiko terjadinya gawat nafas pada janin
9
kompartemen cairan amnion merupakan suatu tempat penyimpanan yang
selama kehamilan merupakan suatu hal yang tipikal dari inflamasi jaringan.
Suatu hal yang unik dari agen agen bioaktif ini adalah bersifat uterotonik
seperti PGE2 , PGF2 , PAF dan endothelin-1, produk-produk ini dapat dilihat
pada vagina dan cairan amnion setelah proses persalinan dimulai. Agen-agen
d. Interleukin -1β
cepat sebagai respon dari infeksi dan perubahan imunologi dan Interleukin -
-1β secara normal tidak terdeteksi sebelum proses persalinan, Interleukin -1β
baru akan muncul pada cairan amnion pada persalinan yangpreterm atau
diproduksi pada desidua setelah induksi persalinan atau dilatasi servik, yang
Interleukin -8.
e. Prostaglandin
prostanoid dalam cairan amnion dihasilkan dari ekskresi urine janin dan
10
mungkin juga oleh kulit , paru-paru dan tali pusat. Seiring dengan
secara bertahap.
saat kehamilan cukup bulan sebelum persalinan dimulai sangat kecil (sekitar
1µg) , karena waktu paruh prostaglandin dalam cairan amnion sangat lama
amnion dan inisiasi dari persalinan menjadi suatu tanda tanya selama lebih
30 tahun terakhir.
a. Urin Janin
Sumber utama cairan amnion adalah urin janin. Ginjal janin mulai
produksi urin janin secara 3 dimensi setiap 15 menit sekali, dan melaporkan
bahwa produksi urin janin adalah sekitar 230 ml / hari sampai usia
kehamilan aterm.
sama dengan yang dilakukan Wladimirof dan Campbell, namun dengan cara
11
setiap 2 sampai 5 menit, dan menemukan volume produksi urin janin
urin per hari yang didapatkan dari beberapa penelitian. Jadi, produksi urin
janin rata-rata adalah sekitar 1000-1200 ml/ hari pada kehamilan aterm.
b. Cairan Paru
ml/hari, dimana 50% dari produksi tersebut ditelan kembali dan 50% lagi
manusia tidak pernah dilakukan, namun data ini memiliki nilai yang
gerakan inspirasi dan ekspirasi, atau gerakan masuk dan keluar melalui
trakea, paru-paru dan mulut. Jadi jelas bahwa paru-paru janin juga berperan
c. Gerakan menelan
bahwa janin domba menelan secara bertahap dengan volume sekitar 100-300
ml/kg/hari.
12
meneliti proses menelan pada janin dengan menginjeksi kromium aktif pada
dengan bertambahnya usia kehamilan. Penelitian seperti ini tidak dapat lagi
dilakukan pada masa sekarang ini karena faktor etik, namun dari penelitian
volume cairan amnion dari produksi urin dan paru-paru janin, karena itu,
Gilbert
d. Absorpsi Intramembran
dan paru janin, dengan konsumsinya oleh proses menelan. Jika dihitung
13
polihidramnion. Namun setelah dilakukan beberapa penelitian, akhirnya
atau lebih sedikit pada gestasi 36 minggu, tapi kemudian berkurang. Secara
kasar, cairan amnion yang lebih dari 2000 ml dianggap berlebihan dan disebut
jarang, uterus mungkin mengandung cairan dalam jumlah yang sangat besar.
Pada sebagian besar kasus, yang terjadi adalah hidramnion kronik, yaitu
a. Hidramnion
Definisi Hidramnion
14
Etiologi Hidramnion
berasal dari dari pengamatan terhadap wanita yang yang dirujuk untuk
dengan malformasi janin, terutama susunan saraf pusat atau saluran cerna.
dan atresia esophagus. Dalam penelitian oleh Hill dan kawan-kawan (1987)
- Higroma kistik
- Aneuploidi
15
Gejala Klinis
kasus ekstrim, mungkin hanya dapat bernafas bila dalam posisi tegak.
Sering terjadi edema akibat penekanan sistem vena besar oleh uterus yang
Walaupun jarang, dapat terjadi oligouria berat akibat obstruksi ureter oleh
muncul pada kehamilan dini dibandingkan dengan bentuk kronik dan dapat
besar kasus hidramnion kronik, tekanan cairan amnion tidak terlalu tinggi
denyut jantung janin. Pada kasus berat, dinding uterus sangat tegang.
16
Membedakan antara hidramnion, asites, atau kista ovarium yang besar
dalam jumlah besar hampir selalu mudah diketahui sebagai ruang bebas-
echo yang sangat besar di antara janin dan dinding uterus atau plasenta.
Pemisahan dini plasenta yang luas kadang-kadang terjadi setelah air ketuban
Penatalaksanaan Hidramnion
pemberian diuretika serta pembatasan air dan garam juga biasanya kurang
simtomatik.
Amniosentesis
17
persalinan walaupun hanya sebagian kecil cairan yang dikeluarkan.
transfusi antar kembar (38 %), idiopatik (26 %), anomali janin (17 %)
berskala yang diletakkan setinggi lantai dan kecepatan aliran air ketuban
Terapi Indomestasin
18
berkisar dari 1,5 – 3 mg/kg/hari. Cabrol dan kawan-kawan (1987)
b. Oligohidramnion
dan sering memiliki prognosis buruk. Marks dan Divon (1992) menemukan
oligohidramnion pada 12% dari 511 kehamilan usia 41 minggu atau lebih
pada 121 wanita yang diteliti secara longitudinal terjadi penurunan rata-rata
cairan, risiko kompresi tali pusat, dan pada gilirannya gawat janin,
19
Tabel 2. Beberapa keadaan yang dapat menyebabkan oligohidramnion
semacam itu dan hanya separuh dari janin-janin ini yang selamat. Mercer
berdasarkan tidak adanya kantung cairan amnion yang besamya lebih dari 1
abortus spontan atau lahir mati karena hipertensi ibu yang parah, hambatan
pertumbuhan janin, atau solusio plasenta. Dari 14 bayi lahir hidup, delapan
lahir preterm dan tujuh meninggal. Enam bayi yang lahir aterm tumbuh
normal.
20
menjadi aneh, dan kelainan otot-rangka, misalnya kaki gada
bahwa cairan yang terhirup tersebut berperan dalam ekspansi, dan pada
Amnioinfusi
gah morbiditas janin akibat air ketuban tercemar mekonium sering berkaitan
a. Amniosintesis
21
janin yang dilakukan dengan kultur cairan amnion. Hal ini berkaitan dengan
virus.
alpha AFP dalam cairan amnion .Deteksi kadar alpha feto protein ini
yang dilakukan pada lebih 350 - 700µ rentang panjang gelombang dan nilai-
22
sebagai koordinat linear dan kepadatan optik sebagai koordinat
amnion.
janin. Inspirasi awal sekitar 1-2 ml , kemudian cairan tersebut dibuang untuk
amnion berkisar 1-2 %, dan insiden korioamniotis jauh lebih kecil dari 1
b. Shake Test
Shake test atau test busa diperkenalkan oleh clements dan kawan-
akurasi yang lebih tepat dalam mengukur kadar lesitin – sphingomyelin. Tes
dicampur dengan ethanol , untuk mendapatkan busa yang stabil pada batas
23
d. Fluoresen Polarisasi (Microviscometri)
yang terdapat dalam cairan amnion , yang kemudian dicampur dengan suatu
kemudian akan diukur. Teknik ini cepat dan mudah dilakukan, akan tetapi
7,6% pada kehamilan. Jika terjadi sebelum usia kehamilan 37 minggu, dapat
24
lebih tinggi daripada dalam serum, dan keberadaannya dalam cairan vagina
25
BAB III
KESIMPULAN
Cairan amnion diproduksi oleh janin maupun ibu, dan keduanya memiliki
peran tersendiri pada setiap usia kehamilan. Cairan amnion merupakan komponen
penting bagi pertumbuhan dan perkembangan janin selama kehamilan. Volume cairan
amnion pada setiap minggu usia kehamilan bervariasi, secara umum volume bertambah
10 ml per minggu pada minggu ke 8 usia kehamilan dan meningkat menjadi 60 ml per
minggu pada usia kehamilan 21 minggu, yang kemudian akan menurun secara bertahap
sampai volume yang tetap setelah usia kehamilan 33 minggu. Normal volume cairan
amnion bertambah dari 50 ml pada saat usia kehamilan 12 minggu sampai 400 ml pada
pertengahan gestasi dan 1000 – 1500 ml pada saat aterm. Terdapat 3 cara yang sering
dipakai untuk mengetahui jumlah cairan amnion, dengan tehnik single pocket , dengan
Sumber utama cairan amnion adalah urin janin. Ginjal janin mulai
memproduksi urin sebelum akhir trimester pertama, dan terus berproduksi sampai
kehamilan aterm. Cairan paru janin memiliki peran yang penting dalam pembentukan
kematangan paru janin, mendeteksi gawat nafas pada janin dan mendiagnosis ketuban
26
DAFTAR PUSTAKA
EGC
27