Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-
Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini yang berjudul “ASUHAN
KEPERAWATAN SECARA TEORITIS PADA KLIEN DENGAN PANKREATITIS “.
Dalam penyusunan makalah ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada osen
pembimbing yang telah banyak memberikan pengarahan kepada kami seehingga makalah ini dapat
diselesaiakan.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu kami sangat mengharapkan adanya perbaikan berupa kritik dan saran yang bersifat membangun
demi kebaikan kita bersama. Akhirnya, mudah – mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua
khususnya bagi mahasiswa AKPER Luwuk

Luwuk, 01 Januari 2006

Penyusun

0
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju memberikan harapan
terhadap jenis segala penyakit yang diderita oleh manusia, sehingga kita sebagai perawat harus lebih
mengutamakan preventif (pencegahan) dari pada kuratif (pengobatan) terhadap suatu penyakit.
Seperti halnya pankreatitis yang merupakan suatu penyakit peradangan pada pancreas, bagi
masyarakat yang belum mengetahui akan hal tersebut penyakit itu dianggap oleh masyarakat sebagai
penyakit yang biasa saja. Oleh karena itu seebagai perawat kita harus berperan aktif dalam hal pencegahan
serta pengobatan terhadap penyakit ini

B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah :
1. Untuk memenuhi tugas kelompok yang diberikan oleh dosen pembimbing Mata Kuliah KMB II
2. Menambah pengetahuan tentang penyakit pankreatitis
3. Melalui makalah ini dapat diketahui pemberian asuhan keperawatan secara teoritis pada pasien yang
menderita pankreatitis

1
BAB II
KONSEP DASAR
PANKREATITIS

A. PENGERTIAN
Pankreatitis adalah suatu reaksi peradangan pada pancreas yang secara klinis ditandai oleh nyeri
perut yang akut disertai dengan kenaikan enzim pancreas dalam darah dan urine

B. ETIOLOGI
1. Alkohol
2. Batu empedu
3. Trauma terutama trauma tumpul
- Metabolic, antara lain :
- Hiperkalsemia
- Gagal ginjal
4. Infeksi, antara lain :
- Virus parotitis
- Hepatitis
- Koksaki
- Aksaris
- Mikoplasma
5. Berhubungan dengan obat – obatan, antara lain :
- Azatioprin
- Suifonomid
- Tiasid
- Furosenid
- Tetrasiklin

2
C. PATOFISIOLOGI

Factor Etiologic

Proses Yang Memulai

Refluk Duedenum Kekerasan Permukaan Pancreas Refluk Empedu

Kerusakan Vaskuler Edema


Aktivitas Enzim Digestif

Tripsin
Lipase

Fosfolipase A.
Elastase
Klimotripsin Autodigesti
Kallikrein

Nekrosis Pankreas

D. MANIFESTASI KLINIK
1. Gejala utama, nyeri abdomen yang hebat, nyeri tekan pada abdomen ynag disertai dengan nyeri
pinggang.
2. Perut teraba kaku / mirip dengan terpapar
3. Mual dan muntah
4. Hipertermi, ikterus, kontusi dan agitasi serta hipotensi.
5. Gangguan pernapasan, hipoksia :
- Dispnea
- Takipnea

3
6. Gas darah abnormal
7. Depresi miokard, hipokalsemia, hiperglikemia

E. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
1. Kenaikan enzim amylase / lipase
2. Leukositosis
3. Hiperglikemia
4. Penurunan kadar kalsium dan kolesterol serum
5. SGOT (AST) > 250 U/ML (S1: 120 U/L)
6. LDH serum > 350 U/L (S1: > 350 U/L)

F. KOMPLIKASI
1. Gagal ginjal akut
2. Atelektasis
3. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
4. Nekrosis pancreas

G. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan pankreatitis bersifat simtomatik,untuk mencegah atau mengatasi keaadaan yang
memperburuk keadaan pasien,semua asupan peroral hrus dihentikan untuk menghambat stimulasi dan sekresi
pancreas
- Penanganan Nyeri
Pemberian analgetik yang adekuat merupakan tindakan yang esensial, karena mengurangi rasa nyeri
dan kegelisahan yang dapat menstimulasi sekresi pancreas

- Perawatan Respiratorius
Perawatan respiratorius yang agresip diperlukan untuk penanganan resiko adanya elevasi diafragma,
efusi. Dalam paru, infiltrasi dan atelektasis cenderung tinggi.
Koreksi terhadap cairan dan darah serta hipo albumin ddiperlukan untuk mempertahankan volume
caian serta mencegah ggal ginjal akut, dengan :
 Pemberian antibiotic untuk mengatasi infeksi
 Pemberian insulin untuk menurunkan kadar gula darah yang meningkat

4
- Drainase bilier
Pemajanan drain bilier untuk mengurangi rasa sakit

- Intervensi bedah
Pembedahan dapat dilakukan untuk membantu menegakkan diagnostic pankreatitis (laparatomi
diagnostic)

5
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN SECARA TEORITIS
PADA PASIEN PANKREATITIS

1. PENGKAJIAN
A. Klasifikasi Data
1. Data subjektif
- Klien mengeluh nyeri pada abdomen
- Klien mengeluh merasa mual dan muntah
- Klien mengeluh kurang selera makan
- Klien mengeluh merasa mual
- Klien bertanya-tanya tentang penyakitnya
2. Data objektif
- Ekspresi wajah meringis
- Gangguan tonus otot
- Berat badan menurun
- Turgor kulit jelek
- Demam
- Suhu badan meningkat
- Klien nampak lemah

B. Analisa Data
Data Penyebab Masalah

1. DS: - Klien mengeluh nyeri pada Proses inflamasi pancreas Nyeri


abdomen
DO: - Ekspresi wajahmeringis
- Gangguan tonus otot
2. DS: - Klien mengeluh merasa Muntah dan diaforesis Kekurangan volume
mual dan muntah cairan
DO: - Turgor kulit jelek
- Klien nampak lemah

6
- Berat badan menurun
3. DS: - Klien mengeluh kurang Kehilangan enzim Perubahan nutrisi
selera makan pencernaan dan insuliun kurang dari kebutuhan
- Klien mengeluh merasa tubuh
mual dan muntah
DO: - Berat badan menurun
- Klien nampak lemah
- Gangguan tolus otot
4. DO: - Peningkatan suhu tubuh Distruksi jaringan akibat
nekrosis sekunder terhadap Resiko terhadap infeksi
pelepasan enzim pancreas

5. DS: - Klien bertanya-tanya Salah interpretasi dan tidak Kurang pengetahuan


tentang penyakitnya mengenal sumber informasi
DO: - Klien kurang akurat
mengikuti intruksi
pengobatan
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
 Gangguan rasa nyaman ; nyeri berhubungan dengan proses inflamasi pancreas yang
ditandai dengan :
DS : - Klien mengeluh nyeri pada daerah abdomen
DO : - Ekspresi wajah meringis
- Gangguan tonus otot
 Kekurangan volume cairan tubuh berhubungan dengan muntah dan diaforesis yang ditandai
dengan :
DS : - Klien mengeluh merasa mual dan muntah
DO : - Turgor kulit jelek
- Klien nampak lemah
- Berat badan menurun
 Perubahan status nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kehilangan enzim
pencernaan dan insulin yang ditandai dengan :
DS : - Klien mengeluh kurang selera makan
- Klien mengeluh merasa mual dan muntah

7
DO : - Berat badan menurun

- Klien nampak lemah


- Gangguan tonus otot
 Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan destruksi Jaringan akibat nekrosis
sekunder terhadap pelepasan enzim pancreas yang ditandai dengan :
DO : - Peningakatan suhu tubuh
Kurang pengetahuan berhubungan dengan salah interpretasi dan tidak mengenal sumber informmasi
yag ditandai dengan :
DS : - Klien bertanya – Tanya tentang penyakitnya
DO : - Klien kurng akurat mengikuti intruksi pengobatan

3. INTERVENSI KEPERAWATAN
DX Keperawatan I

Tujuan
Mengurangi rasa nyeri dan gangguan rasa nyaman

Intervensi
1.Selidiki keluhan verbal nyeri, lihat lokasi dan intensitas khusus .catat factor-faktor yang
meningkatkan dan menghilamgkan nyeri
2. Pertahankan tirah baring selama serangan akut , berikan lingkungan tenang
3. Pertahankan lingkungan bebas makanan berbau
4. Berikan analgesic pada waktu yang tepat (lebih kecil,dosis ebih sering)
5. pertahankan perawatan kulit khususnya pada adanya aliran cairan dari fistula dinding abdomen

 Rasional
1. Nyeri sering menyebar,berat dan tidak berhubungan pada pankreatitis akut atau perdarahan
2. Menurunkan lajunya metabolic dan rangsangan atau sekresi GI sehingga menurunkan aktifitas
pankreas
3. Rangsangan sensori dapat mengaktifkan enzim pancreas , meningkatkan nyeri
4. Nyeri berat / lama dapat meningkatakan syok dan lebih sulit hilang

8
5. Enzim pancreas dapat mencerna kulit dan jaringan dinding abdomen, menimbulkan luka bakar
kimiawi

DX Keperawatan II

Tujuan
1. Mempertahankan hidrasi adekuat
2. Turgor kulit baik

 Intervensi
1.Awasi td dan cvd bila ada
2.Hitung masukan dan haluaaran termasuk muntah / aspirasi gaster, diare.hitung keseimbangan cairan
24 jam
3.Timbang berat badan sesuai indikasi, hubungkan dengan perhitungan keseimbangan cairan
4.Catat turgor kulit, membrane mukosa kering dan keluhan haus
5.Observasi edema perifer dan dependen. Ukur lingkar abdomen bila ada asites
6.Auskultasi bunyi jantung,catat frekuensi dan irama .awasi perubahan irama

 Rasional
1. Perpindahan cairan perdarahan dan menghilangakan vasodilator dan depresen jantung yang dipicu
oleh iskemia pancreas dapat menyebabkan hipertensi berat
2. Indikator kebutuhan penggantian / keefektifan terapi
3. Penurunan bb menunjukkan hipovvolemia ,namun edema ,retensi cairan dan asites mungkin
ditunjukkan oleh peningkatan / bb stabil
4. Indikator fisiologi lanjut dari dehidrasi
5. Perpindahan cairan / edema terjadi akibat penigngkatan permaebilitas vaskuler.kehilangan cairan
lebih besar dari 6 ltr/48 jam dipertimbangkan tanda prognosis buruk
6. Perubahan jantung dapat menunjukkan hipovolemia atau ketidak seimbangan elektrolit

 DX Keperawatan III

 Tujuan

9
1. Menunjukkan penngkatan BB
2. Tidak mengalami tanda malnutrisi

 Intervensi
1. Kaji abdomen,catat adanya bissing usus ,distensi
abdomen dan keluhhan mual
2. Berikan perawatan oral
3. Bantu pasien dalam pemilihan makanan /cairan
yang memenuhi kebutuhan nutrisi dan pembatasan bila diet dimulai
4. Catat tanda peningkatan haus dan berkemih /
perubahan mental dan ketajaman visual
5. Berikan trigliserida rantai sedang. Contoh: mct,
portagon

 Rasional
1. Distensi Apdomen Dan Atoni Khusus Sering Terjadi Mengakibatkan Penurunan Atau Tak
Adanya Bising Usus
2. Menurunkan rangsangan muntah dan inflamasi / iritasi membrane mukosa kering
sehubungan dengan dehindrasi
3. Kebiasaan diet sebelumnya mungkin tidak memuaskan pada pemenuhan kebutuhan saat ini
untuk regenerasi jaringan dan penyembuhan
4. Mewqaspadakan terjadinya hiperglikimia karena peningkatan pengeluaran glikagon atau
penurunan pengeluaran insulin
5. Mct memberikan kalori/nutrient tambahan yang tidak memerlukan enzim pancreas untuk
pencernaan

 DX Keperawatan IV

 Tujuan
1. Bebastanda infeksi
2. Tidak demam

10
3. Berpartisipasi pada aktivitas untuk menurunkan
resiko infeksi

 Intervensi
1. Tekankan pentingnya mencuci tangan dengan
baik

2. Observasi prekuensi dan karakteristik pernapasan,


bunyi napas. Catat adanya batuk dan produksi sputung
3. Gunakan teknik aseptic ketat bila menganti
balutan bedah atau bekerja dengan infuse kateter / selang, drain ganti balutan dengan cepat
4. Dorong perubahan posisi sering, napas dalam dan
batuk. Bantu untuk ambulasi secepat mungkin bila stabil

 Rasional
1. menurunkan resiko kontaminasi silang
2. Akumulasi cairan dan keterbatasan mobilitas
mencetuskan infeksi pernapasan dan atelektasis. Akumulasi cairan asites dapat
menyebabkan peningkatan diafragma dan pernapasan abdomen dangkal
3. Membatasi sumber infeksi, dimana dapat
menimbulkan sepsis pada pasien tentang komplikasi infeksi
4. Meningkatkan ventilasi sekmen paruh dan
meningkatkan mobilitas sekresi.

 DX keperawatan V

 Tujuan
1. Menyatakan pemahaman tentang kondisi dan
proses penyakit serta pengobatan
2. Melakukan perubahan pola hidup dan
berpartisipasi pada program pengobatan

11
 Intervensi
1. Kaji ulang penyebab khusus terjadinya episode
dan prognosis
2. Diskusikan penyebab lain /factor yang
berhubunngan contoh masukan alcohol berlebihan,penyakit kandung empedu dan
penggunaan obat-obatan
3. Anjurkan menggunakan pengganti enzim
pancreas dan terapi garam empedu sesuai indikasi ,hundari makanan / minuman panas
4. Anjurkan menghentikan merokok
5. Kaji ulang pentingnya makan lambat dan
berlanjut kebentuk sering ,diet rendah lemak,makan frekuensi sering dan pembatasan
kafein

 Rasional
1. Memberikan dasar pengetahuan dimana pasien dapat membuat pilihan
informasi

2. Penghindaran dapat membantu mengatasi kerusakan dan mencegah


terjadinya kondisi kronis
3. Bila kerusakan permanen terjadi pada pankreas, defisiensi eksorin akan
terjadi memerlukan penggantian jangka panjang. Makan atau minuman panas dapat
membuat enzim tidak aktif
4. Nikotin merangsang sekresi gaster dan aktifitas pancreas yang tak perlu
5. Pemahaman tujuan diet dalam memaksimalkan penggunaan enzim yang
ada dengan menghindari rangsangan berlebihan pada pankreas dapat meningkatkan
keterlibatan pasien dalam pengawasan diri tentang kebutuhan diet dan berespon terhadap
makanan

4. IMPLEMENTASI

12
Disesuaikan dengan masing – masing interfensi pada diaknosa keperawatan I, II, III, IV, dan V

5. EVALUASI
Hasil yang diharapkan setelah diberikan tindakan keperawatan yaitu :
1. nyeri hilang/ terkontrol
2. secara hemo dinamik stabil
3. komplikasi tercegah
4. pemenuhan nutrisi dan volume cairan tercukupi
5. proses penyakit, potensial komplikasi dan program terapeutik dipahami

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian makalah yang telah kami susun , kami dapat menyimpulkan bahwa :
1. Pankreatitis adalah suatu penyakit peradangan pada pancreas yang ditandai oleh nyeri perut yang akut
disertai dengan kenaikan enzim pancreas
2. Etiologi dari pankreatitis adalah alcohol, batu empedu, infeksi dan penggunaan obat-obatan
3. Manifestasi klinik dari pankreatitis berupa nyeri abdomen, mual dan muntah
4. Pemeriksaan laboratirium yang dilakukan untuk mengetahui adanya pankreatitis meliputi periksaan
SGOT dan LDH serum
5. Penatalaksanaan dari pankreatitis bersifat simtomatik

13
B. Saran
1. Untuk mencegah terjadinya keadaan yang lebih berat pada penyakit pankreatitis, diharapkan perawat
mampu bertindaak secara dini dalam menghadapi keadaan yang memperberat/komplikasi
2. Untuk mencapai pemulihan keseehatan klien yang optimal diharapkan kerja sama antara tim
kesehatan, pasien dan keluarga.

DAFTAR PUSTAKA

- Brunner & Suddarth, 2001. BUKU AJAR KEPERAWATAN MEDICAL BEDAH Edisi 8
Jakarta EGC
- Prof. Dr. Arjatmo Tjokronegoro, Ph.D & Dr. Hendra Utama, 1996. BUKU AJAR ILMU
PENYAKIT DALAM Jilid 1 Edisi 3 Jakarta : Balai Penerbit FKUI
- Swearingen, 2000. KEPERAWTAN MEDICAL BEDAH Edisi 2 Jakarta Penerbit EGC

14
15

Anda mungkin juga menyukai