Anda di halaman 1dari 7

BAB I

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pneumathoraks
Pneumathoraks adalah keadaan terdapatnya udara atau gas
dalam rongga pleura pada keadaan normal keadaan pleura tidak
berisi udara supaya paru-paru leluasa mengembang terhadap rongga
dada.

B. Etiologi
1. Trauma dada.
2. Tindakan operasi.
3. Penyakit parenkim paru.
4. Asma.
5. Tubeculosis paru.
6. Bantuan ventilasi.

C. Patofisiologi
Trauma Insfeksi Sekunder (PPOK)
Pecahnya Bleb Viseralis Pleura
Obstruksi Jalan Nafas
Nyeri

Penumpukan Mucus Dalam Bronkioli


Batuk

Sesak

D. Manifestasi Klinis
1. Nyeri yang timbul mendadak di daerah dada akibat trauma pleura.
2. Takipnu.
3. Dispnea.
4. Dada tampak asimetris.
5. Hipotensi hipoksia.
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN PNEUMOTHORAKS SECARA TEORITIS

A. Klafikasi Data
1. Data Subjektif
- Klien mengeluh susah tidur.
- Klie mengeluh sesak nafas.
- Klien mengeluh batuk.
- Klien mengeluh nyeri dada saat bernafas.
2. Data Objektif
- Nyeri pada thoraks saat inspirasi.
- Bernafas pendek.
- Ekspresi wajah meringis.
- Klien nampak batuk.
- Klien sulit memulai tidur.
- Konjungtiva nampak pucat.
- Dispnea.

B. Analisa Data
N Data Penyebab Masalah
o
1. DS:-Klien mengeluh sesak Perubahan Kerusakan
nafas suplai oksigen pertukaran
-Klien mengeluh batuk gas
DO:-Dispnea
-Klien tampak batuk
-Bernafas pendek
2. DS:-Klien mengeluh nyeri ada Kerusakan Nyeri
saat bernafas integritas
DO:-Ekspresi wajah meringis pleura
-Nyeri pada thoraks saat
inspirasi
-Nyeri pada thoraks
3. DS:-Klien mengeluh sesak Batuk dan Gangguan pola
nafas sesak nafas tidur
-Klien mengeluh susah
tidur
-Klien mengeluh batuk
DO:-Klien sulit memulai
tidur
-Klien nampak pucat

C. Diagnosa Keperawatan
1. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan suplai
oksigen yang ditandai dengan :
DS : - Klien mengeluh sesak nafas
- Klien mengeluh batu
DO : - Dispnea
- Klien nampak batu
2. Gangguan rasa nyaman ; Nyeri, berhubungan dengan kerusakan
integritas pleura ditandai dengan :
DS : - Klien mengeluh nyeri dada pada saat bernafa
DO : - Ekspresi wajah meringis
- Nyeri pada thoraks saat inspirasi
3. Gangguan pola tidur yang berhubungan dengan batuk dan sesak
nafas ditandai dengan :
DS : - Klien mengeluh susah tidur
- Klien mengeluh sesak nafas
- Klien mengeluh batuk
DO : - Klien nampak sulit memulai tidur
- Konjungtiva nampak pucat

D. Rencana Keperawatan
DX :I
 Tujuan
Setelah diberikan tindakan klien menunjukkan pertukaran gas an
ventilasi yang adekuat ditandai dengan :
- Klien tidak sesak nafas
- Klien tidak batuk
 Intervensi
- Obserpasi indicator hipoksia
- Kaji TTV pasien dan bunyi nafas
- Atur posisi pasien untuk memunggkinkan ekspirasi penuh
paru yang tidak terkena
- Ubah posisi pasien tiap 2 jam
- Berikan dan pantau oksigen sesuai indikasi
 Rasional
- Kegelisahan meningkat, ansietas, perubahan status mental,
sianosis mungkin merupakan tanda lanjutan
- Untuk mengetahui kejala kelainan secara dini dan tanda
distress pernafasan dengan mengetahi premitus fokal,
dispnea, sianosis
- Posisi semi powler biasanya memberikan kenyamanan dan
memungkinkan ekspirasi yang adekuat dari dinding dada dan
penurunan diafragma
- Untuk meningkatkan drainase dan ekstansi paru dan untuk
memulihkan perfusi alveolar
- Untuk memberikan O2 keseluruh tubuh sesuai dengan
kebutuhan agar tidak sianosis

DX : II
 Tujuan
Setelah diberikan tindakan keperawatan diharapkan persepsi
subjektif pasien terhadap nyeri menurun, ditandai dengan :
- Klien tidak mengeluh nyeri
- Ekspresi wajah tidak meringis
 Intervensi
- Kaji skala nyeri pasien dengan menggunakan skala nyeri
- Awasi frekuensi pernafasan dan TTV lainnya
- Kolaborasi dengan dokter untuk memberikan analgetik
- Bantu latihan pernafasan dalam
 Rasional
- Dapat mengetahui tingkat nyeri dengan membuat rentang
nyeri dari 0 (tidak ada nyeri) sampai 10 (nyeri hebat)
- Dapat memberikan gambaran klinik untuk menentukan
tindakan selanjutnya terhadap reaksi nyeri klien
- Dapat mengurangi/menghilangkan rasanyeri

DX : III
 Tujuan
Setelah diberikan intervensi keperawatan diharapkan klien bisa
tidur dengan criteria :
- Klien dapat idur nyenyak
- Konjungtiva tidak pucat
 Intervensi
- Atur posisi intirahat yang nyaman dan lingkungan yang
tenang
- Anjurkan klien untuk tetap mempertahankan posisi tidurnya
 Rasional
- Posisi istirahat yang nyaman dan lingkungan yang tenang
membantu klien agar dapat tidur dengan nyenyak
- Dengan tetap mempertahankan posisi tidur diharapkan
keadaan sesak klien agar berkurang sehingga klien dapat
tidur nyenyak
 Implementasi
Disesuaikan dengan masing-masing intervensi pada diagnosa I,
II, III.
 Evaluasi
- Menunjukkan pola pernafasan normal/efektif dengan GDA
dalam rentang normal
- Bebas sianosis dan tanda/gejala hipoksia
- Mengikuti program pengobatan dengan menunjukkan pola
hidup yng perlu untuk mencegah terjadinya masalah
- Mengenal kebutuhan/mencari bantuan untuk mencegah
komplikasi
- Memperbaiki/menghindari lingkungan dan bahaya fisik

TINJAUAN KEPUSTAKAAN
ASUHAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN GANGGUAN PNEUMOTHORAKS
Mata Kuliah : Keperawatan Medikal Bedah II
Dosen : Rosamey E. Langitan, S. Kep. Ns
Disusun Oleh : Kelompok VII
1. Ni Ketut Suweca Riani
2. Rodiyah
3. Yunita A. Maurana
4. Yasin

Tingkat II B

AKADEMI KEPERAWATAN LUWUK (AKPER)


KABUPATEN BANGGAI
ANGKATAN V
TAHUN AKADEMIK 2005 - 2006

Anda mungkin juga menyukai