Anda di halaman 1dari 5

Simulasi Digital

Tugas 05 (Simdig)

Nama : Abi Zaiur Muzakki


Kelas : X / TKJ 1
No Absen : 01
Nama Edmodo : Mazt_Aby`s
083846951493
abizainurmuzakki@gmail.com
Simulasi Digital

Kelas maya (Virtual class)


kelas virtual adalah kelas yang diadakan tanpa tatap muka secara langsung antara pengajar
dan yang menerima bahan ajar. Kelas virtual berhubungan langsung dengan internet. Dimana
pengajar menyediakan sebuah forum kepada para penerima bahan ajar dan melakukan diskusi
seperti kegiatan belajar mengajar dikelas.

Yang membedakan kelas virtual dengan kelas biasa biasa, yaitu adanya pembatasan
berkomunikasi, karena jelas beda berdiskusi secara langsung dengan berdiskusi secara tidak
langsung.

Dalam kelas maya dapat diketahui kemajuan proses belajar, yang dapat dipantau baik oleh
guru, siswa maupun orang tua. Selain digunakan untuk proses pendidikan jarak jauh, system tersebut
juga dapat digunakan sebagai penunjang kelas tatap muka.

Dalam kelas maya dapat diketahui kemajuan proses belajar, yang dapat dipantau baik oleh
guru, Anda sebagai siswa, maupun orang tua. Selain digunakan untuk proses pendidikan jarak jauh,
sistem tersebut juga dapat digunakan sebagai penunjang kelas tatap muka.

Kelas Maya, atau Kelas Virtual(virtual class) adalah sebuah lingkungan belajar

berbasis web yang:

memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi khususnya jejaring


pembelajaransosial (social learning network), untuk pemelajaran dan
manajemen kelas, dan
memuat konten-konten digital yang dapat diakses dan dipertukarkan di mana
saja, dari mana saja, dan kapan saja

A. Aktivitas Kelas Maya


Siswa mengikuti kelas maya untuk mata pelajaran tertentu dengan jadwal tertentu.
Interaksi antara siswa dan guru dilakukan di tempat terpisah dengan syarat, waktu kelas tetap
disepakati bersama oleh siswa dan guru.
Simulasi Digital

Di bawah bimbingan guru, siswa mengikuti proses pemelajaran melalui Kelas Maya berbasis
Web(web virtual class).

B. Penerapan Kelas Maya


ketersediaan hardware dan software pendukung yang dibutuhkan,
Tersedianya infrastruktur jaringan pendukung yang memadai, dan
Kebijakan yang mendukung pelaksanaan Kelas Maya.

C. Hasil Kelas Maya


Kelas maya harus dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Selain itu perlu
diciptakan suasana belajar di kelas yang lebih interaktif dan dinamis. Hal tersebut antara lain
dapat diwujudkan dengan:
❖ merumuskan tujuan pembelajaran yang jelas dan spesifik,
❖ menyusun bahan belajar yang baik, dan
❖ memfasilitasi terjadinya komunikasi timbal balik antara siswa dan guru.
Kelas maya harus dapat menyediakan berbagai fasilitas kelas yang terintegrasi (rencana
pembelajaran, bahan ajar, tugas-tugas, dan penilaian hasil belajar) serta dapat mengukur
pencapaian kompetensi siswa.
Kelas maya juga perlu dirancang supaya siswa dapat berbagi (share) hasil karya dan bertukar
pengalaman dalam menerapkan pengetahuan yang telah diperolehnya. Misalnya konferensi
jarak jauh menggunakan desktop (desktop video conference) dapat digunakan untuk ceramah
atau penyajian.
Kelas Maya harus dapat meningkatkan motivasi sekolah para siswa.

D. Aplikasi Kelas Maya


1. Learning Management System (LMS)
LMS adalah salah sebuah aplikasi perangkat lunak untuk perencanaan, pengiriman,
dan pengelolaan kegiatan dalam sebuah organisasi pembelajaran, termasuk pembelajaran
daring (online), ruang kelas virtual, dan program instruktur yang terpimpin. Contoh dari LMS
antara lain; Moodle, Dokeos, aTutor.

2. Learning Content Management System (LCMS)


LCMS merupakan pengembangan lebih lanjut dari LMS. LCMS adalah sebuah aplikasi
perangkat lunak untuk mengelola konten pembelajaran dalam berbagai bidang pelatihan dan
Simulasi Digital

pengembangan. LCMS tidak hanya dapat membuat, mengelola, dan memberikan modul-
modul pelatihan saja, tetapi juga mengelola dan menyunting (edit) semua bagian yang
membentuk sebuah katalog pelatihan. Aplikasi LCMS memungkinkan pengguna untuk
membuat, mengimpor, mengelola, mencari, dan menggunakan kembali unit kecil dari konten
pembelajaran digital dan aset, yang sering pula disebut sebagai objek pembelajaran. Aset ini
dapat mencakup file media yang dikembangkan dalam penilaian item, simulasi, teks, gambar
atau benda lain yang membentuk konten dalam kursus tersebut diciptakan.Contoh dari LCMS
antara lain; Claroline, e-doceo solutions.

3. Social Learning Networks (SLNs)


SLNs adalah jejaring sosial untuk pembelajaran yang terjadi pada skala yang lebih luas
daripada kelompok belajar. Mengingat skala sosialnya yang lebih besar, media ini bagi
sebagian peserta dapat menyebabkan pengubahan sikap dan perilaku, sedangkan bagi
sebagian lain tidak menimbulkan dampak apa-apa.

E. Pemanfaatan Kelas Maya

Ada enam potensi kunci dari pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi(TIK) dalam rangka
revolusi pembelajaran

a. Konektivitas : akses terhadap beraneka ragam informasi ‘tersedia’ dalam skala global.
b. Fleksibilitas : belajar dapat dilaksanakan di mana saja dan kapan saja.
c. Interaksi : evaluasi belajar dapat dilaksanakan seketika dan mandiri.
d. Kolaborasi : penggunaan perangkat diskusi dapat mendukung pembelajaran kolaborasi
diluar ruang kelas.
e. Pengembangan : konten digital dapat terus-menerus dikembangkan sehingga dapat
memperkaya pembelajaran dalam kelas konvensional
f. Motivasi : multimedia dapat membuat pembelajaran lebih menarik.

F. Model – Model E – Learning


a. Model Adjunct .
Dalam model ini e-learning digunakan untuk menunjang sistem pembelajaran tatap muka
dikelas. Model ini dapat dikatakan sebagai model tradisional plus karena keberadaan e-
learning hanya sebagai pengayaan atau tambahan saja.

b. Model Mixed/Blended.
Simulasi Digital

Model ini menempatkan e-learning menjadi bagian tidak terpisahkan dari


pembelajaran.Misalnya pembelajaran teori dilaksanakan secara daring, sedangkan
pembelajaran praktikdilaksanakan secara tatap muka. Akan tetapi, Bersin (2004) berpendapat
bahwa model blended learning merupakan gabungan dari model adjunct dan mixed.
c. Model Daring Penuh / Fully Online
Dalam model ini e-learning digunakan untuk seluruh proses pembelajaran mulai
daripenyampaian bahan belajar, interaksi pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Salah
satucontoh model ini adalah open course ware yang dikelola oleh Massachusetts Institut
ofTechnology (MIT) di laman http://ocw.mit.edu/index.htm, online course edx dengan
berbagaipembelajaran daring yang ditawarkan oleh berbagai universitas di dunia pada
https://www.edx.org/, pembelajaran daring (online course ) yang dipelopori oleh
UniversitasHarvard, Coursera di laman https://www.coursera.org/ , atau online course iversity
yang dikelolaoleh berbagai universitas di Jerman di laman https://iversity.org/.

G. Fungsi E – Learning
a. tambahan/pengayaan pembelajaran (supplement )
b. pengganti sebagian pembelajaran (complement )
c. pengganti seluruh pembelajaran (replacement )

H. Komponen Pendukung
a. Perangkat keras (hardware ): komputer, laptop, netbook, maupun tablet
b. Perangkat lunak ( software ): Learning Management System (LMS), Learning
ContentManagement System (LCMS), Social Learning Network (SLN)
c. Infrastruktur: Jaringan intranet maupun internet
d. Konten pembelajaran
e. Strategi interaksi/komunikasi pemanfaatan e-learning dalam pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai