Anda di halaman 1dari 10

PEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

KECAMATAN TANJUNG PALAS UTARA


DESA ARDI MULYO
JalanLiliyanaDesaArdiMulyoKodePos 77253

KEPUTUSAN KEPALA DESA ARDI MULYO


NOMOR : 22 TAHUN 2016

TENTANG
KAWASAN TANPA ROKOK DI LINGKUNGAN DESA ARDI MULYO

KEPALA DESA ARDI MULYO

Menimbang : a. Bahwa rokok merupakan salahsatu zat adiktif yang bila digunakan
mengakibatkan bahaya bagi kesehatan individu dan masyarakat baik itu
selaku perokok aktif maupun perokok pasif, oleh sebab itu diperlukan
perlindungan terhadap bahaya rokok bagi kesehatan secara menyeluruh,
terpadu, dan berkesinambungan untuk masyarakat pada umumnya dan
warga desa Ardi Mulyo pada khususnya;
b. Bahwa setiap orang berhak untuk mendapatkan udara yang sehat dan
bersih maka diperlukan kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat
di lingkungan desa Ardi Mulyo untuk mencegah dampak penggunaan
rokok baik langsung maupun tidak langsung terhadap kesehatan, guna
terwujudnya derajat kesehatan masyrakat yang optimal;
c. Bahwa berdasarkan pelaksanaan ketentuan Pasal 113 Undang-undang
Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan telah ditetapkan tentang
pengamanan rokok sebagai zat adiktif bagi kesehatan
d. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b,
dan c maka Kawasan Tanpa Rokok di lingkungan desa Ardi Mulyo perlu
ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa Ardi Mulyo

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan (Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2010 tentang
Larangan Merokok;
3. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor
193);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Pengendalian
Pencemaran Udara;
5. Peraturan Pemerintah No. 109 tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan
yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi
Kesehatan;
6. Peraturan bersama Menteri Dalam Negeri dan menteri Kesehatan
Nomor 34 Tahun 2005 Nomor 11.38/Menkes/PB/VIII/2005 tentang
Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 65 tahun 2013 tentang Pedoman
Pelaksanaan dan Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat bidang
Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor
1318);
8. Peraturan Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri
Nomor 188/Menkes/PB/I/2011 dan Nomor 7 tahun 2011 tentang
Pedoman Pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok;
9. Peraturan Bupati Bulungan Nomor 25 Tahun 2009 tentang Kawasan
Dilarang Merokok.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KAWASAN TANPA ROKOK DI LINGKUNGAN DESA ARDI MULYO

BAB I
KETENTUAN UMUM
Bagian Kesatu
Pengertian Istilah
Pasal 1

Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan :

1. Lingkungan Desa Ardi Mulyo adalah Kawasan yang pengelolaannya di bawah kewenangan
Pemerintah Desa Ardi Mulyo yang meliputi dari RW 1 (RT.3,4 dan 5) dan RW 2 (RT. 1 dan 2).
2. Pemerintah Desa Ardi Mulyo adalah Pejabat yang memiliki kewenangan khusus dalam
mengelola pemerintahan yang ada di Desa Ardi Mulyo, yang dipimpin oleh Kepala Desa dan
dibantu oleh Sekretaris dan staf Desa.
3. Kawasan Tanpa Rokok atau Kawasan Dilarang Merokok di Lingkungan Desa Ardi Mulyo yang
selanjutnya disebut KTR-AM adalah ruangan dan/atau area di lingkungan desa Ardi Mulyo
yang dinyatakan dilarang untuk kegiatan produksi, penjualan, iklan, promosi dan/atau
penggunaan rokok.
4. Rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau bentuk lainnya seperti
rokok tradisional yang dilinting menggunakan bahan baku daun jagung yang dikeringkan yang
dihasilkan dari tanaman Nicotiana Tabacum, Nicotiana Rustica dan spesies lainnya atau
sintetisnya yang mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan,
sebagaimana dimaksud oleh Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
5. Rokok elektrik atau elektronik atau Elecronic Nicotine Delivery Systems atau e-Cigarette atau
vape atau dengan jenis sebutan lainnya yang merupakan sebuah modifikasi dari bentuk rokok
konvensional menjadi rokok modern.
6. Pimpinan dan/atau penanggung jawab Unit Kerja adalah pimpinan/pejabat yang membawahi unit
kerja di masing-masing wilayah unit kerjanya. Kepala Keluarga membawahi anggota
keluarganya, Ketua RT membawahi Kepala Keluarga, fasilitas umum / tempat perkumpulan
khalayak umum, toko / pasar, lembaga dan yang lainnya yang ada di wilayah tanggungjawabnya,
Ketua RW membawahi ketua RT, fasilitas umum / tempat perkumpulan khalayak umum, toko /
pasar, lembaga dan yang lainnya yang ada di wilayah tanggungjawabnya, Kepala Sekolah
membawahi seluruh warga sekolah yang ada di sekolahnya, kepala instansi membawahi seluruh
staf / karyawan yang ada di instansinya, kepala kantor membawahi seluruh staf / karyawan yang
ada di kantornya, ketua lembaga membawahi seluruh staf / karyawan / anggota yang ada pada
lembaga tersebut, ketua / pengelola fasilitas umum membawahi staf / karyawan / anggota yang
ada pada fasilitas umum tersebut.
7. Unit kerja adalah wadah atau tempat berkumpulnya orang perorangan atau badan hukum dan non
badan hukum, seperti keluarga, lingkungan RT, perkantoran, sekolah, lembaga, instansi dan
sejenisnya.
8. Petugas adalah orang yang berwenang untuk melakukan pembinaan, pengawasan dan menindak
pelanggaran atas keputusan ini.
9. Adapun petugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (8) yaitu terdiri dari pengurus Pokja Desa
Sehat dan Kader PHBS, TP.PKK Desa serta Aparat Pemerintah Desa Ardi Mulyo.
10. Setiap orang adalah siapa saja orang perorangan maupun korporasi baik berupa badan hukum
maupun bukan badan hukum yang berada di lingkungan desa Ardi Mulyo.
11. Spot merokok atau pojok rokok atau kawasan merokok atau ruang khusus merokok adalah area
yang diperkenankan sebagai tempat untuk merokok.
12. Bangunan adalah suatu tempat / sarana / fasilitas dimana tempat orang perorangan atau
kelompok masyarakat berkumpul dan berinteraksi.

Bagian Kedua
Maksud dan Tujuan
Pasal 2
1. Keputusan Kepala Desa Ardi Mulyo ini bermaksud untuk menjadikan Desa Ardi Mulyo sebagai
Kawasan Tanpa Rokok (KTR-AM).
2. Tujuan diberlakukannya Keputusan Kepala Desa Ardi Mulyo ini adalah untuk :
a. Menurunkan angka kesakitan dan/atau angka kematian dengan cara mengubah perilaku
warga untuk hidup sehat.
b. Meningkatkan kegiatan pembelajaran masyarakat tentang kesehatan yang optimal.
c. Mewujudkan kualitas udara yang sehat dan bersih, bebas dari asap rokok.
d. Menurunkan angka perokok dan mencegah perokok pemula.
e. Meningkatkan produktivitas masyarakat.
f. Mewujudkan generasi bangsa yang sehat.
g. Mengurangi kerugian material dan non material yang diakibatkan oleh dampak negatif dari
rokok.
BAB II
PIHAK PENANGGUNGJAWAB KTR AM
Pasal 3

1. Pimpinan dan/atau penanggung jawab Unit Kerja, wajib menetapkan kawasan tanpa rokok
(KTR-AM) di unit kerjanya masing-masing.
2. Penetapan KTR-AM sebagaimana dimaksud pada ayat (1), secara teknis ditetapkan oleh
pimpinan dan/atau penanggung jawab unit kerja yang bersangkutan.
3. Pimpinan dan/atau penanggung jawab unit kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2), wajib
memasang tanda khusus KTR-AM di tempat yang dinyatakan sebagai kawasan tanpa rokok, baik
berupa stiker, plang atau sejenis lainnya yang menerangkan ruang / tempat tersebut khusus
untuk merokok.
4. Berkaitan dengan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (4) Pimpinan dan/atau penanggung
jawab unit kerja juga dihimbau untuk dapat menyediakan atau memasang media informasi
tentang bahaya rokok di beberapa tempat yang sekiranya dapat dijangkau oleh anggota dalam
unit kerjanya masing-masing.

BAB III
HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 4
1. Setiap orang / warga yang melintas / menetap di Desa Ardi Mulyo berhak atas:
a. Udara yang bersih dan sehat serta bebas dari asap rokok;
b. Informasi dan edukasi yang benar mengenai bahaya asap rokok bagi kesehatan;
c. Informasi mengenai Kawasan Tanpa Rokok; dan
d. Peran serta aktif dalam proses penetapan, pemanfaatan, dan pengendalian pemanfaatan
Kawasan Tanpa Rokok.
2. Dan memiliki Kewajiban yaitu :
a. Setiap orang yang berada di dalam area / lingkungan KTR-AM desa Ardi Mulyo wajib
untuk tidak boleh merokok.
b. Setiap orang yang berada di dalam area / lingkungan desa Ardi Mulyo hanya boleh merokok
di area atau spot atau pojok atau tempat khusus yang disediakan untuk merokok.

BAB IV
KAWASAN TANPA ROKOK DI LINGKUNGAN DESA ARDI MULYO (KTR-AM)
Pasal 5

1. Kawasan Tanpa Rokok di Lingkungan Desa Ardi Mulyo atau yang disebut dengan KTR-AM
mengacu pada pasal (1) ayat (3) sebagaimana tertuang dalam keputusan ini.
2. Adapun kawasan atau tempat atau area sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) yaitu didalam
rumah, tempat ibadah, tempat kerja, sekolah, posyandu dan jenis fasilitas umum lainnya.
3. Bagi toko / warung yang melakukan penjualan rokok dilarang keras untuk memasang iklan atau
informasi yang bermaksud untuk menarik pembeli rokok yang dipasarkan.
4. Penjual rokok tidak diperbolehkan menyediakan rokok dalam jumlah banyak atau maksimal
hanya 2 kotak (slop) untuk setiap jenisnya.
5. Penjual rokok wajib memasang media informasi tentang bahaya dari merokok disetiap toko /
warungnya.
6. Produsen danatau distributor yang berkaitan dengan rokok dilarang memasuki wilayah desa Ardi
Mulyo.

Pasal 6
1. Pimpinan dan/atau penanggung jawab Unit Kerja, wajib melarang kepada setiap orang baik
anggota unit kerjanya, Warga Desa Ardi Mulyo maupun warga masyarakat yang sedang melintas
atau berkunjung untuk tidak merokok di KTR-AM.
2. Petugas wajib menegur dan/atau memperingatkan dan/atau mengambil tindakan kepada setiap
orang apabila terbukti merokok di KTR-AM.
3. Warga Desa Ardi Mulyo dapat memberikan teguran atau melaporkan kepada Petugas apabila
ada warga yang merokok di KTR-AM.
4. Petugas wajib mengambil tindakan atas laporan yang disampaikan Warga sebagaimana
dimaksud dalam ayat (3).
5. Petugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), (3) dan (4) mengacu pada pasal (1) ayat (8) dan
(9) yang termuat dalam keputusan ini.
6. Pimpinan dan/atau penanggung jawab Unit Kerja diharapkan untuk dapat mengumumkan atau
mensosialisasikan KTR-AM dan larangan merokok di area-area publik dan mengumumkan Spot
Merokok yang telah disediakan.
7. Pengumuman atau sosialisasi KTR-AM sebagaimana dimaksud dalam ayat (6) dapat dilakukan
dengan cara pertemuan langsung dengan anggota maupun melalui media atau sarana informasi.

BAB V
PENANDAAN KTR-AM
Pasal 7
1. Kawasan atau area atau spot atau pojok atau lingkungan di Desa Ardi Mulyo yang ditetapkan
sebagai KTR-UM sebagaimana dimaksud dalam pasal (3) jo pasal (4) dan pasal (5) , wajib
dilengkapi dengan Penandaan atau petunjuk.
2. Penandaan atau petunjuk sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berupa tulisan dan/atau
gambar KTR-AM.
3. Penandaan atau petunjuk sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dikemas dalam bentuk yang
menarik berupa stiker atau plang atau sejenisnya.
4. Penandaan atau petunjuk sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditempatkan pada tempat yang
mudah terlihat dan tidak mengganggu keindahan tempat dan merusak citra Desa Ardi
Mulyo sebagai KTR-AM.
5. Pimpinan danatau penanggungjawab unit kerja hendaknya membuat / memberlakukan
penggalangan komitmen bersama anggotanya dalam menetapkan KTR-AM maupun spot
merokok.
Pasal 8

1. Penandaan atau petunjuk sebagaimana dimaksud dalam Pasal (7) ayat (2), berupa:
a. Tulisan dengan huruf timbul atau huruf lain yang dapat dengan mudah dibaca dan atau
dilihat;
b. Gambar dan/atau tanda dan/atau simbol yang mudah dilihat dan/atau dimengerti.
2. Penandaan atau petunjuk berupa tulisan sebagaimana dimaksud pada pasal (7) ayat (2) jo. pasal
(8) ayat (1) huruf a, di tempat yang dinyatakan tidak boleh merokok ditulis dengan kalimat atau
kata “KAWASAN TANPA ROKOK DESA ARDI MULYO (KTR-AM)” atau “DILARANG
MEROKOK DISINI” atau dengan kalimat atau kata lainnya yang telah disepakati dan memiliki
makna larangan untuk merokok atau melakukan aktivitas atau kegiatan yang berkaitan dengan
rokok.
3. Penandaan atau petunjuk berupa gambar sebagaimana dimaksud pada pasal (7) ayat (2) jo. pasal
(8) ayat (1) huruf b, di tempat yang dinyatakan tidak boleh merokok memiliki ketentuan yang
sama dengan ketentuan yang diatur dalam ayat (2).
4. Kecuali di Sekolah, setiap KTR-AM wajib menyediakan tempat untuk mematikan rokok
sebelum memasuki pintu bangunan. Hal ini bertujuan untuk mengingatkan perokok agar tidak
membawa masuk rokoknya kedalam bangunan.

Pasal 9

Spot atau area atau kawasan atau pojok Merokok harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

1. Diupayakan area terpisah atau secara fisik berada di luar gedung / bangunan yang berjarak
sekurang-kurangnya 2 meter dari dinding bangunan;
2. Jarak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) disesuaikan dengan kondisi dan keadaan unit kerja
yang menetapkan KTR-AM;
3. Penandaan atau petunjuk spot merokok dapat berupa tulisan dan/atau gambar di tempat khusus
merokok ditulis dengan kalimat atau kata “KAWASAN MEROKOK” atau “DISINI TEMPAT
MEROKOK” atau dengan kalimat atau kata lainnya yang telah disepakati dan memiliki makna
pemberitahuan bagi perokok agar jika ingin merokok harus ditempat yang telah disediakan;
4. Area terpisah sebagaimana yang dimaksud pada ayat (2) diusahakan tidak mengganggu
keindahan tempat di lingkungan Desa Ardi Mulyo;
5. Spot Merokok ditentukan tempat dan bentuknya oleh masing-masing pimpinan atau penanggung
jawab setiap unit kerja;
6. Disetiap spot merokok wajib disediakan asbak atau tempat khusus untuk menampung sampah
atau sisa rokok;
7. Disetiap spot merokok diupayakan untuk menyediakan media informasi tentang bahaya
merokok.
8. Spot merokok tidak diperbolehkan diadakan atau disediakan di lingkungan fasilitas pendidikan
(sekolah) dan fasilitas kesehatan.
BAB VI

SPONSOR KEGIATAN DAN PENERIMA BANTUAN TERKAIT KTR-AM

Pasal 10

1. Perusahaan Rokok atau institusi yang citranya terkait dengan rokok dilarang menjadi sponsor
yang terkait dengan kegiatan Desa, dan/atau masyarakat Desa di KTR-AM.
2. Desa Ardi Mulyo sebagai KTR-AM tidak menerima bantuan jenis apapun yang berasal dari
Perusahaan Rokok atau institusi yang citranya terkait dengan rokok.
3. Pemerintah desa Ardi Mulyo dalam memberikan bantuan terhadap warga masyarakat atau
lembaga yang ada di Desa Ardi Mulyo (selaku penerima bantuan) akan mengutamakan terlebih
dahulu terhadap penerima yang telah melaksanakan KTR-AM.
4. Bagi penjual rokok wajib hukumnya untuk memperhatikan sebagaimana disebutkan dalam ayat
(1), (2) dan (3), serta mengacu pada pasal (5) ayat (3) jo. ayat (4), (5) dan (6) yang tertuang
dalam keputusan ini.

BAB VII
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Bagian Kesatu
Pembinaan
Pasal 11
1. Pimpinan dan/atau penanggung jawab Unit Kerja beserta Petugas berkewajiban untuk
melakukan pembinaan untuk :
a. Menyelenggarakan KTR-AM di setiap tempat yang ditetapkan sebagai kawasan dilarang
Merokok;
b. Mengusahakan agar warga desa Ardi Mulyo dapat terhindar dari penyakit akibat penggunaan
Rokok dan paparan asap orang lain.
2. Pembinaan pelaksanaan KTR-AM dalam rangka pengembangan kemampuan warga untuk
berperilaku hidup bersih dan sehat (ber-PHBS).

Pasal 12

Pembinaan pelaksanaan KTR-AM berupa :

1. Bimbingan dan/atau penyuluhan;


2. Pemberdayaan warga yang berada di lingkungan Desa Ardi Mulyo;
3. Penyiapan petunjuk teknis

Pasal 13

1. Pembinaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11, dapat dilakukan oleh :


a. Pimpinan dan/atau penanggung jawaab Unit Kerja beserta Petugas di lingkungannya dengan
melaksanakan berbagai kegiatan pembinaan dalam rangka pelaksanaan KTR-AM;
b. Bekerja sama dengan masyarakat dan/atau badan/atau lembaga atau organisasi
kemasyarakatan;
c. Pemerintah Desa Ardi Mulyo dapat memberikan penghargaan kepada orang atau badan yang
telah berjasa dalam rangka memotivasi membantu pelaksanaan KTR-AM.
2. Pemberian penghargaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dilaksanakan sesuai
dengan peraturan atau ketetapan yang berlaku di Desa Ardi Mulyo.

Bagian Kedua

Pengawasan

Pasal 14

1. Pengawasan yang dilakukan oleh Pimpinan dan/atau penanggung jawab Unit Kerja beserta
Petugas, dalam rangka pelaksanaan KTR-AM dilakukan sesuai dengan lingkup tempat kerja
dan/atau wewenangnya;
2. Hasil Pengawasan sebagai mana dimaksud pada ayat (1), agar sekiranya dilaporkan oleh masing-
masing Pimpinan dan/atau penanggung jawab Unit Kerja beserta Petugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) kepada Kepala Desa setiap 6 bulan sekali atau sesuai dengan kebutuhan.
3. Apabila dari hasil pengawasan terdapat atau diduga terjadi pelanggaran ketentuan sebagaimana
diatur dalam Keputusan Kepala Desa ini, Petugas dapat mengambil tindakan sesuai dengan
peraturan atau ketetapan yang berlaku.

BAB VIII

SANKSI ATAU HUKUMAN

Pasal 15

1. Sanksi atas pelanggaran sebagaimana dimaksud pada Pasal (4) jo. pasal (5), (6), (7), (8), (9) dan
(10) adalah sanksi sebagaimana diatur dalam peraturan tata-tertib yang berlaku di lingkungan
Desa Ardi Mulyo.
2. Sanksi atau pelanggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa teguran secara lisan
oleh Petugas.
3. Teguran lisan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yang tidak diindahkan oleh yang melakukan
pelanggaran sebanyak 3 (tiga) kali berturut-turut maka akan dikenakan sanksi yaitu berupa surat
teguran tertulis secara resmi dari pengurus.
4. Teguran tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak diindahkan oleh yang melakukan
pelanggaran sebanyak 1 (satu) kali maka akan langsung dilaporkan kepada Kepala Desa untuk
dapat diberikan sanksi lebih lanjut sesuai peraturan atau ketetapan yang berlaku.
5. Kepala Desa atau aparat Desa dapat menindaklanjuti sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (4)
berupa tidak memberikan pelayanan administrasi kepada pelanggar sampai batas waktu yang
ditentukan.
6. Sanksi juga dapat berupa perlakuan sebagaimana yang tertuang dalam pasal (10) ayat (3) atau
jenis sanksi lainnya yang dirasa mampu membuat efek jera terhadap pelanggarnya.
BAB IX
PENUTUP

1. Hal-hal yang belum diatur dalam keputusan ini akan diatur lebih lanjut oleh Kepala Desa beserta
jajarannya.
2. Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
3. Jika terdapat kekeliruan dan atau kekurangan dalam penyusunan keputusan ini akan dilakukan
perbaikan dan ditetapkan dengan ketentuan sebagaimana mestinya.
4. Agar setiap orang dapat menyampaikan keputusan ini kepada orang lain.

Ditetapkan di : ArdiMulyo
PadaTanggal : 23 Agustus 2016

TembusandisampaikanKepadaYth :
1. CamatTanjungPalas Utara di KarangAgung
2. KetuaForkahatTanjungPalas Utara di KarangAgung
3. Ketua TP. PKK KecamatanTanjungPalas Utara di KarangAgung
4. Arsip
LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA DESA ARDI MULYO
NOMOR : 22 TAHUN 2016
TANGGAL : 23 AGUSTUS 2016
TENTANG : PEMBENTUKAN KELOMPOK ASUHAN MANDIRI KESEHATAN
KELUARGA (ASMAN KESGA)

PENANGGUNG JAWAB : IHSANUDDIN


PEMBINA : 1. RIYADI, S.Pd
2. TJANDRA KANTJANA
KETUA : SUMIATI
SEKRETARIS : SUKARMI
BENDAHARA : AYUK
ANGGOTA : 1. PIDAWATI
2. INA ROSTIANI
3. FITRI
4. ASMAWATI
5. HERLINA
6. PREHATIN
7. PREHANTINI
8. SUCIATI
9. ANIK
10. HUDIAH
11. NARTI
12. NUR HASANAH
13. SRI
14. ALFIAH
15. KAMILA
16. SUWATIK
17. SUKARMI
18. RUBINI

Anda mungkin juga menyukai