Anda di halaman 1dari 5

Dimana :

Y = Ra = Return Sekuritas dependen

X = Rm = Return Indeks Pasar independen

a = angka konstan dari Unstandardized Coefficient yang dalam penelitian ini ialah sebesar . Angka ini
berupa angka konstan yang mempunyai arti : besarnya return sekuritas saat nilai X (return indeks pasar)
sama dengan 0.

B = angka koefisien regresi sebesar . angka tersebut mempunyai arti bahwa setiap penambahan 1 return
indeks pasar, maka return sekuritas akan meningkat sebesar .Sebaliknya jika angka ini negatif (-) maka
berlaku penurunan pada return sekuritas.

Seperti yang saya bilang sebelumnya tabel ini bisa digunakan untuk melihat pengaruh per variabel.
Caranya ada dua, pertama dengan cara melihat nilai sig. pada setiap variabel, jika nilai sig. nya lebih
kecil dari 0,05 maka kesimpulannya berpengaruh semakin kecil sig. maka semakin berpengaruh.

Tabel dalam SPSS untuk regresi memang ada beberapa, namun hanya dua tabel tersebut yang perlu
mendapat perhatian. Perhatikan pada gambar kedua terlebih dahulu. Pada kolom terakhir yaitu pada nilis
sig terdapat nilai sig .000, artinya nilai tersebut signifikan karena kurang dari 0,05.

Karena signifikan artinya ada pengaruh antara variabel kemahiran proses dan variabel penguasaan
kompetensi (pada analisis ini saya menggunakan variabel kemahiran proses sebagai independet variabel
untuk penguasaan kompetensi sebagai dependent variabelnya).

Bahwa Return Indeks Pasar berpengaruh terhadap Return Sekuritas

Tabel dalam SPSS untuk regresi memang ada beberapa, namun hanya dua tabel tersebut yang perlu mendapat
perhatian. Perhatikan pada gambar kedua terlebih dahulu. Pada kolom terakhir yaitu pada nilis sig terdapat nilai sig
.000, artinya nilai tersebut signifikan karena kurang dari 0,05.

Karena signifikan artinya ada pengaruh antara variabel kemahiran proses dan variabel penguasaan kompetensi (pada
analisis ini saya menggunakan variabel kemahiran proses sebagai independet variabel untuk penguasaan
kompetensi sebagai dependent variabelnya). Kita tidak perlu memahami makna angka lain pada kolom yang
sama.

Signifikansi
Apa sebenarnya signifikansi itu? Dalam bahasa Inggris umum, kata, “significant” mempunyai
makna penting; sedang dalam pengertian statistik kata tersebut mempunyai makna “benar” tidak
didasarkan secara kebetulan. Hasil riset dapat benar tapi tidak penting. Signifikansi / probabilitas
/ α memberikan gambaran mengenai bagaimana hasil riset itu mempunyai kesempatan untuk
benar. Jika kita memilih signifikansi sebesar 0,01, maka artinya kita menentukan hasil riset nanti
mempunyai kesempatan untuk benar sebesar 99% dan untuk salah sebesar 1%.

Secara umum kita menggunakan angka signifikansi sebesar 0,01; 0,05 dan 0,1. Pertimbangan
penggunaan angka tersebut didasarkan pada tingkat kepercayaan (confidence interval) yang
diinginkan oleh peneliti. Angka signifikansi sebesar 0,01 mempunyai pengertian bahwa tingkat
kepercayaan atau bahasa umumnya keinginan kita untuk memperoleh kebenaran dalam riset kita
adalah sebesar 99%. Jika angka signifikansi sebesar 0,05, maka tingkat kepercayaan adalah
sebesar 95%. Jika angka signifikansi sebesar 0,1, maka tingkat kepercayaan adalah sebesar 90%.

Pertimbangan lain ialah menyangkut jumlah data (sample) yang akan digunakan dalam riset.
Semakin kecil angka signifikansi, maka ukuran sample akan semakin besar. Sebaliknya semakin
besar angka signifikansi, maka ukuran sample akan semakin kecil. Unutuk memperoleh angka
signifikansi yang baik, biasanya diperlukan ukuran sample yang besar. Sebaliknya jika ukuran
sample semakin kecil, maka kemungkinan munculnya kesalahan semakin ada.

Untuk pengujian dalam SPSS digunakan kriteria sebagai berikut:

o Jika angka signifikansi hasil riset < 0,05, maka hubungan kedua variabel
signifikan.
o Jika angka signifikansi hasil riset > 0,05, maka hubungan kedua variabel tidak
signifikan

Nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,005) maka secara statistic disimpulkan bahwa artinya
terjadi korelasi yang signifikan antara variabel return indeks pasar dengan return sekuritas (kenaikan
return sekuritas secara signifikan disebabkan oleh meningkatnya return indeks pasar)

Dari hasil tersebut terlihat bahwa koefisien


konstanta adalah sebesar 0,033, nilai koefisien R_IHSG adalah sebesar 1,886. Dengan hasil
tersebut maka persamaan regresi yang bisa dibentuk adalah sebagai berikut:

R_BUMI = 0,033 +1,886 R_IHSG

Berdasarkan persamaan regresi tersebut, maka besarnya Beta saham PT Bumi Resource Tbk
menurut model Indeks Tunggal adalah sebesar 1,886 yang secara statistik signifikan dengan p-
value sebesar 0,001.

Demikian penjelasan dari saya, semoga bermanfaat!!!


Hasil pemrosesan MS Excel dengan Add-Ins Data-Analysis dan setelah dilakukan editing tampak
seperti gambar berikut:

Berdasarkan hasil pemrosesan dengan MS Excel Add-Ins Data-Analysis, model regresi linear dapat
dirumuskan sebagai berikut:

Ri = 0,021 + 1,657 R_IHSG

Beta merupakan koefisien parameter dari variabel R_IHSG, yaitu sebesar 1,657. Koefisien ini adalah
signifikan dengan p-value sebesar 0,026 (lebih kecil dari 5%).
Jadi: Beta saham PT Mandala Finance Tbk adalah sebesar 1,657.

Y = -0,00047393 + 1,018072649 X

Dari persamaan diatas, diperoleh alpha sebesar -0,00047393 sedangkan koefisien regresi yang
mewakili nilai beta IHSG adalah sebesar 1,018072649. Jika return pasar bernilai tetap atau tidak
ada pergerakan, maka return saham bernilai -0,00047393. Setiap kenaikan 1% return pasar
IHSG, maka akan menaikan 101,8% retun saham Elnusa. Jadi, bisa disimpulkan bahwa pengaruh
return pasar IHSG terhadap return saham adalah positif. Beta saham Elnusa sebesar 1,018072649
menunjukkan nilai lebih dari 1, artinya pergerakan return saham lebih tinggi dibandingkan
dengan return pasar. Semakin kecil beta semakin tidak peka return saham terhadap perubahan
retun pasar dan semakin tidak beresiko pula saham tersebut. Hal ini menunjukkan return saham
elnusa peka terhadap perubahan return pasar dan sangat beresiko.

2. engambilan Keputusan

Ha : b > 0, atau Ho = 0 maka Ha diterima dan Ho ditolak.

Dengan a = 5% maka kita bisa menentukan apakah ada pengaruh signifikan dari return pasar
IHSG dan LQ45 terhadap retun saham perusahaan.

Dari perhitungan regresi tersebut, untuk return pasar IHSG terhadap saham Elnusa diperoleh p-
value 0,55654 lebih besar dari 0 maka Ha diterima. Artinya terdapat pengaruh yang signifikan
antara return pasar IHSG terhadap return saham Elnusa.

Dari perhitungan harga saham dan IHSG, diperoleh beta sahamnya sebesar 1,018072649, karena beta
positif artinya pergerakan return saham berbanding lurus dengan return pasar (return pasar bergerak
naik 1% maka return saham akan naik 101,8%), tetapi karena tidak sampai 1 maka cenderung tidak
begitu berpengaruh terlalu signifikan.
Hasil dari perhitungan regresi linier sederhana didapat persamaan sebagai berikut:
Y=0,001+0,771X

Hasil perhitungan matematis dengan menggunakan rumus beta ternyata setelah dihitung
diperoleh hasil beta saham sebesar 0,770551. Sedangkan dari hasil perhitungan dengan
menggunakan program SPSS diperoleh hasil perhitungan koefisien regresi yang memperlihatkan
nilai koefisien konstanta sebesar 0,001 dengan t hitung sebesar 0,350 dan nilai Sig sebesar 0,728.
Koefisien beta adalah sebesar 0,771 dengan t hitung sebesar 8,760 dan nilai Sig sebesar 0,000.
Nilai t tabel untuk uji ini adalah sebesar 1,673 yang diperoleh dengan alpha 5 % dan df sebesar
56 (57-1). Jika kita bandingkan nilai t hitung koefisien konstanta dengan t tabel, terlihat bahwa
nilai t hitung lebih kecil daripada t tabel (0,350<1,673)>1,673) dan nilai Sig lebih kecil dari
alpha (5%), maka kesimpulan yang dapat diambil adalah menolak Ho yang berarti koefisien beta
signifikan secara statistik. Sehingga beta signifikan berpengaruh terhadap return saham.
Dapat dilihat bahwa dari hasil perhitungan matematis dengan menggunakan rumus beta
dibandingkan dengan hasil perhitungan menggunakan program SPSS diperoleh hasil yang sama
yaitu sebesar 0,770551 (dibulatkan ke atas menjadi 0,771).

Kesimpulan:
Dari hasil analisis di atas dapat disimpulkan bahwa beta saham Telkom menggambarkan tingkat
resiko saham yang mana lebih rendah dan lebih menguntungkan. Hal ini dikarenakan saham
yang mempunyai beta (systematic risk) lebih kecil dari satu (β<1) berarti saham tersebut
mempunyai fluktuasi return yang lebih kecil dari pasar secara keseluruhan. Oleh karena itu,
saham yang mempunyai beta (systematic risk) lebih kecil dari satu (β<1) biasa disebut sebagai
saham lemah atau defensif stock. Saham dengan beta yang lebih kecil dari satu cenderung
bergerak lebih lambat dari pergerakan pasar.
Hasil uji t menunjukkan bahwa alpha yang mewakili nilai intercept tidak mempengaruhi return
saham secara signifikan. Hal ini berbeda dengan beta yang mempengaruhi return saham secara
signifikan. Beta saham Telkom yang sebesar 0,771 atau berati beta saham Telkom < 1
menunjukkan bahwa resiko return saham untuk Telkom memiliki resiko yang lebih kecil dari
return pasar (IHSG) sehingga saham Telkom relatif lebih aman untuk dibeli oleh para investor
karena resikonya yang lebih kecil dari resiko pasar. Selain itu, beta berpengaruh positif terhadap
return saham sebesar 0,771. Artinya, semakin besar beta maka akan memperbesar return saham
Telkom sebesar 77,1 %. Hal ini tentu akan menjadi pertimbangan tersendiri bagi para investor
untuk menanamkan modalnya dalam bentuk saham pada perusahaan Telkom. Dengan demikian
dalam melakukan investasi akan lebih menguntungkan investor bila menginvestasikan modalnya
pada saham Telkom karena Telkom memiliki resiko yang lebih kecil dari resiko pasar (IHSG)
dan beta sahamnya mampu meningkatkan return saham sebesar 77,1 %.
Diposting oleh finanzsite di 17.58

Untuk Return saham BLTA dengan return pasar IHSG Ri= 0-0.071490251
Untuk Return sahar BLTA dengan returnn pasar LQ45 Ri= 0-0.075350660025159
Beta merupakan koefisien parameter dari variabel return pasar (Rm), yaitu sebesar 0.071490251
dan 0.075350660025159 Koefisien ini adalah signifikan dengan p-value sebesar 0 (signifikan
lebih kecil dari5%).
KESIMPULAN :
Dari analisis regresi terhadap Return saham ELSA dan Return Pasar IHSG dapat disimpulkan
bahwa saham Elnusa.Tbk memiliki resiko saham yang lebih rendah dan lebih menguntungkan,
karena memiliki beta saham yang lebih kecil dari satu 0.071490251. Saham yang memiliki beta
kurang dari satu bisa disebut sebagai saham lemah, karena pergerakan sahamnya cendrung
lambat dari pergerakan pasarnya.
Beta saham sebesar 0.071490251memilki nilai lebih kecil dari 1 (β<1) menunjukkan bahwa
resiko return saham Elnusa.Tbk memiliki resiko yang lebih kecil dari return pasar (IHSG), hal ini
menunjukkan bahwa, saham ELSA relatif aman untuk dibeli investor karena resikonya lebih
kecil dari pada resiko pasar . Selain itu beta berpengaruh positif terhadap return saham,Artinya
semakin besar beta maka akan mempengaruhi besar return saham sebesar 7,41%.

Resiko saham ELSA yang lebih kecil dari resiko pasar, dan beta yang mampu meningkatkan
return saham sebesar 7.41%. menjadi pertimbangan sendiri bagi investor untuk menanamkan
modalnya.

Dari hasil analisis regresi terhadap return saham dan return pasar LQ45 menggambarkan hasil
yang sama dengan regresi terhadap return saham dan return pasar IHSG ,

Beta saham sebesar 0.075350660025159 lebih kecil dari 1 (β<1) menunjukkan bahwa saham
tersebut memiliki pergerakan yang lambat dari pergerakan pasarnya. Memiliki resiko yang lebih
kecil dibandingkan dengan resiko pasar.
Selain itu, beta berpengaruh positif terhadap return saham sebesar 0.075350660025159. Artinya,
semakin besar beta maka akan memperbesar return saham Elnusa sebesar 7,53%. Hal ini tentu
akan menjadi pertimbangan tersendiri bagi para investor untuk menanamkan modalnya dalam
bentuk saham pada perusahaan Elnusa.

Anda mungkin juga menyukai