29
7) Monitor kalori dan asupan makanan
8) Monitor kecenderungan terjadinya
penurunan dan kenaikan berat badan
30
4) Ke toilet sendiri
5) Menyiapkan makanan dan
minuman untuk makan
6) Mempertahankan kebersihan diri
3. Kebugaran fisik
dipertahankan pada 4 ditingkatkan ke
5 dengan indikator :
1) Kebugaran fisik
2) Ketahanan otot
3) Indeks masa tubuh
31
mengkonsumsi makanan dan 5. Asupan serat
minuman yang tinggi kalsium, 6. Asupan vitamin
sesuai kebutuhan 7. Asupan mineral
4) Sajikan makanan dengan menarik, 8. Asupan zat besi
cara yang menyenangkan dengan 9. Asupan kalsium
mempertimbangkan warna, tekstur 10. Asupan natrium
ddan keberagaman
32
berat badan berkurang 5 dengan indikator :
2) Monitor mual muntah 1. kisaran BB yang optimal
3) Dukung peningkatan asupan kalori 2. massa indeks tubuh yang optimal
4) Sediakan variasi makanan yang 3. strategi untuk mencapai BB yang
tinggi kalori dan bernutrisi tinggi optimal
5) kenali apakah penurunan BB yang 4. risiko kesehatan yang
dialami pasien merupakan tanda berhubungan dengan BB terlalu
penyakit terminal rendah
5. praktik gizi yang sehat
4. manajemen berat badan Nafsu makan
1) diskusikan dengan pasien mengenai dipertahankan pada 4 ditingkatkan ke
kebiasaan, budaya, dan faktor 5 dengan indikator :
herediteryang mungkin 1. hasrat/keinginan untuk makan
mempengaruhi BB 2. mencari makanan
2) hitung berat badan ideal pasien 3. menyenangi makanan
3) hitung presentase lemak tubuh ideal 4. merasakan makanan
pasien 5. energi untuk makan
4) diskusikan resiko yang mungkin 6. intake makanan
muncul jika terdapat kelebihan BB 7. intake nutrisi
33
atau BB berkurang 8. intake cairan
5) dorong pasien untuk membuat grafik 9. rangsangan untuk makan
mingguan berat badannya
5. manajemen alergi Pengetahuan : manajemen kelainan
1) identifikasi alergi yang diketahui makan
2) identifikasi segera tingkat ancaman dipertahankan pada 4 ditingkatkan ke
terhadap munculnya reaksi alergi 5 dengan indikator :
dalam status kesehatan pasien 1. target BB yang sehat
3) bantu dengan melakukan tes alergi, 2. intake cairan harian yang
sebagaimana mestinya memenuhi kebutuhan tubuh
4) intruksikan pasien dan pemberian 3. intake kalori yang sesuai dengan
pelayanan untuk mencegah situasi kebutuhan metabolik
yang memicu reaksi anafilaksis dan 4. intake nutrisi yang sesuai dengan
bagaimana meresponnya jika muncul kebutuhan tubuh
reaksi anafilaksis 5. strategi untuk mendapatkan
kontrol terhadap diri
6. manajemen hipoglikemi Pengetahuan: diet yang sehat
1) kenali tanda dan gejala hipoglikemi dipertahankan pada 4 ditingkatkan ke
misalnya gemetar, sempoyongan, 5 dengan indikator :
34
berkeringat, jantung berdebar-debar, 1. kisaran berat badan personal yang
kecemasan) optimal
2) monitor kadar glukosadarah sesuai 2. intake cairan yang sesuai dngan
dengan indikasi kebutuhan metabolik
3) berikan glucagon sesuai indikasi 3. intake kalori yang sesuai dengan
4) dorong pasien untuk selalu kebutuhan metabolik
memonitor kadar glukosa darahnya 4. intake nutrisi yang sesuai dengan
5) modifikasi target kadar glukosa kebutuhan individu
darah untuk mencegah hipoglikemia 5. jumlah vitamin harian yang
direkomendasikan
6. pentingnya sarapan
7. strategi untuk menghindari lemak
jenuh
35
NO Diagnosa Nic Noc
1 Kerusakan intekgritas Pengecekan kulit: Integritas jaringan: kulit dan
kulit b.d hipertermia 1. Amati warna, kehangatan, bengkak, membran mukosa:
pulsasi, tekstur, edema, dan ulserasi Skala target outcome dipertahankan
pada ekstermitas. pada skala 2 dan ditingkatkan pada
2. Gunakan alat pengkajian untuk skala 5. Dengan indikator:
mengidentifikasi pasien yang 1) Suhu kulit
beresiko mengalami keruskan kulit. 2) Sensasi
3. Monitor warna dan suhu kulit 3) Elastisitas
4. Monitor kulit untuk adanya 4) Hidrasi
kekeringan yang berlebihan. 5) Keringat
5. Dokumentasikan perubahan 6) Tekstur
membrane mukosa.
6. Ajarkan anggota keluarga/pemberi
asuhan mengenai tanda kerusakan
kulit.
2 Intoleransi aktivitas b.d Terapi aktivitas: Toleransi terhadap aktivitas skala
imobilitas 1. Dorong aktivitas kreatif yang tepat. target outcome dipertahan kan pada
2. Bantu klien mengidentifikasi skala 2 dan ditingkatakan pada skala 5
aktivitas yang diinginkan. dengan indikator:
3. Identifikasi strategi untuk 1) Warna kulit
meningkatkan partisipasi terkait 2) Kecepatan berjalan
dengan aktivitas yang diinginkan. 3) Toleransi dalam menaiki tangga
4. Bantu klien dengan aktivitas fisik 4) Kekuatan tubuh bagian atas
secara teratur 5) Kekuatan tubuh bagian bawah.
5. Sediakan aktivitas “motorik kasar”
untuk klien hiperaktif
6. Bantu klien dan kluarga memantau
36
perkembangan klien terhadap
pencapaian tujuan.
7. Berkolaborasi denga ahli terapis
fisik.
37
38