Anda di halaman 1dari 3

KEKAYAAN JENIS TANAMAN OBAT DI LINGKUNGAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS RIAU KAMPUS BINAWIDYA

Muhammad Iqbal Ramdani1*), Indah Susilawati1, Nabila Yudia Tamara1,


Melani Chrisdayanthi Sijabat1 dan Sri Rahmawati1
Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Riau, Pekanbaru 28293

*)Corresponding author : e-mail: iqbalramdani2@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis tanaman yang ada disekitar kawasan kampus
FKIP UR yang berpotensi untuk menjadi tanaman obat. Penelitian ini dilaksanakan selama 1 minggu
(19-26 April). Pengambilan data didapat secara langsung. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif.
Langkah kerja dilakukan dengan cara mencari literatur tentang berbagai jenis tanaman obat,
menginventaris tumbuhan yang berpotensi sebagai tanaman obat di lingkungan FKIP Universitas
Riau, mengidentifikasi tanaman obat yang sudah diinvetaris. Setelah melakukan pengamatan didapati
jumlah tanaman obat yang ada dikawasan kampus FKIP UR berjumlah lebih kurang 26 jenis atau
spesies tanaman dengan 19 famili. Dari hasil jumlah tumbuhan yang didapatkan, keberadaan tanaman
obat yang ada di kawasan kampus FKIP UR memiliki tingkat keragaman yang sudah cukup tinggi
dan diharapkan spesies tanaman obat dapat tambah lagi, sehingga menjadi beragam dan dapat
dimanfaat oleh seluruh civitas akademika FKIP UR.

Keywords : Kekayaan Jenis, Tanaman Obat, FKIP Universitas Riau

1. PENDAHULUAN

Masyarakat Indonesia sudah mengenal obat dari jaman dahulu, khususnya obat yang
berasal dari tumbuh-tumbuhan. Seiring meningkatnya pengetahuan jenis penyakit, semakin
meningkat juga pengetahuan tentang pemanfaatan tumbuhan untuk obat-obatan. Namun
demikian, sering terjadi pemanfaatan ini dilakukan secara berlebihan sehingga populasinya di
alam semakin menurun. Kondisi ini disebabkan oleh kegiatan eksploitasi yang dilakukan
secara besar-besaran tanpa memperhatikan aspek pelestarian lingkungan, khususnya
pelestarian tumbuhan obat itu sendiri (Abdiani, 2008). WHO (World Health Organization)
juga merekomendasi penggunaan obat tradisional dalam memelihara kesehatan masyarakat
serta untuk pencegahan dan pengobatan penyakit terutama penyakit metabolik degeneratif
dan kanker (Katno, 2008).
Menurut Allo (2010), tanaman obat adalah semua jenis tumbuhan yang menghasilkan
satu atau lebih komponen aktif yang digunakan untuk perawatan kesehatan dan pengobatan
atau seluruh spesies tumbuhan yang diketahui atau dipercaya mempunyai khasiat obat.
Bagian tumbuhan herbal yang digunakan untuk obat-obatan adalah akar, batang, ranting,
umbi, daun, pucuk, bunga, biji dan buah dengan pemanfaatan dan pengolahan yang berbeda
(Lestaridewi, 2017). Dimana bagian tersebut ada yang dapat langsung digunakan sebagai
obat dan ada pula yang harus melalui proses pengolahan.
Tumbuhan obat tradisional di Indonesia mempunyai peran yang sangat penting trutama
bagi masyarakat di daerah pedesaan yang fasilitas kesehatannya masih sangat terbatas. Nenek
moyang kita mengenal obat-obatan tradisional yang berasal dari tumbuhan di sekitar
perkarangan rumah maupun yang tumbuh liar di semak belukar dan hutan-hutan. Masyarakat
sekitar kawasan hutan memanfaatkan tumbuhan obat yang ada sebagai bahan baku obat-
obatan berdasakan pengetahuan tentang pemanfaatan tumbuhan obat yang diwariskan secara
turun-temurun (Hidayat dan Hardiansyah, 2012)
2. METODE PENELITIAN
2.1 Lokasi dan Waktu
Penelitian dilaksanakan di kawasan FKIP, Universitas Riau pada semester genap
2017/2018. Pengamatan berlangsung selama 1 minggu (19 April- 26 April 2018).
2.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan meliputi alat-alat tulis dan kamera handphone. Bahan yang
digunakan adalah berbagai tanaman obat yang ditemui di kawasan FKIP Universitas Riau.
2.3 Prosedur Penelitian
Penelitian dilakukan dengan metode lapangan. Pengambilan data dilakukan secara
langsung. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif. Langkah kerja dilakukan dengan cara 1)
Mencari literatur tentang berbagai jenis tanaman obat, 2) Menginventaris tumbuhan yang
berpotensi sebagai tanaman obat di lingkungan FKIP Universitas Riau, 3) Mengidentifikasi
tanaman obat yang sudah diinvetaris.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan hasil studi di lapangan diketahui bahwa total kekayaan jenis tanaman obat
yang dicatat tumbuh di Lingkungan FKIP Universitas Riau.

Tabel 1. Kekayaan Jenis Tanaman Obat di Lingkungan FKIP Universitas Riau


FAMILIA NAMA LATIN NAMA DAERAH
Curcuma longa Kunyit
Zingiber officinale Jahe
Zingiberaceae Curcuma zanthorrhiza Temulawak
Zingiber zerumbet Lempuyang
Alpinia galanga Lengkuas
Arecaceae Areca catechu Pinang
Arenga pinnata Enau
Myrtaceae Psidium guajava Jambu Biji
Polygalaceae Polygala paniculata Akar Wangi
Melastomataceae Melastoma malabathricum Sikeduduk
Piperaceae Piper betle Sirih
Oxalidaceae Averrhoa bilimbi Belimbing Wuluh
Moringaceae Moringa oleifera Kelor
Apiaceae Centella asiatica Pegagan
Commelinaceae Rhoe discolor Rhoe Discolor
Fabaceae Mimosa pudica Puteri Malu
Poaceae Cymbopogon citratus Serai
Imperta cylindrica Alang-Alang
Euphorbiacea Ricinus communis Jarak
Asteraceae Ageratum conyzoides Bandotan
Orthosiphon aristatus Kumis Kucing
Lamiaceae
Coleus benth Daun Miana
Rhamnaceae Ziziphus mauritiana Bidara
Nyctaginaceae Bougenvillea sp Bougenville
Xanthorrhoeaceae Aloe vera Lidah Buaya
Phyllanthus L Phyllanthus urinaria Meniran

Berdasarkan tabel diatas didapatkan 26 spesies tanaman obat dari 19 Famili. Famili
yang memiliki jenis terbanyak yang ditemukan adalah Zingiberaceae, yaitu Curcuma longa
(Kunyit), Zingiber officinale (Jahe), Curcuma zanthorrhiza (Temulawak), Zingiber zerumbet
(Lempuyang), dan Alpinia galanga (Lengkuas). Sedangkan famili tumbuhan yang lain yang
ditemukan 1-2 spesies seperti Arecaceae, Myrtaceae, dsb. Setiap jenis tanaman memiliki
potensi sebagai obat pada bagian-bagian yang berbeda, ada yang memanfaatkan akar, batang,
daun, bunga, dan buah. Tanaman yang memanfaatkan akar adalah alang-alang (Imperta
cylindrical), pinang (Areca catechu), akar wangi (Polygala paniculata), putri malu (Mimosa
pudica). Tanaman yang memanfaatkan daun adalah jambu biji (Psidium guajava), kelor
(Moringa oleifera), putri malu (Mimosa pudica), meniran (Phyllanthus urinaria), bougenville
(Bougenvillea sp), daun miana (Coleus benth) , kumis kucing (Orthosiphon aristatus), Bandotan
(Ageratum conyzoides), belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi), bidara (Ziziphus mauritiana) ,
rhoediscolor, pegagan (Centella asiatica) , serai (Cymbopogon citratus), dan sikeduduk
(Melastoma malabathricum). Tanaman yang memanfaatkan batang adalah bandotan(Ageratum
conyzoides), lidah buaya (Aloe vera), dan serai (Cymbopogon citratus). Tanaman yang
memanfaatkan bunga yaitu seperti Bougenville, belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) , dan
jarak (Ricinus communis) . Serta tanaman yang memanfaatkan buah yaitu Belimbing wuluh
(Averrhoa bilimbi) , kunyit (Curcuma longa), jahe (Zingiber officinale), temulawak (Curcuma
zanthorrhiza), lempuyang (Zingiber zerumbet), lengkuas (Alpinia galanga), dan jarak (Ricinus
communis) .

4. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah terdapat 26 macam spesies dari
19 famili tanaman yang dapat dijadikan obat yang terdapat di lingkungan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau. Dari hasil jumlah tumbuhan yang didapatkan,
keberadaan tanaman obat yang ada di kawasan kampus FKIP UR memiliki tingkat
keragaman yang sudah cukup tinggi dan diharapkan spesies tanaman obat dapat tambah lagi,
sehingga menjadi beragam dan dapat dimanfaat oleh seluruh civitas akademika FKIP UR.

DAFTAR PUSTAKA

Abdiani, S. 2008. Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Bawah Berkhasiat Obat di Dataran Tinggi
Dieng. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam 5 (1) 79-92.
Allo, M. K. 2010. Kajian Keragaman Tumbuhan Hutan Berkhasiat Obat Berdasarkan Etnobotani
dan itokimia di Taman Nasional Lore Lindu. Laporan Hasil Penelitian Insentif TA. 2010 Flora
Fauna dan Mikroorganisme. Balai Penelitian Kehutanan Makassar.
Katno. 2008. Tingkat Manfaat, Keamanan, dan Efektifitas Tanaman Obat dan Obat Tradisional.
Tawangmangu: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI.
Hal. 3; 15; 41.
Hidayat, D dan G. Hardiansyah. 2012. Studi Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Obat di Kawasan
IUPHHK PT. Sari Bumi Kusuma Camp Tontang Kabupaten Sintang. Vokasi 8 (2): 61-68.
Lestaridewi, Ni Ketut., Muhammad Jamhari dan Isnainar. 2017. Kajian pemanfaatan tanaman
sebagai obat tradisional di Desa Tolae kecamatan Torue kabupaten Parigi Moutong. E-JIP
BIOL Vol.5 (2): 92-108

Anda mungkin juga menyukai