Kata kunci : Dua stage, Op-amp, Open Loop, ADC (Analog to Digital Converter)
Close Loop, Output Swing, ADC merupakan salah satu komponen utama dalam
sistem pengolahan sinyal digital. Sesuai
1. Latar Belakang. namanya ADC berfungsi untuk mengkonversi
sinyal analog (kontinu) menjadi sinyal digital
Penggunaan penguat operasional (op- (diskrit). Proses digitalisasi dilakukan melalui
amp) sangat luas, terutama pada bagian analog sampling dan kuantisasi. Kecepatan sampling
misal penguatan sinyal audio-video, pada radio akan menentukan jumlah sample persatuan
untuk proses pencampuran (mixer) sinyal dan waktu (detik). Sedang kuantisasi menentukan
pada konversi sinyal di letakkan pada proses resolusi jumlah bit yang digunakan untuk
sampling dan multiplying. mengkodekan nilai setiap sampelnya. Dengan
Belakangan ini, penelitian dalam rangka terus berkembangnya perangkat elektronik
peningkatan kemampuan sistem digital dengan digital berkecepatan tinggi yang sumber datanya
teknologi CMOS terus berjalan. CMOS adalah data analog maka peran ADC terus
mempunyai kelebihan utama bila dibandingkan meningkat. Misal pada kamera dan radio
dengan bipolar, bahwa CMOS mempunyai frekuensi membutuhkan jenis ADC yang
peluang besar dalam kemudahan pembuatan mempunyai spesifikasi kecepatan dan resolusi
pada satu chip. Adanya permintaan pasar yang yang tinggi.
tinggi terhadap perangkat digital, membuat Prinsip kerja ADC jenis sigma delta
konverter analog ke digital mulai banyak seperti pada gambar 1, sinyal masukan
dikembangkan dan terbuka pada kecepatan, dijumlahkan dengan hasil umpan balik DAC 1-
resolusi dan konsumsi daya rendah. Melihat dari bit, keluaran ini oleh integrator dirubah ke
arsitektur ADC banyak membutuhkan penguat bentuk segitiga, oleh ADC 1-bit dirubah
menjadi digital bit stream serial, dengan digital
decimator yang berisikan filter dan penurun
sampling dihasilkan keluaran digital serial yang sudah ada dengan alasan komsumsi daya yang
sebanding dengan sinyal masukan (Vin). ADC besar. Dengan perubahan ini maka didapat
ini banyak diaplikasi pada peralatan audio karena sebagai ADC yang bisa digunakan untuk
memiliki resolusi tinggi, namun kelemahannya mengubah sinyal video, untuk memory data
adalah kecepatan rendah. Dengan berkembang maka dapat menggunakan pengubah serial ke
teknologi mixed disain, banyak dilakukan paralel dan dari paralel data dapat disimpan
penelitian jenis ADC dalam usaha meningkatkan ataupun diproses
kecepatan sehingga dapat digunakan untuk Pada ADC Sigma-Delta (∑∆)
aplikasi RF berkecepatan tinggi ini bisa juga digunakan
untuk pendukung kamera berkecepatan tinggi.
Untuk itu dirancang ADC yang beresolusi 12 bit,
dengan periode minimal 400 mikro second.
Adapaun rancangannya dengan orde 2 adalah
Untuk model simulasi dapat Gambar 3. ADC Sigma-Delta (∑∆) Orde dua
diselesaikan dengan metode Z transform.
Dari gambar rancangan dapat dilihat
bahwa komponen penyusun utama ADC Sigma
Delta(∑∆) adalah OP-AMP, kecepatan dan
bandwith OP-AMP sangat berpengaruh pada
kecepatan dari ADC yang dirancang. Untuk itu
sebelum ke perancangan lengkap perlu
perancangan OP-AMP sebagai komponen
penyusun utama.
Gambar 2. Model ADC Sigma-Delta (∑∆)
Analisis rangkaian; 3. Pendekatan Disain Transconductance
Fungsi sinyal transfer, Y(s) = [X(s) – Y(s)] 1/s OP-AMP (OTA)
Jika N(s) = 0
Fungsi op-amp pada ADC Sigma-Delta
(∑∆) digunakan proses sample and hold (SHA)
dan multiplying, syarat Spesifikasi op-amp pada
(1) ADC Sigma-Delta (∑∆).. [Lisha.L,2007,
Fungsi noise transfer, Y(s) = - Y(s) 1/s + N(s) Boaz.S.T,2004, Xin Jiang,2003, B.Razawi,2001,
Jika X(s) = 0 G.Palmisano,2001, J.Baker,1998]
Gain Open Loop (AoL) ≥ 2N+2 V/V.
Gain Open Loop (dB) ≥ 20.Log 2 N+2 V/V
(3)
(2) Gain Close Loop (AcL) = 2 V/V
Dengan mengubah komponen penyusun Frekuensi Unity (ƒu) ≥ 0,22(N + 1) ƒclock.
pada gambar 1 misal pada komparator dan (4)
integrator digunakan jenis IC yang memiliki Tampak pada gambar 1 diagram blok
bandwitch tinggi, dan kuantisasi menggunakan penyusun dua stage op-amp CMOS dan pada
IC CMOS yang memiliki delay yang kecil maka gambar 4. rangkaian op-amp OTA. Penguat
akan didapatkan ADC dengan kecepatan tinggi. differensial (M1-4) menyediakan dua masukan
Untuk mendukung ini maka perubahan rangkaian membalik dan tak membalik dengan
diskrit adalah hal yang mungkin dilakukan menyebabkan noise dan offset. Penguatan tinggi
berbeda dengan menggunakan komponen yang (high gain M6-7) hampir mirip dengan gerbang
not bila op-amp menggerakkan beban rendah Semua op-amp mempunyai batasan
maka diikuti oleh stage penyangga (buffer), arus pada jangkauan tegangan operasi kerjanya.
bersama (IM5) disediakan oleh rangkaian cermin Batasan CMIR (common mode input range)
arus. adalah batasan skala jangkauan tiap masukan op-
amp. Di luar batasan tersebut menyebabkan
keluaran distorsi atau terpotong, pada gambar 8
rangkaian uji CMR.
I D5
CMR VSS Vin(max) VDS 5( sat ) 90%.VOS
1
(5)
I D5
CMR VDD VTO3 (max) Vin(min) 90%.VOS
3
Gambar 5. Rangkaian 2-stage OP-AMP (6)
Transconductance.
Op-amp ideal mempunyai karakteristik, Keluaran tegangan swing adalah
penguatan mode terbuka tak terhingga (AoL= ~), maksimal tegangan puncak keluaran op-amp
penguatan mode tertutup (Buffer= AcL) = 1, dapat hasilkan sebelum tegangan terpotong.
impedansi masukan tak terhingga (RIN= ~Ω), Tegangan ini tergantung tegangan kerja op-amp
impedansi keluaran hampir sama 0 (Ro≈ 0Ω), (VDD atau VSS), pada gambar 9 rangkaian uji
Lebar pita penguatan (GBW=~), besar Vout = tegangan swing keluaran op-amp.
AV(V+-V-), dengan Av digunakan disain pada
penguatan mode terbuka (AoL). Gambar 3
rangkaian uji AoL dan Phase margin dan gambar
7 hasil pengukuran nilai AoL dan PM.