Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

CRITICAL BOOK REPORT

DASAR ELEKRONIKA
MINI RISET

NAMA MAHASISWA :Aditya Mahendra


Juan Andree Sinaga
Mansyur Safril Harahap
NIM :5173230001
5173230006
5173230008
DOSEN PENGAMPU :Marwan Afandi, S.T, M.T
MATA KULIAH :Dasar Elektronika

NAMA MAHASISWA : Irwan Efendi


NIM : 5172230002
DOSEN PENGAMPU : Drs. Marsangkap Silitonga, M.Pd.
MATA KULIAH : Aljabar Linier

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK - UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
April 2018

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK - UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
November 2018
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya
untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Medan, 20 November 2018


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................

DAFTAR ISI...................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................

BAB II METODE, HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................................

BAB III PENUTUP.........................................................................................................

A. Kesimpulan.............................................................................................................
B. Saran.........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Aljabar max-plus merupakan salah satu topik dari aljabar yang memiliki aplikasi cukup
luas antara lain pada teori graf, kombinatorik, teori sistem, dan teori antrian. Beberapa peneliti telah
membahas tentang aljabar max-plus yang ditulis dalam bentuk buku atau jurnal antara lain Baccelli,
et al (2001), Heidergott, et al (2005), Butkovic (2008), Farlow (2009) dan Sombatboriboon, et al
(2011).
Baccelli (2001: 102) mendefinisikan aljabar max-plus adalah himpunan yang dilengkapi denga dua
operasi biner yaitu ⊕ dan ⊗, operasi maksimum dinotasikan dengan ⊕ dan operasi penjumlahan
yang dinotasikan dengan ⊗. dinotasikan dilengkapi dua operasi biner (⊕ dan ⊗) selanjutnya
⊕ ⊗ dinotasikan . Elemen identitas (elemen netral) pada operasi ⊕ adalah dan elemen
identitas pada operasi ⊗ adalah Dalam aljabar linear biasa, jika diberikan matriks persegi, ada
matriks sehingga memenuhi persamaan , maka matriks dikatakan invertible dan matriks
adalah invers matriks . Anton (1987: 74) mengungkapkan bahwa matriks invertible jika dan hanya
jika maka matriks disebut juga matriks non singular. Jika maka matriks disebut matriks singular
sehingga matriks tidak memiliki invers. Oleh karena itu, tidak semua matriks dalam aljabar linear
biasa memiliki invers. Demikian juga invers matriks atas aljabar max-plus bisa jadi lebih terbatas.
Invers matriks memiliki peranan penting dalam operasi perhitungan matriks.
Matriks dalam aljabar max-plus belum tentu memiliki invers matriks terhadap operasi ⊗.
Diberikan matriks atas aljabar max-plus, matriks dapat memiliki invers jika memenuhi syarat
perlu dan syarat cukup matriks invertible atas aljabar max-plus. Berdasarkan penyelesaian
persamaan linea max-plus dengan menentukan subsolusi terbesar yang memiliki subsolusi
terbesar ̂ dengan
–̂ ⊗ didapat ̂ sebagai solusi sehingga ̂ memenuhi ̂ . Penerapan cara ini akan dikembangkan
pada penyelesaian sistem persamaan linear max-plus ⊗ untuk menentukan matriks yang
memenuhi persamaan ⊗ Hal ini dilakukan sebagai langkah pendekatan penyelesaian untuk
menentukan matriks dengan cara menentukan subsolusi terbesar dari persamaan linear max-plus
⊗ dan ⊗ . Jika matriks invertible maka matriks adalah matriks balikan dari matriks .
Berdasarkan uraian, penulis tertarik mengambil judul “Keterbalikan Matriks atas Aljabar Max
Plus”.
Tujuan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah

1. Menentukan syarat perlu dan syarat cukup matriks invertible atas aljabar
max-plus.
2. Menentukan matriks yaitu invers dari matriks atas aljabar max-plus.

B. Manfaat
1 . Menambah pengetahuan yang bermanfaat bagi penulis dan pembaca tentang keterbalikan
matriks atas aljabar max-plus.

2. Menambah khasanah ilmu pengetahuan dan referensi untuk pengembangan matematika,


khususnya dalam bidang aljabar dan matematika terapan.
BAB II

METODE, HASIL DAN PEMBAHASAN

1) METODOLOGI PENELITIAN

invarian SED deterministik dimana hanya sinkronisasi tampa kejadian yang konkurensi.
Walaupun hanya sinkronisasi saja yang dipertimbangkan dalam aljabar max-plus, hal ini sudah
dapat menganalisa perilaku suatu sistem yang ada. Beberapa gambaran konkrit dari pemakaian
aljabar max-plus adalah pada suatu jaringan sistem transportasi, hal ini bisa didapat di ([12], [3]
dan [25]). Selain itu aljabar max-plus juga dapat digunakan untuk menganalisa kedinamikan
sistem pada penjadwalan flow shop ([15]) dan rantai pasok ([21, 22]). Sedangkan pembahasan
berkaitan dengan Penjadwalan Jalur Bus Dalam Kota, Sistem Transpotasi yang terintegrasi
antara Monorail dan Trem, dan Analisis Jadwal Keberangkatan Pesawat Transit di Bandara dapat
dijumpai di [16, 20] dan [19]. Dalam konteks aljabar max-plus sistem model yang terjadi adalah
linier dan non-linier pada aljabar biasa. Beberapa penghitungan dalam aljabar maxplus pada
contoh-contoh menggunakan maxplus aljabar toolbox versi 3.0.0 ([26]). Masalah teori spektral
seperti halnya dalam aljabar biasa, dalam aljabar max-plus sangat penting dimana hal ini
berkaitan erat dengan bentuk matriks tak-terduksi atau tereduksi. Bahasan ini mencakup apa yang
dinamakan eigenmode tergenerarisasi dan bisa dilihat di [17]. Pada bagian berikutnya dibahas
pengertian aljabar max-plus dan beberapa notasi yang digunakan. Pembahasan yang lengkap dan
rinci mengenai aljabar max-plus bisa dijumpai di [2] dan [1].

Analisis Kebutuhan
Dalam bagian ini dibahas beberapa konsep dasar yang akan digunakan untuk membahas
sistem linear max-plus waktu-invariant. Pembahasan meliputi semimodul Rn ε atas aljabar max-
plus Rε, sistem persamaan linear max-plus, aljabar max-plus dan pengertian graf berarah.
Pembahasan dimulai dengan pengertian semi ring dan contohnya. Selanjutnya operasi pada Rε
diperluas untuk matriks dalam Rm×n ε serta relasi urutan didalamnya.Dalam tahap perancangan
dibuat beberapa perancangan agar dapat digunakan untuk acuan dalam implementasi seperti
perancangan diagram. Perancangan diagram yang dibangun adalah sequence diagram, class
diagram, serta entity relationship diagram. Setelah pembangunan diagram tersebut, selanjutnya
merupakan perancangan algoritme atau perancangan komponen dan perancangan user interface
(UI).
Perancangan Sistem Linier max-plus

Dalam bagian ini dibahas beberapa konsep dasar yang akan digunakan untuk membahas
sistem linear max-plus waktu-invariant. Pembahasan meliputi semimodul Rn ε atas aljabar
max-plus Rε, sistem persamaan linear max-plus, aljabar max-plus dan pengertian graf
berarah. Pembahasan dimulai dengan pengertian semi ring dan contohnya. Selanjutnya
operasi pada Rε diperluas untuk matriks dalam Rm×n ε serta relasi urutan didalamnya

Perancangan Struktur

Struktur aljabar semiring komutatif idempoten ini berbeda dengan aljabar biasa yang telah
banyak dikenal. Hal ini dapat dilihat dalam masalah berikut. Apakah mungkin untuk
mendefinisikan elemen invers terhadap operasi ⊕ dalam Rε? Suatu contoh, apakah mungkin
mendapatkan penyelesaian persamaan

Implementasi

Tahap implementasi yang dilakukan terdiri dari penjelasan tentang spesifikasi sistem,
batasan implementasi, implementasi basis data, implementasi fungsi utama, dan implementasi
antarmuka. Misalkan himpunan S takkosong dan R adalah himpunan dari semua himpunan
bagian dari S, maka (R,∪,∩) merupakan semiring komutatif idempoten dengan X ∪ ∅ = ∅∪X =
X,∀X ∈ R dan X ∩S = S∩X = X,∀X ∈ R. Hal yang sama (R,∩,∪) merupakan semiring komutatif
idempoten.

2) HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam proses pengujian, terdapat dua pengujian yaitu pengujian unit dan pengujian validasi.
Selain pengujian tersebut terdapat pengujian tambahan yaitu linier max-plus, Sebagai mana telah
ditunjukkan bahwa Rε merupakan semifield idempoten, yaitu semiring komutatif yang
idempoten dengan setiap elemen x 6= ε mempunyai invers −x terhadap operasi ⊗. Berikut ini
diberikan lagi beberapa contoh dari semiring komutatif yang idempotent Jelas bahwa tidak akan
ada bilangan yang memenuhi persamaan (1.3). Dilain pihak dalam aljabar min-plus, persamaan
(1.3) menjadi min{8,x} = mempunyai penyelesaian x = 4. Selanjutnya bila dipertukarkan
bilangan 4 dan 8 dalam persamaan (1.2) didapat 4 ⊕ x = 8. Persamaan ini tidak mempunyai
penyelesaian dalam aljabar min-plus. Dari apa yang telah didiskusikan ini, muncul suatu
pertanyaan apakah ada suatu semiring khusus sedemikian hingga semua persamaan yang
berbentuk persamaan (1.2) mempunyai penyelesaian. Teorema berikut merupakan jawabannya.
Teorema 1.1.1 Diberikan semiring Rmax = (R,⊕,⊗). Idempoten dari ⊕ berakibat bahwa elemen
invers terhadap ⊕ tidak ada. Bukti Misalkan bahwa a 6= ε mempunyai suatu invers terhadap ⊕
yaitu b, didapat

a ⊕ b = ε.

Tambahkan a pada kedua ruas persamaan, didapat

a ⊕ a ⊕ b = a ⊕ ε.

Dengan sifat idempoten, persamaan menjadi

a ⊕ b = a.

hal ini bertentangan dengan kenyataan a ⊕ b = ε dan a 6= ε.


BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Melalui bentuk umum sederhana dimensi satu sistem persamaan linier pada aljabar max-plus,
dapat diambil kesimpulan bahwa persamaan Ax b Cx d mempunyai tiga solusi yang berbeda
yaitu mempunyai solusi tunggal, mempunyai solusi banyak dan tidak mempunyai solusi.
Ketiga kasus tersebut didapat dari kondisikondisi berikut; 1). Mempunyai solusi tunggal ketika
' dan ' atau ' dan ' a a b b a a b b; 2). Mempunyai solusi banyak ketika ' dan ' atau ' dan ' a a b b
a a b b; 3). Tidak mempunyai solusi ketika ' dan ' atau ' dan ' a a b b a a b b. Pada sistem bentuk
lain dari persamaan linier aljabar max-plus dapat dinotasikan dengan a x b dengan ,ab . Untuk
memberikan gambaran yang jelas bagaimana menentukan solusi dari persamaan linier a x b ,
kita bisa menelaahnya dari persamaan dimensi satu a x b dengan , bilangan real tak negatif ab
. Jelas bahwa bila ab , maka persamaan a x b tidak mempunyai solusi, sebaliknya bila ab maka
persamaan mempunyai solusi x b a. Begitu juga untuk persamaan a x b dengan ,ab , jika ab
maka persamaan tidak mempunyai solusi dan sebaliknya bila ab maka persamaan mempunyai
solusi xb . Dan selanjutnya dibahas jika a diganti dengan matrik A. Untuk matrik A ini, selalu
didapat apa yang dikenal dengan subpenyelesaian terbesar dari A x b. Sub penyelesaian
terbesar adalah vektor terbesar x dari yang memenuhi persamaan A x b. Penyelesaian
dinotasikan oleh ( , ) A A b . Sub-penyelesaian terbesar tidak harus merupakan suatu
penyelesaian dari A x b.
B. SARAN
Diharapkan adanya saran dari pembaca untuk membuat makalah ini menjadi lebih baik
lagi kedepannya.
DARTAR PUSTAKA

Baccelli,F.,Cohen,G.,olsde,G.j.,Quadrat, J.P. (2001).


Synchroni Zation and Linearity, New York: Jhon willey and sons. Chung, Misoo (1995),
‘Eigen Values and Eigen Vektors In The Max-plus Algebra’ Thesis submitted to the faculty
of the graduate school of the University of Colorado at Denver. Subiono. (2012). Aljabar
Max-Plus dan Terapannya, Surabaya: ITS.

Anda mungkin juga menyukai