Oleh :
Team Spesifik Lokal
1.3. Sasaran
Tersedianya model kawasan budidaya penghasil telur/benih gurami.
Meningkatkan kamampuan dan kapasitas produksi kelompok pembenih
gurami.
Tersedianya paket teknologi pembenihan ikan gurami.
BPBAT Sungai
Gelam
Dinas Tarantang
UPR Halaban
UPR UPR Payakumbuh
No Pelaku Peran
1 BPBAT Sungai Pendampingan teknik produksi, penyedia induk, penyedia
Gelam sarana pemijahan, distribusi telur
2 UPR) penyedia benih, penyedia pakan, penyedia tenaga kerja.
3.2. PelaksanaanKegiatanPercontohanPembenihanIkanGurami
Pelaksanaan kegiatan percontohan dilakukan secara bertahap. Adapun tahapan-
tahapan tersebut akan di jabarkan dibawah ini.
1. Pengiriman Induk
Pengiriman induk ikan gurami dilakukan dengan menggunakan wadah berupa
drum plastik ukuran diameter 60 cm dengan panjang 80 cm yang diletakkan diatas
kendaraan roda empat (truck). Dalam satu buah drum diisi induk ikan gurami sebanyak 6
– 8 ekor. Jumlah total induk yang dikirim sebanyak 90 ekor dengan perbandingan jumlah
induk ikan gurami jantan sebanyak 30 ekor dan jumlah induk gurami betina sebanyak 60
ekor. Sesampainya dilokasi kegiatan induk diturunkan dengan cara mengangkat
langsung setiap drum langsung kekolam dengan terlebih dahulu mengurangi volume air
dalam wadah (drum) untuk mengurangi beban sehingga mudah untuk diangkat. Cara
pemindahan seperti ini dilakukan untuk mengurangi tingkat stress pada ikan karena
terlalu sering disentuh.
Gambar 6. Pemanenan Telur Ikan Gurami Didampingi Oleh Petugas Teknis Dari
BPBAT Sungai Gelam.
Gambar 7. Kondisi Kolam Pemijahan Induk Ikan Gurami Pada Saat Musim
Kemarau
4. Temu Lapang
Temu lapang merupakan satu rangkaian kegiatan dalam pelaksanaan kegitan
percontohan pembenihan ikan gurami ini yang bertujuan untuk mengenalkan jenis ikan
gurame strain baru yang merupakan asli dari propinsi Jambi, membuka kesempatan bagi
pembudidaya ikan Gurame untuk mendapatkan informasiteknologi tentang budidaya ikan
Gurame Batanghari, memberikan kesempatan kepada pembudidaya untuk dapat
melaksanakan kegiatan Pembenihan Ikan Gurame Batanghari dengan menggunakan
Induk dan Bimbingan teknis dari BPBAT Sungai Gelam, melihat hasil kegiatan
pembenihan ikan gurame Batanghari di tingkat pembudidaya, menjalin kerjasama antara
kelompok UPR ikan Gurame dengan pihak BPBAT Sungai Gelam dan Dinas Perikanan
setempat,serta membantu memecahkan, menampung permasalahan yang dihadapi
pembudidaya dalam melaksanakan budidaya ikan Gurame.
Temu Lapang dilaksanakan pada tanggal 7 Oktober 2015 di Aula Balai Benih
Ikan (BBI) Dinas Perikanan, Pertanian dan Paternakan Kabupaten Sarolangun Desa
Kepala Dinas Perikanan, Pertanian dan Peternakan yang diwakili oleh Kabid
Perikanan Bapak Ir. Asnawi, dalam sambutannya sekaligus membuka acara Temu
4.1. Kesimpulan
Kegiatan percontohan pembenihan ikan gurami yang dilakukan di unit pembenihan
rakyat yang ada Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi mengacu pada Standar
Prosedur Operasional pembenihan ikan gurami yang ada di Balai Perikanan
Budidaya Air Tawar Sungai Gelam dalam setiap tahapan prosesnya.
Jumlah total telur yang dihasilkan dalam kegiatan percontohan ini sebanyak 60.000
butir melebihi target yang diharapkan.
Jumlah total benih ikan gurami yang dihasilkan dari 60.000 butir telur adalah
sebanyak 25.000 ekor benih ukuran 1 inchi.
4.2. Saran
Untuk mempercepat terbentuknya kawasan penghasil benih ikan gurami yang
terpusat di kabupaten sarolangun perlu dilakukan kegiatan percontohan pembenihan
ikan gurami lanjutan pada beberapa UPR gurami lainnya.
Handoyo B, Rahayuni E, Wibowo WB, Main, Sutisna E, Jayanti NT, Hamid MA. 2013.
Domestikasi Dan Budidaya Ikan Gurami Batanghari. Balai Budidaya Air Tawar
Jambi. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. Kementerian Kelautan dan
Perikanan.
Handoyo B, Rahayuni E, Wibowo WB, Main, Sutisna E, Jayanti NT, Hamid MA. 2013.
Permohonan Pelepasan Varietas Hasil Domestikasi Ikan Gurami Batanghari.
Balai Budidaya Air Tawar Jambi. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.
Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Handoyo B, Susilo ML, Salali, Lubis RA, Suryana, Rustaman GA. 2013. Model
Penerapan Teknologi Anjuran/CBIB Pada Pembesaran Calon Induk Gurami
Di Jambi, Bengkulu (lanjutan) dan Sumatera Barat. Laporan Hasil Kegiatan
Perekayasaan Balai Budidaya Air Tawar Jambi.
Insan, I. 2000. Teknik Pembenihan Ikan Gurami Dengan Media dan Pakan Terkontrol,
Warta Penelitian Perikanan Indonesia, 6, No. 2.
Khairuman dan Amri, K. 2005. Pembenihan Dan Pembesaran Gurami Secara Intensif.
Agro Media Pustaka, Jakarta.
Kusmini, I. I., L.E. Hadie, W. Hadie dan A.H. Kristanto. 2000. Karakterisasi Dalam
Karakter Fenotipe Beberapa Ras Ikan Gurami (Osphronemus gouramy) Yang
Berpotensi Dalam Budidaya Dengan Analisis Truss Morfometrik. Prosiding
Simposium Nasional Pengelolaan Plasma Nutfah. Bogor. P: 614-620.
Lubis RA, Evi R, Wahyu BW, Haris F. 2012. Produksi Benih Ikan Gurami (Osphronemus
goramy, Lac). Laporan Hasil KegiatanPerekayasaan. Balai Budidaya Air
Tawar Jambi.
Ma’in, Evi R, Wahyu BW, Nurul TJ, Harris F dan Ganjar AR. 2010. Produksi Benih Ikan
Gurami. Laporan Tahunan Balai Budidaya Air Tawar Jambi Tahun 2010.
Ma`in, Evi Rahayuni, Wahyu Budi Wibowo, Salali, Rangga Wiryawan. 2011. Uji
Multilokasi Pendederan Dan Pembesaran Ikan Gurami (Osphronemus
goramy, Lac). Laporan Hasil Kegiatan Perekayasaan. Balai Budidaya Air
Tawar Jambi.
Nugroho, E., D. Satyani dan S. Kalimah dan Rusmaedi. 1993. Evaluasi Potensi Genetic
Dari Beberapa Ras Gurami. Bulletin Penelitian Perikanan Darat 12(1): 30-36.
Nuggroho, E dan I. I. Kusmini. 2007. Evaluasi Variasi Genetik Tiga Ras Ikan Gurami
(Osphorenemus gouramy) Dengan Metodee Isozyme. Jurnal Riset
Akuakultur 2: 51-57.
Rahayuni E, Wibowo WB, Ma’in. 2010. Keragaman Genetik Tiga Populasi Ikan Gurami
(Osphronemus goramy, Lac) Berdasarkan Penanda Random Amplified
Rahayuni E, Ma`in, Reni AL, Harris F, Ganjar AR. 2011. Produksi Benih Dan Calon Induk
Ikan Gurami (Osphronemus goramy, Lac). Laporan Hasi Kegiatan
Perekayasaan Balai Budidaya Air Tawar Jambi.
Wibowo WB, Salali, Harris F. 2012. Produksi Calon Induk Gurami (Osphronemus
goramy, Lac). Laporan Hasil Kegiatan Perekayasaan. Balai Budidaya Air
Tawar Jambi.
Setijaningsih, L., O.Z. Arifin dan R. Gustiano. 2007. Karakterisasi Tiga Strain Ikan
Gurami (Osphronemus gouramy) berdassarkan metode truss morfometrik.
Jurnal Iktiologi Indonesia 7(1): 23-30.
I. TUJUAN
Untuk menghasilkan telur dan siap untuk ditetaskan.
II. DIAGAM ALUR
PERSIAPAN ALAT,
WADAH DAN BAHAN
PENGECEKAN SARANG
PENGANGKATAN TELUR
III. REFERENSI/ACUAN
- SNI 016485 1 2000 Gurami Produksi benih
- SNI 016485 2 2000 Gurami Benih
- SNI 016485 3 2000 Gurami Induk
IV. METODE KERJA
4.1. Wadah
a. Kolam pemijahan bersekat (luasan 3x3 m/sekat)
8. Pemisahan telur dan ijuk dilakukan dengan menggunakan sendok atau centong
dengan cara telur diambil secara manual dan diletakkan dalam waskom berisi air
bersih.
9. Ijuk yang sudah terpisah dengan telur, dijemur dan dipasang kembali pada
tonggak penjepit saat sudah kering, sedangkan telur yang sudah bersih dari ijuk
dimasukkan kedalam wadah penetasan berupa aquarium atau wadah berbentuk
bulat dari bahan fiber.
10. Induk digunakan dalam jangka waktu 5 bulan, setelah itu diistirahatkan dan
diganti induk baru.
I. TUJUAN
Untuk menghasilkan larva umur 6 hari yang siap didederkan atau dipelihara.
TELUR MENETAS
III. REFERENSI/ACUAN
- SNI 016485 1 2000 Gurami Produksi benih
- SNI 016485 2 2000 Gurami Benih
- SNI 016485 3 2000 Gurami Induk
V. DOKUMEN TERKAIT
1. Form Jumlah Telur
2. Form Pemeriksaan Kualitas Air Media Penetasan
I. TUJUAN
Untuk memanen larva ukuran 0,5 cm yang siap didederkan di bak/kolam
pendederan.
PEMANENAN LARVA
III. REFERENSI/ACUAN
- SNI 016485 1 2000 Gurami Produksi benih
- SNI 016485 2 2000 Gurami Benih
- SNI 016485 3 2000 Gurami Induk
V. DOKUMEN TERKAIT
1. Form Jumlah Larva
I. TUJUAN
Untuk menghasilkanbenih ukuran 4-6 cm
PENGOLAHAN KOLAM
PEMELIHARAAN
III. REFERENSI/ACUAN
- SNI 016485 1 2000 Gurami Produksi benih
- SNI 016485 2 2000 Gurami Benih
- SNI 016485 3 2000 Gurami Induk
V. DOKUMEN TERKAIT
1. Form Sampling Pertumbuhan Benih
2. Form Pemberian Pakan Benih
3. Form Pemeriksaan Kesehatan Ikan
4. Form Pemantauan Kualitas Air
5. Form Pengolahan Kolam
6. Form Jumlah Benih