BUKU JUKNIS FASILITASI PRASARANA OLAHRAGA DI DESA-KEMENPORA 2014 Ok 1 Juni 2015 PDF
BUKU JUKNIS FASILITASI PRASARANA OLAHRAGA DI DESA-KEMENPORA 2014 Ok 1 Juni 2015 PDF
MEMUTUSKAN :
Pasal 1
Pasal 2
Pasal 3
Pasal 4
Pasal 5
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 27 Mei 2015
ALFITRA SALAMM
Lampiran I :
Peraturan Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga
Nomor 0482 Tahun 2015
tentang
Petunjuk Teknis Fasilitasi Lapangan Olahraga di Desa
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu upaya optimalisasi peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah melalui
beberapa cara yang langsung maupun tidak langsung terkait dengan kebugaran jasmani
individu setiap bangsa melalui olahraga. Sejalan dengan hal tersebut, maka penyediaan
lapangan olahraga terutama di desa akan menjadi semakin penting. Hal tersebut
didasarkan pada suatu pertimbangan bahwa desa merupakan tempat munculnya sumber
daya olahraga yang potensial. Untuk itu perlu kiranya dibangun dan dikembangkan
lapangan olahraga di desa sesuai dengan potensi di desa. Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah serta masyarakat mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam
rangka mewujudkan hal tersebut di atas.
Salah satu aspek pembangunan nasional dalam bidang olahraga adalah penyediaan
lapangan olahraga yang memadai. Pembangunan lapangan olahraga sudah semestinya
dilaksanakan sebagai salah satu upaya untuk menimbulkan semangat persatuan dan
kesatuan, meningkatkan partisipasi aktif masyarakat khususnya bidang olahraga.
Lapangan olahraga merupakan hal yang mutlak harus ada apabila kita mengharapkan
adanya pemassalan, pembibitan, dan pembinaan olahraga, diperlukan pembangunan
sistem pembinaan olahraga yang dikembangkan di lingkungan pendidikan, rekreasi dan
prestasi yang berkaitan dengan pengembangan olahraga. Ketersediaan lapangan olahraga
yang ada di tiap desa di Indonesia, menjadi prioritas dalam peningkatan prestasi olahraga.
Lapangan olahraga sebagai tempat untuk berlatih maupun bertanding pada umumnya
belum memadai serta jumlahnya sangat terbatas menyebabkan perkembangan
pemassalan, pembinaan sampai dengan peningkatan prestasi olahraga menjadi kurang
seimbang.
Tanpa lapangan olahraga yang memadai dirasa sulit mewujudkan maksud dan tujuan
pembangunan keolahragaan, rendahnya partisipasi olahraga di suatu daerah diduga antara
lain disebabkan minimnya lapangan olahraga yang disediakan oleh pemerintah maupun
masyarakat dan organisasi keolahragaan lainnya.
Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk mencukupi akan kebutuhan lapangan
olahraga dalam mendukung sembilan agenda prioritas nawacita urut tiga mencukupi
akan kebutuhan lapangan olahraga dalam upaya peningkatan ketersediaan lapangan
olahraga secara luas, sehingga diharapkan masyarakat akan mempunyai rasa memiliki
yang tinggi terhadap lapangan olahraga dan bertanggung jawab atas peningkatan
partisipasi masyarakat dalam berolahraga.
2. Tujuan
a. Tujuan Kegiatan
Fasiltasi Lapangan Olahraga di Desa untuk diserahkan kepada
masyarakat/pemerintah daerah bertujuan untuk :
1) meningkatkan motivasi berolahraga bagi masyarakat;
2) mengembangkan potensi olahraga di wilayahnya; dan
3) menunjang kompetisi olahraga yang akhirnya diharapkan dapat
meningkatkan prestasi olahraga.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Petunjuk Teknis Fasilitasi Lapangan Olahraga di Desa untuk diserahkan
kepada masyarakat/pemerintah daerah, meliputi pengertian, bentuk fasilitasi, sasaran
fasilitasi, persyaratan memperoleh fasilitasi, mekanisme pelaksanaan fasilitasi,
monitoring dan evaluasi serta pelaporan.
D. Pengertian
1. Belanja barang untuk diserahkan kepada masyarakat/pemerintah daerah adalah
pengeluaran anggaran belanja negara untuk pengadaan barang dan/atau transfer uang
untuk diserahkan kepada masyarakat/pemerintah daerah yang dikaitkan dengan
tugas fungsi dan strategi pencapaian target kinerja suatu satuan kerja dan tujuan
kegiatannya tidak termasuk dalam kegiatan bantuan sosial;
2. Fasilitasi adalah penyediaan prasarana lapangan olahraga di desa oleh Kementerian
Pemuda dan Olahraga untuk diserahkan kepada masyarakat/pemerintah daerah;
3. Penerima Fasilitasi adalah masyarakat/pemerintah daerah sebagai penerima fasilitasi
yang diberikan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga;
4. Kegiatan Fasilitasi Lapangan Olahraga di Desa adalah kegiatan yang dilaksanakan
oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga, dalam rangka memberikan fasilitasi
lapangan olahraga kepada masyarakat/pemerintah daerah yang berlokasi di desa;
5. Fasilitasi Lapangan Olahraga di Desa adalah penyediaan lapangan olahraga untuk
diserahkan kepada masyarakat/pemerintah daerah yang berlokasi di desa;
6. Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya
disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak
tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia;
7. Tim verifikasi adalah tim yang dibentuk dengan Keputusan Sekretaris Kementerian
Pemuda dan Olahraga selaku Kuasa Pengguna Anggaran.
8. Tim Pengawas adalah Tim yang dibentuk dengan Keputusan Sekretaris Kementerian
Pemuda dan Olahraga selaku Kuasa Pengguna Anggaran.
9. Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk organisasi/lembaga/institusi
dan sistem yang dibentuk dari hubungan antar anggota sehingga menampilkan suatu
realitas tertentu yang mempunyai ciri-ciri sendiri, dimana sebagian besar interaksi di
dalamnya adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut,
dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, kebudayaan dan perasaan persatuan yang
sama, bekerjasama, sehingga mereka dapat mengatur diri sendiri dan mengganggap
diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang telah dirumuskan;
10. Renovasi adalah perbaikan Aset Tetap yang rusak atau mengganti dengan yang baik
dengan maksud meningkatkan kualitas atau kapasitas;
11. Rehabilitasi adalah perbaikan Aset Tetap yang rusak sebagian dengan tanpa
meningkatkan kualitas atau kapasitas dengan maksud dapat digunakan sesuai
dengan kondisi semula;
12. Restorasi adalah perbaikan Aset Tetap yang rusak dengan tetap mempertahankan
arsitekturnya;
13. Lahan siap bangun adalah lahan matang yang telah siap untuk dilaksanakan
pembangunan;
14. Lapangan Olahraga adalah tempat/ruang yang digunakan untuk kegiatan
keolahragaan, antara lain lapangan sepakbola, bulutangkis, futsal, voli, basket;
15. Pemerintah adalah Pemerintah Pusat;
16. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Propinsi, dan atau pemerintah
Kabupaten/Kota;
17. Kementerian adalah Kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang keolahragaan.
18. Pimpinan adalah Asisten Deputi, Deputi, Sekretaris Kementerian, dan Menteri.
19. Asisten Deputi Pengembangan Prasarana dan Sarana Keolahragaan yang selanjutnya
disebut Asisten Deputi adalah pimpinan tinggi pratama/eselon II.a di lingkungan
Deputi Bidang Harmonisasi dan Kemitraan.
20. Deputi Bidang Harmonisasi dan Kemitraan yang selanjutnya disebut Deputi adalah
Pimpinan Tinggi Madya/eselon I.a di lingkungan Kementerian Pemuda dan
Olahraga yang membawahi Asisten Deputi.
21. Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga yang selanjutnya disebut Sekretaris
Kementerian adalah Pimpinan Tinggi Madya/eselon I.a di lingkungan Sekretariat
Kementerian Pemuda dan Olahraga.
22. Menteri adalah menteri yang bertanggung jawab menyelenggarakan urusan di
bidang keolahragaan.
BAB II
FASILITASI LAPANGAN OLAHRAGA DI DESA
A. Kegiatan Fasilitasi
1. Persyaratan Utama
Persyaratan utama pengajuan fasilitasi sebagai berikut :
2. Persyaratan Tambahan :
Tembusan:
1. Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota;
2. Kepala Dinas Satuan Kerja Perangkat Daerah yang menangani keolahragaan di
Provinsi
Surat permohonan Fasilitasi Lapangan Olahraga di Desa melampirkan :
a. Proposal berisikan :
1) Latar belakang mengajukan permohonan Fasilitasi Lapangan Olahraga di
Desa;
2) Tujuan mengajukan permohonan Fasilitasi Lapangan Olahraga di Desa ;
3) Manfaat Fasilitasi Lapangan Olahraga di Desa ;
4) Kebutuhan anggaran;
5) Rencana pelaksanaan;
6) Lain-lain yang terkait dengan aktivitas keolahragaan di desa yang
bersangkutan.
A. Sosialisasi
B. Tim Verifikasi
Tim Verifikasi dibentuk dengan Surat Keputusan Sekretaris Kementerian Pemuda dan
Olahraga selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) atas usulan Deputi, terdiri dari unsur :
1. Kementerian Pemuda dan Olahraga
2. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Provinsi yang menangani keolahragaan
3. SKPD Kabupaten/Kota yang menangani keolahragaan
4. SKPD Kabupaten/Kota yang menangani Pekerjaan Umum
Tugas pokok tim verifikasi sebagai berikut :
C. Pelaksanaan Verifikasi
1. Verifikasi Administrasi
Setelah surat permohonan diterima oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga serta
mendapat disposisi dari pimpinan maka Asisten Deputi meneruskan kepada tim
verifikasi untuk melakukan verifikasi administrasi guna meneliti apakah proposal
tersebut sudah memenuhi persyaratan yang ditentukan.
2. Verifikasi Lapangan
Hasil laporan Tim Verifikasi selanjutnya dibahas dalam rapat tim verifikasi,
kemudian dituangkan ke dalam Berita Acara Hasil Verifikasi, selanjutnya
disampaikan kepada KPA melalui Asisten Deputi dan Deputi.
D. Penerima dan Pemanfaatan Fasilitasi
1. Penerima Fasilitasi Lapangan Olahraga di Desa ditetapkan dengan Surat Keputusan
KPA.
2. Fasilitas Lapangan Olahraga di Desa yang sudah selesai pekerjaannya dapat
dipergunakan setelah penerima mengajukan permohonan tentang pemanfaatan fasilitas
tersebut kepada Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga, dengan tembusan
kepada Deputi Bidang Harmonisasi dan Kemitraan.
B. Pelaporan
C. Pengawasan
Mengingat keterbatasan pelaksanaan tugas, dan fungsi Panitia Penerima Hasil Pekerjaan
(PPHP) pada proses pengadaan barang/jasa di lingkungan Kementerian Pemuda dan
Olahraga, juga perlu pemeriksaan yang optimal terhadap kegiatan fasilitasi lapangan
olahraga dengan jumlah sebaran yang cukup luas melalui pembentukan Tim
Pemeriksa/Penerima Hasil Pekerjaan yang dibentuk dengan Surat Keputusan Sekretaris
Kementerian Pemuda dan Olahraga selaku KPA untuk menjamin dan memastikan
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan dokumen kontrak yang telah ditetapkan.
1. Melakukan pemeriksaan terhadap bangunan atau gedung yang telah dikerjakan untuk
memastikan pekerjaan telah selesai sesuai dengan dokumen kontrak/perjanjian;
2. Membuat berita acara hasil pemeriksaan pekerjaan untuk mendukung/memperkuat
berita acara serah terima yang ditetapkan oleh Panitia Penerima Hasil Pekerjaan.
BAB V
PENUTUP
Peraturan Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga tentang Petunjuk Teknis Fasilitasi
Lapangan Olahraga di Desa ini merupakan standar minimum untuk dijadikan acuan bagi
masyarakat/pemerintah daerah yang mengajukan permohonan fasilitasi dari pemerintah
melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara, dimaksudkan untuk memudahkan pelaksanaan
pekerjaan Fasilitasi Lapangan Olahraga di Desa dapat berlangsung secara efektif dan efisien
sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Kegiatan ini sebagai stimulan untuk mendorong terbinanya jalinan kerjasama antara
pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat dalam menyelenggarakan berbagai kegiatan
keolahragaan serta untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas olahraga guna mendukung
pembangunan yang berkelanjutan.
Kegiatan Fasilitasi Lapangan Olahraga di Desa sebagai salah satu solusi dalam mendorong
pengembangan keolahragaan, sehingga mempunyai dampak yang bersifat positif kepada
masyarakat.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 27 Mei 2015
ALFITRA SALAMM
Lampiran I :
Lokasi :
Lahan terletak di tempat yang strategis dan mudah dijangkau oleh masyarakat.
Lampiran II :
Contoh : Format Rincian Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk lapangan sepakbola
HARGA HARGA
NO URAIAN PEKERJAAN SATUAN VOLUME
SATUAN TOTAL
I PEKERJAAN FISIK
1. PEKERJAAN PERSIAPAN
a. Direksi kit …………. Ls ………. ………
b. Mobilisasi dan …………. Ls ………. ………
Demobilisasi
c. Foto Proyek …………. Ls ………. ………
2. PEKERJAAN LAPANGAN
a. Pembentukan kemiringan
elevasi lahan tanah …………. Ls ………… ………
…
b. Pemadatan tanah dan
kemiringan elevasi tanah …………. Ls ………… ………
…
c. Pekerasan Pelapisan
Lapangan
3 PEKERJAAN SISTEM
DRAINASE
a. Selokan............... …………. Ls ………… ………
…
b. Pipa Pralon.......... …………. Ls ………… ………
…
c. dst........................ …………. Ls ………… ………
…
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 27 Mei 2015
ALFITRA SALAMM