Anda di halaman 1dari 24

PERATURAN

DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN PEMUDA


NOMOR 12.28.6 TAHUN 2020
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BANTUAN PEMERINTAH
UNTUK DUKUNGAN PRASARANA KEPEMUDAAN
TAHUN ANGGARAN 2021

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN PEMUDA,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 9 ayat (1)


Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 10
Tahun 2019 tentang Pedoman Umum Penyaluran
Bantuan Pemerintah di Lingkungan Kementerian Pemuda
dan Olahraga sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 7 Tahun
2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pemuda
dan Olahraga Nomor 10 Tahun 2019 tentang Pedoman
Umum Penyaluran Bantuan Pemerintah di Lingkungan
Kementerian Pemuda dan Olahraga, perlu menetapkan
Peraturan Deputi Bidang Pengembangan Pemuda tentang
Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah untuk
Dukungan Prasarana Kepemudaan Tahun Anggaran
2021;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang


Keuangan Negara;
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara;
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan
Negara;
-2-

4. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang


Kepemudaan;
5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan
Pramuka;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2011 tentang
Pengembangan Kewirausahaan dan Kepeloporan
Pemuda, serta Penyediaan Prasarana dan Sarana
Kepemudaan;
7. Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2017 tentang
Koordinasi Strategis Lintas Sektor Penyelenggaraan
Pelayanan Kepemudaan;
8. Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2020 tentang
Kementerian Pemuda dan Olahraga;
9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012
tentang Tata Cara Pembayaran dalam rangka
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara;
10. Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 1516
Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pemuda dan Olahraga;
11. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015
tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan
Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 tentang Perubahan
Atas Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme
Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada
Kementerian Negara/Lembaga;
12. Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 8 Tahun
2017 tentang Pedoman Penyusunan Peraturan Menteri,
Keputusan Menteri, Peraturan Pimpinan Unit Organisasi
Eselon I/Pimpinan Tinggi Madya, dan Keputusan
Pimpinan Unit Organisasi Eselon I/Pimpinan Tinggi
Madya di Lingkungan Kementerian Pemuda dan
Olahraga;
-3-

13. Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 10


Tahun 2019 tentang Pedoman Umum Penyaluran
Bantuan Pemerintah di Lingkungan Kementerian
Pemuda dan Olahraga sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 7 Tahun
2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pemuda
dan Olahraga Nomor 10 Tahun 2019 tentang Pedoman
Umum Penyaluran Bantuan Pemerintah di Lingkungan
Kementerian Pemuda dan Olahraga;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN PEMUDA


TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BANTUAN
PEMERINTAH UNTUK DUKUNGAN PRASARANA
KEPEMUDAAN TAHUN ANGGARAN 2021

Pasal 1
Dalam Peraturan Deputi Bidang Pengembangan Pemuda ini
yang dimaksud dengan:
1. Pemuda adalah warga negara Indonesia yang memasuki
periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang
berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun.
2. Bantuan Pemerintah adalah bantuan yang tidak
memenuhi kriteria bantuan sosial yang diberikan oleh
Pemerintah kepada perseorangan, kelompok masyarakat
atau lembaga Pemerintah/Non Pemerintah.
3. Penerima Bantuan Dukungan Prasarana Kepemudaan
adalah Masyarakat/Pemerintah Daerah sebagai
Penerima Bantuan yang diberikan oleh Kementerian
Pemuda dan Olahraga.
4. Pemangku Kepentingan (stakeholders) kepemudaan
adalah organisasi yang dibentuk oleh pemuda/
masyarakat berdasarkan kesamaan azas, agama,
ideologi, minat, bakat atau kepentingan yang tidak
bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
-4-

5. Prasarana Kepemudaan adalah gedung/bangunan atau


tempat/ruang termasuk lingkungan yang digunakan
untuk kegiatan penyelenggaraan pelayanan
kepemudaan.
6. Deputi Bidang Pengembangan Pemuda adalah Pejabat
Eselon I/Pejabat Tinggi Madya sebagai Penanggung
jawab program Pengembangan Pemuda di Kementerian
Pemuda dan Olahraga.
7. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut
KPA adalah pejabat yang memperoleh kuasa dari
Menteri selaku Pengguna Anggaran untuk
melaksanakan sebagian kewenangan dan tanggung
jawab penggunaan anggaran pada Kementerian Pemuda
dan Olahraga.
8. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disingkat
PPK adalah pejabat yang diberikan kewenangan oleh
Pengguna Anggaran/KPA untuk mengambil keputusan
dan/atau tindakan yang dapat mengakibatkan
pengeluaran atas beban APBN.
9. Tim Seleksi adalah tim yang dibentuk oleh PPK dalam
rangka melakukan seleksi penerima bantuan
pemerintah berdasarkan kriteria/persyaratan yang
ditetapkan dalam Peraturan ini.
10. Tim Verifikasi adalah tim yang dibentuk oleh PPK guna
membantu verifikasi laporan pertanggungjawaban dari
penerima bantuan.

Pasal 2
Mekanisme, prosedur, pengelolaan dan pertanggungjawaban
Bantuan Pemerintah Untuk Dukungan Prasarana
Kepemudaan sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan ini,
dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : BANTUAN DUKUNGAN PRASARANA
KEPEMUDAAN
-5-

BAB III : MEKANISME PELAKSANAAN PENERIMA


BANTUAN DUKUNGAN PRASARANA
KEPEMUDAAN
BAB IV : PELAPORAN, PENGAWASAN DAN SANKSI
BAB V : PENUTUP

Pasal 3
Bantuan Pemerintah Dukungan Prasarana Kepemudaan
berupa Bantuan Rehabilitasi dan/atau Pembangunan Gedung
dan Bangunan dilaksanakan dalam bentuk transfer uang ke
rekening Penerima Bantuan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

Pasal 4
(1) Peraturan ini sebagai acuan dan/atau pedoman teknis
pelaksanaan kegiatan Bantuan Pemerintah Untuk
Dukungan Prasarana Kepemudaan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Bantuan Pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) merupakan bantuan karakteristik Bantuan
Pemerintah yang ditetapkan oleh Pengguna Anggaran
yang dialokasikan pada akun Belanja Barang untuk
diserahkan kepada Masyarakat/Pemerintah Daerah
dalam bentuk uang.

Pasal 5
Segala pembiayaan sebagai akibat ditetapkannya Peraturan
ini dibebankan pada Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran/DIPA Satuan Kerja Bidang Pengembangan Pemuda
Kementerian Pemuda dan Olahraga.
-6-

Pasal 6
Peraturan Deputi Bidang Pengembangan Pemuda ini mulai
berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 28 Desember 2020

DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN PEMUDA,

Ttd.

M. ASRORUN NI’AM SHOLEH


-7-

LAMPIRAN II
PERATURAN DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN PEMUDA
NOMOR 12.28.6 AHUN 2020
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BANTUAN PEMERINTAH
UNTUK DUKUNGAN PRASARANA KEPEMUDAAN TAHUN
ANGGARAN 2021

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dunia kepemudaan berkembang cukup dinamis, tidak saja dari aspek
kegiatannya yang bervariasi tetapi juga pada jumlah
lembaga/organisasinya. Perkembangan organisasi pemuda semakin
meningkat dengan aneka ragam tujuan pembentukannya. Salah satu
pembangunan kepemudaan dilakukan melalui proses pembangunan
prasarana kepemudaan di segala hal yang berkaitan dengan pelayanan
kepemudaan, yang menitikberatkan kepada proses penyadaran,
pemberdayaan, dan pengembangan kepemudaan.

Dalam kaitan pengembangan prasarana kepemudaan pemerintah


berfungsi melaksanakan; (1) perumusan dan penetapan kebijakan, (2)
koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan dan (3) pengawasan.
Untuk melaksanakan kebijakan dimaksud diperlukan peran serta
pemerintah, pemerintah daerah, badan, organisasi kemasyarakatan dan
pengelola prasarana kepemudaan dalam memberikan peluang, fasilitas
dan bimbingan dalam usaha menyadarkan, memberdayakan, dan
mengembangkan prasarana kepemudaan.

Sebagai bagian dari bentuk tanggung jawab pemerintah terhadap


pembangunan kepemudaan, Kementerian Pemuda dan Olahraga
memberikan Bantuan Dukungan Prasarana Kepemudaan.
-8-

Sehubungan hal tersebut di atas, agar prasarana dimaksud dalam


penyalurannya tepat sasaran dan tertib administrasi diperlukan Petunjuk
Teknis Bantuan Pemerintah untuk Dukungan Prasarana Kepemudaan
sebagai panduan dalam mempersiapkan, merencanakan,
mengorganisasikan, dan mengelola kegiatan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

B. Maksud dan Tujuan


1. Maksud
Petunjuk Teknis ini dimaksudkan sebagai pedoman dalam
mempersiapkan, merencanakan, mengorganisasikan, dan mengelola
kegiatan Dukungan Prasarana Kepemudaan untuk pengembangan
kepemudaan.
2. Tujuan
a. Tujuan Kegiatan Pemberian Bantuan Pemerintah
Pemberian Dukungan Prasarana Kepemudaan dalam bentuk uang
yang bertujuan memberikan fasilitas dukungan prasarana
kepemudaan untuk kepentingan pemuda melalui masyarakat/
pemerintah daerah sebagai tempat berinteraksi untuk
pengembangan potensi pemuda.
b. Tujuan Penyusunan Petunjuk Teknis
Petunjuk Teknis Dukungan Prasarana Kepemudaan bertujuan
untuk:
1) Memberikan petunjuk pemanfaatan dana akun belanja barang
untuk diserahkan kepada masyarakat/pemerintah daerah.
2) Memberikan acuan atau panduan administrasi serta
pertanggungjawaban keuangan pada setiap tahap pekerjaan.
3) Mengupayakan terciptanya tertib administrasi/keuangan
berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan.
-9-

BAB II
BANTUAN DUKUNGAN PRASARANA KEPEMUDAAN

A. Kegiatan Bantuan Dukungan Prasarana Kepemudaan


Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pelayanan kepemudaan yang
meliputi penyadaran, pemberdayaan, dan pengembangan kepemudaan
melalui prasarana kepemudaan.

B. Pelaksana Program
Kegiatan Bantuan Pemerintah untuk Dukungan Prasarana Kepemudaan
dalam upaya penyadaran, pemberdayaan, dan pengembangan
kepemudaan bagi masyarakat/pemerintah daerah dilaksanakan oleh
Asisten Deputi Standardisasi dan Infrastruktur Pemuda pada Deputi
Bidang Pengembangan Pemuda, Kementerian Pemuda dan Olahraga.

C. Penerima Bantuan
Bantuan Pemerintah untuk Dukungan Prasarana Kepemudaan diberikan
kepada masyarakat/pemerintah daerah yang memenuhi persyaratan
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

D. Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan Bantuan Pemerintah adalah fasilitasi prasarana
kepemudaan melalui pembangunan/rehabilitasi prasarana yang
diperlukan bagi kegiatan dan pelayanan kepemudaan.

E. Alokasi Bantuan dan Bentuk Bantuan Pemerintah


Alokasi anggaran yang disediakan pada Kegiatan Bantuan Pemerintah ini
adalah berupa paket bantuan prasarana kepemudaan yang dialokasikan
melalui Daftar Isian Pagu Anggaran (DIPA) Satuan Kerja (SATKER)
Bidang Pengembangan Pemuda, Kementerian Pemuda dan Olahraga.

Rincian nominal, dan jumlah paket Bantuan Pemerintah memperhatikan


postur anggaran pada Satuan Kerja Bidang Pengembangan Pemuda,
Kementerian Pemuda dan Olahraga Tahun Anggaran 2021.
- 10 -

Bantuan Pemerintah untuk Dukungan Prasarana Kepemudaan diberikan


dalam bentuk uang yang ditransfer kepada Penerima Bantuan melalui
Nomor Rekening Bank Penerima Bantuan sesuai perjanjian yang
disepakati dalam kontrak/perjanjian kerja sama untuk pelaksanaan
pembangunan/rehabilitasi prasarana kepemudaan.

Pelaksanaan Dukungan Prasarana Kepemudaan diserahkan sepenuhnya


kepada Penerima Bantuan dengan ketentuan sesuai dengan perjanjian
kerja sama antara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dengan pihak
penerima bantuan yang dituangkan di dalam kontrak perjanjian.

F. Persyaratan Memperoleh Bantuan


Bantuan dapat diberikan kepada 2 (dua) kelompok yang memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
1. Bagi Pemerintah Daerah, Badan Layanan Umum, atau Perguruan
Tinggi Negeri:
a. Mengajukan surat permohonan kepada Deputi Bidang
Pengembangan Pemuda;
b. Surat permohonan yang berasal Organisasi Perangkat Daerah
(OPD) yang menangani urusan pemerintahan bidang Kepemudaan,
maka harus diketahui dan mendapat persetujuan serta
pengesahan sekurang-kurangnya dari Sekretaris Daerah;
c. Surat permohonan yang berasal Badan Layanan Umum dan
Perguruan Tinggi Negeri diketahui dan mendapat persetujuan
serta pengesahan dari pimpinan badan/perguruan tinggi;
d. Surat permohonan pengajuan bantuan pemerintah prasarana
kepemudaan dilengkapi dengan proposal, yang berisi tentang:
1) Alasan melakukan pembangunan/rehabilitasi prasarana
kepemudaan;
2) Maksud dan tujuan pembangunan/rehabilitasi prasarana
kepemudaan;
3) Manfaat pembangunan/rehabilitasi prasarana kepemudaan
bagi kepemudaan di daerah;
4) Kebutuhan anggaran untuk melakukan pembangunan/
rehabilitasi prasarana kepemudaan yang disusun dalam
Rencana Anggaran Biaya (RAB) pembangunan;
- 11 -

5) Rencana pelaksanaan pembangunan/rehabilitasi prasarana


kepemudaan;
6) Surat pernyataan kesanggupan sebagai komitmen untuk
menyelesaikan dan mengawasi pelaksanaan pembangunan/
rehabilitasi prasarana kepemudaan yang diajukan melalui
proposal sehingga dapat berjalan lancar, tertib, kondusif, dan
bermanfaat;
7) Proposal diajukan dengan melampirkan:
a) Fotokopi dokumen status hak atas tanah yang dilegalisir
oleh pihak yang berwenang sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang keagrariaan/pertanahan;
b) RAB yang dibuat dan ditandatangani oleh konsultan
perencana atau OPD yang menangani urusan
pemerintahan bidang Pekerjaan Umum/Prasarana
daerah setempat dengan melampirkan harga satuan
setempat per meter persegi (M2);
c) Foto-foto dokumentasi keadaan faktual (existing) lokasi
tempat pembangunan dan gedung yang akan dibangun
atau direhabilitasi;
d) Surat pernyataan kesanggupan untuk menyelesaikan
Analisa Dampak Lingkungan (AMDAL), minimal
melakukan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL), Upaya
Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan/atau Surat
Pernyataan Pengelolaan Lingkungan (SPPL) dalam
pengelolaan dampak lingkungan akibat rencana
pembangunan/rehabilitasi bagi penerima bantuan;
e) Surat pernyataan kesanggupan pengelolaan dan
pemeliharaan prasarana kepemudaan setelah dibangun;
f) Surat pernyataan kesanggupan mengurus Izin
Mendirikan Bangunan (IMB);
g) Surat Pernyataan kesanggupan sebagai komitmen untuk
menyelesaikan dan mengawasi pelaksanaan
pembangunan/rehabilitasi prasarana kepemudaan yang
diajukan melalui proposal sehingga dapat berjalan
lancar, tertib, kondusif, dan bermanfaat;
- 12 -

h) Surat pernyataan kesanggupan membantu memelihara


kondisi sosial kemasyarakatan dan keamanan yang
kondusif selama berlangsungnya kegiatan
pembangunan/rehabilitasi.

2. Bagi Masyarakat (Lembaga/Organisasi/Yayasan Penyelenggara


Bidang Kepemudaan):
a. Berbadan hukum;
b. Memiliki struktur organisasi/pengurus;
c. Memiliki Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga;
d. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama lembaga/
organisasi/yayasan;
e. Memiliki rekening bank atas nama lembaga/organisasi/yayasan;
f. Memiliki izin domisili dari instansi yang berwenang;
g. Memiliki sekretariat dengan alamat yang benar dan jelas;
h. Mengajukan surat permohonan kepada Deputi Bidang
Pengembangan Pemuda;
i. Surat permohonan dilengkapi dengan proposal, yang berisi:
1) Alasan melakukan pembangunan/rehabilitasi prasarana
kepemudaan;
2) Maksud dan tujuan pembangunan/rehabilitasi prasarana
kepemudaan;
3) Manfaat pembangunan/rehabilitasi prasarana kepemudaan
bagi kepemudaan di daerah;
4) Kebutuhan anggaran untuk melakukan pembangunan/
rehabilitasi prasarana kepemudaan yang disusun dalam
Rencana Anggaran Biaya (RAB) pembangunan;
5) Rencana pelaksanaan pembangunan/rehabilitasi prasarana
kepemudaan;
6) Proposal diajukan dengan melampirkan:
a) Fotocopy Akte Badan Hukum;
b) Fotocopy struktur organisasi/pengurus;
c) Fotocopy Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga;
d) Fotocopy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama
lembaga/organisasi/yayasan;
e) Fotocopy rekening bank atas nama lembaga/organisasi/
yayasan;
- 13 -

f) Foto Copy izin domisili dari instansi yang berwenang;


g) Fotokopi dokumen status atas tanah dan/atau gedung
dan bangunan, yang dilegalisir oleh pihak yang berwenang
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan di
bidang keagrariaan/pertanahan;
h) Dalam hal hak atas bangunan dan gedung bukan milik
calon Penerima Bantuan, maka calon Penerima Bantuan
menyertakan surat persetujuan renovasi dari pemilik
gedung dan bangunan;
i) Surat pernyataan bahwa status hak atas tanah tersebut
tidak dalam keadaan sengketa dan/atau dijaminkan
kepada pihak lain;
j) Surat pernyataan kesanggupan melakukan pengawasan
proses pembangunan/rehabilitasi dan membantu
memelihara kondisi sosial kemasyarakatan dan keamanan
yang kondusif selama berlangsungnya kegiatan
pembangunan/rehabilitasi;
k) Surat pernyataan kesanggupan mengurus keterangan
Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL), Upaya Pengelolaan
Lingkungan (UKL) dan/atau Surat Pernyataan Pengelolaan
Lingkungan (SPPL) dalam pengelolaan dampak lingkungan
akibat rencana pembangunan/rehabilitasi bagi penerima
bantuan;
l) Surat pernyataan kesanggupan menggunakan dana
bantuan untuk pembangunan/rehabilitasi prasarana
kepemudaan sesuai dengan perjanjian kerja sama serta
kesanggupan pengelolaan dan pemeliharaan prasarana
kepemudaan setelah dibangun/direhab;
m) Surat pernyataan kesanggupan mengurus Izin Mendirikan
Bangunan (IMB);
- 14 -

BAB III
MEKANISME PELAKSANAAN PENERIMA BANTUAN
DUKUNGAN PRASARANA KEPEMUDAAN

A. Sosialisasi
Sosialisasi merupakan penyebarluasan informasi berkaitan dengan
pelaksanaan kegiatan Bantuan Dukungan Prasarana Kepemudaan
diperuntukkan bagi pemangku kepentingan (stakeholders) kepemudaan.
Sosialisasi dilaksanakan melalui penyampaian informasi langsung kepada
para pemangku kepentingan bidang kepemudaan dan/atau kegiatan-
kegiatan yang dilaksanakan Asisten Deputi Standardisasi dan Infrastruktur
Pemuda.

B. Mekanisme Penyaluran Bantuan Pemerintah


Penyaluran Bantuan Pemerintah dilakukan dengan mekanisme sebagai
berikut:
1. Pemohon menyampaikan permohonan Bantuan Pemerintah kepada
Deputi Bidang Pengembangan Pemuda yang disampaikan dalam
bentuk hardcopy atau dalam bentuk soft file melalui media digital
dengan melengkapi data dan dokumen persyaratan sebagaimana
diatur dalam Peraturan Deputi ini;
2. Deputi Bidang Pengembangan Pemuda mendisposisikan kepada
Asisten Deputi Standardisasi dan Infrastruktur Pemuda untuk
memproses permohonan bantuan sampai ditetapkan Penerima
Bantuan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada Asisten Deputi
Standardisasi dan Infrastruktur Pemuda yang selanjutnya disahkan
oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA);
3. Disposisi Deputi Bidang Pengembangan Pemuda sebagaimana
dimaksud pada poin 2, dapat dilakukan menggunakan dokumen
dalam bentuk fisik dan/atau elektronik/digital;
4. PPK melakukan seleksi permohonan penerima Bantuan Pemerintah
berdasarkan kriteria/persyaratan yang telah ditetapkan dalam
Petunjuk Teknis;
5. Dalam melakukan seleksi permohonan penerima Bantuan
Pemerintah, PPK dapat membentuk tim;
- 15 -

6. Penilaian terhadap permohonan bantuan fasilitasi dilakukan oleh


Tim Seleksi terhadap kelengkapan administrasi terkait proposal
permohonan bantuan sesuai persyaratan yang ditetapkan dalam
Peraturan Deputi Bidang Pengembangan Pemuda ini;
7. Tim Seleksi menyampaikan hasil seleksi dalam bentuk berita acara
yang kemudian disampaikan kepada PPK sebagai bahan
pertimbangan penetapan Penerima Bantuan;
8. PPK menetapkan Penerima Bantuan melalui Surat Keputusan yang
disahkan oleh KPA;
9. Berdasarkan surat keputusan penetapan penerima Bantuan
Pemerintah, PPK menandatangani perjanjian kerjasama dengan
Penerima Bantuan. Penandatanganan Perjanjian Kerjasama dapat
dilakukan menggunakan dokumen dalam bentuk fisik dan/atau
elektronik/digital;
10. Proses pencairan dilakukan setelah perjanjian kerja sama
ditandatangani antara penerima bantuan dengan PPK sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
11. Menandatangani Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM)
dan Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja (SPTJB) oleh
penerima bantuan, dengan format sebagaimana tercantum dalam
Lampiran Peraturan Deputi ini.

C. Tim Seleksi
Tim Seleksi memiliki uraian tugas dan komposisi sebagai berikut:
1. Membantu PPK melakukan seleksi atas kelengkapan administrasi
yang terkait proposal permohonan bantuan sesuai persyaratan yang
ditetapkan dalam Peraturan Deputi ini;
2. Melakukan verifikasi lapangan (fact finding) baik secara langsung
maupun virtual apabila diperlukan;
3. Membuat dan menandatangani berita acara hasil seleksi proposal;
4. Memberi masukan, saran dan pertimbangan kepada PPK atas
permohonan bantuan tersebut baik aspek nilai besaran bantuan
maupun substansi usulan program kegiatan;
5. Komposisi Tim Seleksi bersifat gasal berjumlah paling banyak 5 (lima)
orang, dengan memperhatikan kompetensi dan profesionalitas;
- 16 -

6. Komposisi Tim Seleksi sebagaimana dimaksud pada angka 5


melibatkan unsur perwakilan Asisten Deputi Standardisasi dan
Infrastruktur Pemuda dan Sekretariat Deputi Bidang Pengembangan
Pemuda.

D. Tahapan Pencairan Bantuan


Pencairan dana Bantuan Pemerintah dilakukan secara bertahap melalui
mekanisme transfer uang ke rekening penerima bantuan, yang
berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan, yaitu:
1. PPK menandatangani Surat Keputusan Penerima Bantuan yang
disahkan oleh KPA;
2. PPK menandatangani Perjanjian Kerjasama yang telah ditandatangani
oleh pihak penerima bantuan dengan kelengkapan dokumen dan
administrasi yang disiapkan oleh Tim Seleksi;
3. Pencairan dana bantuan rehabilitasi dan/atau pembangunan
gedung/bangunan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
a. Tahap I sebesar 70% (tujuh puluh persen) dari keseluruhan dana
bantuan rehabilitasi dan/ atau pembangunan gedung/bangunan
setelah perjanjian kerjasama ditandatangani oleh penerima
bantuan dan PPK;
b. Tahap II sebesar 30% (tiga puluh persen) dari keseluruhan dana
bantuan rehabilitasi dan/atau pembangunan gedung/bangunan,
apabila prestasi pekerjaan telah mencapai 50% (lima puluh
persen).
4. Pimpinan lembaga/organisasi/yayasan penerima bantuan
mengajukan permohonan pencairan tahap I dengan dilampiri:
a. Perjanjian kerja sama yang telah ditandatangani oleh penerima
bantuan;
b. Kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh
penerima bantuan.
5. Pimpinan lembaga/organisasi/yayasan penerima bantuan
mengajukan permohonan pencairan tahap II dilampiri:
a. kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh
penerima bantuan;
b. laporan kemajuan penyelesaian pekerjaan yang ditandatangani
oleh Pimpinan lembaga/organisasi/yayasan penerima bantuan
sebagaimana format terlampir.
- 17 -

6. Pencairan Bantuan Pemerintah dalam bentuk uang dengan nilai


bantuan di bawah Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) dilakukan
secara sekaligus melalui transfer uang ke rekening penerima bantuan
dengan mengajukan permohonan pencairan dana kepada PPK yang
dilampiri:
a. Perjanjian Kerjasama yang telah ditandatangani oleh penerima
bantuan; dan
b. Kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh
penerima bantuan.
7. Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP) menyampaikan Surat
Permintaan Pembayaran (SPP) yang ditandatangani oleh PPK dengan
melampirkan kelengkapan dokumen diajukan kepada Pejabat
Penandatangan Surat Perintah Membayar (PPSPM) untuk diuji dan
dinilai serta diperiksa kelengkapannya dan kesesuaian
administrasinya;
8. Apabila Tim Penguji dan Penilai pada PPSPM menyatakan benar dan
lengkap, maka akan diterbitkan Surat Perintah Membayar (SPM).
Namun apabila dalam hal pengujian dinyatakan belum sesuai atau
terdapat kekurangan, maka dokumen tersebut akan dikembalikan
kepada PPK untuk disesuaikan/diperbaiki. Setelah diperbaiki
kemudian diserahkan kembali kepada PPSPM untuk diterbitkan SPM;
9. Selanjutnya, SPM yang diterbitkan dari PPSPM, diserahkan/diajukan
ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) agar dana yang
dialokasikan dapat diterbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D);
10. Apabila seluruh ketentuan pencairan bantuan telah dipenuhi maka
KPPN akan mentransfer dana bantuan melaui rekening Penerima
Bantuan sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku.
- 18 -

BAB IV
PELAPORAN, PENGAWASAN DAN SANKSI

A. Pelaporan
1. Penerima Bantuan Pemerintah dalam bentuk uang, harus
menyampaikan laporan pertanggungjawaban bantuan kepada PPK
sebagaimana tercantum pada perjanjian kerja sama meliputi:
a. Berita Acara Serah Terima, yang memuat:
1) jumlah dana awal, dana yang digunakan, dan sisa dana;
2) kegiatan telah diselesaikan sesuai dengan Perjanjian Kerja Sama;
dan
3) pernyataan bahwa bukti-bukti pengeluaran telah disimpan; dan
b. Foto/film hasil kegiatan yang telah dilaksanakan.
2. Dalam hal terdapat sisa dana, penerima Bantuan Pemerintah harus
menyampaikan bukti surat setoran sisa dana ke rekening Kas Negara
kepada PPK sesuai dengan perjanjian kerja sama sebagai dokumen
tambahan laporan pertanggungjawaban bantuan.
3. PPK wajib melakukan verifikasi laporan pertanggungjawaban yang
disampaikan oleh penerima bantuan. Dalam melakukan verifikasi PPK
dapat membentuk Tim Verifikasi yang berjumlah gasal paling banyak 5
(lima) orang, dengan memperhatikan kompetensi dan profesionalitas.
4. PPK mengesahkan Berita Acara Serah Terima setelah hasil verifikasi
telah sesuai dengan perjanjian kerjasama.
5. Berita Acara Serah Terima dibuat sebagaimana format terlampir.

B. Pengawasan
Penerima Bantuan Pemerintah sewaktu-waktu harus siap untuk diawasi
baik oleh PPK selaku pemberi bantuan, maupun Inspektorat Kementerian
Pemuda dan Olahraga selaku Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP),
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

C. Ketentuan Perpajakan
Penerima Bantuan Pemerintah terikat dan wajib mematuhi ketentuan
perpajakan yang berlaku di wilayah Republik Indonesia. Jika terdapat
dugaan pelanggaran ketentuan perpajakan oleh penerima bantuan wajib
mengklarifikasi dan menindaklanjuti dugaan tersebut sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan.
- 19 -

Pembayaran pajak adalah tanggung jawab penerima bantuan sebagai unit


pengelola keuangan dan kegiatan.

D. Sanksi
1. Apabila terjadi penyimpangan dalam memanfaatkan dana bantuan yang
telah diatur dalam Perjanjian Kerjasama, maka penerima bantuan
bertanggung jawab sepenuhnya atas segala kemungkinan dan akan
dikenakan sanksi berdasarkan hukum dan ketentuan peraturan
perundang-undangan, dan penerima bantuan harus siap dilakukan
pemeriksaan oleh aparat pengawasan internal (Inspektorat/APIP);
2. Bagi penerima bantuan yang belum menyelesaikan laporan
pertanggungjawaban keuangan dan kegiatan, tidak direkomendasikan
lagi untuk memperoleh bantuan pada Tahun Anggaran berikutnya;
3. Terhadap penerima bantuan dapat juga dikenakan sanksi administrasi
berupa pencantuman dalam daftar hitam (blacklist) apabila ditemukan
penerima bantuan yang tidak memenuhi ketentuan Petunjuk Teknis ini
dan/atau berdasarkan hasil pemeriksaan APIP dan/atau BPK
diketemukan penyimpangan prosedur dan/atau penggunaan dana
bantuan.

E. Pelayanan Informasi dan Pengaduan Masyarakat


Dalam rangka transparansi/keterbukaan terhadap masyarakat untuk
ikut mengontrol pelaksanaan program bantuan pemerintah apabila
terjadi penyimpangan-penyimpangan penggunaan dana bantuan oleh
pihak penerima bantuan dan/atau pelaksana program, informasi/
pengaduan tersebut dapat disampaikan kepada:

Deputi Bidang Pengembangan Pemuda u.p. Asisten Deputi


Standardisasi dan Infrastruktur Pemuda, Kantor Kemenpora, Gedung
Grha Pemuda dan Olahraga, Jl. Gerbang Pemuda No. 3 Senayan,
Jakarta Pusat.

Selain itu, pelaporan dan/atau pengaduan dapat disampaikan melalui


laporan aduan Helo Kemenpora 1500-928 yang tercantum pada website
resmi: www.kemenpora.go.id
- 20 -

BAB V
PENUTUP

Peraturan Deputi Bidang Pengembangan Pemuda tentang Petunjuk Teknis


Untuk Dukungan Prasarana Kepemudaan dalam upaya penyadaran,
pemberdayaan, dan pengembangan kepemudaan merupakan standar
minimum pedoman untuk dijadikan acuan bagi pemangku kepentingan
(stakeholders) kepemudaan yang akan mendapatkan Bantuan Dukungan
Prasarana Kepemudaan dari Pemerintah melalui Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) dan serta dimaksudkan untuk memudahkan
pelaksanaan kegiatan Bantuan Dukungan Prasarana Kepemudaan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Kegiatan Bantuan Dukungan Prasarana Kepemudaan ini merupakan stimulan


untuk meningkatkan akses prasarana dalam menyelenggarakan berbagai
kegiatan kepemudaan serta untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas
sumber daya pemuda guna mendukung pembangunan kepemudaan yang
berkelanjutan.

DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN PEMUDA,

Ttd.

M. ASRORUN NI’AM SHOLEH


- 21 -

LAMPIRAN II
PERATURAN DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN PEMUDA
NOMOR 12.28.6 AHUN 2020
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BANTUAN PEMERINTAH
UNTUK DUKUNGAN PRASARANA KEPEMUDAAN TAHUN
ANGGARAN 2021

A. Format Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak

<KOP SURAT ORGANISASI/LEMBAGA>


SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Pimpinan/Ketua Lembaga : ………………………………………………..


Alamat : ………………………………………………..
………………………………………………..

dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya bertanggungjawab


penuh atas penggunaan dana Bantuan Pemerintah Untuk Dukungan
Prasarana Kepemudaan.

Apabila di kemudian hari, atas penggunaan Bantuan Pemerintah tersebut


di atas mengakibatkan kerugian Negara, maka saya bersedia dituntut
penggantian kerugian negara dimaksud sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Bukti-bukti pengeluaran terkait penggunaan dana Bantuan Pemerintah


disimpan sesuai dengan ketentuan pada Penerima Bantuan untuk
kelengkapan administrasi dan keperluan pemeriksaan aparat pengawas
fungsional.

Demikian Surat pernyataan ini kami dibuat dengan sesungguhnya.

…………..., tanggal, bulan dan tahun

Nama lembaga penerima bantuan

Materai
Rp. 10.000,-
Ttd

(Nama Pimpinan Lembaga Penerima Bantuan)


Jabatan Pimpinan Lembaga Penerima Bantuan
- 22 -

B. Format Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja;

<KOP SURAT ORGANISASI/LEMBAGA>


SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB BELANJA

Yang bertanda tangan di bawah ini:


1. Nama Lembaga : ……………………………………………………...
2. Nama Pimpinan Lembaga : ……………………………………………………...
3. Alamat Lembaga : ……………………………………………………...
4. Nama Bantuan : Dukungan Prasarana Kepemudaan

berdasarkan Surat Keputusan Nomor ………………………. dan Perjanjian Kerja


Sama Nomor …………………………. mendapatkan Bantuan Dukungan
Prasarana Kepemudaan sebesar Rp. ................. (..................).

Dengan ini menyatakan bahwa:


1. Telah menerima pencairan dana bantuan pemerintah dengan nilai
nominal sebesar Rp ............ ( .......... ), dengan rincian penggunaan
sebagai berikut:
a. Jumlah total dana yang telah diterima : Rp. …………….. ( ........ )
b. Jumlah total dana yang dipergunakan : Rp. …………….. ( ........ )
c. Jumlah total sisa dana : Rp. …………….. ( ........ )
2. Persentase jumlah dana bantuan Dukungan Prasarana Kepemudaan
yang telah digunakan adalah sebesar Rp. ……………….. (……………….).
3. Bertanggung jawab penuh atas pengeluaran yang telah dibayar lunas
kepada yang berhak menerima.
4. Bersedia menyimpan dengan baik seluruh bukti pengeluaran belanja
yang telah dilaksanakan.
5. Bersedia untuk dilakukan pemeriksaan terhadap bukti-bukti
pengeluaran oleh aparat pengawas fungsional Pemerintah.
6. Apabila di kemudian hari, pernyataan yang saya buat ini mengakibatkan
kerugian Negara maka saya bersedia dituntut penggantian kerugian
negara dimaksud sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

…………..., tanggal, bulan dan tahun

Nama lembaga penerima bantuan

Materai
Rp. 10.000,-
Ttd

(Nama Pimpinan Lembaga Penerima Bantuan)


Jabatan Pimpinan Lembaga Penerima Bantuan
- 23 -

C. Format Surat Pernyataan Laporan Kemajuan Penyelesaian Pekerjaan;

<KOP SURAT ORGANISASI/LEMBAGA>


LAPORAN KEMAJUAN PENYELESAIAN PEKERJAAN
NOMOR…………………………..

Pada hari ini ………. tanggal ………. bulan………. tahun ………., yang bertanda
tangan di bawah ini:

Nama Pimpinan/Ketua Lembaga : ………………………………………………..


Jabatan : ………………………………………………..
Alamat : ………………………………………………..
………………………………………………..

dengan ini menyatakan sebagai berikut:

Berdasarkan Surat Keputusan Nomor ………. dan Perjanjian Kerja Sama


nomor ………. mendapatkan bantuan Dukungan Prasarana Kepemudaan
berupa bantuan rehabilitasi dan/atau pembangunan gedung/bangunan dalam
bentuk uang dengan nilai bantuan sebesar Rp. ………. (terbilang).

1. Sampai dengan tanggal ………., kemajuan penyelesaian pekerjaan ……….


sebesar ……….%.
2. Apabila di kemudian hari, atas laporan penyelesaian pekerjaan yang telah
dibuat mengakibatkan kerugian Negara, maka saya bersedia untuk
dituntut penggantian kerugian negara sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Demikian Laporan Kemajuan Penyelesaian Pekerjaan ini dibuat dengan


sebenarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

…………..., tanggal, bulan dan tahun

Nama lembaga penerima bantuan

Materai
Rp. 10.000,-
Ttd

(Nama Pimpinan Lembaga Penerima Bantuan)


Jabatan Pimpinan Lembaga Penerima Bantuan
- 24 -

D. Format Berita Acara Serah Terima


<KOP SURAT ORGANISASI/LEMBAGA>
BERITA ACARA SERAH TERIMA
NOMOR…………………………..

Pada hari ini……………………tanggal………………bulan…………….tahun………


yang bertanda tangan di bawah ini:

1. Nama : ………………………………..
Jabatan : ………………………………..
Alamat : ………………………………..
Yang selanjutnya disebut PIHAK KESATU

2. Nama : ……………………………………
NIP : ……………………………………
Jabatan : PPK Satker……………………..
Alamat : …………………………………….
Yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA
Dengan ini menyatakan sebagai berikut:

1. PIHAK KESATU telah melaksanakan penggunaan dana bantuan


pemerintah Untuk Dukungan Prasarana Kepemudaan berupa uang
sebesar Rp.…………… (……….) sesuai Surat Keputusan
Nomor…………………. dan Perjanjian Kerja sama nomor …………………
2. PIHAK KESATU telah menerima dana bantuan dari PIHAK KEDUA dan
telah dipergunakan untuk keperluan kegiatan/pembelian Dukungan
Prasarana Kepemudaan, dengan rincian sebagai berikut:
a. Jumlah total yang telah diterima : Rp. ……………. (……….)
b. Jumlah total dana yang dipergunakan : Rp. ……………. (……….)
c. Jumlah total sisa dana : Rp. ……………. (……… )
3. PIHAK KESATU menyatakan bahwa bukti-bukti pengeluaran dana
bantuan Dukungan Prasarana Kepemudaan sebesar Rp. ………………….
(………… ) telah disimpan sesuai dengan ketentuan untuk kelengkapan
administrasi dan keperluan pemeriksaan aparat pengawas fungsional.
4. PIHAK KESATU menyerahkan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA
menerima dari PIHAK KESATU berupa laporan pertanggungjawaban
bantuan pemerintah untuk kegiatan/pembelian Dukungan Prasarana
Kepemudaan dengan nilai Rp. ………………. (……….).
5. PIHAK KESATU telah menyetorkan sisa dana bantuan ke Kas Negara
sebesar Rp. ……… (…………) sebagaimana Bukti Penerimaan Negara
(BPN) terlampir.

Demikian Berita Acara Serah Terima ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan
ditandatangani oleh Para Pihak pada hari ini dan tanggal tersebut di atas,
untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

PIHAK KESATU PIHAK KEDUA


Pimpinan/Ketua PPK Satker………..
(Lembaga penerima bantuan)

(Nama&TTD) (Nama&TTD)
………………. NIP…………

*Keterangan : Angka 5 dicoret apabila tidak terdapat sisa dana..

Anda mungkin juga menyukai