PENDAHULUAN
dari hidup ini adalah untuk mencari kebenaran. Namun demikian, kebenaran ilmiah
bersifat tidak mutlak, melainkan bersifat nisbi (relatif) dan sementara (tentatif). Bab ini
akan menjelaskan tentang makna kebenaran ilmiah, tujuan filsafat ilmu, serta hubungan
FILSAFAT ILMU
dari hidup ini adalah untuk mencari kebenaran. Apakah kebenaran itu? Apakah
kebenaran itu merupakan kenyataan? Jika kebenaran itu adalah kenyataan, bukankah
kenyataan (dos sollen) itu tidak selalu yang seharusnya (dos sein) terjadi? Sebab,
yang dimaksud dalam bahasan ini adalah kebenaran ilmiah atau kebenaran keilmuan.
Kebenaran ilmiah bersifat tidak mutlak, melainkan bersifat nisbi (relatif) dan
sementara (tentatif). Artinya, apa yang dipahami sebagai kebenaran saat ini mungkin
suatu saat perlu dicari kebenaran yang lebih jati lagi, dan demikian seterusnya.
Kebenaran ilmiah merupakan hasil koheren antara sistem kebenaran ilmiah dan fakta
empiris. Kebenaran ilmiah yang objektif bersifat kemungkinan, tentatif, evolutif, relatif,
Kebenaran ilmiah tidak bisa dibuat sebagai suatu standar yang berlaku bagi
semua jenis ilmu. Tidak ada standar pengukuran tunggal dalam mengukur kebenaran
1
ilmu pengetahuan. Kebenaran ilmiah dapat diperoleh dengan metode ilmiah. Kebenaran
ilmiah muncul dari hasil penelitian ilmiah, artinya suatu kebenaran tidak mungkin
pengetahuan ilmiah.
Kebenaran dapat digunakan sebagai suatu kata benda baik yang nyata berwujud
maupun tidak berwujud. Kebenaran dapat dikelompokan dalam tiga makna, yaitu:
berkaitan dengan yangada sejauh berhadapan dengan akal budi, karena yang ada
mengungkapkan diri kepada akal budi. Yang ada merupakan dasar dari kebenaran, dan
Filsafat ilmu bertujuan untuk memahami apa dan bagaimana hakikat dan sifat
memperluas wawasan ilmiah guna menghadapi perkembangan ilmu yang secara cepat
(Puspitaningtyas, 2011).
Filsafat ilmu ditentukan oleh objek apa yang dipikirkan. Bahwa, filsafat ilmu
merupakan suatu proses berpikir bebas dan sistematis. Terdapat empat hal yang
2
Untuk mendapatkan pengetahuan yang benar, maka ketahuilah apa yang kau tahu dan
Terdapat tiga telaah kritis dalam filsafat ilmu dalam rangka mencari kebenaran
Ontologi, membahas tentang apa yang dikaji oleh pengetahuan itu? Ontologi
merupakan hakikat yang ada dan menjadi asumsi dasar dari kenyataan dan kebenaran.
Ontologi bermaksud mencari esensi dari eksistensi terakhir dan terdalam dari suatu
secara sistematis. Dengan kata lain, epistemologi dapat diartikan sebagai pengetahuan
sistematik terkait dengan metode dan prosedur yang dilakukan untuk menjelaskan suatu
fenomena. Sistematika dan logika sangat berperan dalam epistemologi, demikian halnya
dengan metode-metode berpikir seperti deduktif dan induktif. Makna epistemologi ini
dapat disimpulkan bahwa untuk mencari kebenaran ilmiah digunakan metode ilmiah,
Aksiologi, membahas tentang untuk apa pengetahuan dicari? Sebagai landasan ilmu,
ciri-ciri yang hakiki yang membedakan ilmu dari pengetahuan-pengetahuan lain yang
bukan ilmu? Bagaimana mengetahui bahwa ilmu merupakan pengetahuan yang benar?
3
Kriteria apa yang dipakai dalam menentukan kebenaran secara ilmiah? Mengapa ilmu
menemukan kebenaran tersebut dilakukan berdasarkan suatu cara atau metode yang
disebut sebagai metode ilmiah atau metode penelitian. Metode penelitian merupakan
upaya untuk menemukan kebenaran dan/ atau menyelesaikan masalah dalam ilmu
pengetahuan, teknologi dan /atau kesenian berdasarkan ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional,
empiris dan sistematis. Metode penelitian adalah cara atau langkah-langkah sistematis
dan logis tentang pengumpulan data, pengolahan data, analisa data, pengambilan
kesimpulan, dan cara pemecahan masalah. Jadi, upaya untuk memperoleh ilmu
pengetahuan yang benar diperlukan cara-cara yang benar pula. Berdasarkan uraian ini
dari suatu objek menurut metode tertentu secara sistematis. Filsafat ilmu merupakan
hasil pikiran manusia yang kritis yang dilakukan dan dinyatakan dalam bentuk yang
sistematis. Jadi, ilmu pengetahuan diperoleh melalui proses metode dan untuk mencapai
hasil penelitian yang valid dan reliabel maka metode penelitian harus dilandasi filsafat
ilmu.
mencari kebenaran ilmu. Mendalami unsur-unsur pokok ilmu melalui filsafat ilmu dan
metode penelitian, maka secara menyeluruh kita dapat memahami sumber hakikat dan
ilmu ekonomi, maka kita akan mendapat gambaran tentang proses ilmu ekonomi secara
historis.
4
Kebenaran ilmiah perlu dicari, karena melalui kebenaran ilmiah akan diperoleh
kesesuaian antara pikiran manusia dan keadaan sebenarnya yang bersifat runtut, logis,
dan saling berhubungan. Kebenaran ilmiah umumnya diperoleh melalui kegiatan ilmiah.
RINGKASAN
kebenaran rasional, dan kebenaran metafisik. Filsafat ilmu bertujuan untuk memahami
apa dan bagaimana hakikat dan sifat ilmu. Terdapat tiga telaah kritis dalam filsafat ilmu
dalam rangka mencari kebenaran ilmiah, yaitu: ontologi, epistemologi, dan aksiologi.
LATIHAN SOAL
REFERENSI
Soetriono, R Hanafie, 2004. Filsafat Ilmu dan Metodologi Peneltian. Jember: Badan
5
Sugiyono, 2006. Metode Penelitian Administrasi: Dilengkapi dengan Metode R&D.
Suriasumantri JS, 1984. Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Penerbit
Sinar Harapan.