Anda di halaman 1dari 9

JURNAL ILMU KEPERAWATAN

Volume 1, No. 1, Mei 2013

SUSUNAN REDAKSI DAFTAR ISI


JURNAL ILMU KEPERAWATAN
Daftar Isi ...................................................................................1

Pelindung ASPEK KEPERAWATAN PADA INKONTINENSIA URIN


DR.Dr. Kusworini, M.Kes, Sp.PK Dina Dewi Sartika Lestari Ismail .....................................................3

Pemimpin Redaksi DAMPAK HOME BASED EXERCISE TRAINING TERHADAP KAPASITAS


Ns. Setyoadi, M.Kep, Sp.KepKom FUNGSIONAL PASIEN GAGAL JANTUNG DI RSUD NGUDI WALUYO
WLINGI
Tony Suharsono , Krisna Yetti , Lestari Sukmarini ............................12
1 2 2
Wakil Pemimpin RedaksI
Yulian Wiji Utami, S.Kp, M.Kes EFEK EKSTRAK DAUN PEGAGAN (Centella asiatica) DALAM
MEMPERCEPAT PENYEMBUHAN LUKA TERKONTAMINASI PADA
Sekretaris Redaksi TIKUS PUTIH (Rattus novergicus) GALUR WISTAR Sholihatul
Ns. Mifetika Lukitasari, S.Kep
Amaliya , Bambang Soemantri , Yulian Wiji Utami ..........................19
1 2 1

Bendahara Redaksi PENGARUH BUAH MAHKOTA DEWA TERHADAP KADAR


Ns. Niko Dima Kristianingrum, S.Kep KOLESTEROL TOTAL PLASMA PADA TIKUS STRAIN WISTAR
Septi Dewi Rachmawati ..............................................................26
Anggota Redaksi
Ns. Tony Suharsono, M.Kep SENAM DAPAT MENINGKATKAN KESEIMBANGAN TUBUH LANSIA DI
Ns. Kumboyono, M.Kep, Sp.Kom YAYASAN GERONTOLOGI KECAMATAN WAJAK KABUPATEN
Titin Andri Wihastuti, S.Kp, M.Kes MALANG Setyoadi, Yulian Wiji Utami, Sheylla Septina M...................35
Ns. Dina Dewi Sartika Lestari Ismail, M.Kep
Ns. Laily Yuliatun, M.Kep PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP INTENSITAS
Ns. Dian Susmarini, M.N DISMENOREA PRIMER PADA MAHASISWI PSIK-A 2006-2007 FKUB
Ns. Heny Dwi Windarwati, M.Kep, Sp.KepJ MALANG
Laily Yuliatun , Siti Chandra W.B , Kesuma Pertiwi ..........................41
1 2 1
Ns. Retno Lestari, M.Nurs
Ns. Septi Dewi Rahmawati, M.Ng
EFEK LUMATAN DAUN PEPAYA (Carica Papaya L.) TERHADAP
Ns. Fransiska Imavike, M.Nurs
PROSES PENYEMBUHAN LUKA BAKAR DERAJAT II DANGKAL PADA
Ns. Heri Kristianto, M.Kep, Sp.KMB
TIKUS PUTIH (Rattus Novergicus) GALUR WISTAR
Kuswantoro Rusca Putra, S.Kp, M.Kep 1 1
Willy Rachmad Wira Utama , Yulian Wiji Utami , Triyudani
Mardaning Raras .....................................................................46
2
Administrasi
Yuyun Nurdiana, A.Md EFEKTIFITAS AUDIOVISUAL SEBAGAI MEDIA PENYULUHAN
KESEHATAN TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP
Alamat Redaksi : IBU DALAM TATALAKSANA BALITA DENGAN DIARE DI DUA RUMAH
Gedung Biomedik Lantai 2 SAKIT KOTA MALANG
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
Rinik Eko Kapti , Yeni Rustina , Widyatuti ......................................53
1 2 2
Jalan Veteran Malang 65145
Telepon (0341) 551611, 569117, 567192 EFEKTIVITAS ANTARA PENGGUNAAN EEA (EXPLICIT EKSTERNAL
pesawat 126; AIDS) DENGAN IIA (IMPLICIT INTERNAL AIDS) SEBAGAI MNEMONIC
Fax (62) (0341) 564755 STRATEGY DALAM MENINGKATKAN MEMORI PADA LANSIA
Khumidatun Niswah , Ketut Sudiana , Harmayetty ..........................61
Email : jik@ub.ac.id 1 2 3

Website : www. jik.ub.ac.id


HUBUNGAN KEJADIAN DEPRESI DAN INSOMNIA PADA LANSIA DI
PANTI WERDHA TRESNO MUKTI TUREN MALANG
Renny Nova, Titin Andri Wihastuti, Retno Lestari .............................71

www.jik.ub.ac.id
1
SENAM DAPAT MENINGKATKAN KESEIMBANGAN TUBUH LANSIA
DI YAYASAN GERONTOLOGI KECAMATAN WAJAK
KABUPATEN MALANG

Setyoadi, Yulian Wiji Utami, Sheylla Septina M


Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

ABSTRAK
Keseimbangan tubuh lansia dapat ditingkatkan dengan melakukan olah raga untuk melatih
keseimbangan, meningkatkan kekuatan otot ektimitas bawah dan stamina serta meningkatkan
fleksibilitas sendi yang dapat mengurangi kemungkinan bagi orang tua untuk jatuh. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat keseimbangan antara orang tua yang bergabung
dengan senam lansia dan orang tua yang tidak senam di Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang.
Penelitian ini merupakan analisis komparatif observasional dengan pendekatan Cross Sectional, dan
menggunakan teknik Simple Random Sampling, ada 20 orang tua yang berada dalam kelompok senam
dan 20 orang tua yang tidak bergabung dengan kelompok senam diperoleh dari simple random
sampling. Berdasarkan uji Mann Whitney yang memiliki tingkat kepercayaan 95%, α = 0,05, hasil yang
ditemukan adalah p = 0,00 (p <0,05). Terdapat perbedaan yang signifikan dalam tingkat keseimbangan
tubuh antara orang tua yang melakukan latihan keseimbangan tubuh dan orang tua yang tidak
melakukan latihan ini. Disarankan bahwa lembaga harus fokus pada penawaran gerakan senam pada
balancing gerakan.
Kata Kunci: Lansia, Senam , Keseimbangan Tubuh

ABSTRACT
The body balance of the elderly can be improved by taking exercises to train their body balance,
increasing the strength of under extremity muscular, enhancing stamina and increasing the joint
flexibility that could decrease the possibility of fall. The research aims was to determine the difference of
balance level between the elderly joining the elderly gymnastic and not in the sub district of Wajak,
Malang Regency. The study was undertaken using an observational analytical comparative with the Cross
Sectional approach. A Simple Random Sampling technique was applied involving 20 older people for the
gymnastic group and 20 elderlies for another group. Based on the Mann Whitney test using confidence
interval 95% , α= 0,05, the result was found that p=0,00 (p<0,05). The finding showed that there was a
significant difference in levels of body balance between the elderlies taking body balancing exercise and
the older people who do not taking the exercise. It is suggested that the institution should focus on the
offering an elderly gymnastic that emphasize on the balancing movement.
Keywords: Elderly, Calisthenics, Body Balance

Jurnal Ilmu Keperawatan, Vol: I, No.1, Mei 2013; Korespondensi: Setyoadi, Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Jl. Veteran Malang Telp: 0341-569117
pswt 126 Email: setyoadi@ub.ac.id

www.jik.ub.ac.id
35
PENDAHULUAN manula, diantaranya adalah: Balance exercise,;
Perkembangan penduduk lanjut usia (lansia) di Resistance/ strength training, Tai chi chuan,
Indonesia dari tahun ke tahun jumlahnya Aerobics yaitu latihan yang dapat memberikan
cenderung meningkat. Peningkatan UHH (Usia efek kebugaran dan kekuatan otot-otot tubuh
Harapan Hidup) tiap tahunnya dapat sehingga dapat meningkatkan keseimbangan,
menimbulkan konsekuensi logis adanya yang termasuk di dalamnya adalah olahraga
masalah kesehatan yang berpotensial dihadapi kebugaran jasmani.
lansia seiring terjadinya penuaan. Proses
Salah satu jenis olahraga yang bisa dilakukan
menua (aging) adalah proses alami yang
pada Lansia adalah senam lansia. Gerakan
dihadapi manusia, proses yang dinamis dan
senam lansia terdiri dari pemanasan, gerakan
kompleks yang dihasilkan oleh perubahan-
inti yang didalamnya terdapat gerakan
perubahan sel, fisiologis, dan psikologis. Salah
peregangan, persendian, pernafasan pokok
satu perubahan yang sangat mendasar pada
dan pernafasan lanjutan, juga terdapat gerakan
lansia adalah perubahan fisik. Salah satu
pendinginan. Aktivitas olahraga ini akan
kemunduran atau perubahan fisik yang paling
membantu tubuh tetap bugar dan segar
banyak terjadi adalah pada sistem
karena melatih tulang tetap kuat, melatih
muskuloskeletal yaitu berkurangnya massa
keseimbangan, mendorong jantung bekerja
otot, kekakuan jaringan penghubung, dan
optimal, dan membantu menghilangkan radikal
osteoporosis. Hal ini dapat menyebabkan
bebas di dalam tubuh. Senam lansia disamping
penurunan kekuatan otot terutama otot
memiliki dampak positif terhadap peningkatan
ekstremitas bawah, ketahanan, dan koordinasi
fungsi organ tubuh juga berpengaruh dalam
serta terbatasnya range of motion (ROM)
meningkatkan imunitas dalam tubuh manusia
(Miller, 2004). Kelemahan otot ekstremitas
setelah latihan teratur (Depkes, 1995).
bawah dapat menyebabkan gangguan
keseimbangan tubuh sehingga mengakibatkan Menurut Reuben, et al. (1996), dalam Darmojo
kelambatan gerak, langkah pendek-pendek, (2004) mengatakan bahwa penelitian di panti-
kaki tidak dapat menapak dengan kuat dan panti rawat werdha terkait latihan ketahanan
terlambat mengantisipasi bila terpeleset atau yang intensif akan meningkatkan kecepatan
tersandung, dan jatuh (Tinetti, 1992, Kane, langkah sekitar 12% dan kekuatan untuk
1994 & Reuben, 1996, dalam Darmajo, 2004). menaiki tangga sebesar 23-38%. Gabungan
latihan ketahanan dan keseimbangan akan
Perawat sebagai bagian dari pemberi
meningkatkan kecepatan langkah lansia yang
pelayanan kesehatan pada lansia, mempunyai
hidup di masyarakat sebesar 8 %. Penelitian lain
tanggung jawab untuk melakukan pencegahan
oleh Bernett, et al. (2003) menyatakan bahwa
terhadap jatuh. Hal ini juga merupakan area
program latihan fisik pada senam lansia yang
praktik keperawatan komunitas. Oleh karena
terdiri dari pemanasan diikuti dengan
itu, agar bantuan yang diberikan pada
keseimbangan, koordinasi, dan latihan
komunitas lansia tepat, maka perlu dikenal
kekuatan otot serta pendinginan yang
berbagai bentuk intervensi atau latihan fisik
dilakukan 1 jam per minggu selama satu tahun
untuk mencegah resiko jatuh akibat
dapat menurunkan angka kejadian jatuh
keseimbangan tubuh yang tidak optimal
sebesar 40%.
(Maryam, 2009).
Intervensi dengan latihan keseimbangan
Menurut Ceranski (2006) ada beberapa jenis
melalui senam lansia dapat dilakukan oleh
olahraga atau latihan yang direkomendasikan
perawat komunitas atau petugas sosial di
untuk meningkatkan keseimbangan postural

Jurnal Ilmu Keperawatan - Volume 1, No. 1, Mei 2013


36
setiap pukesmas atau kecamatan. Seperti yang teknik probability sampling yaitu simple random
telah diterapkan oleh Yayasa Gerontologi sampling yang berarti cara pengambilan subyek
Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang yang penelitian dengan cara random atau acak.
mengadakan progam-progam untuk pelayanan Dihasilkan sebanyak 20 responden untuk
komunitas lansia, salah satunya adalah senam kelompok yang melakukan aktivitas senam,
lansia yang diadakan dua kali dalam seminggu, dan 20 responden untuk kelompok yang tidak
dengan pemeriksaan fisik yang dilakukan tiga melakukan aktivitas senam.
minggu sekali. Dari survei study pendahuluan
yang sudah dilakukan peneliti terdapat 112 HASIL PENELITIAN
lansia yang mengikuti senam lansia, dengan 78 Hasil penelitian disajikan dalam bentuk table
lansia aktif dalam mengikuti senam, sedangkan dan grafik meliputi data kemampuan aktivitas
sisanya jarang bahkan tidak mengikuti senam fisik lansia dan gambar grafik tentang kategori
lansia yang diadakan yayasan. Hasil wawancara risiko jatuh pada kelompok senam dan
78 lansia di Yayasan Gerontologi Kecamatan kelompok tidak senam, seperti yang dijelaksan
Wajak, Kabupaten Malang, 7% lansia pernah pada table di bawah ini.
mengalami jatuh di masa lansia.
Tabel 1. Presentasi responden berdasarkan
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka peneliti aktivitas fisik pada lansia kelompok
ingin mengukur keseimbangan lansia yang senam di Yayasan Gerontologi,
Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang
mengikuti senam dan yang tidak mengikuti
Januari 2011
senam pada lansia yang terdapat di Yayasan
Kategori Kelompok Kelompok
Gerontologi Kecamatan Wajak, Kabupaten
Senam Tidak senam
Malang. Belum ada penelitian sebelumnya di
Aktivitas baik 75% (15) 40% (8)
Yayasan Gerontologi Kacamatan Wajak,
Akativitas sedang 20% (4) 50% (10)
Kabupaten Malang yang meneliti tingkat
Aktivitas buruk 5% (1) 10% (2)
keseimbangan lansia di Yayasan tersebut.
Peneliti menggunakan skala Keseimbangan Berdasarkan data di atas dapat diketahui
Berg (Berg Balance Scale) dalam mengukur bahwa pada lansia kelompok senam lebih
keseimbangan lansia. Penelitian menggunakan banyak didapat aktivitas fisik baik yaitu 15
Berg balance Scale karena pengukuran ini sudah responden atau 75% dibanding aktivitas fisik
ada validasi oleh WHO. Penilaian ini dilakukan sedang 4 responden atau 20% dan yang
untuk melihat keseimbangan badan lansia mempunyai aktivitas fisik buruk yaitu 1
dalam melakukan gerakan antara lain berdiri responden atau 5%.
dari posisi duduk, berpindah tempat, berputar,
dan berdiri diatas satu kaki, sehingga dapat Berdasarkan data di atas dapat diketahui
dilihat apakah terdapat perbedaan senam bahwa pada lansia kelompok tidak senam lebih
lansia terhadap keseimbangan lansia. banyak didapat aktivitas fisik sedang yaitu 10
responden atau 50% dan aktivitas baik yaitu 8
METODE PENELITIAN responden atau 40% dibanding dengan
Penelitian ini menggunakan rancangan aktivitas buruk yaitu 2 responden atau 10%.
penelitian observasional analitik comparatif
dengan pendekatan Cross Sectional, dimana
dalam pengukuran dan pengamatan dilakukan
pada saat yang bersamaan, dari populasi lansia
yang aktif senam dan tidak mengikuti senam
peneliti mengambil sampel penelitian melalui

www.jik.ub.ac.id
37
18 16 devisiasi 10,037 dengan nilai keseimbangan
20 SENAM paling rendah 20 dan nilai paling tinggi 56.
90% 80%
15 Analisis data menggunakan uji Mann Whitney
TIDAK dengan derajat kepercayaan 95%, α = 0,05
10 SENAM
2 2 2 maka diperoleh p = 0,00. Karena p value < α
5 10%10% 10% maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol
0 ditolak dan H1 diterima, hal ini berarti ada
0
low fall
medium
risk fall
highrisk
fall risk perbedaan tingkat keseimbangan tubuh pada
lansia kelompok senam dengan lansia
kelompok tidak senam.

Disimpulkan bahwa hipotesis nol ditolak dan H1


Gambar 1. Presentasi responden berdasarkan diterima, hal ini berarti ada perbedaan tingkat
keseimbangan tubuh pada lansia keseimbangan tubuh pada lansia kelompok
kelompok senam dan tidak senam di senam dengan lansia kelompok tidak senam.
Yayasan Gerontologi, Kecamatan Wajak,
Kabupaten Malang Januari 2011 PEMBAHASAN
Setelah dilakukan pengujian statistik dengan uji
Berdasarkan diagram di atas dapat diketahui Mann Whitney pada masing-masing kelompok,
bahwa keseimbangan tubuh ang banyak didapatkan bahwa keseimbangan tubuh yang
diperoleh oleh lansia kelompok senam adalah banyak diperoleh oleh lansia yang mengikuti
low fall risk yaitu sebanyak 18 responden atau senam adalah low fall risk, hal ini dapat
90% dari total lansia kelompok senam, sehingga disimpulkan bahwa lansia yang mengikuti
dapat disimpulkan kelompok lansia senam 9 senam mempunyai keseimbangan yang baik
kali lebih banyak beresiko jatuh rendah, sehingga mempunyai resiko jatuh lebih rendah
sedangkan kategori keseimbangan tubuh dibanding dengan lansia yang tidak mengikuti
terbanyak yang diperoleh lansia kelompok senam yang banyak masuk pada kategori
tidak senam adalah medium fall risk yaitu medium fall risk,sehingga dapat disimpulkan
sebanyak 16 responden atau 80% dari total bahwa lansia yang tidak mengikuti senam
lansia yang tidak mengikuti senam, sehingga dominan mempunyai resiko jatuh sedang.
dapat disimpulkan lansia kelompok tidak Berdasarkan data tersebut dapat diketahui
senam 8 kali lebih banyak beresiko jatuh bahwa senam lansia berpengaruh terhadap
sedang. peningkatan keseimbangan lansia.

Hasil penelitian di atas memperkuat penelitian


Tabel 2. Perbedaan Tingkat Keseimbangan Tubuh
Lansia Kelompok Senam dan Tidak Senam Balleard et al, (2004) yang memperlihatkan
adanya peningkatan secara signifikan 5 item
Standr dari 14 item instrumen penilaian keseimbangan
Mea Mi Ma
N Defias p α akibat senam yang dilakukan sehingga progam
n n x
i latihan senam ini dapat meningkatkan
43,9 0,0 0,0 keseimbangan dan kekuatan kaki. Kelima item
40 10,037 20 56 tersebut adalah berdiri dengan satu kaki di
2 0 5
depan kaki lain, berdiri dengan satu kaki,
Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif pada 40 menengok ke belakang melewati bahu kiri dan
responden, di dapatkan nilai rata-rata kanan, duduk dari posisi berdiri, dan
keseimbangan tubuh sebesar 43,92, standar mengambil barang di lantai, hal ini

Jurnal Ilmu Keperawatan - Volume 1, No. 1, Mei 2013


38
memperkuat penelitian yang dilakukan leg tubuh antara lansia yang mengikuti senam
Gunarto (2005) dan Dharmika (2005) yang dengan lansia yang tidak mengikuti senam di
menyatakan bahwa latihan keseimbangan di Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang. Secara
dalam senam lansia dapat meningkatkan nilai khusus dapat disimpulkan bahwa
keseimbangan dan memperbaiki keseimbangan tubuh lansia pada kelompok
keseimbangan fungsional. yang melalukan senam sebanyak 18 responden
termasuk kategori low fall risk, 2 responden
Dapat disimpulkan bahwa latihan senam
termasuki kategori medium fall risk, dan tidak
kebugaran terdiri dari 8 gerakan yang diawali
ada lansia yang masuk kategori high fall risk,
dengan pemanasan terlebih dahulu, latihan inti,
sehingga dapat disimpulkan kelompok lansia
dan diakhiri dengan pendinginan. Latihan ini
senam 9 kali lebih banyak beresiko jatuh
meliputi latihan penguat otot plantar fleksor,
rendah.
dorsiflaksor, invertor dan evertor pergelangan
kaki, fleksor dan ekstensor sendi lutut serta Keseimbangan tubuh lansia pada kelompok
abduktor sendi paha, oleh karena itu senam yang tidak melakukan senam sebanyak 2
lansia memiliki dampak secara langsung responden termasuk kategori low fall risk, 16
terhadap peningkatan keseimbangan tubuh responden termasuk kategori medium fall risk
lansia, maka hal ini memperkuat pendapat dan 2 responden masuk dalam kategori high
Pudjiastuti dan Utomo (2003) yang fall risk sehingga dapat disimpulkan lansia
menyatakan bahwa latihan fisik dilakukan kelompok tidak senam 8 kali lebih banyak
untuk memperkuat kebugaran jasmani dan beresiko jatuh sedang. Berdasarkan uji statistik
kondisi fisik lansia sehingga dapat Mann Whitney pada masing-masing kelompok,
meningkatkan kekuatan otot, daya tahan, didapatkan nilai rata-rata keseimbangan tubuh
kecepatan, ketrampilan, dan kelenturan sendi. sebesar 43,92, standar devisiasi 10,037 dengan
nilai paling rendah 20 dan nilai paling tinggi 56.
Melihat perbedaan hasil keseimbangan tubuh
Analisis data menggunakan uji Mann Whitney
atara kedua kelompok tersebut, dapat
dengan derajat kepercayaan 95%, α = 0,05
dikatakan bahwa terdapat perbedaan hasil
maka diperoleh p = 0,00. Karena p value < α
keseimbangan tubuh antara lansia kelompok
maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol
senam dengan kelompok tidak senam,
ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti ada
sehingga dapat disimpulkan senam yang
perbedaan keseimbangan tubuh pada lansia
dilakukan setiap 1 minggu 2 kali secara rutin
kelompok senam dengan lansia kelompok tidak
dapat meningkatkan keseimbangan pada lansia,
senam.
hal ini diperkuat oleh pendapat Colon-Emeric
(2002) yang menyatakan bahwa latihan fisik SARAN
merupakan salah satu bentuk intervensi Upaya untuk meningkatkan keseimbangan
tunggal yang dapat dilakukan pada lansia tubuh pada lansia disarankan untuk secara
karena kekuatan ekstremitas bawah dan rutin melakukan senam lansia secara kelompok
keseimbangan dapat terlihat peningkatannya karena selain memberikan pengaruh secara
secara nyata dengan progam latihan yang fisik juga dapat meningkatkan hubungan social
sederhana dan teratur. dan meningkatkan kepuasan dpsikologi karena
mereka mimiliki perasaan yang sama dan saling
KESIMPULAN
membutuhkan dukungan emosional.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan,
maka secara umum dapat disimpulkan bahwa
adanya perbedaan tingkat keseimbangan

www.jik.ub.ac.id
39
DAFTAR KEPUSTAKAAN Barnedh, H., Sitorus, F., & Ali, W. 2006.
Miller, C.A. 2004. Nursing for Wellnes in Older Penilaian Keseimbangan Menggunakan
Adults Theory and Practice. (4𝑡ℎ Edition). Skala Keseimbangan Berg pada Lansia di
Philadelphia: lippincott Williams & Wilkins. kelompok lansia Pukesmas Tebet. Tesis.
Jakarta: FKUI.
Tenitti, M.E., et al. (1994). A Multifactorial
Intervention to reduce the risk of falling Dharmmika, S., Pandji, T.D., & Laksmi, W. 2005.
among elderly people living in the Pengaruh Latihan Stabilitas Postural
community. The New England Journal of terhadap keseimbangan Fungsional pada
Medicine, 331, 821-827. Pasien Polineuropati Diabetik anggota
Gerak Bawah. Tesis. Jakarta: FKUB.
Maryam, et.al, 2008. Mengenal Usia Lanjut dan
Perawatannya. Salemba Mediku: Jakarta. Pudjiastuti, S.S., & Utomo, B. 2003. Fisioterapi
pada Lansia. Jakarta: EGC.
Darmojo, R. B.& Martono, H. H. 2004. Geriatri
(Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). Jakarta: Balai Colon-Emeric, C. S. 2002. Falls in older adults:
Penerbit FKUI. assessment and intervention in primary
care. Journal Hospital Physician, 55-66.

Jurnal Ilmu Keperawatan - Volume 1, No. 1, Mei 2013


40

Anda mungkin juga menyukai