A. AULIA RAHMAN
1505105081
KELAS C PJKR 2015
MANAJEMEN
PENJAS
KEPEMIMPINAN PELATIH OTORITER DAN DEMOKRASI
GAYA KEPEMIMPINAN PELATIH OTORITER DAN DEMOKRASI
1. PENGERTIAN
Gaya kepemimpinan otoriter adalah kemampuan mempengaruhi orang
lain agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang twlah ditentukan
dengan cara segala kegiatan yang akan dilakukan diputuskan oleh pemimpin
semata – mata.
Dapat diartikan bahwa gaya pemimpin otoriter adalah seorang
pemimpin yang menganggap dirinya lebih dari orang lain dalam segala hal. Ia
cenderung egois dan memaksa kehendak/ lebih senang memberikan perintah
kepada bawahan tanpa menjelaskan langkah-langkah dan alasan-alasan yang
nyata.
Kepemimpinan otoriter ini timbul atas keyakinan pimpinan bahwa
fungsi dan peranannya adalah memerintah, mengatur, dan mengawasi anggota
kelompoknya. Pemimpin seperti ini merasa bahwa statusnya berbeda dan
lebih tinggi dari kelompoknya. Selain itu, pemimpin lupa bahwa dirinya tidak
dapat berbuat banyak tanpa bantuan dan kerja sama dengan anggota kelompok
organisasinya. Pemimpin tidak menyadari bahwa keberhasilan yang dicapai
adalah berkat kesediaan, keikutsertaan, dan kesungguhan anggota-anggotanya
dalam bekerja baik secara perorangan maupun dalam bentuk kerja sama
dengan kata lain setiap anggota organisasi ikut berperan dan menentukan
keberhasilan atau kegagalan pemimpin dalam mewujudkan tujuan yang
hendak dicapai.
2. CIRI – CIRI GAYA KEPEMIMPINAN OTORITER
Gaya kepemimpinan otoriter antara lain berciri :
Wewenang mutlak terpusat pada pimpinan
Keputusan dibuat oleh pimpinan
Kebijaksanaan selalu dibuat oleh pimpinan
Komunikasi berlangsung satu arah dari pimpinan ke bawahan
Pengawasan terhadap sikap tingkah laku, perbuatan atau kegiatan para
bawahannya dilakukan secara ketat
Prakrsa harus dating dari pimpinan
Tiada kesempatan bagi bawahan untuk memberikan saran, pertimbangan
atau pendapat
Tugas – tugas dari bawahan diberikan secara instruktif
Lebih banyak kritik daripada pujian
Pimpinan menuntut prestasi sempurna dari bawahan tanpa syarat
Cenderung adanya paksaan, ancaman dan hukuman
Kasar dalam bertindak
Kaku dalam bersikap
Tanggung jawab keberhasilan organisasi hanya dipikul oleh pimpinan.
3. KEUNTUNGAN DAN KELEMAHAN GAYA KEPEMIMPINAN
OTORITER
a) Kelebihan :
Keputusan akan dapat diambil dengan cepat karena mutlak hak
pemimpin, tak ada bantahan dari bawahan
Pemimpin yang bersifat otoriter pasti bersifat tegas, sehingga apabila
terjadi kesalahan dari bawahan maka pemimpin tak segan untuk menegur
Mudah dilakukan pengawasan
b) Kelemahan :
Suasana kaku, mencekam dan menakutkan karena sifat keras dari pemimpin
Menimbulkan permusuhan, keluhan dan rawan terjadi perpindahan karena
bawahan tidak merasa nyaman
Bawahan akan merasa tertekan karena apabila terjadi perbedaan pendapat,
pemimpin akan menganggapnya sebagai pembangkangan dan kelicikan
Kreativitas dari bawahan sangatlah minim karena tidak diberikan kesempatan
mengajukan pendapat.
Mudahnya melahirkan kubu oposisi karena dominasi pemimpin yang
berlebihan
Disiplin yang terjadi seakan-akan karena ketakutan dan hukuman bahkan
pemecatan dari atasan
Pengawasan dari pemimpin hanya bersifat mengontrol, apakah perintah yang
diberikan sudah dijalankan dengan baik oleh anggotanya
b) Kelemahan :
Proses pengambilan keputusan akan berlangsung lama karena diambil
secara musyawarah
Sulitnya dalam pencapaian kata mufakat karna pendapat setiap orang jelas
berbeda
Akan memicu konflik apabila keputusan yang diambil tidak sesuai dan
apabila ego masing-masing anggota tinggi
DAFTAR PUSTAKA
https://adenrabani.wordpress.com/2013/11/13/pengertian-kepemimpinantipe-
tipe-kepemimpinan-teori-teori-kepemimpinan/
https://rizqiyahratna.wordpress.com/2015/04/01/tipe-tipe-kepemimpinan-
beserta-kelebihan-dan-kekurangannya/
https://www.kompasiana.com/rudisalamsinulingga/gaya-gaya-
kepemimpinan_54f79ceca33311df1d8b4583