Anda di halaman 1dari 15

RANCANGAN PEMBELAJARAN DAN SATUAN ACARA

PEMBELAJARAN TENTANG DIIT JANTUNG IV

Dosen Pembimbing :

Ns. Ratna Aryani, M.Kep

DISUSUN OLEH :

SUCI WULADARI

P17120016036

TINGKAT II A

JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN JAKARTA 1
April 2018
RANCANGAN PEMBELAJARAN

I. GAMBARAN KASUS
Seorang ibu rumah tangga sekaligus seorang wiraswata bernama
Ny. D memiliki balutan luka post op yang didapatkam dari prosedur
pembedahan herniotomy, dimana pada luka post op tersebut membuat
Ny. D merasakan nyeri didaerah operasi (abdomen reguon umbilikal),
skala nyeri: 5. Ny. D mengatakan tidak bisa BAB dikarenakan takut
apabila mengejan adapat memperparah kondisi luka operasi. Nyeri
bertambah bila ia beraktivitas berat dan nyeri hilang timbul, kondisi
tempat tidur Ny. D tampak kotor dan kusut. Ny. D mengatakan kurang
paham mengenai cuci tangan 6 langkah untuk menghindari
perpindahan kuman dari telapak tangan.
Keadaan umum : kesadaran composmentis, Ny. D (52 tahun) berat
badan : 77 kg, pada saat dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital klien
didapatkan data TD: 120/90 mmHg, RR: 20x/menit, N: 76x/menit, S:
37,00c.

II. ASPEK YANG DIKAJI


A. PENGKAJIAN FAKTOR PREDISPOSISI
1. RIWAYAT KEPERAWATAN
Ny. D (52 tahun), memiliki riwayat penyakit asma dan
mengatakan asma terakhir kambuh sekita 8 tahun lalu, klien
mengatakan memiliki riwayat penyakit TBC pada tahun 1995
dan telah mengkonsumsi obat OAT selama 3 bulan, lalu putus
obat dan melanjitkan konsumsi obat OAT selama 6 bulan.
Klien mengatakan tidak memiliki alergi terhadap makanan
maupun obat tertentu. Ny. D mengatakan ayahn klien pernah
memiliki hernia pada skrotum dan telah dilakukan operasi pada
tahun 1950.
2. KEADAAN FISIK
Ny. D (52 tahun) kesadaran composmentis, berat badan :77
kg, pada saat dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital klien
didapatkan data TD: 120/90, RR: 20x/menit, N: 76x/menit, S:
37,00c. klien tampak pucat, terdapat nyeri pada daerah post op
(abdomen region umbilikal). Ny. S mengatakan nyeri seperti
tertusuk, dan nyeri hilang dan timbul, nyeri paling dirasakan
terutama pada malam hari. CRT <2 detik. Aukultasi Bising
usus: 10x/menit, auskultasi pembuluh darah renal: normal,
perkusi hepar: dullnes, ukuran hepar: 10 cm, perkusi limfa:
dullnes, ukuran limfa: 8,5 cm, terdapat nyeri tekan pada
umbilikus, skala nyeri: 2.

3. KESIAPAN BELAJAR
Ny. D mengatakan bahwa ia tertarik mempelajari cara
mencuci tangan yang baik da benar dengan 6 lankah, agar
tidak terjadi perpindahan bakteri dari telapak tangan ke daerah
operasi yang dapat menyebabkan infeksi pada luka post op. Ia
mengatakan belum pernah mempelajari cara cuci tangan yang
baik dan benar.

4. MOTIVASI
Motivasi Ny. D untuk mempelajari cara cuci tangan 6
langkah sangat kuat. Ia mengatakan akan melakukan apapun
yang harus dilakukan akan dilaksanakan agar luka post op
cepat sembuh dan dapat beraktivitas sehari-hari kembali.

5. KEMAMPUAN MEMBACA
Ny. D adalah seorang ibu rumah tangga lulusan SMA dan
dapat membaca dengan baik dan benar. Ketika diberikan
sebuah bahan bacaan berupa “leaflet” tentang cuci tangan 6
langkah dan Ny. D diminta membaca judul dari leaflet, ia
dapat membacakan kembali judul dari “leaflet” tersebut. Ia
mengatakan lebih menyukai bahan bacaan yang bergambar
karena mudah diingat.
B. PENGKAJIAN FAKTOR PEMUNGKIN
Ny. D mengatakan memiliki kebiasaan makan menggunakan
tangan, klien juga mengatakan sebelum makan klien selalu cuci
tangan, namun klien tidak mengetahui cara cuci tangan yang baik
dan benar dengan 6 langkah.

C. PENGKAJIAN FAKTOR PENGUAT


Ny. D memiliki anak laki-laki dan perempuan. Ny. D dan
kedua anaknya mempuyai antusias yang tinggi tentang cara
mencuci tangan 6 langkah. Saat ditanya mengenai pola cuci
tangan, Ny. D mengatakan sangat jarang mencuci tangan, hanya
bila ia makan menggunakan tangan. Infeksi pada luka post op
dapat dicegah maka dari itu Ny. D dan kedua anaknya tertarik
mengetahui cara mencuci tangan 6 langkah.
Ayah dari Ny. D penah memuliki hernia scrotalis dan telah
dilakukan operasi pada tahun 1950.

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN


Berdasarkan data hasil pengkajian yang ditemukan perawat
berusaha merumuskan diagnosa keperawatan adapun diagnosa tersebut
dirumuskan sebagai berikut:
1. Defisit pengetahuan mengenai cuci tangan 6 langkah
2. Kesiapan peningkatan manajemen kesehatan

IV. INTERVENSI
Tindakan keperawatan yang ditetapkan untuk menyelesaikan
diagnosa keperawatan tersebut adalah berupa pendidikan kesehatan yang
di tujukan pada keluarga bapak A. Sebelum melaksanakan tindakan ini
maka harus dibuat dahulu SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
(SAP). Berikut ini adalah rancangan pembelajaran yang dikembangkan
oleh perawat masing-masing diagnosa keperawatannya.
Diagnosa Keperawatan:
1. Defisit pengetahuan mengenai cuci tangan 6 langkah
2. Kesiapan peningkatan manajemen kesehatan
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Diagnose : 1 Defisit pengetahuan mengenai cuci tangan 6 langkah


2 Kesiapan peningkatan manajemen kesehatan

Topik : Cuci tangan 6 langkah

Sub Topik : Cuci tangan 6 langkah pada pasien post Op

Sasaran : Ny. D

Tempat : Di Rumah Sakit Daerah Pasar Rebo, ruang cempaka

Hari/Tanggal : Jumat, 27 april 2018

Waktu : 20 Menit

Penyuluh : Suci Wulandari mahasiswa keperawatan Politeknik Kesehatan


Kementerian Kesehatan Jakarta 1 Jurusan Keperawatan

I. TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM


Setelah mendapat pendidikan kesehatan selama 20 menit, Ny. D
dapat mengetahui cara cuci tangan yang baik dan benar dengan 6 langkah.

II. TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS


Setelah menerima pendidkan kesehatan, diharapkan Ny. D akan dapat :
a. Menyebutkan manfaat cuci tangan
b. Menyebutkan syarat cuci tangan
c. Mendemonstrasika ulang cara mencuci tangan 6 langkah

III. SASARAN
Ny. D

IV. MATERI
a. Tujuan diit jantung
b. Syarat diit jantung
c. Makanan yang dianjurkan, tidak dianjurkan dan dibatasi oleh
penderita jantung
d. Menyebutkan contoh-contoh menu sehari-hari

V. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi (Tanya Jawab)

VI. MEDIA
a. Leaflet
b. Lembar balik

VII. Rancangan/ Setting tempat

Keterangan: = Alat Peraga

= Mahasiswa/ Perawat

= Klien/ Sasaran
VIII. Kegiatan Belajar Mengajar
Kegiatan
No. Tahapan Waktu
Penyuluhan Audience
1. Fase Pra 2  Mempersiapkan diri -
Orientasi menit  Mempersiapkan materi
 Mempersiapkan media
dan alat
 Mempersiapkan ruangan
2. Fase 3  Memberi salam  Menjawab salam
Orientasi menit  Memperkenalkan diri  Menyimak
 Kontrak waktu  Menyepakati
 Menjelaskan tujuan  Menyimak
pertemuan
 menyampaikan  Menyimak
topik/tema penyuluhan
 Memberitahukan ada  Menyepakati
pertannyaan terkait topik
diakhir penyampaian
topik
3. Fase 15  Menyampaikan materi  Menyimak
Kerja menit dan menstimulus
keluarga Ny. S untuk
menjawab setiap point
materi
1. Definisi mencuci
tangan
2. Manfaat mencuci
tangan
3. Waktu yang tepat
untuk mencuci
tangan
4. Cara mencuci tangan
6 langkah
 Memberikan evaluasi
 Menyimak dan
kepada keuarga Bapak A
menjawab
dengan memberikan dengan baik
pertanyaan

4. Fase 5  Menyimpulkan materi  Menyimak


Terminasi menit bersama
 Memberi evaluasi secara  Menjawab
lisan
 Mengucapkan salam  Menjawab salam

IX. EVALUASI
1. Prosedur : post test
2. Jenis tes : pertanyaan secara lisan
3. Butir soal : 4 soal
a. Apa manfaat mencuci tangan
b. Kapan sajakah waktu yang tepat untuk mencuci tangan?
c. Bagaimana langkah-langkah mencuci tangan yang baik dan benar?
4. Kriteria
 Kriteria Struktur :
a. Penyelenggara pendidikan kesehatan dilakukan di RSUD pasar
rebo, ruang cempaka.
b. Pengorganisasian penyelenggaraan pendidikan kesehatan
dilakukan sebelum dan saat pendidikan kesehatan.
 Kriteria Proses :
a. Antusias terhadap materi pendidikan kesehatan.
b. Ny. D fokus mendengarkan pendidikan kesehatan.
c. Ny. D mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar.
 Kriteria Hasil :
a. Ny. D kooperatif dalam acara pendidikan kesehatan.
b. Ny. D mampu menjelaskan Menjelaskan tujuan mencuci tangan
c. Ny. D mampu menyebutkan waktu yang tepat untuk mencuci
tangan
d. Ny. D menyebutkan langkah-langkah mencuci tangan
MATERI PENDIDIKAN KESEHATAN

HAND HYGIENE 6 LANGKAH

A. Definisi Cuci Tangan


Hand hygiene merupakan membersihkan tangan dengan sabun dan air
(handwash) atau handrub berbasis alkohol yang bertujuan mengurangi atau
mencegah berkembangnya mikroorganisme ditangan (WHO, 2009).
Mencuci tangan adalah proses yang secara mekanik melepaskan kotoran
dari kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa dan air (Depkes RI,
2009).

B. Manfaat Mencuci Tangan


Adapun, manfaat mencuci tangan ialah:
1. Menekan atau mengurangi jumlah dan pertumbuhan bakteri pada
tangan.
2. Menurunkan jumlah kuman yang tumbuh dibawah sarung tangan 14
3. Mengurangi risiko transmisi mikroorganisme ke perawat dan pasien
serta kontaminasi silang kepada pasien lain, anggota keluarga, dan
tenaga kesehatan lain.
4. Memberikan perasaan segar dan bersih.

C. Waktu Mencuci Tangan


Mencuci tangan memakai sabun sebaiknya dilakukan sebelum dan setelah
beraktifitas. Berikut ini adalah waktu yang tepat untuk mencuci tangan
memakai sabun menurut Ana (2015):
a. Sebelum dan sesudah makan.
Pastilah hal ini harus dilakukan. Hal ini dilakukan untuk menghindari
terkontaminasinya makanan yang akan kita konsumsi dengan kuman,
sekaligus mencegah masuknya kuman ke dalam tubuh kita
b. Sebelum dan sesudah mengganti popok
Untuk menjaga kebersihan kulit bayi dari kuman – kuman berbahaya
yang dapat menginfeksi, maka anda wajib untuk mencuci tangan
dengan benar sebelum dan sesudah mengganti popok bayi
c. Setelah buang air besar dan buang air kecil
Ketika melakukan buang air besar dan buang air kecil kuman dan
bakteri akan mudah menempel pada tangan anda, dan harus
dibersihkan.
d. Setelah bersin atau batuk
Sama seperti buang air kecil dan buang air besar, ketika bersin atau
batuk, itu artinya anda sedang menyemburkan bakteri dan kuman dari
mulut dan hidung anda. Refleks anda pastinya menutup mulut dan
hidung dengan tangan, yang artinya, kuman akan menempel pada
tangan anda.
e. Setelah menyentuh binatang
Bulu binatang merupakan penyumbang bakteri dan kuman yang
sangat besar, sehingga anda wajib mencuci tangan anda setelah
bersentuhan dengan binatang, terutama yang berbulu tebal.
f. Setelah menyentuh sampah Sampah
sudah pasti merupakan sumber bakteri dan kuman yang sangat
berbahaya bagi tubuh. Wajib hukumnya bagi anda untuk mencuci
tangan setelah menyentuh sampah.
g. Sebelum menangani luka Luka, terutama pada bagian tubuh tertentu
akan sangat sensitive terhadap bakteri dan kuman. Apabila anda tidak
mencuci tangan sebelum menangani luka, maka kemungkinan
terjadinya infeksi karena bakteri dan kuman akan menjadi semakin
tinggi.
h. Setelah memegang benda “umum”
Mungkin agak berlebihan, tetapi anda harus tahu, benda – benda
umum memiliki kandungan bakteri dan kuman yang sangat tinggi,
sehingga wajib anda bersihkan

D. Cara Mencuci Tangan 6 langkah Menurut WHO (2009)


1) Menggunakan handscrub
Mencuci tangan menggunakan handscrub memerlukan waktu 30
detik. Langkah- langkah hand hygiene menggunakan Handscrub,
sebagai berikut:
a. Berikan alkohol secukupnya pada tangan
b. Ratakan alkohol keseluruh permukaan tangan
c. Gosok telapak tangan kiri dengan telapak tangan kanan
d. Telapak tangan kanan digosokkan kepunggung tangan kiri
beserta ruas-ruas jari, begitu juga sebaliknya 19
e. Gosok telapak tangan kanan dengan telapak tangan kiri dengan
jari-jari saling terkait
f. Letakkan punggung jari pada telapak satunya dengan jari
saling mengunci
g. Jempol kanan digosok memutar oleh telapak tangan kiri,
begitu sebaliknya
h. Jari kiri menguncup, gosok memutar kekanan dan kekiri pada
telapak kanan dan sebaliknya
i. Keringkan tangan.

2) Menggunakan handwash
Mencuci tangan menggunakan sabun mmemerlukan waktu 50-60
detik. Langkah-langkah hand hygiene menggunakan Handwash,
sebagai berikut:
a. Basahkan tangan dengan air
b. Berikan sabun secukupnya, dan ratakan ke seluruh permukaan
tangan
c. Gosok telapak tangan kiri dengan telapak tangan kanan
d. Telapak tangan kanan digosokkan kepunggung tangan kiri
beserta ruas-ruas jari, begitu juga sebaliknya
e. Gosok telapak tangan kanan dengan telapak tangan kiri dengan
jari-jari saling terkait
f. Letakkan punggung jari pada telapak satunya dengan jari
saling mengunci
g. Jempol kanan digosok memutar oleh telapak tangan kiri,
begitu sebaliknya
h. Jari kiri menguncup, gosok memutar kekanan dan kekiri pada
telapak kanan dan sebaliknya
i. Bilas menggunakan air, ulang langkah c-h saat membilas
j. Keringkan tangan menggunakan tissue atau handuk
k. Matikan kran air menggunakan tissue atau handuk yang telah
digunakan
DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Kesehatan RI. Buku Panduan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun
sedunia (HCTPS). 2012. Jakarta: Pusat Komunikasi Publik
Kusumawhardani, Aryani, dkk. Jurnal Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan
Mencuci Tangan Yang Benar Pada Siswa. 2017. Volume 2.
Khoiruddin, Kimantoro, Sutannta. 2015. Tingkat Pengetahuan Berhubungan
Dengan Sikap Cuci Tangan Bersih Pakai Sabun Sebelem dan Setelah makan.
Volume 3.

Anda mungkin juga menyukai