Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH PISANG TERHADAP BUANG AIR BESAR

Risa Mafaza

D-IV Gizi, Politeknik Kesehatan Kememkes Malang

risamafaza73@gmail.com

Abstrak. Pisang (Musa paradisiaca L) adalah salah satu buah


yang digemari oleh sebagian besar penduduk dunia. Pisang kaya
mineral seperti kalium, magnesium, fosfor, kalsium, dan besi
serta seng. Pisang juga mengandung tiamin, riboflavin, niasin,
dan vitamin B6 (piridoxin). Gangguan buang air besar ada dua,
yaitu diare dan konstipasi. Pisang dapat membantu meringankan
diare dan mencegah terjadinya konstipasi. Konsumsi pisang
yang belum matang dapat menyebabkan konstipasi. Tujuan dari
artikel ini adalah mengetahui kandungan yang ada di buah
pisang sehingga dapat mengetahui bagaimana pengaruhnya
terhadap buang air besar.

Kata kunci: pengaruh pisang, buang air besar

“Pisang ( Musa paradisiaca L) adalah salah satu buah yang digemari oleh sebagian

besar penduduk dunia. Rasanya enak, kandungan gizinya tinggi, mudah didapat,

dan harganya relatif murah” (Suyanti dan Supriyadi, 2000). Suyanti dan ahmad

(2000) menyatakan bahwa tanaman pisang banyak dimanfaatkan untuk berbagai

keperluan hidup manusia, karena selain buahnya bagian tamanan lainnya bisa

dimanfaatkan.

Julianto dan Juwono (2016) menuliskan Pisang (musa sp) termasuk dalam suku

Musaceae. Pisang banyak tumbuh di daerah Asia Tenggara, Papua, dan Australia

tropika. “Nilai energi pisang untuk setiap 100 gram sekitar 136 kalori, yang secara
keseluruhan berasal dari karbohidrat. Pisang kaya mineral seperti kalium,

magnesium, fosfor, kalsium, dan besi serta seng. Kandungan betakaroten sebesar

45 mg per 100 gram berat kering. Pisang juga mengandung tiamin, riboflavin,

niasin, dan vitamin B6 (piridoxin )” (Julianto dan Juwono, 2016).

Supriyono (2012) menuliskan bahwa mengkonsumsi buah pisang dengan rutin

dapat membantu sistem kinerja pencernaan, sehingga berbagai macam nutrisi dari

makanan yang dikonsumsi dapat diserap dan digunakan oleh tubuh secara

optimal.

Dalam jurnalnya, Zein menuliskan bahwa diare adalah salah satu gangguan dari

buang air besar. “Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk

cair atau setengah cair (setengah padat), kandungan air tinja lebih banyak dari

biasanya lebih dari 200 g atau 200 ml/24 jam. Definisi lain memakai kriteria

frekuensi, yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali per hari. Buang air besar

encer tersebut dapat/tanpa disertai lendir dan darah” (Zein). Menurut Christy

(2014) dibanding dengan orang dewasa balita lebih berisiko mengalami diare

karena balita memiliki komposisi tubuh yang lebih banyak mengandung air

daripada orang dewasa. Dan Christy (2014) juga mengatakan orang yang

mengalami diare akan berisiko terkena dehidrasi dan komplikasi hingga dapat

menyebabkan kematian.

Pearce menuliskan selain diare, konstipasi juga merupakan gangguan buang air

besar. Konstipasi dapat disebabkan oleh banyak faktor, yaitu dietnya kurang

lemak, air, buah-buahan, atau sayuran; kesalahan latihan pengosongan isi perut

pada anak-anak atau tidak menaati kebutuhan alamiah dan buang air; dan
kebiasaan pemakaian pencahar. Chairunnisa juga menyatakan konstipasi

disebabkan oleh reapsorpsi makanan kurang serat yang berlebih sehingga feses

menjadi keras dan sulit dikeluarkan. Kompas.com (2011) juga menyatakan bahwa

penyebab konstipasi dibagi menjadi 9, antara lain:

1. Kurang cairan

Kurang mengonsumsi cairan akan membuat tinja menjadi keras dan sulit

dikeluarkan.

2. Cokelat

Pada sebagian orang coklat bisa menjadi penyebab konstipasi, tetapi sebagiannya

lagi coklat tidak menjadi penyebab konstipasi.

3. Kehamilan dan persalinan

Gangguan BAB ini terjadi karena melemahnya otot-otot perut atau efek samping

dari obat pereda nyeri.

4. Terlalu banyak daging

Pola makan yang rendah serat dan tinggi lemak seperti daging, telur atau keju bisa

membuat proses pencernaan menjadi lebih lambat.

5. Vitamin

Vitamin tidak akan menyebabkan konstipasi, tetapi beberapa jenis komponen

seperti kalsium dan zat besi bisa jadi pemicu


6. Pereda nyeri dan antidepresan

Penelitian menunjukkan, orang yang sering mengalami sembelit kebanyakan

adalah pengguna obat pereda nyeri dalam jangka panjang. Konstipasi juga terkait

dengan antidepresan golongan serotonin reuptake inhibitor (SSRI).

7. Hipotiroid

Hipotiroid atau tidak aktifnya kelenjar tiroid akan memperlambat proses

metabolik tubuh dan usus. Tidak semua penderita hipotiroid akan mengalami

konstipasi namun biasanya dokter akan meminta pasien konstipasi kronik untuk

mengecek kadar tiroidnya.

8. Diabetes

Diabetes yang tidak dikendalikan bisa menyebab kerusakan saraf yang

berpengaruh pada kemampuan tubuh mencerna makanan.

9. Kurang olahraga

Gaya hidup kurang bergerak juga bisa memicu konstipasi. Lakukan aktivitas fisik

minimal 30 menit setiap hari.

Pengaruh Pisang Terhadap Diare

Etika (dalam hellosehat.com) mengatakan bahwa buah pisang memiliki sifat

probiotik yang dapat mengatasi diare pada anak. Bararah (dalam detik.com) juga

menyatakan hal yang sama, yaitu pisang dapat membantu meringankan diare
karena memiliki kandungan kalium yang berfungsi sebagai pengganti elektrolit

yang dibutuhkan oleh tubuh.

Pengaruh Pisang Terhadap Konstipasi

Tetapi, Etika (dalam hellosehat.com) juga menuliskan bahwa banyak mitos yang

menyatakan pisang dapat membuat seseorang mengalami konstipasi. Didukung

oleh penyataan Healthmad (dalam detik.com) yang menyatakan beberapa

makanan yang mengandung kadar lemak dan gula yang tinggi bisa menyebabkan

konstipasi atau susah buang air besar, salah satunya adalah pisang yang

mengandung 3 jenis gula yaitu glukosa, sukrosa dan fruktosa. Pernyataan tersebut

disangkal oleh Zein yang menuliskan bila pisang memiliki kandungan Vitamin B6

yang dapat mengurangi risiko konstipasi. Pernyataan tersebut diperkuat oleh

Bararah (dalam detik.com) yang menyatakan bahwa pisang memiliki kandungan

fruktooligosakarida yang dapat menghambat fermentasi pisang di dalam usus dan

membantu mencegah sembelit. Etika (dalam hellosehat.com) juga memberi

penjelasan yang benar bahwa pisang merupakan serat tak larut air yang berperan

dalam melancarkan buang air besar, serat yang ada dalam pisang ini akan

membantu menyerap air lebih banyak ke dalam usus, sehingga usus lebih mudah

untuk mendorong kotoran keluar.

Akibat Konsumsi Pisang yang Tidak Tepat

Bararah (dalam detik.com) menuliskan bahwa selain kadar lemak dan gula yang

tinggi, konstipasi dapat disebabkan oleh konsumsi pisang yang belum matang

karena pisang yang masi mentah sulit dicerna oleh tubuh serta terasa pahit yang
disebabkan oleh kandungan tanin, selain itu pisang yang belum matang juga

mengandung pati yang menyebabkan konstipasi.

Simpulan

Pisang berpengaruh dalam gangguan Buang Air Besar (BAB). Pisang memiliki

sifat probiotik dan memiliki kandungan kalium yang dapat meringankan diare.

Selain itu pisang merupakan buah yang memiliki serat tak larut air dan memiliki

kandungan Vitamin B6, fruktooligosakarida yang dapat mencegah konstipasi.

Tetapi, jika pisang dikonsumsi saat belum matang akan menyebabkan risiko

konstipasi karena pisang yang belum matang mengandung pati dan sulit untuk

dicerna oleh tubuh.

Daftar Pustaka

Bararah, V. F. (2010, Mei 6). detikHealth: https://health.detik


.com/read/2010/05/06/ 130053/1352308/766/banyak-makan-pisang-bikin-
susah-bab

Chairunnisa, I. (2015). Biologi Sistem Pencernaan. Jakarta.

Christy, M. Y. (2014). FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN


KEJADIAN DEHIDRASI DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS KALIJUDAN. Jurnal Berkala Epidemiologi, Vol. 2, No. 3 ,
297–308.

Etika, N M . (2017, September 6). Bolehkah Makan Pisang Jika Sedang Susah
Buang Air Besar? Retrieved from https://hellosehat.com/hidup-
sehat/fakta-unik/makan-pisang-atasi-sembelit/

Julianto, E dan Juwono, W P. (2016). Inovasi Hidrokoloid Serat Pohon Pisang


(Musa SP) untuk Perawatan Luka Neuropathi Diabetikum.
Kompas.com. (2011, Februari 9). 9 Penyebab Konstipasi.
http://lifestyle.kompas
.com/read/2011/02/09/1635535/9.penyebab.konstipasi

Satuhu, Suyanti. dan Supriyadi, Ahmad. 2000. Pisang: budidaya, pengolahan,


dan prospek pasar. Jakarta : Penebar Swadaya.
Supriyono. (2012). Manfaat Buah Pisang. http://majalahkesehatan.com/manfaat-
buah-pisang.html.

Zein, U. (2004). Diare Akut Disebabkan Bakteri

Anda mungkin juga menyukai