“CA CERVIX”
Disusun oleh :
Kelompok II
1. Anidia Nur Hidayati (7316002)
2. Binti Rofi’ah (7316007)
3. Rizka (7316008)
4. Ria Intan Sari (7316017)
5. M.Rhido (7316022)
6. Shofi Nur faidati (7316018)
7. Ainun Nisa (7316020)
8. Livia Arum Dani (7316029)
9. Sintya Nur Farida (7316041)
10. Abdullah Ahmad M (7316038)
2018
SKENARIO KASUS TUTORIAL
Seorang perempuan usia 48 tahun, datang ke RS dengan keluahan sudah 5 bulan mengeluh
adanya bercak darah setelah coitus, dan akhir-akhir ini mengeluh adanya cairan vagina
yang berbau.
Pasien menikah pada usia 16 tahun dan mempunyai 5 orang anak, menggunakan
kontrasepsi oral sampai saat ini.
Suami bekerja di daerah luar jawa dan pulang setiap 2 bulan sekali.
Pemeriksaan tekanan darah = 100/80 mmHg, Nadi = 80 x/mnt, suhu = 36,5̊ C,
Pemeriksaan jantung dan paru dalam batas normal
Pemeriksaan abdomen tidak ada massa, tidak ada nyeri tekan, tidak ada ascietas
Pemeriksaan pelvis dalam batas normal
Pemeriksaan punggung dalam batas normal
Pemeriksaan spekulum terdapat lesi exophytic 3 cm pada bibir servik depan
Pemeriksaan laboratorium : ureum 120 mg/dl, kreatinin 2 mg/dl, sediment: RBC : 10-
15/hpf, Hb 9 g/dl, hasil labolatorium yang lain dalam batas normal.
Dx medis : Ca Cervix
Kata-kata sulit
1. Coitus
2. Lesi exophytic
3. Pemeriksaan punggung normal
4. Pemeriksaan pelvis normal
5. Sediment RDC
Rumusan masalah/pertanyaan
1. Apa yang dimaksud ca cervix ?
2. Apa penyebab dari ca cervic ?
3. Apakah pernikahan dini bisa menjadi faktor resiko terjadinya ca cervik ?
4. Apakah kontrasepsi oral dapat memicu terjadinya ca cervik ?
5. Bagaimana tanda dan gejala ca cervic ?
6. Bagaimana nilai normal pemeriksaan punggung, pelvis dan spekulum ?
7. Berapa nilai normal pemeriksaan labolatorium ?
8. Apakah banyaknya keturunan bisa menyebabkan ca cervic ?
9. Bagaimana pencegahan dan pengobatan ca cervic ?
10. Apa yang meyebabkan adanya lesi exopthytic ?
11. Pada usia berapa ca cervic bisa terjadi ?
12. Sebutkan ciri-ciri vagina yang menandakan ca cervic !
13. Pada umur berapa pemakaian kontrasepsi ?
B. Pengobatan :
- Terapi sinar
- Pembedahan
- Terapi farmakologi
- Obat herbal
10. Infeksi, aktivitas seks, virus
11. > 35 th atau > 45 th
12. Berbau, kental dan keruh
13. Setelah menikah – menopause
1. Kanker serviks adalah tumor ganas yang tumbuh didalam leher rahim atau serviks yang
terdapat pada bagian terendah dari rahim yang menempel pada puncak vagina.(
Diananda,Rama, 2009 )
Kanker serviks merupakan gangguan pertumbuhan seluler dan merupakan kelompok
penyakit yang dimanifestasikan dengan gagalnya untuk mengontrol proliferasi dan
maturasi sel pada jaringan serviks. Kanker serviks biasanya menyerang wanita berusia 35
- 55 tahun, 90% dari kanker serviks berasal dari sel kelenjar penghasil lendir pada
saluran servikal yang menuju kedalam rahim.(Sarjadi, 2001).
4. Bisa
Warga Indonesia sekarang ini sebagian besar menggunakan kontrasepsi untuk
membatasi dan menjaga jarak kelahiran anaknya. Semakin meningkatnya jumlah
akseptor KB ini dikarenakan adanya program pemerintah untuk mencegah peledakan
penduduk dimulai pada masa Orde Baru sampai saat ini. Data SDKI menunjukkan
tren prevalensi penggunaan kontrasepsi di Indonesia sejak tahun 1991–2012
cenderung meningkat. Data BKKBN menunjukkan bahwa pada tahun 2013 dari
8.500.247 PUS yang merupakan peserta KB baru sebesar 48,56% atau hampir
separuhnya menggunakan metode kontrasepsi suntikan, dan 26,6% menggunakan pil
sebagai kontrasepsi pilihan kedua setelah suntikan (Pusat Data dan Informasi, 2014).
Hal ini menunjukkan bahwa kontrasepsi oral atau pil masih banyak diminati,
sedangkan kontrasepsi oral sendiri merupakan salah satu faktor risiko dari kanker
serviks, apalagi jika penggunaannya semakin lama atau lebih dari 5 tahun.
Aktivitas seksual seperti usia pertama kali berhubungan seksual, usia pertama
kali hamil dan riwayat abortus juga merupakan faktor risiko kanker serviks. Namun
wanita yang memiliki riwayat usia pertama kali berhubungan seksual pada usia < 18
tahun di Indonesia juga masih banyak. Semakin muda usia melakukan hubungan
seksual pertama kali memengaruhi besarnya risiko terjadinya kanker serviks. Selain
usia pertama kali berhubungan seksual, usia pertama kali hamil juga merupakan
faktor risiko kanker serviks yang dapat meningkatkan insiden kanker serviks.
Semakin muda usia pertama kali hamil atau < 18 tahun maka usia pertama kali
berhubungan seksual juga semakin muda sehingga serviks lebih mudah terpapar HPV.
Wanita yang pernah memiliki riwayat abortus memiliki peningkatan risiko kanker
serviks dikarenakan terjadi perlukaan pada uterus dan serviks. Alasan tersebut yang
mendasari peneliti ingin menganalisis hubungan antara faktor risiko penggunaan
kontrasepsi oral dan aktivitas seksual seperti usia pertama kali berhubungan seksual,
usia pertama kali hamil dan riwayat abortus dengan kejadian kanker serviks.
Provinsi Jawa Tengah 2012 kasus penyakit kanker yang ditemukan sebanyak
8.182 kasus. Terdiri atas ca.mamae 3.593 kasus (43,91%), ca serviks 2.780 kasus
(33,98%), ca hepar1.030 kasus (12.59%), dan ca paru 779 kasus (9,52%). Kasus
terbanyak caserviks adalah di Kota Semarang yaitu sebasar 1.416 kasus (50,93%)
dibandingkan dengan jumlah keseluruhan kanker serviks di kabupaten/kota lain di
Jawa Tengah. Rata-rata kasus ca serviks di Jawa Tengah adalah 79,42 kasus per
tahun. Penyebab langsung dari kanker serviks belum diketahui. Ada bukti kuat
kejadiannya mempunyai hubungan erat dengan sejumlah faktor ekstrinsik diantaranya
yang penting yaitu insidensi lebih tinggi pada mereka yang koitus pertama dialami
pada usia amat muda (<16 tahun), tingginya paritas, apa lagi dengan jarak persalinan
dekat, mereka dari golongan sosial ekonomi rendah, aktivitas seksual yang sering
bergantiganti pasangan (promiskuitas), , sering dijumpai pada wanita yang mengalami
infeksi virus Human Papilloma Virus (HPV) tipe 16 atau 18, kebiasaan merokok,
serta pengguaan kontrasepsipil KB yang terlalu lama ( Baziad, 2008).
Penggunaan kontrasepsi oral pada usia perimenopause (>35 tahun) perlu
berhati-hati karena pada usia tersebut mulai muncul penyakitpenyakit seperti
hipertensi, kegemukan,yang semua ini merupakan faktor risiko untuk pemberian
kontrasepsi oral (Baziad, 2008).
10. Terjadinya lesi exophytic dikarenakan adanya inti ileguler yang tumbuh akibat perbedaan
nyata dalam ukuran sel. Sehingga terbentulah lesi exophytic. Exophytic biasanya dalam
bentuk pholipoid dan papilary. Tumbuh ke arah vagina dan dapat mengisi setengah dari
vagina tanpa infiltrasi kedalaman vagina. Bentuk ini mudah neurosis dan pendarahan
11. Usia yang paling banyak terkena kanker serviks adalah kelompok usia 41-65 tahun
dengan grade paling banyak berada pada grade 3-4 . meningkatnya resiko kanker leher
Rahim ini merupakan gabungan dari meningkatnya dan bertambah lamanya waktu
pemaparan terhadap karsinogen serta makin melemahnya sistem kekebalan tubuh akibat
usia (Darayani & sumawati 2013), Sedangkan menurut (puspa swara 2010) kanker
serviks mulai di temukan di usia 25-34 tahun, puncaknya pada usia 45-54 tahun.
12. Ciri2 vagina yang menandakan CA Cerviks!
a. Perdarahan vagina yang abnormal, seperti perdarahan setelah berhubungan seksual,
perdarahan setelah monopouse, perdarahan dan bercak diantara periode, periode
menstruasi yang lama dari biasanya.
b. Keluarnya cairan yang tidak biasa dari vagina, kemungkinan pengeluaran banyak
darah dan mungkin terjadi antara periode saat menstruasi atau setelah monopouse.
c. Munculnya keputihan yang dalam waktu lama dan sering menimbulkan bau yang
tidak enak.
d. Nyeri saat berhubungan seksual (ACS, 2014)
13. Tidak ada batasan usia untuk pemasangan alat kontrasepsi, Apabila wanita sudah
kawin sebelum usia 20 tahun, makai disarankan untuk menunda kehamilan, dengan
memakai alat kontrasepsi.
Daftar pustaka
Handayani, Lestari, 2012, Menaklukkan Kanker Serviks dan Kanker Payudara dengan 3
Terapi Alami, Jakarta, AgroMedia Pustaka
http://skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2017/02/PEMERIKSAAN-GINEKOLOGI-
DAN-PAP-SMEAR-2-edit.pdf
Sisca Nida Mayrita & Nanik Handayani, jurnal “Hubungan antara paritas dengan kejadian
kanker serviks di yayasan kanker wisnuwardhana surabaya”. (UNUSA, Jl. SMEA 57
Surabaya) Email : nanik_handayani.ac.id
Hery aryanti 2014, Jurnal “Faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan kontrasepsi
pada wanita kawin usia dini di Kecamatan Aikmel Kabupaten Lombok Timur”
Junadi, Purnawan, 2004, Kapita Selekta Kedokteran, Jakarta : Media Aesculapius Universitas
Indonesia
http://skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2017/02/PEMERIKSAAN-GINEKOLOGI-
DAN-PAP-SMEAR-2-edit.pdf
https://ceksehat.com/tanda-kanker-serviks/