Dosen Pembimbing:
Nasrudin S.Kep.Ns,M.Kep.
Disusun Oleh :
Akhirnya kepada Allah SWT jualah tempat kita kembali dan yang dapat
memberikan balasan yang setimpal dan semoga kerja keras kita ini senantiasa
diterima di sisi Allah SWT serta mendapat syafa’at dari Nabi besar Muhammad
SAW, Amin yarobbal alamin.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
1.1 Latar Belakang........................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan.....................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................6
PEMBAHASAN.....................................................................................................6
2.1 Konsep Teori Dorothea E. Orem............................................................6
BAB III..................................................................................................................11
APLIKASI TEORI...............................................................................................11
3.1. Aplikasi Teori Orem..............................................................................11
3.2 Proses Keperawatan Berdasarkan Teori Self Care Dorothea Orem 14
BAB IV..................................................................................................................18
PENUTUP.............................................................................................................18
4.1 Simpulan......................................................................................................18
4.2 Saran............................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keperawatan merupakan salah satu bentuk pelayanan yang professional,
bersifat holistic dan komprehensif yang ditujukan kepada individu,
keluarga, kelompok, dan masyarakat baik dalam keadaan sehat maupun
sakit melalui kiat-kiat keperawatan dengan menggunakan pendekatan
proses keperawatan. (Aziz, 2007)
Pelayanan keperawatan yang diberikan oleh seorang perawat sangat
mempengaruhi mutu asuhan keperawatan yang akan diterima oleh pasien.
Oleh karena itu untuk dapat memberikan asuhan keperawatan yang
berkualitas maka perawat perlu mengembangkan ilmu dan praktek
keperawatan salah satunya melalui penggunaan model konseptual dalam
pemberian asuhan keperawatan pada pasien. (Aziz, 2007)
Home care atau perawatan kesehatan di rumah merupakan pelayanan
kesehatan yang diberikan kepada individu dan keluarga di tempat tinggal
mereka. Tujuan dari pelayanan home care adalah untuk meningkatkan,
mempertahankan atau memulihkan kesehatan atau memaksimalkan tingkat
kemandirian dan meminimalkan komplikasi akibat dari penyakit serta
memenuhi kebutuhan dasar pasien dan keluarga.
Lingkungan di rumah dirasa lebih nyaman bagi sebagian pasien
dibandingkan dengan perawatan di rumah sakit. Hal ini berpengaruh pada
proses penyembuhan pasien yang cenderung akan lebih cepat masa
penyembuhannya jika mereka merasa nyaman dan bahagia (Yoyok, 2012).
Berbagai model konseptual keperawatan yang telah dikembangkan oleh
para ahli, salah satunya adalah self care deficit oleh Dorothea Orem. Focus
utama dari model konseptual ini adalah kemampuan sesorang untuk
merawat dirinya sendiri secara mandiri sehingga tercapai kemampuan
untuk mempertahankan kesehatan dan kesejahteraannya. (Aligood &
Tomey , 2010)
Teori ini juga merupakan suatu landasan bagi perawat dalam
memandirikan klien ke suatu tingkat ketergantungannya menempatkan
klien dalam posisi dependent karena menurut Orem Self care itu bukan
proses intuisi tetapi merupakan suatu perilaku yang dapat dipelajari.
(Aligood & Tomey , 2010)
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah model konseptual dar Dorothea Orem?
2. Bagaimanakah pengaplikasian model konseptual Dorothea Orem?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui bagaimanakah model konseptual dari Dorothea
E. Orem.
2. Untuk mengetahui bagaimanakah pengaplukasian dari model
konseptuaal Dorothea E. Orem.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Teori Dorothea E. Orem
Dorothea Orem pertama kali menerapkan konsepnya tentang
keperarawatan pada tahun 1959, dan kemudian dikembangkan lebih jauh
serta melakukan perbaikan secara terus menerus.
Pada awalnya Orem merancang modelnya untuk kurikulum keperawatan
guna membedakan tindakan keperawatan. Model ini difokuskan untuk
mengidentifikasi prasyarat atau kebutuhan perawatan diri pasien dan tindakan
keperawatan dalam memenuhi kebutuhan tersebut. (Christensen & Kenney,
2009)
Pandangan teori Orem dalam tatanan pelayanan keperawatan ditujukan
kepada kebutuhan individu dalam melakukan tindakan keperawatan mandiri
serta mengatur dalam kebutuhannya. Dalam konsep praktik keperawatan,
Orem mengembangkan tiga bentuk teori self care, di antaranya: (Christensen
& Kenney, 2009)
Teori defisit perawatan diri (Deficit Self Care) Orem dibentuk menjadi 3
teori yang saling berhubungan :
1. Teori perawatan diri (self care theory) : menggambarkan dan menjelaskan
tujuan dan cara individu melakukan perawatan dirinya.
2. Teori defisit perawatan diri (deficit self care theory) : menggambarkan dan
menjelaskan keadaan individu yang membutuhkan bantuan dalam
melakukan perawatan diri, salah satunya adalah dari tenaga keperawatan.
3. Teori sistem keperawatan (nursing system theory) : menggambarkan dan
menjelaskan hubungan interpersonal yang harus dilakukan dan
dipertahankan oleh seorang perawat agar dapat melakukan sesuatu secara
produktif.
Gambar 2.1 Kerangka konseptual Orem’s self care untuk keperawatan.
Adapun penjelasan mengenai ketiga teori keperawatan di atas adalah
sebagai berikut :
1. Teori perawatan diri (self care theory) berdasarkan Orem terdiri dari :
a. Perawatan diri adalah tindakan yang diprakarsai oleh individu dan
diselenggarakan berdasarkan adanya kepentingan untuk
mempertahankan hidup, fungsi tubuh yang sehat, perkembangan dan
kesejahteraan.
b. Agen perawatan diri (self care agency) adalah kemampuan yang
kompleks dari individu atau orang-orang dewasa (matur) untuk
mengetahui dan memenuhi kebutuhannya yang ditujukan untuk
melakukan fungsi dan perkembangan tubuh.
c. Self Care Agency ini dipengaruhi oleh tingkat perkembangan usia,
pengalaman hidup, orientasi sosial kultural tentang kesehatan dan
sumber-sumber lain yang ada pada dirinya.
d. Kebutuhan perawatan diri terapeutik (therapeutic self care demands)
adalah tindakan perawatan diri secara total yang dilakukan dalam
jangka waktu tertentu untuk memenuhi seluruh kebutuhan perawatan
diri individu melalui cara-cara tertentu seperti, pengaturan nilai-nilai
terkait dengan keadekuatan pemenuhan udara, cairan serta pemenuhan
elemen-elemen aktivitas yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
tersebut (upaya promodi, pencegahan, pemeliharaan dan penyediaan
kebutuhan).
Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa jika kebutuhan lebih
banyak dari kemampuan, maka keperawatan akan dibutuhkan. Tindakan-
tindakan yang dapat dilakukan oleh perawat pada saat memberikan
pelayanan keperawatan dapat digambarkan sebagai domain keperawatan.
Orem (1991) mengidentifikasikan lima area aktivitas keperawatan yaitu :
1. Masuk ke dalam dan memelihara hubungan perawat klien dengan
individu, keluarga, kelompok, sampai pasien dapat melegitimasi
perencanaan keperawatan.
2. Menentukan jika dan bagaimana pasien dapat dibantu melalui
keperawatan.
3. Bertanggung jawab terhadap permintaan pasien, keinginan dan
kebutuhan untuk kontak dan dibantu perawat.
4. Menjelaskan, memberikan dan melindungi klien secara langsung
dalam bentuk keperawatan.
5. Mengkoordinasikan dan mengintegrasikan keperawatan dengan
kehidupan sehari-hari klien, atau perawatan kesehatan lain jika
dibutuhkan serta pelayanan social dan edukasi yang dibutuhkan atau
yang akan diterima.
2. Teori Defisit Perawatan Diri (Deficit Self Care Theory)
Setiap orang memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan
perawatan diri secara mandiri, tetapi ketika seseorang tersebut mengalami
ketidakmampuan untuk melakukan perawatan diri secara mandiri, disebut
sebagai Self Care Deficit. Defisit perawatan diri menjelaskan hubungan
antara kemampuan seseorang dalam bertindak/beraktivitas dengan
tuntunan kebutuhan tentang perawatan diri, sehingga ketika tuntutan lebih
besar dari kemampuan, maka seseorang akan mengalami penurunan/defisit
perawatan diri. Orem memiliki metode untuk proses penyelesaian masalah
tersebut, yaitu bertindak atau berbuat sesuatu untuk orang lain, sebagai
pembimbing orang lain, sebagai pendidik, memberikan support fisik,
memberikan support psikologis dan meningkatkan pengembangan
lingkungan untuk pengembangan pribadi serta mengajarkan atau mendidik
orang lain.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan self care (basic
conditioning factor) berdasarkan Orem tahun 2001 yaitu :
1) Usia
Usia merupakan salah satu faktor penting pada self care.
Bertambahnya usia sering dihubungkan dengan berbagai keterbatasan
maupun kerusakan fungsi sensoris. Pemenuhan kebtuhan self care akan
bertambah efektif seiring dengan bertambahnya usia dan kemampuan
(Orem, 2001).
2) Jenis Kelamin
Jenis kelamin mempunyai kontribusi dalam kemampuan perawatan
diri. Pada laki-laki lebih banyak melakukan penyimpangan kesehatan
seperti kurangnya menejemen berat badan dan kebiasaan merokok
dibandingkan pada perempuan.
3) Status Perkembangan
Status perkembangan menurut Orem meliputi tingkat fisik seseorang,
fungsional, perkembangan kognitif dan tingkat psikososial (Orem,2001).
Tahap perkembangan mempengaruhi kebutuhan dan kemampuan self care
individu. Kognitif dan perilaku seseorang akan berubah sepanjang
hindupnya sehingga perawat harus mempertimbangkan tingkat
pertumbuhan dan perkembangan klien dalam memberikan pelayanan
kesehatan (Potter & Perry, 2010).
4) Status kesehatan
Status kesehatan berdasarkan Orem antara lain status kesehatan saat
ini, status kesehatan dahulu (riwayat kesahatan dahulu) serta persepsi
tengtang kesehatan masing masing individu. Status kesehatan meliputi
diagnosis medis, gambaran kondisi pasien, komplikasi, perawatan yang
dilakukan dan gambaran individu yang mempengaruhi kebutuhan self care
(self care requisite). Tinjauan dari self care menurut Orem, status
kesehatan pasien yang mempengaruhi kebutuhan self care dapat
dikelompokkan menjadi 3 kategori yaitu : sistem bantuan penuh (wholly
compensatory system), sistem bantuan sebagian (partially compensatory
system) dan sistem dukungan pendidikan (supportif-education system).
5) Sosiokultural
Sistem yang saling terkait dengan lingkungan sosial seseorang,
keyakinan spiritual, hubungan sosial dan fungsi unit keluarga.
6) Sistem pelayanan kesehatan
Sumber daya dari pelayanan kesehatan yang dapat diakses dan
tersedia untuk individu dalam melakukan diagnostik dan pengobatan.
7) Sistem keluarga
Peran atau hubungan anggota keluarga dan orang lain yang signifikan
serta peraturan seseorang di dalam keluarga. Selain itu, sistem keluarga
juga meliputi tipe keluarga, budaya yang mempengaruhi keluarga, sumber-
sumber yang dimiliki individu atau keluarga serta perawatan diri dalam
keluarga.
8) Pola hidup
Pola hidup yang dimaksud adalah aktivitas normal seseorang yang
biasa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
9) Lingkungan
Tempat seseorang biasanya melakukan perawatan diri di lingkungan
rumah.
10) Ketersediaan sumber
Ketersediaan sumber ini termasuk ekonomi, personal, kemampuan
dan waktu. Ketersediaan sumber-sumber yang mendukung perawatan diri
atau proses penyembuhan pasien.
BAB III
APLIKASI TEORI
5. Evaluasi
PENUTUP
4.1 Simpulan
4.2 Saran
Aligood, M. R., & Tomey , M. A. (2010). Nursing Theory. USA: Mosby Inc.
Renpenning, K. G., & Taylor , S. G. (2014). Self Care Theory in Nursing. USA:
Springer Publishing Inc.