Anda di halaman 1dari 21

NO PEMBAHASAN TINJAUAN MAKALAH KONSEP TEORI dan ANALISIS

1 Identitas klien Nama: ny “ P” Konsep Teori : Perawat yang merawat klien melakukan perkenalan
Umur : 52 th dan kontrak dengan klien tentang : nama klien, panggilan klien,
Alamat : Jl. Aris Muhammad IV c/ 1211 umur, alamat, pendidikan, agama, status, pekerjaan, jenis kelamin,
Malang Rt 06 Rw 03 dan No. RM, Perawat menulis sumber data yang didapat.
Pendidikan : SMA Sumber : Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa (e-book), 2017
Agama : Islam
Status : Janda Analisis : Sesuai dengan konsep teori.
Pekerjaan : ibu rumah tangga
Jenis kelamin : Perempuan
No CM 78 5xx

2 Alasan Masuk 1.Data primer Konsep Teori :


Pasien mengaku awalnya datang karena di Tanyakan kepada klien / keluarga :
bujuk keluarga di ajak keluar, kemudian di 1. Apa yang menyebabkan klien / keluarga datang ke Rumah Sakit
suruh beli kue, ternyata di bawa ke RSJ. saat ini ?
2.Data sekunder 2. Apa yang sudah dilakukan keluarga mengenai masalah ini ?
Pasien mengatakan bahwa ia orang yang 3. Bagaimana hasilnya ?
hebat, pembicaraan cepat, pembicaraan ber Sumber : Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa (e-book), 2017
putar-putar tapi berujung, kontak mata Analisis : Sesuai dengan konsep teori
kurang
3.Keluhan utama saat pengkajian
Pasien berbicara bahasa aneh dan mengaku
sudah mengaku keliling dunia
3. Riwayat penyakit Pasien mengatakan pernah mengalami Konsep Teori : Dikaji kondisi saat masuk pertama kali di UGD
sekarang (faktor gangguan jiwa sejak bertahun tahun yang (tanggal masuk, jam masuk, penyebab masuk, tanda gejala di rumah),
presipitasi) lalu, menurut pasien, pasien ini pertama kali dipindah di ruang akut (berapa lama dirawat di ruang tersebut), keadaan

di bawa ke RSJ lawang sejak tahun 2005, saat ini, tanda dan gejala yang ditemukan ketika di ruangan. Faktor
pencetus (penyebab langsung pasien dibawa ke rumah sakit). Bisa
dan pasien sudah 8 kali di bawa ke RSJ
biologis (gangguan otak, putus obat), psikologis (perasaan terhadap
lawang, pasien mengatakan penyebab
stressor), social (stressor di luar individu: pendidikan, ekonomi,
sakitnya adalah karena trauma sering di
pekerjaan, keluarga).
pukul dan di selingkuhi suami itu sekitar 5
Sumber : Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa (e-book), 2017
tahun yang lalu, alasan masuk karena sering
Analisis : Sebagian sudah sesuai dengan konsep teori, hanya saja kurang
ngomong ngelantur dan tidak masuk akal. lengkap, sesuai dengan konsep teori seharusnya di kaji tanggal masuk dan
jam masuk.

4. Riwayat penyakit 1. Pernah mengalami gangguan jiwa di Konsep Teori : Riwayat Kesehatan Sebelumnya
dahulu (faktor masa lalu ? (ya) 1. Apakah klien pernah mengalami gangguan jiwa pada masa lalu?

predisposisi) Penjelasan : pasien mengaku sudah masuk 2. Bila Ya, bagaimana hasil dari pengobatan sebelumnya ?
Berhasil : Pasien dapat beradaptasi di masyarakat tanpa adanya gejala-
RSJ lawang 8 kali, lupa tahun kapan, karena
gejala gangguan jiwa
di selingkuhi suaminya.
Kurang berhasil : Pasien dapat beradaptasi di masyarakat tetapi masih
2. Faktor pendukung ada gejala-gejala gangguan jiwa
a. Riwayat trauma Tidak berhasil : Tidak ada kemajuan atau gejala-gejala bertambah atau

Kekerasan dalam rumah tangga : usia (32), menetap


Pasien opname atau kambuh yang ke berapa kali ? Apakah ada riwayat
pelaku (suami) korban (pasien), saksi
putus obat ?
(keluarga).
3. Tanyakan kepada klien apakah klien, apakah pernah melakukan
Penjelasan : pasien mengaku sering di
atau mengalami, menyaksikan penganiayaan fisik, seksual,
selingkuhi oleh suami dan di pukuli tapi
penolakan dari lingkungan, kekerasan dalam keluarga dan tindakan
pasien tetap diam saja tidak melawan dan
kriminal, beri tanda “ V “ sesuai dengan penjelasan klien / keluarga
tidak pergi, pasrah.
apakah klien sebagai pelaku atau korban, atau saksi maka beri
Diagnosa keperawatan : respon pasca
tanda “ V “ pada kontak pertama, isi usia saat kejadian pada kotak
trauma.
ke dua. Jika klien pernah sebagai pelaku dan korban dan saksi ( 2
b. Pernah melakukan upaya percobaan
atau lebih) tuliskan pada penjelasan.
bunuh diri : (tidak ada)
a. Beri penjelasan secara singkat dan jelas tentang kejadian yang
c. Pengalaman masa lalu yang tidak
dialami klien terkait no. 1, 2, 3.
menyenangkan :
b. Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data.
Pasien mengaku di ceraikan oleh suaminya
4. Tanyakan kepada klien / keluarga apakah ada anggota keluarga
tapi suaminya tidak ingin pisah rumah.
lainya yang mengalami gangguan jiwa, jika ada beri tanda “ V “
Diagnosa keperawatan : Respon pasca
pada kotak “ ya ” dan jika tidak beri tanda “ V “ pada kotak “ Tidak
trauma.

d. Pernah mengalami penyakit fisik
Apabila ada anggota keluarga lain yang mengalami gangguan jiwa
(tidak)
maka tanyakan bagaimana hubungan klien dengan anggota
e. Riwayat penggunaan NAPZA (tidak keluarga tersebut. Tanyakan apa gejala yang dialami serta riwayat
ada) pengobatan serta riwayat pengobatan yang pernah diberikan pada
3. Upaya yang telah di lakukan terkait anggota keluarga tersebut.
kondisi dan hasilnya: pasien 5.Tanyakan kepada klien / keluarga tentang pengalaman yang tidak
mengatakan sudah sering kontrol ke menyenangkan ( ke-gagalan, kehilangan / perpisahan / kematian,
RSJ trauma selama tumbuh kembang ) yang pernah dialami klien masa
4. Riwayat penyakit keluarga : lalu.
Anggota keluarga tidak ada Sumber : Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa (e-book), 2017
gangguan jiwa. Analisis : Sesuai dengan konsep teori

5 Pengkajian 1. Genogram : (tidak terkaji) Konsep Teori :


psikososial 2. Konsep diri 1. Genogram

(sebelum dan a. Citra tubuh : pasien menyukai a. Genogram dibuat 3 generasi


b. Gambarkan adanya riwayat perceraian
sesudah sakit) semua anggota tubuh karena
c. Gambarkan adanya anggota keluarga yang meninggal dan
anugerah dari tuhan, pasien
penyebab meninggal
menyatakan bahwa dirinya
d. Gambarkan pasien tinggal dengan siapa ?
sudah tua.
e. Bagaimana pola komunikasi antar anggota keluarga yang
b. Identitas : pasien mengaku dilakukan dalam keluarga ?
namanya Ny “P”, berumur 52 f. Pengambilan keputusan dalam keluarga oleh siapa
tahun, pernah bekerja sebagai g. Tanyakan bagaimana pola asuh orang tua terhadap anak
PNS, dan agama islam, jenis terutama pada pasien ?
kelamin laki-laki, alamatnya h. Genogram mencakup situasi lingkungan rumah (Posisi kamar
katanya turki, Px mengaku tidur pasien dengan anggota keluarga yang lain)

pernah sekolah dan lulus sarjana, 2. Konsep diri


a. Gambaran diri atau citra tubuh
dan Px mengaku dirinya adalah
-Bagaimanakan persepsi pasien terhadap bentuk dan fungsi
seorang artis dan model.
tubuhnya ?
c. Peran :
-Menurut pasien, apakah ada bagian dari tubuh pasien yang tidak
Px : selama di rumah beliau
atau kurang disukai oleh pasien ?
adalah istri yang baik, dan ibu -Menurut pasien, apakah ada bagian dari tubuh pasien yang
yang baik bagi anaknya dan juga mengalami kehilangan atau penurunan fungsi ?
pendapat semua keluarga sama, - Bila tidak ada bagian tubuh yang bentuk tidak disukai dan
d. Ideal diri : fungsinya tidak menurun, apakah pasien mampu menerima
Px mengatakan dirinya termasuk keadaan fisiknya tersebut ?
orang yang beruntung. -Jika ada bagian tubuh yang bentuknya tidak disukai dan

e. Harga diri : fungsinya menurun, bagaimana perasaan pasien terkait dengan


perubahan tersebut, apakah sampai mempengaruhi dalam
Px mengatakan merasa kalau
berhubungan sosial dengan orang lain ?
tidak cantik lagi dan sudah tua,
c. Berisi status dan posisi pasien sebelum dirawat
dan di jebak oleh keluarga untuk
- Bagaimana kepuasan pasien terhadap sekolahnya, tempat
masuk RS.
kerjanya dan kelompoknya ?
Diagnosa keperawatan : gangguan konsep - Tanyakan jenis kelamin pasien, apakah merasa puas dengan
diri dan harga diri rendah. jenis kelaminnya dan apakah perilakunya sesuai dengan jenis
3. Hubungan sosial kelaminnya
a. Orang yang berarti : Px - Tanyakan pada pasien bagaimana kepuasannya terhadap
mengatakan tidak ada orang sekolah, pekerjaan dan kelompoknya serta jenis kelaminnya

yang berarti karena selama sakit Apakah mempengaruhi hubungan sosial dengan orang lain ?
o Bila pasien puas dengan posisinya dalam sekolah,
pasien tidak di hiraukan oleh
pekerjaan, kelompok dan jenis kelaminnya, apakah pasien
keluarga dan temannya.
mampu menerima keadaan tersebut?
b. Peran serta dalam kegiatan
d. Peran terkait dengan tugas dan peran pasien sebagai individu,
kelompok/ hubungn sosial :
anggota keluarga, anggota kelompok dan anggota masyarakat
Rumah (Px mengatakan bahwa o Apakah pasien dalam menjalankan perannya dari segi
beliau adalah artis terkenal dan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat ?
dia orang yang terkenal. o Sebagai individu sekarang usianya berapa (sesuai
RSJ (Px mengatakn suka Perkembangan) pasien dapat menjalankan perannya atau
membantu untuk mencuci piring tidak. Misalnya pasien berusia 35 tahun termasuk usia
terkadang pasien ikut dewasa, sudah bekerja atau menikah atau belum, jika belum

membersikan ruangan dan saat apakah kondisi ini mempengaruhi hubungannya denga orang
lain ?
waktu senggang pasien mondar
e. Ideal diri
mandir dan nyanyi.
o Bagaimanakah harapan pasien tentang tubuh, posisi, status,
c. Hambatan dalam hubungan
tugas dan fungsi ?
dengan orang lain : Px
o Bagaimanakah harapan pasien terkait dengan sekolahmya,
mengatakan mudah berkumpul pekerjaannya, keluarganya , terhadap penyakitnya dan
dengan pasien-pasien/ teman terhadap cita-citanya?
temannya. o Apabila pasien tidak mampu mencapai harapannya
Diagnosa keperawatan : gangguan ISOS. tersebut, apa yang dirasakan ?
4. Spiritual f. Harga diri

a. Agama : mengatakan agama o Bagaimana hubungan pasien dengan orang lain terkait
kondisi gambaran diri, identitas diri, peran , ideal diri
islam dan sudah haji 9 kali.
o Bagaimana pandangan pasien tentang penilaian atau
b. Pandangan terhadap gangguan
penghargaan orang lain terhadap dirinya dan kehidupannya.
jiwa : px mengatakan hanya
Pengkajian konsep diri tidak dapat dilakukan pada pasien
mengerjakan sholat dan whudu
yang masih agitasi/gaduh gelisah, bicaranya kacau, ada
tapi tidak dilaksanakan gangguan memori, pasien yang autistik dan mutisme.
Diagnos keperawatan : distress spiritual. g. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : Tanyakan pandangan dan keyakinan
pasien tentang gangguan jiwa sesuai dengan budaya dan
agama yang dianut ?. Pandangan masyarakat setempat
tentang gangguan jiwa ?
b. Kegiatan ibadah : Tanyakan kegiatan ibadah yang dikuti
secara individu atau kelompok, misalnya berdoa, sholat,
kebaktian dll ?
Sumber : Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa (e-book), 2017

Analisis : Sebagian besar sudah sesuai dengan teori, yang kurang benar
adalah salah satunya point Peran, dalam teori menjelaskan Peran dari
individu itu sendiri, dan di dalam tinjauan makalah yakni lebih
menjelaskan peran individu di dalam komunitas.
6 Pemeriksaan fisik 1. Keadaan umum Konsep Teori :
Pasien dalam kondis cukup, namun terlihat Pengkajian fisik difokuskan pada sistem dan fungsi organ ;
kurus dan lusuh. 1. Ukur dan observasi tanda-tanda vital : tekanan darah, nadi, suhu,
2. Kesadaran : 456 = composmentis pernafasan klien,
3. Tanda vital 2. Ukur tinggi badan dan berat badan klien.
TD : 110/70 mmHg 3. Tanyakan pada klien atau keluarga, apakah ada keluhan fisik
N : 88x/menit yang dirasakan oleh klien, bila ada beri tanda “ V “ di kotak “ Ya”
S : 36oC dan bila tidak beri tanda “ V “ pada kotak “ tidak “.
P : 20x/ menit 4. Kaji lebih lanjut sistem dan fungsi organ dan jelaskan sesuai
4. Ukur dengan keluhan yang ada
a. BB : 48 kg 5. Masalah keperawatan di tulis sesuai dengan data yang ada
b. TB : 155 cm Sumber : Panduan Pengisian Format Asuhan Keperawatan Jiwa
5. Keluhan fisik : dengan Gangguan Waham (e-book), 2013
Tidak mengeluh sakit sama sekali Analisis : Pada point kaji lebih lanjut sistem fungsi dalam tinjauan
apa apa di tubuhnya makalah tidak di jelaskan dengan rinci

6 Status mental 1. Penampilan Konsep Teori :


Px berpenampilan kurang rapih, rambut 1.Penampilan

acak-acakan, pakaian kusut, mandi dan Penampilan fisik : Kondisi Rambut, kuku, kulit, gigi, cara berpakaian
2. Pembicaraan
gosok gigi mandiri, memakai sendal. a. Pembicaraan pasien apakah : cepat, keras, gagap, membisu, apatis atau
Diagnosa keperawatan : Defisfit perawatan lambat ?

diri. b. Berpindah-pindah dari satu kalimat ke kalimat yang lain tetapi tidak
ada kaitan dan sulit dipahami (inkoheren) atau bicara kacau
2. Pembicaraan
c. Tidak dapat memulai pembicaraan
Px berbicara cepat memakai bahasa aneh
3. Aktivitas motorik
dan bahasa jawa kalau di tanya jawabnya
a. Lesu, pasif (hipomotorik), segala aktivitas sehari-hari dengan bantuan
cepat dan saat di ajak bicara tatapan
perawat atau orang lain
matanya sering ke kanan dan kekiri b. Tegang, gelisah, tidak bisa tenang (hipermotorik)
terkadang jawaban satu dengan yang lain c. TIK (gerakan-gerakan kecil pada otot muka yang tidak terkontrol)
tidak sama dan terkadang ngelantur, tidak d. Agitasi (kegelisahan motorik, mondar-mandir)
berujung. e. Grimasen (gerakan otot muka yang berubah-ubah yang tidak dapat
Diagnosa keperawatan : Gangguan dikontrol pasien)
komunikasi verbal. f. Tremor (Jari-jari yang tampak gemetar ketika klien menjulurkan

3. Aktivitas motorik/ psikomotor tangannya dan menrentangkan jari-jari)


g. Kompulsif ( kegiatan yang dilakukan berulang-ulang, seperti berulang
Kelambatan : (hipokinesia, hipoaktivitas)
kali mencuci tangan, mencuci muka, mandi, mengeringkan tangan)
sering diam saja ketika teman yang lain
4. Alam perasaan
beraktivitas dan lama dalam melakuakan
Data ini didapatkan melalui hasil wawancara dengan pasien meliputi
aktifitas sehari-hari.
adanya perasaan : sedih, putus asa, gembira, khawatirm takut (hasil
(verbigerasi) px mengulang kata-kata “demi wawancara divalidasi dengan hasil observasi, apakah disforia, efori)
allah” saya ini seorang tokoh yang terkenal Ditanyakan bukan dilihat.
Diagnosa keperawatan :Defisit aktivitas 5. Afek
4. Mood dan afek a. Data afek didapatkan dari respon pasien selama wawancara bukan
a. Mood (Eforia) didapatkan dari status pasien

Pasien sering tertawa tanpa b. Jenis afek

jelas alasannya dan seperti Apprópiate (tepat)


Inapropiate (tidak tepat)
kegembiraan berlebih tanpa
- Datar (saat dilakukan wawancara pasien tidak menunjukkan perubahan
tau sebabnya.
roman muka atau ekpresi wajah, juga saat diberikan stimulus yang
b. Afek (labil)
menyenangkan atau menyedihkan )
Pasien berubah-ubah moood
- Tumpul (Pasien hanya mau bereaksi atau memberi respon jika diberikan
sesuai dengan keadaan hati
stimulus yang kuat, misalnya ditepuk atau diberikan pertanyaan dengan
pasien dan juga tidak mau di intonasi yang keras)
ganggu. - Labil ( Emosi pasien yang cepat berubah)
Diagnosa keperawatan : Gg. Alam bawah - Tidak sesuai (emosi yang tidak sesuai atau bertentangan dengan
sadar. stimulus yang ada, misalnya ketika diajak berbicar hal-hal yang sedih,
5. Interaksi selama wawancara pasien malah tertawa terbahak-bahak)

(kontak mata kurang) 6. Interaksi selama wawancara

Pasien tidak fokus dan kontak a. Interaksi selama wawancara apakah bermusuhan, tidak kooperatif atau
mudah tersinggung
mata berpindah-pindah. Tidak
b. Kontak mata selama wawancara (tidak ada kontak mata, mudah beralih
mentap pewawancara.
dan dapat mempertahankan kontak mata)
Diagnosa keperawatan : Gg interaksi sosial.
c. Defensif (selama wawancara pasien selalu berusaha mempertahankan
6. Persepsi sensosrik
pendapat dan kebenarannya dirinya)
a. Halusinasi (penglihatan) d. Curiga (selama wawancara menunjukkan sikap perasaan tidak percaya
b. Ilusi (tidak ada) pada orang lain
Pasien komat-kamit sendiri jika sendiri. Dan Dikaji selama proses wawancara dengan perawat
sering bicara dengan berbisik 7. Persepsi
a. Kaji adanya pengalaman pasien tentang halusinasi dan ilusi
Diagnosa keperawatan : Halusinasi
b. Bila pasien mengalami halusinasi, tanyakan jenis halusinasinya, isi
penglihatan
halusinasinya, waktu terjadinya halusinasi, frekuensi halusinasi muncul,
7. Proses fikir
respon atau perasaan selama halusinasi muncul, tindakan yang sudah
a. Arus fikir (Sirkumtansial)
dilakukan pasien untuk mengontrol atau menghilangkan halusinasi serta
pasien berbicara berputar keberhasilan dari tindakan tersebut
putar-putar tapi masih 8. Proses pikir
menemui ujung Data diperoleh melalui observasi selama wawancara dengan pasien
pembicaraan. a. Sirkumtansial : pembicaraan yang berbelit-belit tapi sampai pada
b. Isi pikiran (fantasi) tujuan pembicaraan
Karena pasien mengatakan b. Tangensial : pembicaraan yang berbelit-belit tapi tidak sampi pada

bahwa dirinya adalah artis tujuan yang diinginkan perawat


c. Kehilangan asosiasi : pembicaraan tidak ada hubungan antara satu
yang sangat terkenal dan
kalimat dengan kalimat lainnya dan pasien tidak menyadarinya
tokoh tokoh hebat.
d. Flight of ideas : pembicaraan yang meloncat dari satu topic ke topic
c. Betuk pikiran (dereistik)
lainnya tetapi masih ada hubungan yang tidak logis dan tidak sampai pada
karena pasien bukanlah
tujuan, akan tetapi perawat dapat memahami kalimat yang diucapkan oleh
orang yang seperti di pasien
katakan, melankan hanya e. Blocking : pembicaraan yang terhenti secara tiba-tiba tanpa gangguan
orang biasa eksternal kemudian dapat melanjutkan pembicaraan lagi
Diagnosa keperawatan : perubahan isi pikir f. Reeming : pembicaraan yang secara perlahan intonasinya menurun dan
(waham kebesaran) kemudian berhenti dan pasien tidak sanggup melanjutan pembicaraan lagi

8. Kesadaran (misalnya pada pasien depresi)


g. Perseverasi : pembicaraan yang diulang berkali-kali
a. Orientasi
9. Isi pikir
Pasien menyatakan waktu
a. Dapat diketahui dari wawancara dengan pasien
sesuai hari pengkajian (22-
b. Obsesi : pikiran yang selalu muncul walaupun klien berusaha
01-2018) juga tau
menghilangkannya
keberdaannya sekarang di c. Phobia : ketakutan yang pathologis/tidak logis terhadap onjek/situasi
RSJ lawang dan tau mana tertentu, misalnya takut ditempat keramaian, takut gelap, takut darah dan
teman-teman yang ada di sebagainya
RSJ lawang. d. Ide terkait : keyakinan pasien terhadap kejadian yang terjadi
b. Menurun (sedasi) pasien dilingkungannya yang bermakna dan terkait dengan dirinya
mengatakan bahwa dia tidak e. Depersonalisasi : perasaan pasien yang asing terhadap dirinya sendiri,

sakit jiwa tapi dia tetap mau orang atau lingkungannya

minum obat.
f. Waham :
Diagnosa keperawatan : Gg. Tilik diri.
Kebesaran : pasien mempunyai keyakinan tentang tubuhnya yang
9. Memori (gangguan daya ingat
berlebihan dan dikatakan dan ditampilkan dalam bentuk perilaku secara
jangka menengah) 24 jam
berulang yang kenyataan, misalnya mengaku sebagai nadi, kyai, tentara,
sampai < 1 bulan) Masih tau dokter, orang yang paling pandai, kaya.
tanggal pertama masuk (14-01- Sumber : Panduan Pengisian Format Asuhan Keperawatan Jiwa
2018) dan masih tau aktivitas 24 dengan Gangguan Waham (e-book), 2013
jam yang lalu yaitu tidur.
10. Tingkat konsetrasi dan berhitung Analisis : Sudah sesuai dengan teori, yang kurang adalah pada point

a. Konsentrasi (mudah beralih mengukur tingkat kesadaran. Dalam tinjauan makalah tidak di jelaskan
dengan rinci.
dan tidak mampu
berkonsentrasi)
Pasien tidak fokus 1 hal
b. Berhitung : pasien masih
masih dapat mengitung
dengan bagus contoh saya
mau pung ke turki 2020....
P : “ itu berapa tahun lagi ya
bu?
K: “ 8 tahun lagi ...
Diagnosa keperawatn ?
11. Kemampuan penilaian
(gangguan ringan)
 Penilaian positif : pasien
jika melihat sampah yang
berserakan segera
dibersihkan dan di buang
ke temoat sampah.
 Penilaian negatif : pasien
suka merendahkan
temannya dengan kata
kata sndiran dan
gangguan kata kasar
seperti “ bodoh, deso,
dll”
12. Daya tilik diri (mengingkari
penyakit yang diderita)
13. Pasien mengatakan bahwa
dirinya adalah orang sehat dan
tidak sakit apa-apa
14. Diagnosa keperawatan :
gangguan daya tilik diri.
8 Kebutuhan 1. Kemampuan klien memenuhi Konsep Teori :
persiapan pulang kebutuhan. (tidak ada) 1.Makan : Kemampuan dalam menyiapkan makanan, makan dan

2. Kegiatan hidup sehari-hari membersihkan alat-alat makanan, kemampuan pasien dalam


menempatkan alat makan dan minum (mandiri, dengan bantuan minimal
A. Perawatan diri
atau bantuan total)
 . mandi : pasein
2. BAK/BAB : Kemampuan pasien dalam mengotrol untuk BAB/BAK
mengatakan bisa mendiri
ditempatnya yang sesuai serta membersihkan WC, membersihkan diri dan
, tapi tidak begitu bersih
merapikan pakaian (mandiri, dengan bantuan minimal atau bantuan total)
(tidak memakai sabun 3. Mandi : Kemampuan pasien dalam mandi, sikat gigi, cuci rambut
dan sampo) frekuensi gunting kuku, cukur rambut dan jenggot (mandiri, dengan bantuan

mandi <3 x / hari minimal atau bantuan total)


4. Berpakaian : Kemampuan mengambil, memilih, memakai pakaian dan
 Berpakaian , berhias, dan
frekuensi ganti pakaian (mandiri, dengan bantuan minimal atau bantuan
berdandan : berpakain
total)
masih rapi dan bisa
5. Istirahat dan tidur : Kemampuan untuk tidur, adanya gangguan tidur
berpakaian sendiri,
dengan bantuan obat atau tidak. Kemampuan pasien dalam menempatkan
berhias biasa berhias waktu istirahat, Termasuk merapikan sprei, selimut, bantal (mandiri,
yang sesuai dengan dengan bantuan minimal atau bantuan total)
keadaannya, berdandan 6. Penggunaan obat : Penggunaan obat (frekuensi, jenis, dosis, waktu dan
dengan baik tapi tidak cara pemberian diawasi dan dibimbing perawat atau tidak
ada alatnya 7. Pemeliharaan kesehatan : fasilitas kesehatan yang dapat digunakan

 Makan : biasanyamakan untuk perawatan lanjutan setelah pulang


8. Aktivitas di dalam rumah : merapikan rumah, mencuci pakaian sendiri
mandiri, tidak berceceran
dan mengatur kebutuhan biaya sehari-hari (mandiri, dengan bantuan
keana-mana dan dicuci
minimal atau bantuan total)
piringnya seniri
9. Aktivitas di luar ruamah : belanja keperluan sehari-hari, pergi keluar
 Toileting (BAK,BAB) :
rumah menggunakan kendaraan atau jalan kaki (mandiri, dengan bantuan
bisa toileting sendiri dan minimal atau bantuan total)
mandiri , bak mandiri Sumber : Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa (e-book), 2017
dan bab mandiri
Diagnosa keperawatan – Analisis : Sesuai dengan Konsep Teori
B. nutrisi
 Beberapa frekuensi
makan dan frekuensi
kudapan dalan sehari :
2x makan berat dan jajanan
setelah makan, 1x snek/
makanan ringan.
 Bagaimana nafsu
makannya :
bagus dan juga lahab (selalu
hanis).
 Bagaimana berat
badannya:
Sesuai dengan kondisinya
tidak mengalami gizi buruk
maupun obesitas.
Diagnosa kep –
C. tidur
 Istirahat dan tidur
Tidur siang 12.00-03.45
Tidur malam 20.00-04.30
Aktifitas sebelum
/sesudah tidur makan ,
mandi
Pasien mengatakan
bahwa biasanya tidur
siang pukul 12.00 setelah
melakukan aktivitas
makan siang dan minum
obat kemudian tidur
malam 20.00 dan bangun
04.30 kemudian mandi
 Gangguan tidur (tidak
ada )
Diangnosa kep –
3. Kemmpuan lain lain
 Mengantisipasi
kebutuhan hidup : bisa
melakuakn kegiatan
untuk kebutuhan
hidupnya secara pribadi,
tanpa tergantung pada
siapa-siapa
 Membuat keputusan
berdasarkan keinginan
(tidak ada)
 Mengatur penggunaan
obat dan melakukan
pemeriksaan kesehatan
diri.
Diagnosa kep-
4. Sistem pendukung
 Terapis (ya)
 Teman sejawat (ya)
Pasien mengatakan kalau
yang peduli sama dia adalah
perawat di RSJ dan teman-
teman RSJ dan marah
keluarganya yang menjebak
dia di RSJ
Diagnosa kep -
9 Mekanisme Pasien mengatakan jika mendapat masalah Konsep Teori :
koping pasien hanya sedih dan berdiam diri saja di Data didapat melalaui wawancara pada klien atau keluarganya. Beri
kamar tanda “V’” pada kotak koping yang dimiliki klien, baik adaptif
Diagnosa kep : koping individu infektif maupun maladaptif.
Sumber : Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa (e-book), 2017
Analisis : Sesuai dengan Konsep Teori, Pasien dapat mengatakan
dengan baik tentang masalah pasien.

10 Masalah  Masalah dengan dukungan Konsep Teori :


psikososial dan kelompok, spesifikasinya : tidak Data didapatkan melalui wawancara pada klien atau keluarganya.
lingkungan terkaji Pada tiap masalah yang dimiliki oleh klien beri uraian yang spesifik
 Masalah berhubungan dengan singkat dan jelas.
lingkungan, spesifiknya : tidak Sumber : Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa (e-book), 2017
terkaji Analisis : Dalam masalah Psikososial ini banyak masalah yang
 Masalah dengan pendindikan , tidak bisa terkaji
spesifiknya : tidak terkaji
 Masalah dengan pekerjaan ,
spesifiknya : tidak terkaji
 Maslah dengan perumahan,
spesifiknya: tidak terkaji
 Maslah dengan ekonomi,
spesifiknya : tidak terkaji
 Masalah denagn pelayanna
kesehatan, spesifiknya: tidak terkaji
 Masalah lainnya, spesifiknya: tidak
terkaji
Diagnosa kep –
11 Aspek Px tidak memahami tentang penyakitnya Konsep Teori :
pengetahuan bahkan cenderung menyangkal tidak sakit Data didapatkan melalui wawancara pada klien. Pada tiap item
meskipun sudah dijelaskan yang dimiliki oleh klien simpulkan dalam masalah :
Diagnosa kep - Pemahaman pasien tentang penyakit, tanda dan gejala kekambuhan, obat
yang diminum, dan cara menghindari kekambuhan,
Pemahaman pasien tentang kesembuhan (sembuh sosial), misalnya
pasien mampu melakukan ADLs secara mandiri, mampu berhubungan
sosial, mampu menggunakan waktu luang untuk kegiatan yang positif dan
mampu mengendalikan emosi
Pemahaman tentang sumber koping yang adaptif,
Pemahaman tentang manajemen hidup sehat.
Sumber : Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa (e-book), 2017
Analisis : Di dalam tinjauan makalah, perawat hanya menjelaskan
tentang seberapa paham klien dalam memahami tentang
penyakitnya, sedangkan di dalam konsep teori banyak pertanyaan
yang harus di tanyakan seperti : Pemahaman pasien tentang penyakit,
tanda dan gejala kekambuhan, obat yang diminum, dan cara menghindari
kekambuhan,
Pemahaman pasien tentang kesembuhan (sembuh sosial), misalnya
pasien mampu melakukan ADLs secara mandiri, mampu berhubungan
sosial, mampu menggunakan waktu luang untuk kegiatan yang positif dan
mampu mengendalikan emosi
Pemahaman tentang sumber koping yang adaptif,
Pemahaman tentang manajemen hidup sehat.

12 Aspek medis 1. Diagnosa multi axis Konsep Teori :


Axis I : F.25.08 Tuliskan diagnosa medik klien yang telah dirumuskan oleh dokter
2. Terapi medis yang merawat. Tuliskan obat-obatan klien ini, baik obat fisik
 Frimania 200 mg 1-0-1 psikofarmaka dan terapi lain.
 Nochiril 2 mg 1-01 Sumber : Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa (e-book), 2017
 Klorpromuzine 100 mg 0-0-1 Analisis : Sesuai dengan Konsep Teori

Anda mungkin juga menyukai