1 Identitas klien Nama: ny “ P” Konsep Teori : Perawat yang merawat klien melakukan perkenalan
Umur : 52 th dan kontrak dengan klien tentang : nama klien, panggilan klien,
Alamat : Jl. Aris Muhammad IV c/ 1211 umur, alamat, pendidikan, agama, status, pekerjaan, jenis kelamin,
Malang Rt 06 Rw 03 dan No. RM, Perawat menulis sumber data yang didapat.
Pendidikan : SMA Sumber : Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa (e-book), 2017
Agama : Islam
Status : Janda Analisis : Sesuai dengan konsep teori.
Pekerjaan : ibu rumah tangga
Jenis kelamin : Perempuan
No CM 78 5xx
di bawa ke RSJ lawang sejak tahun 2005, saat ini, tanda dan gejala yang ditemukan ketika di ruangan. Faktor
pencetus (penyebab langsung pasien dibawa ke rumah sakit). Bisa
dan pasien sudah 8 kali di bawa ke RSJ
biologis (gangguan otak, putus obat), psikologis (perasaan terhadap
lawang, pasien mengatakan penyebab
stressor), social (stressor di luar individu: pendidikan, ekonomi,
sakitnya adalah karena trauma sering di
pekerjaan, keluarga).
pukul dan di selingkuhi suami itu sekitar 5
Sumber : Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa (e-book), 2017
tahun yang lalu, alasan masuk karena sering
Analisis : Sebagian sudah sesuai dengan konsep teori, hanya saja kurang
ngomong ngelantur dan tidak masuk akal. lengkap, sesuai dengan konsep teori seharusnya di kaji tanggal masuk dan
jam masuk.
4. Riwayat penyakit 1. Pernah mengalami gangguan jiwa di Konsep Teori : Riwayat Kesehatan Sebelumnya
dahulu (faktor masa lalu ? (ya) 1. Apakah klien pernah mengalami gangguan jiwa pada masa lalu?
predisposisi) Penjelasan : pasien mengaku sudah masuk 2. Bila Ya, bagaimana hasil dari pengobatan sebelumnya ?
Berhasil : Pasien dapat beradaptasi di masyarakat tanpa adanya gejala-
RSJ lawang 8 kali, lupa tahun kapan, karena
gejala gangguan jiwa
di selingkuhi suaminya.
Kurang berhasil : Pasien dapat beradaptasi di masyarakat tetapi masih
2. Faktor pendukung ada gejala-gejala gangguan jiwa
a. Riwayat trauma Tidak berhasil : Tidak ada kemajuan atau gejala-gejala bertambah atau
yang berarti karena selama sakit Apakah mempengaruhi hubungan sosial dengan orang lain ?
o Bila pasien puas dengan posisinya dalam sekolah,
pasien tidak di hiraukan oleh
pekerjaan, kelompok dan jenis kelaminnya, apakah pasien
keluarga dan temannya.
mampu menerima keadaan tersebut?
b. Peran serta dalam kegiatan
d. Peran terkait dengan tugas dan peran pasien sebagai individu,
kelompok/ hubungn sosial :
anggota keluarga, anggota kelompok dan anggota masyarakat
Rumah (Px mengatakan bahwa o Apakah pasien dalam menjalankan perannya dari segi
beliau adalah artis terkenal dan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat ?
dia orang yang terkenal. o Sebagai individu sekarang usianya berapa (sesuai
RSJ (Px mengatakn suka Perkembangan) pasien dapat menjalankan perannya atau
membantu untuk mencuci piring tidak. Misalnya pasien berusia 35 tahun termasuk usia
terkadang pasien ikut dewasa, sudah bekerja atau menikah atau belum, jika belum
membersikan ruangan dan saat apakah kondisi ini mempengaruhi hubungannya denga orang
lain ?
waktu senggang pasien mondar
e. Ideal diri
mandir dan nyanyi.
o Bagaimanakah harapan pasien tentang tubuh, posisi, status,
c. Hambatan dalam hubungan
tugas dan fungsi ?
dengan orang lain : Px
o Bagaimanakah harapan pasien terkait dengan sekolahmya,
mengatakan mudah berkumpul pekerjaannya, keluarganya , terhadap penyakitnya dan
dengan pasien-pasien/ teman terhadap cita-citanya?
temannya. o Apabila pasien tidak mampu mencapai harapannya
Diagnosa keperawatan : gangguan ISOS. tersebut, apa yang dirasakan ?
4. Spiritual f. Harga diri
a. Agama : mengatakan agama o Bagaimana hubungan pasien dengan orang lain terkait
kondisi gambaran diri, identitas diri, peran , ideal diri
islam dan sudah haji 9 kali.
o Bagaimana pandangan pasien tentang penilaian atau
b. Pandangan terhadap gangguan
penghargaan orang lain terhadap dirinya dan kehidupannya.
jiwa : px mengatakan hanya
Pengkajian konsep diri tidak dapat dilakukan pada pasien
mengerjakan sholat dan whudu
yang masih agitasi/gaduh gelisah, bicaranya kacau, ada
tapi tidak dilaksanakan gangguan memori, pasien yang autistik dan mutisme.
Diagnos keperawatan : distress spiritual. g. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : Tanyakan pandangan dan keyakinan
pasien tentang gangguan jiwa sesuai dengan budaya dan
agama yang dianut ?. Pandangan masyarakat setempat
tentang gangguan jiwa ?
b. Kegiatan ibadah : Tanyakan kegiatan ibadah yang dikuti
secara individu atau kelompok, misalnya berdoa, sholat,
kebaktian dll ?
Sumber : Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa (e-book), 2017
Analisis : Sebagian besar sudah sesuai dengan teori, yang kurang benar
adalah salah satunya point Peran, dalam teori menjelaskan Peran dari
individu itu sendiri, dan di dalam tinjauan makalah yakni lebih
menjelaskan peran individu di dalam komunitas.
6 Pemeriksaan fisik 1. Keadaan umum Konsep Teori :
Pasien dalam kondis cukup, namun terlihat Pengkajian fisik difokuskan pada sistem dan fungsi organ ;
kurus dan lusuh. 1. Ukur dan observasi tanda-tanda vital : tekanan darah, nadi, suhu,
2. Kesadaran : 456 = composmentis pernafasan klien,
3. Tanda vital 2. Ukur tinggi badan dan berat badan klien.
TD : 110/70 mmHg 3. Tanyakan pada klien atau keluarga, apakah ada keluhan fisik
N : 88x/menit yang dirasakan oleh klien, bila ada beri tanda “ V “ di kotak “ Ya”
S : 36oC dan bila tidak beri tanda “ V “ pada kotak “ tidak “.
P : 20x/ menit 4. Kaji lebih lanjut sistem dan fungsi organ dan jelaskan sesuai
4. Ukur dengan keluhan yang ada
a. BB : 48 kg 5. Masalah keperawatan di tulis sesuai dengan data yang ada
b. TB : 155 cm Sumber : Panduan Pengisian Format Asuhan Keperawatan Jiwa
5. Keluhan fisik : dengan Gangguan Waham (e-book), 2013
Tidak mengeluh sakit sama sekali Analisis : Pada point kaji lebih lanjut sistem fungsi dalam tinjauan
apa apa di tubuhnya makalah tidak di jelaskan dengan rinci
acak-acakan, pakaian kusut, mandi dan Penampilan fisik : Kondisi Rambut, kuku, kulit, gigi, cara berpakaian
2. Pembicaraan
gosok gigi mandiri, memakai sendal. a. Pembicaraan pasien apakah : cepat, keras, gagap, membisu, apatis atau
Diagnosa keperawatan : Defisfit perawatan lambat ?
diri. b. Berpindah-pindah dari satu kalimat ke kalimat yang lain tetapi tidak
ada kaitan dan sulit dipahami (inkoheren) atau bicara kacau
2. Pembicaraan
c. Tidak dapat memulai pembicaraan
Px berbicara cepat memakai bahasa aneh
3. Aktivitas motorik
dan bahasa jawa kalau di tanya jawabnya
a. Lesu, pasif (hipomotorik), segala aktivitas sehari-hari dengan bantuan
cepat dan saat di ajak bicara tatapan
perawat atau orang lain
matanya sering ke kanan dan kekiri b. Tegang, gelisah, tidak bisa tenang (hipermotorik)
terkadang jawaban satu dengan yang lain c. TIK (gerakan-gerakan kecil pada otot muka yang tidak terkontrol)
tidak sama dan terkadang ngelantur, tidak d. Agitasi (kegelisahan motorik, mondar-mandir)
berujung. e. Grimasen (gerakan otot muka yang berubah-ubah yang tidak dapat
Diagnosa keperawatan : Gangguan dikontrol pasien)
komunikasi verbal. f. Tremor (Jari-jari yang tampak gemetar ketika klien menjulurkan
Pasien tidak fokus dan kontak a. Interaksi selama wawancara apakah bermusuhan, tidak kooperatif atau
mudah tersinggung
mata berpindah-pindah. Tidak
b. Kontak mata selama wawancara (tidak ada kontak mata, mudah beralih
mentap pewawancara.
dan dapat mempertahankan kontak mata)
Diagnosa keperawatan : Gg interaksi sosial.
c. Defensif (selama wawancara pasien selalu berusaha mempertahankan
6. Persepsi sensosrik
pendapat dan kebenarannya dirinya)
a. Halusinasi (penglihatan) d. Curiga (selama wawancara menunjukkan sikap perasaan tidak percaya
b. Ilusi (tidak ada) pada orang lain
Pasien komat-kamit sendiri jika sendiri. Dan Dikaji selama proses wawancara dengan perawat
sering bicara dengan berbisik 7. Persepsi
a. Kaji adanya pengalaman pasien tentang halusinasi dan ilusi
Diagnosa keperawatan : Halusinasi
b. Bila pasien mengalami halusinasi, tanyakan jenis halusinasinya, isi
penglihatan
halusinasinya, waktu terjadinya halusinasi, frekuensi halusinasi muncul,
7. Proses fikir
respon atau perasaan selama halusinasi muncul, tindakan yang sudah
a. Arus fikir (Sirkumtansial)
dilakukan pasien untuk mengontrol atau menghilangkan halusinasi serta
pasien berbicara berputar keberhasilan dari tindakan tersebut
putar-putar tapi masih 8. Proses pikir
menemui ujung Data diperoleh melalui observasi selama wawancara dengan pasien
pembicaraan. a. Sirkumtansial : pembicaraan yang berbelit-belit tapi sampai pada
b. Isi pikiran (fantasi) tujuan pembicaraan
Karena pasien mengatakan b. Tangensial : pembicaraan yang berbelit-belit tapi tidak sampi pada
minum obat.
f. Waham :
Diagnosa keperawatan : Gg. Tilik diri.
Kebesaran : pasien mempunyai keyakinan tentang tubuhnya yang
9. Memori (gangguan daya ingat
berlebihan dan dikatakan dan ditampilkan dalam bentuk perilaku secara
jangka menengah) 24 jam
berulang yang kenyataan, misalnya mengaku sebagai nadi, kyai, tentara,
sampai < 1 bulan) Masih tau dokter, orang yang paling pandai, kaya.
tanggal pertama masuk (14-01- Sumber : Panduan Pengisian Format Asuhan Keperawatan Jiwa
2018) dan masih tau aktivitas 24 dengan Gangguan Waham (e-book), 2013
jam yang lalu yaitu tidur.
10. Tingkat konsetrasi dan berhitung Analisis : Sudah sesuai dengan teori, yang kurang adalah pada point
a. Konsentrasi (mudah beralih mengukur tingkat kesadaran. Dalam tinjauan makalah tidak di jelaskan
dengan rinci.
dan tidak mampu
berkonsentrasi)
Pasien tidak fokus 1 hal
b. Berhitung : pasien masih
masih dapat mengitung
dengan bagus contoh saya
mau pung ke turki 2020....
P : “ itu berapa tahun lagi ya
bu?
K: “ 8 tahun lagi ...
Diagnosa keperawatn ?
11. Kemampuan penilaian
(gangguan ringan)
Penilaian positif : pasien
jika melihat sampah yang
berserakan segera
dibersihkan dan di buang
ke temoat sampah.
Penilaian negatif : pasien
suka merendahkan
temannya dengan kata
kata sndiran dan
gangguan kata kasar
seperti “ bodoh, deso,
dll”
12. Daya tilik diri (mengingkari
penyakit yang diderita)
13. Pasien mengatakan bahwa
dirinya adalah orang sehat dan
tidak sakit apa-apa
14. Diagnosa keperawatan :
gangguan daya tilik diri.
8 Kebutuhan 1. Kemampuan klien memenuhi Konsep Teori :
persiapan pulang kebutuhan. (tidak ada) 1.Makan : Kemampuan dalam menyiapkan makanan, makan dan