KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Atletik
olahraga, yaitu : atletik, renang, senam, sepak bola, bola basket, bola voli,
tinju dan lain-lain. Antara cabang olahraga tersebut yang ada kaitannya
Istilah atletik yang kita kenal dewasa ini berasal dari bahasa Yunani
yaitu “athlon” yang berarti berlomba atau bertanding. Istilah lain yang
digunakan namun semua itu mempunyai istilah yang sama namun artinya
7
a. Nomor jalan, yang terdiri dari jarak : 5 km, 10 km, 20 km dan 50 km.
c. Nomor lompat : lompat jauh, lompat jangkit, lompat tinggi dan lompat
tinggi galah.
d. Nomor lempar : lempar lembing, lempar cakram, lempar martil dan tolak
peluru.
Atletik yang kita kenal saat ini tergolong sebagai cabang olahraga
yang tua didunia. Gerak-gerak dasar yang terkandung di dalam atletik sudah
gerak itu secara tidak disadari sudah dilakukan sejak manusia dilahirkan
motion). Perbedaan yang paling mencolok dari semua nomor lompat adalah
fase melayang di udara atau flight phase” (Yoyo Bahagia dkk, 2000 : 15).
8
Nomor-nomor lompat dalam atletik adalah lompat jauh, lompat
jangkit, lompat tinggi dan lompat galah. Nomor lompat jauh dapat
vertikal titik berat badan setinggi mungkin (lompat tinggi, lompat galah).
2. Lompat Jauh
dengan nomor lompat yang lain seperti lompat tinggi dan lompat
jangkit.
9
vertikal serta gaya tarik bumi untuk menghasilkan lompatan yang
sejauh-jauhnya.
Gambar 1 :
Urutan Gerakan Lompat Jauh Gaya Jongkok
(Tamsir Riyadi, 1985 : 97)
Nomor lompat jauh ada tiga gaya yaitu gaya jongkok (stradle),
gaya menggantung (hang style) dan gaya berjalan di udara (walking in
the air). Kecepatan lari awalan serta besarnya sudut tolakan merupakan
komponen yang menentukan tercapainya suatu jarak (Djumidar, 2005 :
12.40)
1) Ancang-ancang/awalan.
2) Menumpu/tolakan.
4) Mendarat.
10
jauhnya. Supaya dapat melakukan suatu lompatan yang diinginkan
Berikut ini akan diuraikan satu persatu teknik dasar lompat jauh
jarak 30 – 40 meter.
11
Menurut Yusuf Adisasmita (1992 : 67) untuk dapat
melakukan lari awalan dengan baik, perlu memperhatikan dan
melakukan hal-hal sebagai berikut:
(a) Jarak lari awalan tergantung pada tiap- tiap pelompat.
(b) Jarak lari awalan harus cukup jauh untuk mendapatkan
kecepatan maksimal. Panjang awalan 30 – 40 meter.
(c) Kecepatan lari awalan dan irama langkah harus rata.
(d) Pada langkah akhir, pikiran dipusatkan untuk melompat
setinggi-tingginya ke arah depan.
(e) Langkah terakhir diperkecil agar dapat menolak ke atas dengan
lebih sempurna.
(f) Sikap lari seperti pada lari jarak pendek.
kanan tergantung dari kaki mana yang lebih kuat dan dominan.
12
Menurut Ucup Yusuf ( 2000 : 16) tujuan tolakan kaki (take
off) adalah untuk memperoleh kecepatan vertikal (mengangkat titik
berat badan dengan memanfaatkan kecepatan horizontal
sedemikian rupa dengan kaki tolak mengerahkan gaya yang sangat
besar.
tolakan, telapak kaki depan ada titik berat badan. Telapak kaki
13
Pendapat Soedarminto (1998 : 241) menyatakan bahwa
Gambar 2
Cara melakukan gerakan tumpuan (take off)
(Carr. 2000 : 46)
Keterangan :
a. Saat kaki akan menumpu pada balok lompatan
b. Saat kaki menumpu pada balok lompat
c. Saat kaki tumpu akan lepas dari balok lompat
berada di udara.
14
Menurut Yoyo Bahagia dan Ucup Yusuf (2000 : 17) bahwa
gerakan apapun yang dilakukan oleh si pelompat setelah berada di
udara tidak akan meningkatkan titik berat badannya. Oleh karena
itu, usaha yang dilakukan adalah mempertahankan selama mungkin
di udara dengan melakukan gerakan-gerakan tungkai atau lengan
agar memperoleh sikap pendaratan yang paling efektif.
Dalam lompat jauh terdapat tiga teknik atau tiga gaya yang
sikap jongkok.
kaki tolak menyusul kaki ayun. Saat melayang kedua kaki sedikit
15
Menurut Soedarminto (2006 : 6.6) menyatakan bahwa untuk
membantu tolakan ke atas, lengan harus diayunkan setinggi
mungkin atau prinsipnya adalah momentum dari bagian
dipindahkan kepada keseluruhan. Ayunan kaki ke atas mengunci
sendi karena kerjanya Ligamenta iliofemoral. Oleh karena itu lutut
kaki tumpu harus sedikit ditekuk.
parabola).
atlet mendarat lebih awal. Untuk lebih jelas lihat gambar 3 yaitu
Gambar 3.
Sikap Badan Pada Saat Di Udara
(Soegito dkk, 1994 : 147)
16
Menurut beberapa pendapat di atas bahwa melayang adalah
efektif.
4) Pendaratan/Mendarat (landing)
17
depan sehingga badan tidak ada kecenderungan jatuh ke belakang
1. Kecepatan
a. Pengertian Kecepatan
b. Macam Kecepatan
18
2. Kekuatan
a. Pengertian Kekuatan
ketrampilan gerak.
dalam”.
b. Macam-macam Kekuatan
Menurut Andi Suhendro, dkk (2007 : 4.4) kekuatan otot dibagi menjadi
dua macam, yaitu :
1) Kekuatan statis; adalah kekuatan maksimal yang dilakukan
seseorang terhadap objek yang tidak bergerak, misalnya
mendorong tembok.
2) Kekuatan dinamis; merupakan daya otot-otot untuk memindahkan
posisi suatu beban dari suatu tempat ke tempat lain, misalnya
mengangkat beban.
19
Berdasarkan kontraksi otot, maka kekuatan otot dapat dibagi menjadi
enam macam, yaitu :
1) Kekuatan keseluruhan; kekuatan menyeluruh berhubungan dengan
sistem otot secara keseluruhan.
2) Kekuatan spesifik; merupakan kekuatan otot-otot tertentu yang
diperlukan pada gerakan utama cabang olahraga yang dilatih
(sesuai dengan karakteristik dari cabang olahraga masing-masing).
3) Explosive power (kekuatan daya ledak); adalah kemampuan otot
atau sekelompok otot untuk mengatasi tahanan beban dengan
kecepatan yang sangat dalam suatu gerakan yang utuh.
4) Daya tahan otot (streght endurance); adalah kemampuan otot
meneruskan pekerjaan dalam waktu yang lama melawan tahanan
yang tinggi.
5) Kekuatan maksimum; adalah kemampuan otot dalam kontraksi
maksimal dan dapat menahan atau melawan serta memindahkan
beban maksimal.
6) Kekuatan absolut; adalah kemampuan seseorang dalam
mengeluarkan kekuatan maksimum tanpa memperhatikan berat
badannya.
“training”.
b. Prinsip-prinsip Latihan
20
tidak dapat meningkatkan kekuatan otot (Andi Suhendro, dkk
2007 : 4.10)
lebih kecil. Hal ini dilakukan agar kelompok otot kecil tidak
latihan menurut Tohar (2004 : 54) “program latihan dapat diatur dan
harian”.
21
Intensitas menurut Tohar (2004 : 55) adalah takaran yang
menunjukkan kadar atau tingkat pengeluaran energi, alat dalam
aktivitas jasmani baik dalam latihan maupun pertandingan. Intensitas
latihan pliometrik dapat ditingkatkan dengan penambahan beban pada
hal-hal tertentu dengan peningkatan jumlah repetisi/angkatan dan set.
Frekuensi dapat juga diartikan berapa kali latihan per hari atau berapa
c. plyometrics
22
Contoh gerakan dalam latihan pliometrik antara lain adalah
squat jump, latihan naik turun tangga tumpuan satu kaki bergantian
dan latihan naik turun tangga bertumpu pada dua kaki. Selain itu masih
23
secepat mungkin kembali seperti pada saat posisi awal, untuk
C. Kerangka Pikir
kemampuan tenaga lompat, yaitu unsur daya ledak dan kekuatan otot tungkai
seperti yang dikemukakan oleh Suharno H.P. (1993 : 27-28) bahwa “latihan-
kemampuan jarak seperti dalam pengembangan daya lompat pada kaki dan
24
Latihan loncat naik turun tangga bertumpu satu kaki bergantian,
tepat dan kuat akan menghasilkan lompatan horizontal yang tinggi, dengan
demikian akan mempengaruhi hasil lompatan yang jauh dalam lompat jauh
gaya jongkok.
Latihan naik turun tangga bertumpu dua kaki lompatannya lebih banyak
dalam lompat jauh gaya jongkok. Prediksi awal dalam latihan naik turun
tangga ini adalah latihan naik turun tangga bertumpu satu kaki bergantian
diharapkan lebih baik dari pada latihan naik turun tangga tumpuan dua kaki
karena lompat jauh dilakukan dengan menggunakan tolakan satu kaki dimana
D. Hipotesis Penelitian
1. Ada perbedaan antara latihan naik turun tangga dengan bertumpu satu
kaki bergantian dan latihan naik turun tangga dengan bertumpu dua kaki
25
terhadap hasil lompat jauh gaya jongkok pada siswa putra kelas VII SMP
pengaruh lebih baik daripada latihan naik turun tangga dengan bertumpu
dua kaki terhadap hasil lompat jauh gaya jongkok pada siswa putra kelas
26