Anda di halaman 1dari 24

SUPLEMEN

MODUL KK E TUNARUNGU

Disusun Oleh:

Dr. Tati Hernawati, M.Pd

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DAN PENDIDIKAN LUAR BIASA
TAHUN 2018

SUPLEMEN MODUL KK E TUNARUNGU


KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

KONSEP TEKNOLOGI INFORMASI & KOMUNIKASI.

A. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI :

1. Menjelaskan Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

2. Menjelaskan jenis-jenis peralatan teknologi informasi dan komunikasi.


3. Menjelaskan pengertian dan jenis-jenis jaringan komputer.
.
B. URAIAN MATERI ESENSIAL

1. Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

Teknologi informasi dan komunikasi mengandung dua aspek yaitu teknologi informasi
dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan
dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan
informasi. Informasi itu sendiri berarti hasil pemrosesan, manipulasi dan
pengorganisasian sekelompok data yang memberi nilai pengetahuan (knowledge) bagi
penggunanya. Teknologi Komunikasi adalah teknologi yang digunakan untuk
memperlancar proses pemindahan dan penerimaan suatu informasi agar informasi
tersebut dapat disebar dan diakses dengan mudah, cepat dan lebih luas. Martin (1999)
m engemukakan bahwa teknologi informasi tidak hanya terbatas pada Teknologi
Informasi (Hardware dan Software) yang digunakan untuk memproses dan menyimpan
informasi, tetapi juga mencakup teknologi komunikasi yang mengirimkan sebuah
informasi. Williams&Sawyer (2003), mengemukakan bahwa Teknologi Informasi
adalah teknologi yang menggabungkan Komputer dengan jalur komunikasi yang
berkecepatan tinggi yang dapat membawa data, suara dan video.

2. Jenis-jenis peralatan teknologi informasi dan komunikasi


Salah satu media TIK yang banyak digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran
adalah komputer. Komputer merupakan suatu media yang terdiri dari perangkat keras
(hardware) dan perangkat lunak (software). Hardware atau perangkat keras adalah
komponen pada komputer yang dapat terlihat dan disentuh secara fisik, seperti
keyboard, Central Processing Unit (CPU), layar monitor, dsb. Software atau
perangkat lunak adalah sekumpulan data elektronik yang terdapat pada sebuah
komputer yang diformat kemudian disimpan secara digital. Salah satu contoh software
adalah aplikasi perkantoran, yaitu Microsoft office. Aplikasi Microsoft office terbagi lagi
menjadi berberapa jenis, antara lain Microsoft Word, Microsoft Power Point, dan
Excel. Aplikasi micosoft word biasa digunakan untuk pengetikan surat, laporan atau
dokumen lainnya, sedanagakan aplikasi Microsoft PowerPoint bisa digunakan untuk
menanyangkan materi pembelajaran melalui LCD proyektor, sedangkan Excel
berfungsi untuk mengolah data secara otomatis yang dapat berupa penghitungan
dasar, rumus, pembuatan grafik, dsb. Aplikasi software lainnya adalah aplikasi Web
Browser, yaitu aplikasi untuk mencari informasi melalui internet. Salah satu aplikasi
Web Browser untuk mencari artikel adalah adalah Mozilla firefox. Jenis – jenis aplikasi
lainnya dapat dilihat pada modul.

3. Pengertian dan Jenis-Jenis Jaringan Komputer

Komputer dapat dihubungkan dengan komputer lain melalui suatu sistem jaringan
komputer. Pada dasarnya jaringan komputer merupakan suatu himpunan interkoneksi
antara beberapa komputer yang terhubung dalam satu kesatuan. Pengertian lain
menjelaskan bahwa jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas
komputer-komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya (printer, CPU),
berkomunikasi (surel, pesan instan), dan dapat mengakses informasi (peramban web).
Jaringan komputer ada berbagai jenis didasarkan pada cara kerjanya, besar wilayah
cakupannya atau georafisnya,media transmisi, dan topologi. Berdasarkan besar
wilayah cakupannya, jaringan komputer dapat dibedakan menjadi Personal Area
Network (PAN), Local Area Network (LAN), Metropolitan Area Network (MAN), dan
Wide Area Network (WAN). Di area sekolah dan kantor, biasanya menggunakan
jaringan untuk menghubungkan beberapa komputer melalui Local Area Network
(LAN).

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2

KEGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNTUK


PEMBELAJARAN PESERTA DIDIK TUNARUNGU

A. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI :

1. Menjelaskan Kegunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam bidang


kehidupan.

2. Menjelaskan Kegunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk


Pembelajaran Peserta Didik Tunarungu.

B. URAIAN MATERI ESENSIAL

1. Kegunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam bidang kehidupan.

Teknologi informasi dan telekomunikasi dapat dimanfaatkan pada berbagai bidang


kehidupan manusia, antara lain dalam bidang ekonomi&bisnis, pemerintahan, politik,
dan tentunya dalam bidang pendidikan.

Dalam bidang pendidikan, TIK dapat bermanfaat bagi peyelenggara pendidikan,


guru, serta peserta didik.
a. Kegunaan TIK bagi penyelenggara pendidikan, antara lain:

1) Menyelenggarakan kelas online, yaitu Kelas yang diadakan tanpa tatap muka
secara langsung antara pengajar dan peserta didik dengan menggunakan media
internet atau jaringan komputer dan tidak terbatas waktu jarak dan ruang adalah
sistem pembelajaran.
2). Meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam layanan administrasi sekolah, yang
meliputi, administrasi kepegawaian, keuangan, sarana prasarana, humas, persuaratan
dan pengarsipan, kepeserta didikan, kurikulum, serta penunjang sekolah, baik dalam
opersionalisasinya, maupun dalam penyimpanan data.

b. Kegunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) bagi Guru

Guru yang merupakan salah satu bagian terpenting dalam proses pembelajaran di
sekolah. Untuk efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran, guru perlu menerapkan
teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Dalam kaitannya dengan proses
pembelajaran, guru dapat memanfaatkan TIK baik untuk memperlancar proses
pembelajaran, maupun untuk membantu menyampaikan materi pembelajaran
kepada peserta didik agar dapat dipahami secara jelas. Untuk memperlancar proses
pembelajaran,guru dapat memanfaatkan TIK, antara lain untuk melakukan absensi
dan pengolahan nilai peserta didik.
Berkaitan dengan penyampaian materi pembelajaran kepada peserta didik, TIK sangat
membantu guru , antara lain dalam hal sebagai berikut. Pertama, TIK dapat
dimanfaatkan untuk mencari sumber pembelajaran, maupun sebagai wahana untuk
menyampaikan bahan ajar atau modul pembelajaran. Dengan kemajuan TIK saat ini,
guru dapat mencari sumber pembelaran, dengan melakukan browsing atau
penjelalajahan melalui internet dengan menggunaka aplikasi Mozilla Firefox, Google
Chrome, dsb.Guru dapat memanfaatkan iternet Kedua, TIK sangat membantu guru,
dalam penyediaan multimedia untuk memperjelas materi pembelajaran yang
disampaikan guru, seperti dengan pembuatan powerpoint.

c. Kegunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) bagi Peserta Didik


Teknologi Informasi dan Komunikasi antara lain membantu peserta didik dalam
mengerjakan berbagai tugas, maupun dimanfaatkan dalam mengikuti belajar jarak
jauh (e-learning). Disamping itu, penggunaan multimedia dalam pembelajaran,
memungkinkan peserta didik dapat belajar mandiri sesuai bakat, kemampuan visual,
auditori, dan kinnestetik.
2. Kegunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Pembelajaran Peserta
Didik Tunarungu.

Lavonen, etc (dalam Suartama & Tastra, 2014) mengemukakan bahwa penerapan TIK
dalam pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu : a) TIK sebagai
alat (tool) dan b) belajar melalui TIK.
Dalam kaitannya TIK sebagai alat (tool), saat ini banyak software atau perangkat
lunak dalam komputer yang dapat digunakan sebagai alat yang memungkinkan
peserta didik maupun guru dapat menyelesaikan tugas atau pekerjaannya dengan
efisien. Sebagai contoh, peserta didik tunarungu dapat memanfaatkan TIK ketika
diberi tugas oleh guru untuk membuat laporan kegiatan. Dalam kesempatan ini,
peserta didik tunarungu dapat menggunakan aplikasi Microsoft Word untuk proses
pengetikan laporan,sehingga diperoleh hasil yang lebih baik dan cepat.
Belajar melalui TIK antara lain meliputi pemanfaatan: a)Computer Assisted Learning
(CAL); b) Computer Assisted Inquiry (CAI) dan c) E-Learning.
Computer Assisted Learning (CAL) atau pembelajaran dengan bantuan komputer
adalah aplikasi pembelajaran berbasis komputer di mana siswa dengan mudah dapat
berinteraksi dengan komputer untuk mempelajari materi pembelajaran. Misalnya
belajar melalui berbagai software aplikasi. Contoh lain Guru mengembangkan
kemampuan memahami bahasa di kelas dengan bantuan multimedia yang
menyajikan animasi/video tentang aktivitas sehari-hari.

Computer Assisted Inquiry (CAI) adalah Pemanfaatan TIK untuk membantu


pengumpulan informasi dan data dari berbagai sumber untuk penalaran ilmiah.

E-Learning merupakan merupakan cara penyampaian materi pembelajaran melalui


internet
Melalui e-learning materi pembelajaran dapat diakses kapan saja dan dari mana saja.
Sistem e-learning dapat diimplementasikan dalam bentuk asynchronous,synchronous,
atau campuran antara keduanya. Contoh e-learning asynchronous banyak dijumpai
di internet, baik yang sederhana maupun yang terpadu melalui portal e-learning.
Sedangkan dalam e-learning synchronous, pengajar dan peserta didik harus berada
di depan computer secara bersama-sama, karena proses pembelajaran dilaksanakan
secara live, baik melalui video maupun audio conference.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3

TEKNOLOGI ASISTIF ( ASSISTIVE TECHNOLOGY ) UNTUK PESERTA DIDIK


TUNARUNGU

A. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI :

1. Menjelaskan pengertian alat teknologi asistif.


2. Menjelaskan Kategori teknologi asistif bagi anak tunarungu.

B. URAIAN MATERI ESENSIAL

1. Pengertian Alat Teknologi Asistif (Assistive Technology Devices)

Alat teknologi asistif (Assistive Technology Devices) merupakan suatu alat atau system
produk baik yang secara komersial sudah siap guna atau dimodifikasi untuk
meningkatkan, mempertahankan atau memperbaiki kapabilitas fungsi pada individu
dengan disabilitas.

2. Kategori Teknologi Asistif bagi Peserta Didik Tunarungu

Alat teknologi asistif (Assistive Technology Devices) merupakan suatu alat atau system
produk baik yang secara komersial sudah siap guna atau dimodifikasi untuk
meningkatkan, mempertahankan atau memperbaiki kapabilitas fungsi pada individu
dengan disabilitas. Individu yang tunarungu menggunakan berbagai teknologi asistif
untuk membantu mereka meningkatkan akses pendengaran di berbagai lingkungan.
Teknologi Asistif (Assistive Technology) untuk tunarungu dikelompokkan menjadi tiga
kategori, yaitu: a) Teknologi pendengaran (hearing technology), b) Alerting Devices;
dan c) Communication Supports.

a. Teknologi Pendengaran (Hearing Technology)

Teknologi pendengaran secara umum dapat didefinisikan sebagai alat untuk


meningkatkan level suara sehingga dapat didengar oleh pendengar. Teknologi
pendengaran selanjutnya dapat dibagi menjadi dua sub kategori yaitu assistive
listening devices dan amplifikasi personal

1) Assistive listening devices merupakan perangkat elektronik untuk meningkatkan


kenyamanan mendengar pada kondisi lingkungan pendengaran tertentu. Alat ini
digunakan untuk menghubungkan pendengar langsung ke sumber suara dan
membantu meminimalisir efek bising sekitar, jarak, dan akustik ruangan. Terdapat
Assistive listening devices secara individual dan publik atau kelompok besar. Alat
bantu tersebut menggunakan suatu transmitter yang mengirim suara orang atau
sumber suara ke suatu penerima yang mendistribusikan suara ke seluruh ruangan
secara merata seperti pada teater atau langsung ke individu. Suara ditransmisikan
melalui empat jalur utama, yaitu: Modulasi Frekuensi (FM), Sinar infra merah (sinar),
Induction loop (elektromagnetik), atau melalui koneksi langsung ( sistem komunikator
one-to-one).

2) Amplifikasi personal, dirancang agar seseorang dapat meningkatkan akses


terhadap suara pada semua kondisi. Alat ini dipilih berdasarkan pilihan individual,
tingkat dan konfigurasi gangguan pendengaran, serta fitur-fitur spesifik. Alat yang
termasuk amplifikasi personal adalah:

a) Alat Bantu dengar (ABD). Salah satu jenis alat bantu dengar/pendengaran
yang diletakkan di belakang telinga dan dikaitkan di bagian atas daun telinga disebut
Behind The Ear (BTE).

b) Cochlear Implant, yang merupakan teknologi pendengaran dengan


amplifikasi personal yang memerlukan proses pembedahan, yang berguna
untuk mengkonversikan energi suara menjadi stimulus listrik yang dapat
diproses oleh saraf auditorik.
c) Bone Anchored Hearing Aid (BAHA) yang merupakan alat lain yang
diimplantasikan melalui pembedahan di dalam/ di bawah kulit di belakang
telinga, yaitu sebuah lempeng titanium dan prosessor.
b. Alerting Devices (Alat- Alat untuk Menyiagakan)
Alerting Devices biasanya menghasilkan sinyal visual atau getaran yang
diamplifikasi, yang digunakan untuk mendapatkan perhatian dari tunarungu atau
seseorang dengan gangguan pendengaran. Alat ini dapat digunakan sebagai alarm
kegawatdaruratan publik seperti alarm kebakaran.
c. Communication Supports (Dukungan Komunikasi)
Dalam dukungan komunikasi (Communication Supports), alat teknologi asistif
dibagi menjadi tiga sub kategori, yaitu: layanan telekomunikasi; komunikasi orang-
ke-orang; dan aktivitas kelompok. Salah satu alat komunikasi orang-ke-orang,
yang bisa digunakan secara langsung oleh tunarungu dengan orang yang
berpendengaran normal adalah telepon seluler,yaitu melalui layanan pesan
singkat, WhatsApp, dsb.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 4

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BAHASA PADA PESERTA DIDIK


TUNARUNGU

A. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI :

1. Mampu menerapkan model pembelajaran bahsa dengan metode verbal kepada


peserta didik tunarungu.

2. Mampu menerapkan model pembelajaran bahasa dengan menggunakan


pendekatan komunikasi total.

3. Mampu menerapkan model pembelajaran bahasa dengan Metode Maternal


Reflektif.
B. URAIAN MATERI ESENSIAL

Dalam bahasan ini, Penerapan model pembelajaran bahasa mencakup model


pembelajaran bahasa dengan metode verbal, komunikasi total dan metode maternal
reflektif ( MMR).

1. Penerapan Metode Verbal

Metode verbal merupakan cara untuk melatih peserta didik tunarungu dapat
berkomunikasi secara lisan (verbal) dalam lingkungan orang mendengar. Metode
verbal sering disebut juga metode /pendekatan oral. Salah satu keterampilan yang
penting dalam metode verbal adalah membaca ujaran, yaitu suatu interpretasi visual
komunikasi lisan.
Tujuan utama dari pelaksanaan metode verbal adalah melatih peserta didik tunarungu
agar dapat berkomunikasi dalam lingkungan orang mendengar.
Anak diajari keterampilan mendengarkan yang terdiri atas empat tingkatan, yaitu
deteksi, diskriminasi, identifikasi, dan pemahaman bunyi. Karena tujuan
pengembangan keterampilan mendengarkan itu adalah untuk mengembangkan
kompetensi bahasa lisan, maka bunyi ujaran (speech sounds) merupakan stimulus
utama yang dipergunakan dalam kegiatan latihan mendengarkan itu. Pengajaran
dilakukan dalam dua tahapan yang saling melengkapi, yaitu tahapan fonetik dan
fonologik.
Elemen-elemen pendekatan oral pada penerapan metode verbal yang sangat penting
untuk menjamin keberhasilannya, diantaranya mencakup: keterlibatan orang tua,
upaya intervensi dini, upaya di dalam kelasuntuk mendukung keterlibatan anak , serta
amplifikasi yang tepat.
2. Penerapan Pendekatan Komtal
“Komtal merupakan keseluruhan spektrum dari modus bahasa yakni isyarat yang di
buat anak, bahasa isyarat yang baku, bicara, membaca ujaran, menulis, dan sisa
pendengaran.”( Denton 1970).
Penerapan komunikasi total, merupakan kegiatan pembelajaran dimana guru
menekankan pada penggabungan berbagai bentuk komunikasi antar lain: oral,isyarat,
membaca ujaran, membaca dan menulis.

3. Penerapan Metode Maternal Reflektif (MMR)


Metode Maternal Reflektif (MMR) merupakan Metode yang dapat digunakan untuk
mengembangkan bahasa verbal pada peserta didik tunarungu. Secara garis besar,
kegiatan pembelajaran dengan menggunakan MMR ini terdiri atas kegiatan
percakapan, termasuk di dalamnya menyimak, membaca dan menulis yang dikemas
secara terpadu dan utuh.

Kegiatan percakapan menjadi ciri utama dalam menggunakan metode maternal


reflektif, karena penyampaian materi ajar semua bidang studi dilakukan melalui
percakapan. Dalam metode ini dikenal dua jenis percakapan, yaitu percakapan dari
hati ke hati dan percakapan linguistik. Dalam percakapan dari hati ke hati, tersebut,
guru berusaha menangkap ungkapan anak melalui kata-kata yang kurang jelas,gesti
atau isyarat, dan dibahasakan sesuai maksudnya, kemudian meminta anak
mengucapkan kembali. Melalui percakapan, Guru mengembangkan kemampuan
membaca dan menulis pada penyandang tunarungu. Penerapan MMR di sekolah
lebih banyak dilakukan pada percakapan di ruang kelas.
Langkah-langkah Pelaksanaan Perdati mencakup :

a. Mengecek Alat Bantu Mendengar (ABM).

b. Mengkondisikan kesiapan belajar.


c. Memulai percakapan

d. Menuliskan hasil percakapan (visualisasi).


e. Membaca visualisasi secara bersama.
f. Jika masih ada waktu, guru bina wicara (pendamping) melaksanakan bina wicara
klasikal.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 5

PENGEMBANGAN KOMUNIKASI,PERSEPSI BUNYI DAN IRAMA

A. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI :

1. Menjelaskan pengertian Pengembangan Komunikasi dan Persepsi Bunyi


dan Irama ( PKPBI)
2. Menjelaskan pendekatan dan metode Pengembangan Komunikasi dan
Persepsi Bunyi dan Irama ( PKPBI).
3. Dapat menggunakan media pengembangan Komunikasi dan Persepsi Bunyi
dan Irama ( PKPBI) secara tepat.
4. Menerapkan Pengembangan Komunikasi dan Persepsi Bunyi dan Irama
pada Tunarungu.

B. URAIAN MATERI ESENSIAL

1. Menjelaskan Pengertian Pengembangan Komunikasi, Persepsi Bunyi dan


Irama (PKPBI).

Tujuan BKPBI secara umum adalah agar peserta didik tunarungu mampu
berkomunikasi baik secara verbal maupun non verbal serta meningkatkan kepekaan
fungsi pendengaran maupun perasaan vibrasinya untuk memahami makna berbagai
macam bunyi terutama bunyi bahasa dengan menggunakan Alat Bantu Dengar (ABD)
maupun tanpa ABD.
Secara garis besar, PKPBI mencakup dua program yaitu pengembangan komunikasi
serta pengembangan persepsi bunyi dan Irama
a. Pengembangan Komunikasi
Komunikasi mencakup Verbal dan non verbal. Komunikasi verbal bisa secara
reseptif (mengerti bicara orang lain), dan ekspresif, yaitu menyampaikan
pesan/keinginan kepada orang lain. Salah satu bentuk komunikasi ekspresif verbal
adalah menulis.
Pengembangan komunikasi merupakan suatu layanan untuk mengem-bangkan
kemampuan komunikasi anak tunarungu yang terhambat sebagai dampak dari
kehilangan pendengarannya. Kemampuan komunikasi yang perlu dikembangkan
terutama diarahkan pada komunikasi oral-aural/verbal.
Pengembangan komunikasi mencakup pemerolehan bahasa, membaca ujaran, dan
pengembangan kemampuan berbicara.
1) Pemerolehan Bahasa sudah di bahas pada Kegiatan Pembelajaran 4.
2) Latihan membaca ujaran mencakup dua program, yaitu latihan pra- membaca
ujaran serta latihan membaca ujaran.
a) Latihan pra-membaca ujaran meliputi: Latihan meniru – gerakan-gerakan
yang besar, kemudian meniru gerakan lidah dan bibir.
b) Latihan membaca ujaran dapat diberikan melalui bahan membaca ujaran
berupa vokal, suku kata, kata lembaga, serta kalimat.

3) Materi Pengembangan kemampuan berbicara/artikulasi meliputi:


a) Latihan pra-bicara, antara lain mencakup Latihan keterarahwajahan,
Keterarahsuaraan, Pelatihan motorik mulut /pelemasan organ bicara, Latihan
pernafasan, serta Latihan pembentukan suara.
b) Latihan pembentukan fonem. Pada latihan ini Anak dilatih pengucapan vokal
dan konsonan. Latihan pengucapan vokal dan konsonan, dapat diterapkan
dalam pengucapan kata dengan pengucapan yang mudah menuju yang sulit
diucapkan. Konsonan yang lebih mudah diucapkan antara lain konsonan
bilabial ( seperti p,b,dan m) dan konsonan dental ( seperti t dan d).
c) Penggemblengan, pembetulan, serta penyadaran irama/aksen.
d) Pengembangan Fonem

2) Pendekatan Pengembangan Kemampuan Bicara /artikulasi, mencakup :


1) Individu & kelompok
2) Formal/khusus & informal/umum
Pendekatan formal/ khusus adalah pelaksanaan latihan artikulasi secara khusus atau
formal serta memiliki program untuk masing-masing anak. Program tersebut
didasarkan pada hasil asesmen pengucapan bunyi bahasa masing-masing anak.
Sedangkan pendekatan informal atau umum, merupakan pelaksanaan latihan
artikulasi yang tidak diprogramkan secara khusus, namun terintegrasi dalam
pembelajaran mata pelajaran lainnya dan dilaksanakan oleh guru kelas/bidang studi.
Pendekatan formal/ khusus adalah pelaksanaan latihan artikulasi secara khusus atau
formal serta memiliki program untuk masing-masing anak. Program tersebut
didasarkan pada hasil asesmen pengucapan bunyi bahasa masing-masing anak.
Sedangkan pendekatan informal atau umum, merupakan pelaksanaan latihan
artikulasi yang tidak diprogramkan secara khusus, namun terintegrasi dalam
pembelajaran mata pelajaran lainnya dan dilaksanakan oleh guru kelas/bidang studi.

Metode yang digunakan dalam latihan artikulasi pada anak dengan hambatan sensori
pendengaran didasarkan pada beberapa hal.

Pertama, berdasarkan cara menyajikan materi, yaitu :


1. Metode global berdiferensiasi.
2. Metode analisis sintetis.
3. Metode Suara Ujaran (Bunyi Bahasa) - Speech Sound Method
Kedua, berdasarkan modalitas/kemampuan indera yang dimiliki anak tunarungu,
yaitu :
4. Metode multisensori
5. Metode Suara/Auditori verbal
Ketiga, berdasarkan fonetika, metode yang dapat digunakan dalam pengembangan
bicara, adalah :
6. Metode yang bertitiktolak pada fonetik
7. Metode penempatan fonetik (phonetic placement method), yaitu metode yang
menuntut anak untuk memperhatikan gerak dan posisi organ artikulasi.
8. Metode Moto-kinestetik atau metode manipulasi
9. Metode tangkap dan peran ganda
Disamping metode-metode tersebut, ada metode lain yang juga dapat
diterapkan dalam latihan artikulasi, yaitu metode imitasi dan
resitasi/mengulang.

b. Pengembangan Persepsi Bunyi dan Irama.

Pengembangan persepsi bunyi dan irama merupakan layanan untuk melatih


kepekaan/penghayatan siswa tunarungu terhadap bunyi, baik bunyi latar belakang
maupun bunyi bahasa serta irama. Bagi siswa tunarungu tergolong kurang dengar,
dapat diberikan layanan untuk melatih kepekaan persepsi bunyi dan irama melalui
sisa pendengarannya. Sedangkan bagi siswa tunarungu tergolong tuli, lebih kepada
melatih kepekaan/penghayatan bunyi melalui perasaan vibrasi (getaran bunyi).
Latihan persepsi bunyi dan irama ini berfungsi untuk meningkatkan kepekaan atau
mengoptimalkan fungsi pendengaran yang masih ada, sehingga dapat dikatakan juga
sebagai latihan optimalisasi fungsi pendengaran Dengan demikian, sisa pendengaran
atau perasaan vibrasinya dapat dipergunakan sebaik-baiknya untuk berintegrasi
dengan dunia sekelilingnya yang penuh bunyi.

Program latihan pengembangan persepsi bunyi dan irama mencakup :


1) Latihan deteksi/kesadaran terhadap bunyi, yaitu Latihan untuk memberikan
respon yang berbeda terhadap ada/ tidak adanya bunyi latar belakang,
bunyi alat musik dan bunyi bahasa.
2) Latihan membedakan /diskriminasi bunyi, seperti membedakan sifat bunyi
(panjang-pendek, tinggi-rendah, dan keras-lemah suara)
3) Latihan mengidentifikasi bunyi
4) Latihan memahami berbagai bunyi, terutama bunyi bahasa2.
2. Pendekatan dan Metode Pengembangan Komunikasi, Persepsi Bunyi &
Irama
Pembahasan mengenai pendekatan dan metode Pengembangan Komunikasi,
Persepsi Bunyi dan Irama ini dipisahkan antara pengembangan komunikasi,
Pengembangan Persepsi Bunyi dan Irama,
a. Pendekatan Pengembangan Kemampuan Komunikasi
Pengembangan komunikasi dalam mahasan PKPBI ini lebih diarahkan pada
komunikasi lisan yang mencakup komunikasi reseptif (memahami bahasa)
maupun ekspresif ( kemampuan bicara /artikulasi). Metode yang
dipandang efektif untuk mengembangkan kemampuan komunikasi reseptif,
adalah Metode Maternal Reflektif, yang sudah di bahas pada Kegiatan
Pembelajaran 4.
Pendekatan yang dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan
komunikasi lisan ( bicara/artikulasi),mencakup :
1) Individu & kelompok
2) Formal/khusus & informal/umum
Pendekatan formal/ khusus adalah pelaksanaan latihan artikulasi secara khusus atau
formal serta memiliki program untuk masing-masing anak. Program tersebut
didasarkan pada hasil asesmen pengucapan bunyi bahasa masing-masing anak.
Sedangkan pendekatan informal atau umum, merupakan pelaksanaan latihan
artikulasi yang tidak diprogramkan secara khusus, namun terintegrasi dalam
pembelajaran mata pelajaran lainnya dan dilaksanakan oleh guru kelas/bidang studi.
Pendekatan formal/ khusus adalah pelaksanaan latihan artikulasi secara khusus atau
formal serta memiliki program untuk masing-masing anak. Program tersebut
didasarkan pada hasil asesmen pengucapan bunyi bahasa masing-masing anak.
Sedangkan pendekatan informal atau umum, merupakan pelaksanaan latihan
artikulasi yang tidak diprogramkan secara khusus, namun terintegrasi dalam
pembelajaran mata pelajaran lainnya dan dilaksanakan oleh guru kelas/bidang studi.

Metode yang digunakan dalam latihan bicara/artikulasi pada peserta didik tunarungu
didasarkan pada beberapa hal.

Pertama, berdasarkan cara menyajikan materi, yaitu :


1. Metode Global Kata Berdiferensiasi
2. Metode Analisis Sintetis
3. Metode Suara Ujaran (Bunyi Bahasa) - Speech Sound Method
Kedua, berdasarkan modalitas/kemampuan indera yang dimiliki anak tunarungu,
yaitu :
1. Metode multisensori
2. Metode Suara/Auditori verbal
Ketiga, berdasarkan fonetika, metode yang dapat digunakan dalam pengembangan
bicara, adalah :
1. Metode yang bertitiktolak pada fonetik
2. Metode penempatan fonetik (phonetic placement method), yaitu metode yang
menuntut anak untuk memperhatikan gerak dan posisi organ artikulasi.
3. Metode Moto-kinestetik atau metode manipulasi
4. Metode tangkap dan peran ganda
Disamping metode-metode tersebut, ada metode lain yang juga dapat diterapkan
dalam latihan artikulasi, yaitu metode imitasi dan resitasi/mengulang
b. Pendekatan dan Metode Pembelajaran/Latihan Persepsi Bunyi & Irama
Pembelajaran/latihan Persepsi Bunyi & Irama dapat dilaksanakan melalui:
1) Pendekatan melalui mendengar aktif dan pasif
2) Pendekatan individu maupun kelompok
3) Pendekatan Bermain
4) Komunikasi melalui pendengaran lintas kurikulum,artinya latihan ini tidak
dilaksanakan secara khusus melainkan menyatu dalam berbagai
pengajaran, seperti dalam pengajaran IPA, IPS, dsb, seperti membahas
bunyi pesawat terbang yang lewat ketika pembelajaran IPS berlangsung.
5) Latihan mendengar secara khusus
6) Pedekatan multi sensori
7) Pendekatan Cara Belajar Peserta didik Aktif (CBSA)
Metode-metode yang dapat digunakan dalam latihan persepsi bunyi dan irama atau
latihan optimalisasi fungsi pendengaran, antara lain : metode demonstrasi, pemberian
tugas, dan observasi/pengamatan.

3. Media pengembangan Komunikasi dan Persepsi Bunyi dan Irama ( PKPBI)

Ditinjau dari organ yang distimulasi, media dapat diklasifikasikan ke dalam:


1) Media stimulasi visual, seperti : cermin, benda asli/tiruan, dan pias kata.
2) Media stimulasi auditoris, seperti : speech trainer, alat musik, tape-recorder.
3) Media stimulasi visual-auditoris, seperti video.
4) .Media stimulasi kinestetik, seperti media latihan meniup dan spatel.

d. Penerapan Pengembangan Komunikasi dan Persepsi Bunyi dan Irama (


PKPBI)pada Peserta Didik Tunarungu.
Dalam penerapan PKPBI, perlu memperhatikan prinsip-prinsip umum maupun
khusus.
Prinsip-Prinsip Pengembangan Komunikasi, Persepsi Bunyi dan Irama
Salah satu prinsip umum layanan PKPBI adalah bahwa alam layanan PKPBI,
hendaknya digunakan pendekatan Multisensori.
Prinsip khusus dalam pembelajaran PKPBI antara lain :

a. Prinsip sibernetik. Dalam pembelajaran PKPBI , guru harus mengembangkan


komunikasi secara aktif dengan peserta didik tunarungu dalam memadukan
bunyi yang dipersepsinya menjadi sebuah konsep yang dapat dikembangkan.
b. Prinsip kontras.
c. Prinsip individualitas, yang mengandung makna bahwa ketika melaksanakan
pembelajaran PKPBI, guru harus mempertimbangkan dan mengakomodir
keunikan individu setiap peserta didik tunarungu.
d. Prisip keterpaduan, merupakan suatu kesatuan antara pembinaan komunikasi
dan optimalisasi sisa pendengaran untuk mempersepsi bunyi dan irama
sehingga dapat mengembangkan kemampuan interaksi dan komunikasi
peserta didik tunarungu dengan lingkungan orang mendengar. Dengan
demikian, PKPBI pada akhirnya harus terkait dengan pengembangan bahasa
peserta didik tunarungu dalam setiap mata pelajaran dan kehidupan sehari-hari.

Prosedur Pelaksanaan PKPBI meliputi : Asesmen, perencanaan program,


pelaksanaan program, penilaian, dan pelaporan.

LK 1. Pengertian dan Jenis-Jenis Teknologi Informasi dan Komunikasi


Petunjuk!
A. Cermatilah soal-soal di bawah ini berkaitan dengan Kegiatan pembelajaran
tentang teknologi informasi dan Jenis-jenis peralatan komunikasi
B. Untuk lebih mempermudah menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini,
maka bukalah modul KK E halaman
Soal-soal:
1) Dalam modul ini dikemukakan pendapat beberapa ahli tentang pengertian
teknologi informasi. Coba bandingkan pengertian teknologi informasi yang
dikemukakan oleh Martin dengan Williams & Sawyer. Kemukakan pendapat
saudara berkaitan dengan kedua pendapat tersebut.

1. Persamaannya :

2. Perbedaannya :

2) Jelaskan apa yang dimaksud dengan Informasi!

Informasi adalah ………..


3) Salah satu peralatan teknologi informasi dan komunikasi yang penting saat ini
adalah komputer.
a) Jelaskan pengertian komputer!

Komputer adalah ………

b) Sebutkan definisi dan jenis-jenis perangkat keras (hardware) yang ada pada
komputer yang termasuk pada perangkat input (masukan) se rta jelaskan
fungsi alat tersebut.

1. Hardware/perangkat keras adalah ………….


2. Jenis- jenis dan fungsi Hardware :

c) Jelaskan pengertian software!

Software atau perangkat lunak adalah …………..

d) Salah satu software berdasarkan fungsinya adalah software aplikasi, yang


dapat diaplikasikan untuk memenuhi kebutuhan pengguna. Software
aplikasi banyak sekali jenisnya, seperti software aplikasi perkantoran (
Microsoft office), web broser, dsb.
1) Jelaskan jenis-jenis serta fungsi software aplikasi dari aplikasi
perkantoran.

Jenis dan fungsi software aplikasi perkantoran ( Microsoft office) :

a. ………..
b. ………..
c. ………….
2) Jelaskan pengertian web browser dan contoh web browser. Untuk
mencari definisi web broser, coba Anda cari melalui internet.

(a) Web browser adalah ……………..


(b) Contoh web browser …………..

3) Jenis-jenis jaringan komputer diklasifikasikan berdasarkan cara


kerjanya, besar wilayah cakupannya,media transmisi, serta topologi.
Coba saudara kemukakan apakah di Sekolah Bapak/Ibu menggunakan
jaringan komputer? Apabila iya, termasuk jaringan yang mana bila
ditinjau dari besar wilayah cakupannya,media transmisi, serta topologi?
Apabila tidak, jawablah pertanyaan pada kolom yang sesuai. Kerjakan
menurut kolom yang sesuai.

Ya, di sekolah Saya menggunakan jaringan komputer.


a. Berdasarkan besar wilayah cakupannya, jaringan ini termasuk …………….
b. Berdasarkan media transmisi, merupakan jaringan ……………..
c. Berdasarkan topologi, ……………………………..

TIDAK, di sekolah Saya belum menggunakan jaringan computer.


a. Berdasarkan besar wilayah cakupannya, sekolah-sekolah biasanya
menggunakan jaringan komputer …………….
b. Berdasarkan media transmisi, jaringan terbagi menjadi ……………
c. Berdasarkan topologi jaringan terbagi menjadi ……….
d. Berdasarkan topologi, ……………………………..

LK 2. Kegunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk


pembelajaran anak tunarungu.
Petunjuk!
A. Cermatilah soal-soal di bawah ini berkaitan dengan Kegiatan pembelajaran 2
tentang kegunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk pembelajaran anak
tunarungu.
B. Untuk lebih mempermudah pengerjaan tugas-tugas di bawah ini, maka bukalah
modul KK E halaman 31-40
Soal-soal:
1) Buat ringkasan tentang kegunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam
berbagai Kehidupan!
2) Kajilah materi modul tentang kegunaan teknologi informasi dan komunikasi
untuk pembelajaran anak tunarungu, selanjutnya buatlah tiga soal tentang
materi tersebut berikut kunci jawabannya.
3) Coba saudara praktekan penggunaan software aplikasi dari Microsoft
PowerPoint untuk menayangkan materi pelajaran (materi bebas). Buatlah
PowerPoint untuk dua atau tiga tayangan.
4) Carilah beberapa artikel tentang pembelajaran anak tunarungu melalui internet.
Untuk mencari artikel tersebut, gunakan dua software aplikasi web browser,
yaitu Mozilla firefox dan Google chrome.

LK 3.Teknologi Asistif untuk Tunarungu


Petunjuk!
A. Cermatilah soal-soal di bawah ini berkaitan dengan Kegiatan pembelajaran 3
tentang teknologi asistif untuk anak tunarungu.
B. Untuk lebih mempermudah menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini,
maka bukalah modul KK E halaman 44-62
Soal-soal:
1) Jelaskan pengertian teknologi asistif bagi anak tunarungu!
2) Buat bagan tentang kategori dan Jenis-jenis teknologi asistif bagi anak
tunarungu!
3) Teknologi pendengaran seperti apa yang sudah ada di sekolah saudara, baik
yang yang digunakan langsung oleh anak, maupun yang digunakan dalam
pembelajaran.
4) Jelaskan alat teknologi asistif yang berkaitan dengan dukungan/bantuan
komunikasi yang digunakan oleh anak tunarungu di sekolah saudara.

LK 4: Menerapakan model pengajaran bahasa dengan metode verbal kepada


anak tunarungu. bukalah modul KK E halaman 69-84.
Petunjuk!
A. Cermatilah soal-soal di bawah ini berkaitan dengan Kegiatan pembelajaran
tentang penerapan model pembelajaran bahasa pada anak tunarungu
B. Untuk lebih mempermudah menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini,
maka bukalah modul KK E halaman 69-84
Soal-soal:
1) Narasikan model pengajaran bahasa dengan metode verbal kepada anak
tunarungu!
2) Narasikan penerapan model pengajaran bahasa dengan metode Manual
kepada anak tunarungu!
3) Praktekkan cara menerapkan model pengajaran bahasa dengan Komunikasi
Total (KOMTAL) kepada anak tunarungu!
4) Dalam Metode Maternal Reflektif (MMR) dikenal dua jenis percakapan, yaitu
percakapan dari hati ke hati (Perdati) dan percakapan linguistik.
a. Jelaskan kedua jenis percakapan tersebut.
b. Jelaskan langkah-langkah pelaksanaan percakapan dari hati ke hati.
c. Apakah Saudara sudah menerapkan MMR dalam pembelajaran di
kelas? Apabila sudah, sejauh mana MMR ini sudah saudara terapkan.
LK 5: Menerapkan Pengembangan Komunikasi Persepsi Bunyi dan Irama.
bukalah modul KK E halaman 91-134
Petunjuk!
A. Cermatilah soal-soal di bawah ini berkaitan dengan Kegiatan pembelajaran
tentang Menerapkan Pengembangan Komunikasi Persepsi Bunyi dan Irama
B. Untuk lebih mempermudah menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini,
maka bukalah modul KK E halaman 91-134
Soal-soal :
1.Bacalah dengan cermat materi tentang Pengembangan komunikasi yang ada
pada halaman 91-98. Buatlah 5 soal dalam bentuk pilihan ganda dengan 4 option
(pilihan jawaban) beserta kunci jawabannya.
2. Bacalah dengan cermat modul tentang materi pengembangan kemampuan
bicara/artikulasi pada halaman 100-102. Buatlah 3 soal dalam bentuk pilihan
ganda dengan 4 option (pilihan jawaban) beserta kunci jawabannya.
3. Bacalah dengan materi modul tentang Pendekatan& Metode Pengembangan
Kemampuan Bicara/Artikulasi pada halaman 103-107. Buatlah 4 soal dalam
bentuk pilihan ganda dengan 4 option (pilihan jawaban) beserta kunci
jawabannya.
4. Bacalah modul tentang materi latihan persepsi bunyi dan irama pada halaman 108-
111 Buatlah 3 soal dalam bentuk pilihan ganda dengan 4 option (pilihan jawaban)
beserta kunci jawabannya.
5. Jelaskan pendekatan dan metode pembelajaran/latihan Persepsi Bunyi & Irama.
6. Jelaskan klasifikasi media PKPBI berdasarkan organ yang distimulasi.

Anda mungkin juga menyukai