Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PERTOLONGAN PERTAMA PADA LUKA BAKAR

Untuk Memenuhi Tugas Departemen Surgical di Ruang 16

Oleh:
PSIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


RUMAH SAKIT UMUM DR. SAIFUL ANWAR MALANG
2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik penyuluhan : Pertolongan Pertama Pada Luka Bakar


Hari/Tanggal : Kamis, 21 Desember 2017
Waktu : 30 menit/ 12.30-13.00 WIB
Tempat : Ruang 16 RSSA
Sasaran : Pasien yang menjalani perawatan di ruang 16
Penyuluh : UNIVERSITAS BRAWIJAYA dan UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MALANG

I. LATAR BELAKANG
Api merupakan elemen yang penting. Manusia menggunakan api
dalam banyak aspek kehidupan. Api sudah digunakan sejak jaman dahulu,
bermula dengan membenturkan dua buah batu untuk menghasilkan percikan api
yang membakar daun-daun kering dan ranting kering yang kemudian akan
digunakan untuk memasak ataupun menghangatkan diri.

Dewasa ini selain sebagai sumber energi, manusia juga menggunakannya


untuk membakar sampah. Membakar sampah merupakan suatu kebiasaan yang
sering dilakukan oleh warga. Padahal membakar sampah merupakan salah satu
tindakan yang menambah polusi udara, namun bagi sebagian warga membakar
sampah merupakan solusi untuk mengurangi jumlah sampah rumah tangga
mereka.
Walaupun terlihat sederhana dalam pengerjaannya, namun kegiatan ini
semestinya dilakukan dengan kewaspadaan dengan mempertimbangkan sifat
api yang cepat merambat. Warga yang hendak membakar sampah ada baiknya
memperhatikan jenis sampah dan area yang digunakan untuk membakar
sampah tersebut. Karena tidak semua sampah rumah tangga dapat dibakar
secara langsung, untuk mencegah hal ini seorang warga perlu memilah
sampahnya sebelum dibakar. Selain itu masalah pemilihan tempat atau area
haruslah dipertimbangkan secara bijak, pilih area atau tempat yang jauh dari
rumah dan lokasi bermain anak-anak.
Api memang mempunyai maanfaat yang banyak tetapi api juga memiliki
dampak buruk bila mana penggunaannya tidak berhati-hati yang nantinya akan
berujung pada suatu kebakaran. Ada dua faktor yang menyebabkan terjadinya
kebakaran yakni, murni kecelakaan dan faktor manusia.
Dalam kasus kebakaran pastinya aka nada kerugian materil, namun selain
kerugian tersebut terkadang dalam kasus kebakaran ada korban manusia.
Dalam hal ini manusia tersebut akan mengalami luka-luka, cacat permanen,
bahkan bisa sampai kehilangan nyawa.

II. TUJUAN UMUM


Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan keluarga dan pasien di ruang 16
RSSA mengetahui tentang Pertolongan Pertama Pada Luka Bakar.

III. TUJUAN KHUSUS


Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit keluarga pasien
mampu :
1. Memahami Pengertian Luka Bakar
2. Memahami Klasifikasi Luka Bakar (derajat dan luas luka bakar).
3. Menjelaskan kembali Pertolongan pertama pada luka bakar

IV. MATERI
1. Pengertian Luka bakar
2. Klasifikasi Luka Bakar (derajat dan luas luka bakar).
3. Pertolongan pertama pada luka bakar
V. METODE
Ceramah dan Tanya Jawab

VI. MEDIA
1. Leaflet

VII. SETTING TEMPAT

Keterangan:
Presenter Pembimbing
Klinik
Moderator Audience
Observer
Fasilitator
VIII. JOB DESK
1) Moderator
Job Description:
a) Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam.
b) Memperkenalkan diri
c) Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
d) Menyebutkan materi yang akan diberikan
e) Memimpin jalannya penyuluhan dan menjelaskan waktu penyuluhan
f) Menulis pertanyaan yang diajukan peserta penyuluhan.
g) Menjadi penengah komunikasi antara peserta dan pemberi materi.
h) Mengatur waktu kegiatan penyuluhan
2) Presenter
Job Description:
a) Menggali pengetahuan keluarga tentang luka bakar
b) Menjelaskan materi mengenai pertolongan pertama pada luka bakar
c) Menjawab pertanyaan peserta
3) Fasilitator
Job Description:
a) Menyiapkan tempat dan media sebelum memulai penyuluhan
b) Mengatur teknik acara sebelum dimulainya penyuluhan
c) Memotivasi keluarga klien agar berpartisipasi dalam penyuluhan
d) Memotivasi keluarga untuk mengajukan pertanyaan saat moderator
memberikan kesempatan bertanya
e) Membantu pembicara menjawab pertanyaan dari peserta
f) Membagikan leaflet kepada peserta di akhir penyuluhan
4) Observer
Job Description:
a) Mengobservasi jalannya proses kegiatan
b) Mencatat perilaku verbal dan non verbal peserta selama kegiatan
penyuluhan berlangsung
c) Memberikan penjelasan kepada pembimbing tentang evaluasi hasil
penyuluhan
IX. KEGIATAN PENYULUHAN

No Tahapan waktu Kegiatan pembelajaran Kegiatan peserta


1 Pembukaan 1. Mengucapkan 1. Menjawab
(5 menit) salam 2. Mendengarkan dan
2. Memperkenalkan memperhatikan
diri 3. Menyetujui
3. Kontrak waktu dan 4. Mendengarkan dan
aturan PKRS memperhatikan
4. Menjelaskan
tujuan
pembelajaran
5. Mengali
pengetahuan awal
tentang
pertolongan
pertama pada luka
bakar
2 Kegiatan Inti 1. Menjelaskan 1. Mendengarkan dan
( 20 menit ) tentang pengertian memperhatikan
luka bakar
2. Menjelaskan 2. Mendengarkan dan
klasifikasi luka memperhatikan
bakar (derajat dan
luas)
3. Menjelaskan 3. Mendengarkan dan
pertolongan memperhatikan
pertama pada luka
bakar
4. Memberikan 4. Peserta bertanya
kesempatan
peserta untuk
bertanya
3 Penutup 1. Kesimpulan dari 1. Mendengarkan dan
5 menit pembelajaran memperhatikan
2. Salam penutup 2. Mendengarkan.

X. EVALUASI
a. Struktural
1. Peserta hadir di tempat penyuluhan
2. Penyelenggaraan Penyuluhan dilakukan di Ruang tunggu R.16
3. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan 1 hari
sebelumnya (Satuan Acara Penyuluhan)
4. Tidak ada peserta penyuluhan yang meninggalkan tempat sebelum
penyuluhan selesai
b. Proses
1. Masing-masing anggota tim bekerja sesuai dengan tugas
2. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan, serta peserta yang
terlibat aktif dalam penyuluhan 50% dari yang hadir
c. Hasil
Peserta mengerti dan memahami penjelasan yang diberikan oleh
penyuluh yaitu sesuai dengan tujuan khusus.
MATERI PENYULUHAN
PERTOLONGAN PERTAMA PADA LUKA BAKAR

A. DEFINISI
Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan kontak
dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik, dan radiasi (
Moenajat,
2001).

B. KLASIFIKASI

1. Berdasar derajat kedalaman luka bakar :

a. Luka bakar derajat satu (ringan)


Luka bakar tingkat satu adalah luka bakar paling ringan yang hanya
mengenai lapisan kulit yang paling luar (epidermis). Kulit bisanya memerah dan
mungkin bengkak dan terasa sakit. Lapisan luar kulit tidak terbakar semua.
Biasanya luka bakar semacam ini bisa dirawat di rumah saja, kecuali kalau luka
bakar itu mengenai sebagian besar dari tubuh.

b. Luka bakar derajat dua (sedang)


Apabila lapisan kulit pertama terbakar habis dan mengenai lapisan kulit
kedua (hipodermia), ini terhitung sebagai luka bakar tingkat dua. Ditandai
dengan munculnya lepuhan dan kulit langsung menjadi merah dan berbercak-
bercak. Rasa nyeri hebat dan terjadi pembengkakan merupakan tanda dan
gejala lainnya. Bila diameter luka baka tingkat dua ini tidak lebih dari 5 – 7,5 cm,
Anda masih bisa merawatnya di rumah.Namun bila wilayah kulit yang terbakar
lebih luas atau apabila luka bakar terjadi di tangan, kaki, wajah, kemaluan,
pantat, atau pada persendian utama, segera pergi ke unit gawat darurat
terdekat.

c. Luka bakar derajat tiga (berat)


Luka bakar tingkat tiga merupakan luka yang paling serius. Luka itu meliputi
seluruh lapisan kulit dan bahkan tidak jarang mencapai jaringan yang lebih
dalam lagi. Pada luka bakar tingkat tiga biasanya terdapat bagian yang menjadi
hitam arang. Orang yang bersangkutan mengalami rasa sakit hebat atau apabila
terjadi kerusakan saraf yang luas,ia cuma merasa sakit sedikit atau tidak sakit
sama sekali. Luka bakar ini membutuhkan perawatan medis darurat.

2. Berdasar luas luka bakar

“RULE OF NINE”

Kepala dan leher : 9%


Lengan : 18 %
Badan Depan : 18 %
Badan Belakang : 18 %
Tungkai : 36 %
Genitalia/perineum : 1%
Total : 100 %

Kriteria berat luka

1. Luka Bakar Ringan.


- Luka bakar derajat II <15 %
- Luka bakar derajat II < 10 % pada anak – anak
- Luka bakar derajat III < 2 %

2. Luka bakar sedang


- Luka bakar derajat II 15-25 % pada orang dewasa
- Luka bakar II 10 – 20 5 pada anak – anak
- Luka bakar derajat III < 10 %

3. Luka bakar berat


- Luka bakar derajat II 25 % atau lebih pada orang dewasa
- Luka bakar derajat II 20 % atau lebih pada anak – anak.
- Luka bakar derajat III 10 % atau lebih
- Luka bakar mengenai tangan, wajah, telinga, mata kaki dan genetalia.

C. PERTOLONGAN PERTAMA PADA LUKA BAKAR

1. Untuk luka bakar ringan dan sedang


a. Pastikan penyebab luka bakar telah dijauhkan atau dimatikan.
b. Dingikan luka bakar dengan mengucurkan air dingin selama 15 menit. Kalau tidak
memungkinkan, rendam luka bakar di dalam air dingin atau tutupi dengan
kompres dingin. Jangan meletakan batu es langsung pada kuka bakar. Karena ini
bisa menimbulkan radang beku dan memperparah kerusakan jaringan.
c. Begitu luka bakar sudah dingin, oleskan losion atau cairan pelembab untuk
menyejukkan luka dan menghindari kekeringan.
d. Jangan sekali-kali mengobati luka bakar dengan mempergunakan mentega,
minyak, garam, kecap, air kapur, pasta gigi dan lain sebagainya. Mentega atau
kecap mengandung lemak yang justru mengikat panas dalam jaringan dan bisa
lebih merusak dan menimbulkan kemungkinan terjadi infeksi. Begitu juga
memberikan pasta gigi pada luka bakar, selain menyulitkan petugas kesehatan
dalam membersihkan luka, pasta gigi juga dapat memperbesar resiko infeksi dan
menimbulkan iritasi pada kulit.
e. Tutupi luka bakar dengan perban kasa steril. Bungkus longgar-longgar agar tidak
menekan luka. Dengan diperban luka terhindar dari udara dan mengurangi rasa
sakit.
f. Kadang lepuhan yang berisi cairan timbul justru untuk melindungi luka dari
infeksi. Jadi, jangan memecahkan lepuhan tersebut. Apabila lepuhan itu pecah
sendiri, cucilah luka itu dengan sabun lunak dan air. Kemudian olesi dengan salep
antibiotik dan tutup dengan perban kasa. Kulit mati dari lepuhan yang sudah
pecah boleh dibersihkan.

2. Untuk luka bakar berat

Panggil ambulans atau bawa segera ke unit gawat darurat untuk semua kasus luka
bakar berat. Sementara menanti bantuan medis tiba dapat dilakukan :
a. Pastikan penyebab luka bakar telah dijauhkan atau dimatikan. Jangan
melepaskan pakaian terbakar yang melekat pada kulit, tetapi pastikan korban
tidak lagi bersentuhan dengan materi yang masih panas atau membara.
b. Pastikan korban masih bernapas. Apabila pernapasan telah terhenti,lakukan
pernapasan buatan dari mulut ke mulut. Bila ada dugaan saluran pernapasan
korban tersumbat, usahakan untuk melegakannya terlebih dulu.
c. Tutupi luka bakar dengan perban steril yang kering atau kain yang bersih.
d. Jangan menggunakan selimut atau handuk karena bahanya cenderung melekat
pada luka bakar. Kain seprai bisa digunakan bila bagian yang terbakar sangat
luas.
e. Jangan memberi salep dan jangan memecahakan lepuhan luka bakar.

3. Untuk luka bakar akibat aliran listrik

a. Bila memungkinkan matikan terlebih dahulu sumber listrik, atau bila tidak
memungkinkan, singkirkan penghantar listrik dengan menggunakan material
yang tidak menghantarkan listrik seperti kayu dan plastik.
b. Sebelum menolong korban, terlebih dahulu perhatikan apakah masih ada kontak
antara tubuh korban dengan sumber listrik. Karena apabila kita sentuh, maka
listrik akan mengalir ketubuh kita dan malah akan menambah korban.
c. Baringkan tubuh korban dengan posisi kepala sedikit rendah
d. Panggil ambulans atau bawa ke unit gawat darurat terdekat

4. Untuk luka bakar akibat bahan kimia

a. Pastikan bahwa penyebab luka bakar sudah dijauhkan. Guyurlah bahan kimia
dari permukaan kulit dengan air dingin yang mengalir selama 20 menit atau
lebih. Apabila bahan kimia berbentuk bubuk, misalnya bahan kapur, bersihkan
dulu sebelum mengguyurnya dengan air.
b. Jika korban tak sadarkan diri, pucat, atau napasnya dangkal, perlakukan korban
seperti korban shock dengan cara cepat.
c. Lepaskan seluruh pakaian atau perhiasan yang telah terkontaminasi dengan
bahan kimia tersebut.
d. Bila luka sudah dicuci korban mengeluh rasa terbakarnya semakin hebat,
cucilah luka bakar itu sekali lagi dengan air selama beberapa menit supaya
bahan-bahan kimianya benar-benar bersih.
e. Bungkuslah bagian yang terbakar dengan kain bersih atau perban kasa steril.
f. Apabila bahan kimia terpecik ke mata, guyurlah segera dengan air. Semua jenis
air mineral yang bersih bisa dipakai. Jauh lebih penting segera mengguyurnya
dari pada harus mencari air steril dulu. Teruskan mengguyur mata dengan air
mengalir sedikitnya selama 20 menit. Setelah mencucinya sampai bersih,
pejamkan mata lalu tutup dengan kain penutup basah. Kemudian segera ke
dokter.
g. Luka bakar kimia ringan biasanya sembuh tampa perlu perawatan lama. Bila
bahan kimia menimbulkan luka bakar tingkat dua yang berdiameter lebih dari 5 –
7,5 cm, atau luka bakar terjadi pada tangan, kaki, wajah, pangkal kemaluan,
pantat, atau persendian utama, segera cari bantuan medis darurat. Juga segera
mencari perawatan medis darurat apabila bahan kimia masuk ke salah satu atau
kedua belah mata.
DAFTAR PUSTAKA

Potter, Patricia A. & Perry, Anne Griffin (2006). Buku Ajar Fundamental
Keperawatan, Edisi 4. Jakarta: EGC
Warfield, Carol . 1996 . Segala Sesuatu yang Perlu Anda Ketahui Terapi Medis .
Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia.
Brunner & sudarth. 2006. Keperawatan Medikal Bedah jilid 8. jakarta: EGC
NN, 2008, Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Luka Bakar / Combustio,
Retrieved: November 02 2013

Anda mungkin juga menyukai