Sap P3 Luka Bakar
Sap P3 Luka Bakar
Oleh:
PSIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
I. LATAR BELAKANG
Api merupakan elemen yang penting. Manusia menggunakan api
dalam banyak aspek kehidupan. Api sudah digunakan sejak jaman dahulu,
bermula dengan membenturkan dua buah batu untuk menghasilkan percikan api
yang membakar daun-daun kering dan ranting kering yang kemudian akan
digunakan untuk memasak ataupun menghangatkan diri.
IV. MATERI
1. Pengertian Luka bakar
2. Klasifikasi Luka Bakar (derajat dan luas luka bakar).
3. Pertolongan pertama pada luka bakar
V. METODE
Ceramah dan Tanya Jawab
VI. MEDIA
1. Leaflet
Keterangan:
Presenter Pembimbing
Klinik
Moderator Audience
Observer
Fasilitator
VIII. JOB DESK
1) Moderator
Job Description:
a) Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam.
b) Memperkenalkan diri
c) Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
d) Menyebutkan materi yang akan diberikan
e) Memimpin jalannya penyuluhan dan menjelaskan waktu penyuluhan
f) Menulis pertanyaan yang diajukan peserta penyuluhan.
g) Menjadi penengah komunikasi antara peserta dan pemberi materi.
h) Mengatur waktu kegiatan penyuluhan
2) Presenter
Job Description:
a) Menggali pengetahuan keluarga tentang luka bakar
b) Menjelaskan materi mengenai pertolongan pertama pada luka bakar
c) Menjawab pertanyaan peserta
3) Fasilitator
Job Description:
a) Menyiapkan tempat dan media sebelum memulai penyuluhan
b) Mengatur teknik acara sebelum dimulainya penyuluhan
c) Memotivasi keluarga klien agar berpartisipasi dalam penyuluhan
d) Memotivasi keluarga untuk mengajukan pertanyaan saat moderator
memberikan kesempatan bertanya
e) Membantu pembicara menjawab pertanyaan dari peserta
f) Membagikan leaflet kepada peserta di akhir penyuluhan
4) Observer
Job Description:
a) Mengobservasi jalannya proses kegiatan
b) Mencatat perilaku verbal dan non verbal peserta selama kegiatan
penyuluhan berlangsung
c) Memberikan penjelasan kepada pembimbing tentang evaluasi hasil
penyuluhan
IX. KEGIATAN PENYULUHAN
X. EVALUASI
a. Struktural
1. Peserta hadir di tempat penyuluhan
2. Penyelenggaraan Penyuluhan dilakukan di Ruang tunggu R.16
3. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan 1 hari
sebelumnya (Satuan Acara Penyuluhan)
4. Tidak ada peserta penyuluhan yang meninggalkan tempat sebelum
penyuluhan selesai
b. Proses
1. Masing-masing anggota tim bekerja sesuai dengan tugas
2. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan, serta peserta yang
terlibat aktif dalam penyuluhan 50% dari yang hadir
c. Hasil
Peserta mengerti dan memahami penjelasan yang diberikan oleh
penyuluh yaitu sesuai dengan tujuan khusus.
MATERI PENYULUHAN
PERTOLONGAN PERTAMA PADA LUKA BAKAR
A. DEFINISI
Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan kontak
dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik, dan radiasi (
Moenajat,
2001).
B. KLASIFIKASI
“RULE OF NINE”
Panggil ambulans atau bawa segera ke unit gawat darurat untuk semua kasus luka
bakar berat. Sementara menanti bantuan medis tiba dapat dilakukan :
a. Pastikan penyebab luka bakar telah dijauhkan atau dimatikan. Jangan
melepaskan pakaian terbakar yang melekat pada kulit, tetapi pastikan korban
tidak lagi bersentuhan dengan materi yang masih panas atau membara.
b. Pastikan korban masih bernapas. Apabila pernapasan telah terhenti,lakukan
pernapasan buatan dari mulut ke mulut. Bila ada dugaan saluran pernapasan
korban tersumbat, usahakan untuk melegakannya terlebih dulu.
c. Tutupi luka bakar dengan perban steril yang kering atau kain yang bersih.
d. Jangan menggunakan selimut atau handuk karena bahanya cenderung melekat
pada luka bakar. Kain seprai bisa digunakan bila bagian yang terbakar sangat
luas.
e. Jangan memberi salep dan jangan memecahakan lepuhan luka bakar.
a. Bila memungkinkan matikan terlebih dahulu sumber listrik, atau bila tidak
memungkinkan, singkirkan penghantar listrik dengan menggunakan material
yang tidak menghantarkan listrik seperti kayu dan plastik.
b. Sebelum menolong korban, terlebih dahulu perhatikan apakah masih ada kontak
antara tubuh korban dengan sumber listrik. Karena apabila kita sentuh, maka
listrik akan mengalir ketubuh kita dan malah akan menambah korban.
c. Baringkan tubuh korban dengan posisi kepala sedikit rendah
d. Panggil ambulans atau bawa ke unit gawat darurat terdekat
a. Pastikan bahwa penyebab luka bakar sudah dijauhkan. Guyurlah bahan kimia
dari permukaan kulit dengan air dingin yang mengalir selama 20 menit atau
lebih. Apabila bahan kimia berbentuk bubuk, misalnya bahan kapur, bersihkan
dulu sebelum mengguyurnya dengan air.
b. Jika korban tak sadarkan diri, pucat, atau napasnya dangkal, perlakukan korban
seperti korban shock dengan cara cepat.
c. Lepaskan seluruh pakaian atau perhiasan yang telah terkontaminasi dengan
bahan kimia tersebut.
d. Bila luka sudah dicuci korban mengeluh rasa terbakarnya semakin hebat,
cucilah luka bakar itu sekali lagi dengan air selama beberapa menit supaya
bahan-bahan kimianya benar-benar bersih.
e. Bungkuslah bagian yang terbakar dengan kain bersih atau perban kasa steril.
f. Apabila bahan kimia terpecik ke mata, guyurlah segera dengan air. Semua jenis
air mineral yang bersih bisa dipakai. Jauh lebih penting segera mengguyurnya
dari pada harus mencari air steril dulu. Teruskan mengguyur mata dengan air
mengalir sedikitnya selama 20 menit. Setelah mencucinya sampai bersih,
pejamkan mata lalu tutup dengan kain penutup basah. Kemudian segera ke
dokter.
g. Luka bakar kimia ringan biasanya sembuh tampa perlu perawatan lama. Bila
bahan kimia menimbulkan luka bakar tingkat dua yang berdiameter lebih dari 5 –
7,5 cm, atau luka bakar terjadi pada tangan, kaki, wajah, pangkal kemaluan,
pantat, atau persendian utama, segera cari bantuan medis darurat. Juga segera
mencari perawatan medis darurat apabila bahan kimia masuk ke salah satu atau
kedua belah mata.
DAFTAR PUSTAKA
Potter, Patricia A. & Perry, Anne Griffin (2006). Buku Ajar Fundamental
Keperawatan, Edisi 4. Jakarta: EGC
Warfield, Carol . 1996 . Segala Sesuatu yang Perlu Anda Ketahui Terapi Medis .
Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia.
Brunner & sudarth. 2006. Keperawatan Medikal Bedah jilid 8. jakarta: EGC
NN, 2008, Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Luka Bakar / Combustio,
Retrieved: November 02 2013