Anda di halaman 1dari 10

Prasedimentasi

Prasedimentasi digunakan untuk menyisihkan partikel diskrit.

p
Pelimpah

L Inlet

Outlet

Zone Inlet Zone Pengendapan

Gambar 6.1 Skema Prasedimentasi

Kriteria Desain :
 Jumlah bak : minimal 2 buah
 Beban ambang pelimpah : 1.4 – 40 L/det
 Kecepatan aliran rata-rata : 3 – 4.5 m/menit
 Waktu detensi : 6 – 15 menit
 Beban permukaan : 10 – 25 m/jam = 0.00278 – 0.00694 m/det
 Rasio panjang : lebar = 4 : 1 sampai 8 : 1

Rumus Yang Digunakan :


 Efisiensi penyisihan bak :
1 n
y  nv 
= 1 - 1  s 
y0  Q A

y
dengan = overall removal
y0

vS= kecepatan pengendapan rencana (m/det)


n = kondisi performance bak
Q/A = beban permukaan (m3/m2.det)
 Bilangan Reynold, NRE < 2000
vR
NRE =

dengan v = kecepatan aliran (m/det)


R = jari-jari hidrolis (m)

 Bilangan Froud, NFR > 10-5


v2
NFR =
gR

dengan v = kecepatan aliran (m/det)


R = jari-jari hidrolis (m)
g = percepatan gravitasi (m/det2)
 Luas permukaan bak, AS :
Q
AS =
Q / AS

dengan AS = luas permukaan bak (m2)


Q = debit pengolahan (m3/det)
Q/AS = beban permukaan (m3/m2.det)
 Volume bak, V :
V=Qxt
dengan V = volume bak (m3)
Q = debit pengolahan (m3/det)
t = waktu detensi (detik)
 Jari-jari hidrolis, R :
L h
R=
L  2h

dengan R = jari-jari hidrolis (m)


L = lebar bak (m)
h = kedalaman bak (m)
 Luas penampang bak, Across :
Across = L x h
dengan Across = luas penampang bak (m2)
L = lebar bak (m)
h = kedalaman bak (m)
 Kecepatan horizontal, vh :
Q
vh =
A cross

dengan vh = kecepatan horizontal (m/det)


Q = debit pengolahan (m3/det)
Across = luas penampang bak (m2)
 Kecepatan penggerusan, vg :

8 S   w
vg = gd
 w

dengan vg = kecepatan penggerusan


= konstanta (0.02)
= konstanta (0.05)
S = massa jenis partikel (kg/m3)
w = massa jenis air (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/det2)
d = diameter partikel (m)
Agar partikel yang telah mengendap tidak pecah kembali maka vg > vh.

1. Sistem Inlet

1.1 Sistem inlet


Saluran inlet terbuat dari beton dengan nilai koefisien Manning, n = 0.013.
Data Perencanaan :
Jumlah saluran inletadalah 1 buah.
Debit = 0,1039 m/s
Kecepatan aliran = 0,05 m/s
Dimensi saluran inlet :
Panjang, p = 2,1 m
Lebar, L = 0.75 m
Kedalaman air di saluran, h = 1.5 m
Freeboard = 30 cm
Perhitungan
 Luas Penampang
A=

A=

A =2,07 m2
 Lebar saluran

w=

w=

w= 1,38 m
 Kecepatan aliran

Vh =

Vh =

Vh = 0,05 m/s
 Jari-jari hidrolis

R=

R=

R = 0,5 m
 Slope

S =√

S =√

S = 0,032
 Headloss
Hl = S x L
Hl = 0,143 x 1,5
Hl = 0,04818 m

2.2 Zone Inlet


Data Perencanaan
Lebar, L = 0.75 m
Panjang, p = 2.1 m
Kedalaman air di saluran, h = 1.5 m
Freeboard = 30 cm
Kecepatan aliran = 0,6 m/s
Pada zone inlet terdapat pintu air.
Lebar pintu air, LP = 0.75 m
Bukaan pintu air, hf = 0.75 m
Koefisien pemerata aliran, m = 0.98
Debit melalui pintu air, q = 0.104 m3/det
Perhitungan
Headloss di pintu air

Hl =

= 0,121827336 m

2. Zona Pengendapan

Data Perencanaan :
 Bentuk unit prasedimentasi = rektangular
 Efisiensi penyisihan (η) = 0,6
 Perfomance bak (n) = 1/8 (sangat baik)
 Jumlah bak = 4 buah
 Kecepatan pengendapan partikel diskrit (v) = 0,00232 m/s
 Lebar bak (L) = 2 m
 Debit perencanaan (Q) = 0,41557 m3/s
 Freeboard (fb) = 0,3 m

Hasil Perencanaan :
1. Kapasitas tiap bak (q bak)
2. Jari-jari hidrolis (Q/As)

( )

( )

3. Luas Permukaan bak


Dengan lebar bak 2 m dan panjang bak ditentukan 12 m, maka :

4. Volume bak
Dengan menentukan waktu detensi sama dengan 10 menit (berdasarkan kriteria
desain) maka volume bak adalah :

5. Kedalaman bak

a. Kontrol Aliran
Data Perencanaan
Kapasitas bak (Q) = 0.103893 m3/s
Jari-jari Hidrolis (R) = 0.002389 m
Luas Permukaan Bak (As ) = 24 m2
Viskositas kinematic (v) = 0.000891 m2/s
Kecepatan Pengendapan Partikel Diskrit (V) = 0.00232 m/s
Perhitungan
Kecepatan Horizontal (Vh)

Bilangan Reynold

Bilangan Fraud

b. Kontrol Penggerusan
Data Perencanaan
Diameter terkecil partikel diskrit (d) = 0.0001 m
Massa Jenis Partikel (ρp) = 2650 kg/m3
Massa Jenis Air (ρw) = 997,0479 kg/m3
α = 0.05
β = 0.02
Perhitungan Kecepatan Penggerusan

Vg lebih besar dari Vh maka telah memenuhi kriteria desain sehingga partikel yang telah
mengendap tidak akan pecah kembali

c. Kontrol Operasional
Kontrol Aliran
Data Perencanaan
Kapasitas bak (Q) = 0.103893 m3/s
Jari-jari Hidrolis (R) = 0.002389 m
Luas Permukaan Bak (As ) = 24 m2
Viskositas kinematic (v) = 0.000891 m2/s
Kecepatan Pengendapan Partikel Diskrit (V) = 0.00232 m/s
Perhitungan
Kecepatan Horizontal (Vh)

Bilangan Reynold

Bilangan Fraud

3.Sistem Outlet

3.1 Pelimpah

Data Perencanaan:
 Pelimpah berupa mercu tajam dengan ketebalan 5 cm
 Panjang pelimpah, L=1,8 m
 Beban Pelimpah, Wl = 0,011 m3/s
 Jumlah pelimpah = 2 buah
 Kapasitas bak, Q = 0,1039 m3/s
Perhitungan:
 Panjang pelimpah total yang dibutuhkan, Pptot
 Tinggi muka air di atas pelimpah, h

( ) ( )

3.2 Saluran Pelimpah


Data Perencanaan:
 Lebar saluran pelimpah, L = 0,3 m
 Kedalaman saluran pelimpah, h = 27 cm = 0,27 m
 Freeboard, fb = 5 cm = 0,05 m
3.3 Saluran Outlet
Saluran outlet direncanakan terbuat dari beton dengan nilai koefisien Manning, n = 0.013.
Kondisi saluran ini dibuat berdasarkan kondisi saluran menuju bak koagulasi. Diantara
saluran pelimpah dan saluran outlet dibuat terjunan setinggi 30 cm.

4. Ruang Lumpur

h1

h2
underdrain

Gambar 6.4 Ruang Lumpur


Asumsi ruang lumpur sebesar 20% dari dimensi bak prasedimentasi.
Dimensi bak prasedimentasi
 Lebar bak, l = 2 m
 Panjang bak, p = 12 m
 Kedalaman bak, h = 2,6 m
 Freeboard bak, fb = 0,3 m
Perhitungan Dimensi Ruang Lumpur
 Lebar ruang lumpur

 Panjang ruang lumpur

 Kedalaman ruang lumpur

 Freeboard ruang lumpur

Anda mungkin juga menyukai