Anda di halaman 1dari 27

ASISTENSI HIDROLOGI-5

ANALISA
FREKUENSI HUJAN
TEORI

• Sistem hidrologi terkadang dipengaruhi oleh peristiwa-


peristiwa yang luar biasa, seperti hujan lebat, banjir, dan
kekeringan. Besaran peristiwa ekstrim berbanding terbalik
dengan frekuensi kejadiannya.
• Tujuan analisis frekuensi data hidrologi berkaitan dengan
frekuensi kejadian peristiwa-peristiwa ekstrim.
TEORI (CONT.)

Data curah hujan yang digunakan dalam analisa kejadian ekstrim (misalnya dalam
penanganan banjir) adalah data curah hujan yang maksimum setiap periode ulang
tertentu (PUH).

Analisa frekuensi hujan bertujuan agar diperoleh curah hujan prediksi yang dapat
mendekati kondisi ebenarnya di lapangan. Data curah hujan tersebut didapat dari
stasiun-stasiun penakar hujan maupun stasiun-stasiun pos hujan yang terdapat di
sekitar daerah aliran, yang dapat mewakili frekuensi curah hujan yang jatuh dalam
daerah tangkapan hujan (catchment area).
PEMILIHAN JENIS DISTRIBUSI

Dalam statistika, metode yang sering digunakan


dalam analisa frekuensi hujan adalah:
1. Distribusi Gumbel
2. Distribusi Log-Pearson tipe III
3. Distribusi Normal
1. METODE GUMBEL

• Hitung Curah Hujan Harian Maksimum dengan PUH :


2, 5, 10, 25, 50, 100
• Menggunakan rumus :
• Nilai Reduce Mean (Yn) dan Reduce Standar Deviation (Sn)
dapat dilihat di tabel berikut :
1. Dilihat berdasarkan N (Jumlah Data)
2. METODE LOG PEARSON TIPE III

• Tiga parameter penting dalam Metode Log Pearson Tipe III,


yaitu (Suripin. Sistem DrainasePerkotaan yang Berkelanjutan.
2004):
1. Harga rata-rata ( R )
2. Simpangan baku (S)
3. Koefisien kemencengan (G)
• Hal yang menarik adalah jika G = 0 maka distribusi kembali
ke distribusi Log Normal.
• Dihitung dengan menggunakan rumus :
• Untuk mencari persentase peluan terlampaui dengan nilai
koef G = -0.41, maka digunakan interpolasi antara nilai G =
-0,4 dan nilai G=-0,5
• Nilai persentase peluang (k) untuk nilai-nilai G tersebut
dapat dilihat di dalam tabel :
• Cara melakukan interpolasi
3. METODE DISTRIBUSI NORMAL
UJI KECOCOKAN
TEORI

• Uji kecocokan diperlukan untuk memeriksa kecocokan distribusi


frekuensi sampelvdata terhadap fungsi distribusi peluang, yang
diperkirakan dapat mewakilivdistribusi frekuensi tersebut. Pengujian
yang sering dipakai adalah Chi Kuadrat.
• Uji Chi Kuadrat bertujuan untuk menentukan apakah persamaan
distribusi yang terpilih dapat mewakili distribusi statistik sampel data
yang dianalisis.
CARA 1
PROSEDUR PERHITUNGAN
1. Urutkan data curah hujan wilayah (CHW) metode terpilih (dari yang terbesar
sampai yang terkecil)
2. Cari nilai log R (log CHW), rata-rata, dan simpangan baku dari R dan Log R
3. Hitung jumlah kelas yang ada (k) = 1 + (1,33*ln(jumlah data)). Jika hasilnya
desimal, bulatkan sesuai aturan pembulatan.
4. Hitung nilai Ei = jumlah data (n)/jumlah kelas (k). Ei adalah frekuensi yang
diharapkan sesuai pembagian jumlah kelas.
5. Tentukan nilai Oi untuk masing-masing kelas. Oi adalah frekuensi yang terbaca
pada kelas yang sama.
CARA I
PROSEDUR PERHITUNGAN (CONT.)
6. Hitung nilai X^2 untuk masing-masing kelas kemudian hitung nilai total X^2
7. Nilai X^2 dari perhitungan harus lebih kecil dari nilai X^2 dari tabel untuk
derajat nyata (a) tertentu yang sering diambil sebesar 5% dengan parameter
derajat kebebasan (dk).
Rumus Derajat Kebebasan (dk) = k - R -1. R adalah banyaknya keterikatan
(nilai R = 2 untuk distribusi normal dan log pearson, nilai R = 1 untuk gumbel).
CARA I
CONTOH PERHITUNGAN CHI KUADRAT
1. Jumlah kelas (k) = =(1+((1.33)*LN(10))) = 4,332 ≈ diambil nilai 4
kelas
2. Derajat kebebasan (dk) = k - R - 1 = (4 - 1 – 1) = 2
Untuk dk = 2, (α) = 5% maka dari tabel uji chi-kuadrat didapat
harga X^2 = 5,991
3. Ei = n / k = 10 / 4 = 2,5
4. Range (Dx) = (CHWmax – CHWmin) / (k – 1)
Dx = (155 – 61) / (4 – 1) = 31,33
5. CHWawal = CHWmin – (0,5×Dx) = 61,00 – (0,5×31,33) = 45,34
Dari hasil perhitungan di atas didapat nilai X^2 sebesar 4,4 yang kurang dari nilai X^2
pada tabel uji Chi-Kuadrat yang besarnya adalah 5,991.

Maka hasil pengujian kecocokan dapat diterima.

Apabila ada lebih dari 1 metode yang diterima, metode dipilih berdasarkan nilai CHM terbesar.
CARA 2
• Rumus yang biasa digunakan adalah metode distribusi
normal
Xt=Ravg+k.S

• Langkah yang harus dilakukan :


1. Menenetukan nilai R dan Log R dari metode terpilih
2. Menentukan Ravg dan Standar deviasi dari R dan Log R
CARA 2
CONTOH PERHITUNGAN CHI KUADRAT
1. Urutkan data curah hujan wilayah (CHW) metode terpilih (dari yang terbesar
sampai yang terkecil)
2. Cari nilai log R (log CHW), rata-rata, dan simpangan baku dari R dan Log R
3. Hitung jumlah kelas yang ada (k) = 1 + (1,33*ln(jumlah data)). Jika hasilnya
desimal, bulatkan sesuai aturan pembulatan.
4. Hitung nilai Ei = jumlah data (n)/jumlah kelas (k). Ei adalah frekuensi yang
diharapkan sesuai pembagian jumlah kelas.
5. Tentukan nilai Oi untuk masing-masing kelas. Oi adalah frekuensi yang terbaca
pada kelas yang sama.
CARA 2
CONTOH PERHITUNGAN CHI KUADRAT (CONT.)
6. Untuk penentuan range, buat tabel berisi k, Xt, Xt dari log, dan range.
7. Range didapat dari peluang dibagi jumlah kelas (k).
Misal k = 5, range=(1/jumlah kelas)= 1/5=0.2
Sel paling bawah ditulis 0.2 dan terus dijumlahkan ke atas dengan penambahan 0.2
sampai sel paling atas.
8. Isi nilai k dengan nilai dari tabel variabel reduksi Gauss. Misal range = 0.2, cari di
tabel tsb berapa nilai KT
9. Hitung Xt = rata-rata R + k.S
Contoh:

Nilai K didasarkan pada nilai variabel reduksi


gauss pada tabel yang didasarkan pada range
peluang
CARA 2
CONTOH PERHITUNGAN CHI KUADRAT (CONT.)

10. Kolom Xt dari log menggunakan perhitungan yang sama, tetapi menggunakan
nilai log R
11. Nilai batas sub grup metode gumbell dan distribusi normal adalah sama.
Jadi untuk kelas 1, batas sub grup dari 0<x<(nilai dari sel paling atas dari kolom
Xt).
Kelas 2, batas sub grup dari (nilai dari sel paling atas dari kolom Xt)<x<(nilai dari
sel Xt kedua), dan seterusnya sampai jumlah kelas selesai ditentukan batasnya.
CARA 2
CONTOH PERHITUNGAN CHI KUADRAT (CONT.)

12. Jumlahkan nilai (Oi-Ei)^2/Ei masing-masing metode untuk menentukan


nilai Chi Kuadrat hitung.
13. Tentukan derajat kebebasan dk
CARA 2
CONTOH PERHITUNGAN CHI KUADRAT (CONT.)

14. Misalnya dengan menggunakan dk =2 dan a=0.05, diperoleh batas


penerimaan <5.991
Maka hasil pengujian kecocokan dapat diterima.
15. Apabila ada lebih dari 1 metode yang diterima, metode dipilih
berdasarkan nilai CHM terbesar.

Anda mungkin juga menyukai