Prakiraan dampak merupakan kajian mengenai besarnya dampak dan derajat penting
dampak dari rencana kegiatan terhadap komponen lingkungan, yang dinyatakan baik secara
kuantitatif. Secara kuantitatif besarnya dampak yang dinyatakan dalam dimensi masing-masing
dampak sesuai dengan metodologi yang disajikan dalam dokumen kerangka acuan, demikian
pula jika penentuan besarnya dampak secara kualitatif dilakukan dengan cara deskriptif.
A. Keresahan Masyarakat
P (−)
% URS = x 100
P (+)
Dengan rincian :
Pembobotan Dampak Kegiatan Penetapan Lahan pada Tahap Pra Konstruksi yang
Berdampak pada Perubahan Keresahan Masyarakat
Berdasarkan pada RTRW Kota Bandung, arahan KDB di lokasi rencana pembangunan
Rumah Susun adalah 40%. Sedangkan dalam pergub 58/ 2011 arahan penentuan KDBnya
mempertimbangkan perbandingan antara Koefisien Wilayah Terbangun (KWT) di wilayah
tersebut untuk cadangan air tanah.
LO in⁄LO n
LO =
LO n/UL
Dengan rincian :
Melalui perhitungan tersebut maka didapatkan kesimpulan bahwa kriteria dampak peluang
kerja bernilai kurang. Memperhatikan pengukuran rasio manfaat bagai angkatan kerja dan
kelompok non produktif, namun adanya dampak positif berupa peningkatan pendapatan,
maka dampak bernilai positif penting.
Pembobotan Dampak Kegiatan Penetapan Lahan pada Tahap Pra Konstruksi yang
Berdampak pada Perubahan Keresahan Masyarakat
Prakiraan besarnya pendapatan dari kegiatan ini adalah berdasarkan standar upah
satuan Provinsi Jawa Barat tahun 2014 seperti yang disajikan pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2. Prakiraan Pendapatan Pekerja Konstruksi dari Penduduk Lokal
Standar Jumlah Pendapatan Per Pendapatan/ bulan
Jenis Pendapatan
Satuan Upah Tenaga Kerja Bulan*) dengan ***)
Pekerjaan perkapita**)
2014***) Lokal Proyek Tanpa Proyek
Pekerja/ Sebanyak 6,67%
Rp 70.000 35 Rp 1.750.000 Rp 500.000
tukang responden pada
Helper Rp 50.000 20 Rp 1.250.000 Rp 357.143 golongan
Jumlah 55 pendapatan/kapita
Persentase perbulan di bawah
28
(%) Rp 294.750
Keterangan : *) asumsi 1 bulan 25 hari kerja, diluar perhitungan lembur
**) Asumsi 1 KK memiliki jumlah anggota keluarga 3,5 orang
(berdasarkan uraian dalam Rona Lingkungan Hidup)
***) Sumber : analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan
Umum, Kementrian Pekerjaan Umum, 2014
C. Keresahan Masyarakat
Mengingat besarnya potensi jumlah penduduk yang terlibat pada protes dan unjukrasa,
maka dampak dikategorikan negatif penting. Selanjutnya, dengan adanya keresahan dan
kecemburuan sosial di masyarakat sekitar lokasi kegiatan maka Pembangunan Rumah
Susun ditinjau berdasarkan factor penentu bobot dampak seperti pada tabel berikut.
Perkiraan peningkatan pencemar udara pada kegiatan mobilisasi alat dan Perkiraan
peningkatan pencemar udara pada kegiatan mobilisasi alat dan bahan dapat dilihat pada
dibawah yang dihitung berdasarkan persamaan :
Dimana :
E = Peningkatan polutan
Tabel 3.3 Perkiraan Kontribusi Pencemaran Udara pada Kegiatan Mobilisasi Alat
Jarak Volume Sumber/ Jumlah Faktor Jumlah Jumlah
Polutan Jenis Kendaraan Total Satuan Satuan
(m) (kend) Kend *) Cemaran Kec.*) Polutan Polutan
1 2 3 4 5 6 = (4x5) 7 8 = (6x7) 9 10 11 12
CO Kendaraan ringan 10 2 0,478 0,96 3,05 2,92
0,00 ppm 6 µgr/m3
Kendaraan berat 10 4 0,350 1,40 1,43 2,00
HC Kendaraan ringan 10 2 93,20 186,40 3,00 559,20
0,91 ppb 0,53 µgr/m3
Kendaraan berat 10 4 43,90 175,60 1,98 347,69
NOx Kendaraan ringan 10 2 189,10 378,20 0,77 291,21
3,69 ppb 7,58 µgr/m3
Kendaraan berat 10 4 858,50 3434,00 0,99 3399,66
PM Kendaraan ringan 10 2 6,180 12,36 1,04 12,85
0,649 µgr/m3 0,649 µgr/m3
Kendaraan berat 10 4 167,50 670,00 0,95 636,50
Sumber : Hasil Perhitungan, 2015
Keterangan : *) Tabel dari ISEM (Institutional Strengthening Environmental Management) dalam
Environmental Assessment, HMSO, London.
Tabel 3.5. Perkiraan Kontribusi Pencemaran Udara pada Kegiatan Mobilisasi Bahan
Bangunan
Jarak Volume Sumber/ Jumlah Faktor Jumlah Jumlah
Polutan Jenis Kendaraan Total Satuan Satuan
(m) (kend) Kend *) Cemaran Kec.*) Polutan Polutan
1 2 3 4 5 6 = (4x5) 7 8 = (6x7) 9 10 11 12
CO Kendaraan ringan 10 2 0,478 0,96 3,05 2,92
0,02 ppm 22 µgr/m3
Kendaraan berat 10 29 0,350 10,15 1,43 14,51
HC Kendaraan ringan 10 2 93,20 186,40 3,00 559,20
3,08 ppb 1,79 µgr/m3
Kendaraan berat 10 29 43,90 1273,10 1,98 2520,74
NOx Kendaraan ringan 10 2 189,10 378,20 0,77 291,21
24,94 ppb 51,21 µgr/m3
Kendaraan berat 10 29 858,50 24896,50 0,99 24647,54
PM Kendaraan ringan 10 2 6,180 12,36 1,04 12,85
4,627 µgr/m3 4,627 µgr/m3
Kendaraan berat 10 29 167,50 4857,50 0,95 4614,63
Sumber : Hasil Perhitungan, 2015
Keterangan : *) Tabel dari ISEM (Institutional Strengthening Environmental Management) dalam
Environmental Assessment, HMSO, London.
Dari perhitungan di atas dengan besarnya kontribusi pencemar udara tersebut
(ditambah dengan kadar pada rona awal), maka akan berakibat pada penurunan kualitas
udara yang diperkirakan akan seperti tabel berikut :
Tabel 3.6 Perkiraan Rona Akhir Kualitas Udara pada Kegiatan Mobilisasi Alat
Tingkat Pencemaran Udara
Lokasi 1 Lokasi 2 Baku
No. Parameter Satuan
Rona Rona Rona Rona Mutu
Awal Akhir Awal Akhir
1. NOx µgr/m3 12,78 63,99 <10 61,21 400
3
2. SO2 µgr/m 19,88 19,90 <17,15 17,20 900
3. CO µgr/m3 1145,0 1167,0 2863,0 2885,0 30000
Sumber : Hasil Perhitungan, 2014
Keterangan : 1 = Halaman depan tapak proyek saat akhir minggu (weekend)
2 = Halaman depan tapak proyek saat hari kerja (weekday)
Kadar debu sepanjang jalan tersebut setelah ada kegiatan adalah 1070,97 µg/Nm3 saat
akhir minggu dan 1102,20 µg/Nm3 saat hari kerja. Kadar debu tersebut dikhawatirkan dapat
mengganggu kesehatan masyarakat, maka dampak tersebut dikategorikan sebagai dampak
negatif penting (NP).
Pembobotan Dampak Kegiatan Mobilisasi Alat dan Bahan Tahap Konstruksi yang
Berdampak pada Penurunan Kualitas Udara
Untuk menentukan intensitas kebisingan yang ditimbulkan oleh lalu lalangnya truk
pengangkut alat dan bahan pada jalur jalan pengangkutan, secara teori dapat didekati dengan
rumus dari Rau dan Wooten (1980) :
Dimana :
Loi = tingkat kebisingan kendaraan type I = 80 dBA (J. Rau dan Wooten, 1980)