Pengertian Metodologi : ilmu yang mempelajari cara untuk mencapai tujuan dan
sasaran
Pengertian Penelitian : kegiatan yang dilakukan secara sadar dan terencana untuk
memberikan pemecahan masalah serta mencapai tujuan dan sasaran secara ilmiah
dan sistematis
Metodologi penelitian adalah proses atau cara ilmiah untuk mendapatkan data yang
akan digunakan untuk keperluan penelitian. Metodologi juga merupakan analisis
teoretis mengenai suatu cara atau metode. Penelitian merupakan suatu penyelidikan
yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu
usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang
memerlukan jawaban. Hakikat penelitian dapat dipahami dengan mempelajari
berbagai aspek yang mendorong penelitian untuk melakukan penelitian. Setiap orang
mempunyai motivasi yang berbeda, di antaranya dipengaruhi oleh tujuan dan profesi
masing-masing. Motivasi dan tujuan penelitian secara umum pada dasarnya adalah
sama, yaitu bahwa penelitian merupakan refleksi dari keinginan manusia yang selalu
berusaha untuk mengetahui sesuatu.] Keinginan untuk memperoleh dan
mengembangkan pengetahuan merupakan kebutuhan dasar manusia yang umumnya
menjadi motivasi untuk melakukan penelitian.
Prinsip metodologi
Paradigma kuantitatif
a. Paradigma tradisional, positivis, eksperimental, empiris.
b. Menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian
dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik.
c. Realitas bersifat objektif dan berdimensi tunggal.
d. Peneliti independen terhadap fakta yang diteliti.
e. Bebas nilai dan tidak bias.
f. Pendekatan deduktif.
g. Pengujian teori dan analisis kuantitatif.
Paradigma kualitatif
a. Pendekatan konstruktifis, naturalistis (interpretatif), atau perspektif postmodern.
b. Menekankan pada pemahaman mengenai masalah-masalah dalam kehidupan sosial
berdasarkan kondisi realitas.
c. Realitas bersifat subjektif dan berdimensi banyak.
d. Peneliti berinteraksi dengan fakta yang diteliti.
e. Tidak bebas nilai dan bias.
f. Pendekatan induktif.
g. Penyusunan teori dengan analisis kualitatif.
Perbedaan paradigma kuantitatif dengan paradigma kualitatif
Perbedaan antara Paradigma Kuantitatif dengan Paradigma Kualitatif terletak pada
asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian. Perbedaan selanjutnya akan
memengaruhi strategi dan desain penelitian. Perbedaan asumsi tersebut di antaranya
adalah sebagai berikut :
1. Hubungan peneliti dengan fakta yang diteliti menurut paradigma kuantitatif
diasumsikan bersifat independen sehingga peneliti dapat menguji realitas fakta secara
objektif, terbatas pada dimensi tunggal, bebeas nilai. Sebaliknya menurut asumsi
paradigma kualitatif, penelitian berinteraksi dengan fakta yang diteliti sehingga lebih
bersifat subjektif, tidak bebeas nilai,
2 Proses penelitian paradigma kuantitatif menggunakan pendekatan deduktif,
sedangkan pada penelitian paradigma kualitatif menggunakan pendekatan induktif.
3. Paradigma kuantitatif menekankan pengujian teori dengan analisis kuantitatif
dibandingkan pendekatan kualitatif yang memberikan tekanan pada penyusunan teori
melalui pengungkapan fakta dengan analisis kualitatif.
Metode ilmiah
Metode ilmiah adalah prosedur atau cara tertentu yang digunakan untuk memperoleh
pengetahuan yang disebut ilmu (pengetahuan ilmiah. Tidak semua pengetahuan
berupa ilmu, karena ilmu merupakan kriteria tertentu. Cara untuk memperoleh
pengetahuan dalam kajian filsafat dikenal dengan istilah epistemologi (filsafat
pengetahuan).
Karakteristik ilmu
Kebaruan (novelty) atau kekinian (al-ashriyah) merupakan tolok ukur dalam penilaian
proses penelitian mahasiswa . Titik capaian penemuan kebaruan tidak serta merta
didapatkan begitu saja, namun melalui serangkaian tahapan yang boleh dibilang tidak
berjalan secara serial. Seringkali bahkan harus melalui proses melingkar, memutar,
dan mencoba alternatif jalan yang mungkin tampak secercah harapan akan kebaruan
itu di ujung jalan.
Beberapa kriteria yag mungkin dapat digunakan untuk menilai suatu kebaruan sebuah
penelitian adalah:
1. Menyajikan sejumlah informasi baru dimana peneliti merupakan orang
pertama yang melakukannya.
2. Memperluas, mengkualifikasi atau mengelaborasi sejumlah kegiatan yang
sudah ada sebelumnya.
3. Melakukan sebagian karya asli yang dirancang orang lain.
4. Mengembangkan prouk baru untuk meningkatkan seuatu.
5. Menafsir ulang suatu teori mungkin pada konteks yang berbeda.
6. Menunjukkan orisinalitas dengan menguji ide seseorang.
7. Melakukan pekerjaan empiris yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
8. Menggunakan pendekatan metodologis yang berbeda untuk memecahkan
suatu masalah.
9. Mensitesis informasi yang baru dengan cara yang berbeda.
10. Memberikan inerpretasi baru menggunakan informasi yang ada sebelumnya.
11. Mengulangi penelitia dalam konteks yang lain, misalnya Negara yang
berbeda.
12. Menerapkan ide-ide yang ada ke daerah yang baru.
13. Mengambil teknik tertentu dan menerapkannya di daerah baru.
14. Mengembangkan alat pertanian atau teknik baru.
15. Mengambil pendekatan yang berbeda, misalnya perspektif lintas-disiplin.
16. Mengembangkan portofolio kerja berdasarkan penelitian.
17. Menambah pengetahuan dengan cara yang belum pernah dilakukan
sebelumnya.
18. Melakukan pada sebelumnyastudi yang topik dan area yang belum ada
sebelumnya
19. Menghasilkan suatu analisis yang kritis yang belum pernah dilakukan
sebelumnya.
2. Sistematis (Struktur Bersifat Kaku)
Karya tulis dikatakan sistematis apabila setiap permasalahan yang diuraikan disusun
secara teratur, runtut, dan tidak tumpang tindih.
3. Referensi
Referensi adalah rujukan suatu untuk informasi yang dilakukan seseorang atau
pustakawan untuk membantu seseorang mendapatkan informasi.
Referensi banyak digunakan untuk keperluan penelitian atau study. Referensi bisa
diartikan sebagai bahan informaso atau bahanrujukan yang mutakhir dan digunakan
sebagai acuan untuk lebih maju.
1) Jurnal Internasional
2) Artikel Prosiding Internasional Seminar
3) Artikel Jurnal Nasional Terakreditasi DIKTI/LIPI
4) Artikel Prosiding Seminar Nasional
4. Konsistensi
5. Original
Original (bukan karya jiplakan) dan menjauhi duplikasi, yaitu karya tulis yang
dihasilkan harus merupakan produk asli dan sesuai dengan bidang ilmu yang dimiliki
serta permasalahan yang dihadapi di lingkungannya.
6. Validitas
Menurut Azwar (1986) validitas berasal dari kata validity yang mempunyai
arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi
ukurnya. Menurut Arikunto (1999) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan
tingkat kesahihan suatu tes. Menurut Nursalam (2003) validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.
Menurut Arikunto (1999) suatu tes dikatakan valid apabila tes tersebut
mengukur apa yang hendak diukur. Tes memiliki validitas yang tinggi jika hasilnya
sesuai dengan kriteria, dalam arti memiliki kesejajaran antara tes dan kriteria.
TINGKATAN KARYA TULIS
1. Resume
Resume atau Ringkasan adalah suatu cara yang ekfektif untuk menyajikan
karangan yang panjang dalam sajian yang singkat.
2. Laporan Praktikum
Laporan praktikum adalah laporan yang berisi hasil dari praktikum. Isi dari laporan
praktikum adalah:
a. Identitas Praktikan
c. Tujuan Praktikum
d. Dasar Teori
e. Hipotesis
f. Variabel
i, Data/Hasil Pengamatan
l. Kesimpulan
3. Desain / Perancangan
Hasil dari desain / perancangan ini yaitu tugas akhir atau proyek akhir yang digunakan
sebagai output dari propsal.
4. Skripsi / Penelitian
6. Critical Review
Critical Review secara singkat dapat diartikan sebagai evaluasi terhadap suatu buku m
aupun artikel. Critical Review bukan hanya merupakan laporan atau tulisan tentang isi
suatu buku atau artikel, tetapi lebih kepada evaluasi, seperti mengulas atau mereview,
menginterpretasi serta menganalisis. Dan critical review bukan merupakan pembuktia
n benar atau salah suatu artikel atau buku. Mengenai keungguluan dan kelemahan jug
a dijadikan pertimbangan bagi reviwer.
Critical Review lazimnya diberikan pada acara perkuliahan di perguruan tinggi sebaga
i wujud tugas oleh dosen kepada mahasiswa. Dengan begitu, tidak tertutup kemungkin
an bagi kalangan umum yang mempunyai keinginan untuk mengasah kemampuannya
dalam berpikir kritis. Di dalam perkuliahan, tugas critical review diberikan dengan tuj
uan agar mahasiswa mempunyai keinginan untuk membaca dan berpikir sistematis da
n kritis serta dapat memberikan pendapat melalui tulisannya. Dalam hal ini, akan sang
at membantu mahasiswa yang kurang memiliki ability dalam mengungkapkan pendap
at secara lisan. Tidak hanya itu, dengan menulis critical review, mahasiswa akan ditun
tut untuk dapat membaca berbagai literatur, dan menggali hal-
hal yang dianggap unik di dalam artikel atau buku yang dipilih untuk kemudian diperd
alam, sehingga dapat menambah pemahaman yang lebih terhadap suatu kajian tertentu
. Dan yang paling penting, dengan menulis critical reviewpara reviewer dapat menguji
pikiran pengarang atau penulis berdasarkan sudut pandang penulis dan pengetahuan s
erta pengalaman yang dimiliki.
DAFTAR PUSTAKA
Aslan, Christian (2012). “Metode Ilmiah dan Laporan Praktikum”. [Online]. Tersedia
: http://biology-knowledges.blogspot.co.id/2012/04/metode-ilmiah-dan-laporan-
praktikum.html diakses pada 21 Juni 2017
Hidayat, Anwar (2012). “Tutorial Rumus Chi Square dan Metode Hitung”. [Online].
Tersedia : https://www.statistikian.com/2012/11/rumus-chi-square.html diakses pada
21 Juni 2017