TOILET TRAINING PADA USIA TODDLER DI PAUD BUAIAN BUNDA
AIR HITAM BESAR KALIMANTAN BARAT Abstrak
Pengetahuan sendiri dipengaruhi oleh faktor pendidikan karena pengetahuan sangat
erat dengan pendidikan, dimana diharapkan bahwa dengan pendidikan yang tinggi maka orang tersebut akan semakin luas pola pengetahuannya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan kemampuan toilet training pada usia toddler di PAUD Buaian Bunda Air Hitam Besar. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini 32 orang dengan teknik pengambilan Total sampling dan didapatkan 32 orang. Hasil penelitian menunjukkan Tingkat Pengetahuan Ibu di PAUD Buaian Bunda Air Hitam Besar sejumlah 22 orang (68,8%) termasuk kategori cukup, kemampuan toilet training sejumlah 18 (56,2%) termasuk kategori kurang. Ada hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan kemampuan toilet training pada usia toddler di PAUD Buaian Bunda Air Hitam Besar (p value 0,008). Kesimpulan dari penelitian ini adalah H0 ditolak H1 diterima artinya ada hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan kemampuan toilet training pada usia toddler di PAUD Buaian Bunda Air Hitam Besar. Tingkat pengetahuan ibu perlu ditingkatakan untuk mendapatkan kemandirian anak dalam melakukan BAB/BAK secara mandiri.
Kata kunci: pengetahuan ibu,kemampuan toilet training,PAUD.
RELATIONSHIP OF THE LEVEL OF KNOWLEDGE OF THE MOTHER WITH THE ABILITY OF TOILET TRAINING TODDLER AGE IN OLD MOTHER CRADLES A LARGE BLACK WATER WEST KALIMANTAN Abstract
Knowledge itself is affected by factors of education because knowledge very closely
with education, where it is expected that with the high education then that person will be more extensive pattern of his knowledge. The purpose of this research is to know the relationship of the level of knowledge of the mother with the ability of toilet training at the age of a toddler in the OLD Crib our Lady of dark Water. This research is quantitative research with cross sectional approach. The population in this study 32 men with the technique of taking Total sampling and obtained 32 people. The results showed the level of Knowledge of the mother in the OLD large Black Water Mother Cradles a number of 22 people (68.8%) categories include enough, the ability of toilet training a number of 18 (56.2%) including the category less. There is a relationship of the level of knowledge of the mother with the ability of toilet training at the age of a toddler in the OLD Crib our Lady of dark Water (p value 0.008). Conclusion of this research is the accepted meaning of H0 H1 denied there is a connection-level knowledge of the mother with the ability of toilet training at the age of a toddler in the OLD Crib our Lady of dark Water. Mother's level of knowledge needs to be ditingkatakan to get a child's independence in conducting CHAPTER/BAK independently.
Keywords: mother's knowledge, the ability of toilet training,OLD.
PENDAHULUAN Toilet training merupakan suatu usaha untuk melatih anak agar mengontrol dalam melakukan buang air kecil dan buang air besar. Dalam melakukan latihan buang air kecil dan besar pada anak membutuhkan persiapan baik fisik, psikologis, maupun secara intelektual, melalui kegiatan tersebut diharapkan anak mampu mengontrol buang air besar atau kecil secara sendiri (Hidayat, 2008 : 62). Toilet training adalah pembelajaran melalui orang tua yang mempunyai anak usia 1 sampai 3 tahun agar mampu melakukan buang air kecil dan buang air besar pada tempatnya secara benar dan mandiri. Saat ini masih banyak anak-anak yang belum bisa mengontrol untuk buang air kecil dan buang air besar, oleh karena itu peran orang tua sangat penting dan diperlukan bagi anak-anaknya. Dampak yang paling umum dalam kegagalan toilet training seperti adanya perlakuan atau aturan yang ketat bagi orang tua pada anaknya yang dapat mengganggu kepribadian anak atau cenderung bersifat retentif dimana anak cenderung bersikap keras kepala, kikir. Hal ini dapat dilakukan oleh orang tua apa bila sering memarahi anaknya pada saat buang air besar atau kecil. Bila orang tua santai dalam memberikan aturan dalam toilet training maka anak mengalamin keperibadian ekspresif dimana anak lebih cenderung ceroboh dan seenaknya dalam melakukan kegiatan sehari-hari (Hidayat, 2009, hlm65). Anak-anak yang mulai belajar toilet training dalam usia 2 tahun atau lebih besar akan terlambat untuk menguasai pengendalian kandung kemih. Akibatnya anak-anak akan lebih sering mengompol (Anna, 2011, 3). Minimal usia 9 bulan atau ketika balita sudah bisa duduk, toilet training harus sudah diberikan. Orang tua seringkali membiasakan pengunaan popok karena melihat sisi praktisnya dan kenyamanan. Kemampuan lain pada manusia yang terkait pada teori kognitif sosial adalah ‘kemampuan belajar’ (vicarious capacity), yaitu kemampuan belajar dari sumber lain tanpa harus dimiliki pengalaman secara langsung. Kemampuan ini biasanya mengacu pada penggunaan media masa, baik secara positif maupun negatif. Orang dapat mendapatkan perilaku yang mendukung dari TV dan belajar dari perilaku yang negatif (Morissan, 2010:245). Berdasarkan studi pendahuluan pada tanggal 25 April 2017 dengan 10 ibu yang mempunyai anak usia toddler (1-3tahun) di PAUD Buain Bunda Desa Air Hitam Besar kalimatan Barat di dapatkan bahwa 6 orang ibu mengatakan anaknya belum bisa BAB/BAK secara mandiri dan 4 orang ibu mengatakan anaknya sudah bisa BAB/BAK secara mandiri Pengetahuan tentang toilet training sangat penting untuk dimiliki oleh seorang ibu. Hal ini akan berpengaruh pada penerapan toilet training pada anak. Ibu mempunyai tingkat pengetahuan yang baik berarti mempunyai pemahaman yang baik tentang manfaat dan dampak toilet training, sehingga ibu akan mempunyai sikap positif terhadap konsep toilet training. Sikap merupakan kecenderungan ibu untuk bertindak atau berprilaku (Suryabudhi, 2003). Jika orang tua belum berhasil melatih toilet training, maka harus mencoba besok dan besoknya lagi. Jangan sampai memarahi atau membentak, sebab hal itu bisa menimbulkan trauma kepada anak dan akan semakin sulit mengajarkan toilet training. Hendaknya orang tua menciptakan suasana yang menyenangkan buat si kecil mempermudah dia dalam menyukai latihan toilet yang diajarkan orang tua (Koran Jawa Pos, 1 Desember 2012 : 10). Berdasarkan data diatas, kemampuan toilet training pada anak balita usia toddler dapat di peroleh dari tingkat pengetahuan ibu untuk dapat bisa melatih anak-anaknya BAB dan BAK ditempatnya secara baik dan benar, penulis ingin melakukan penelitian tentang “Hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan kemampuan toilet training pada anak usia toddler di PAUD Buaian Bunda Air Hitam Besar Kalimantan Barat ” untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan ibu terhadap kemampuan toilet training pada anak-anaknya. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini mengunakan deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dimana populasi penelitian adalah seluruh ibu yang mempunyai anak toddler (1-3 tahun) berjumlah 32 ibu di PAUD Buaian Bunda Desa Air Hitam Besar Kalimantan Barat tahun 2017. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel independen, dan dependen, dimana variabel independen adalah tingkat pengetahuan ibu dan variabel dependen adalah kemampuan toilet training. Untuk mengetahui apakah ada hubungan signifikan atau tidak dengan mengunakan uji rank seperman dengan aplikasi SPSS 16, dimana setelah dilakukan uji reabilitas dengan SPSS 16 pada kuesioner tingkat pengetahuan ibu