c.1 alur mengikuti dengan kelompok experiment dan kelompok peneliti penelitian dan sampai selesai. data base line Populasi dalam penelitian ini adalah semua klien ESRD yang melakukan terapi hemodialisis di ruang hemodialisis Rumkital Dr. Ramelan Surabaya sampel dalam penelitian ini sejumlah 7 responden di tiap kelompok. Total 28 responden. Peneliti memaparkan dengan menggunakan kelompok eksperimen Berdasarkan analisa statistik pada keempat kelompok exsperimen di lakukan 4 exsperiment yang berbeda (K1 (stretching exercise) , K2 (pernafasan yoga), K3 (kombinasi), dan K4 (kontrol) terhadap variabel Y (tekanan darah sistolik post). hasil pada penelitian tekanan darah sistolik bahwa terdapat 3 dari 4 kelompok mengalami perbedaan yang signifikan . hal ini menunjukan bahwa penelitian berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah sistolik. Berdasarkan analisa statisstk pada keempat kelompok exsperimen didpatkan hasil pada penelitian tekanan darah diastolik bahwa terdapat 3 dari 4 kelompok tidak mengalami perbedaan yang signifikan . hal ini menunjukan bahwa penelitian tidak berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah diastolik. Berdasarkan analisa statisstk pada keempat kelompok exsperimen didpatkan hasil pada penelitian kualitas hidup bahwa terdapat 2 dari 4 kelompok mengalami perbedaan yang signifikan , sedangkan 2 kelompok tidak mengalami perbedaan yang signifikan. hal ini menunjukan bahwa penelitian berpengaruh terhadap kualitas hidup.
c.2. hasil Variabel tekanan darah sistolik
penelitian Untuk mengetahui seberapa besar efektifitas intervensi terhadap tekanan darah sistolik, (K1 (stretching exercise), pada penelitian K2 (pernafasan yoga), K3 (kombinasi), dan K4 (kontrol)) terhadap variabel Y (tekanan darah sistolik post). stretching dilakukan sesuai prosedur maka akan menurunkan tekanan darah sistolik 8,57 mmHg. Apabila stretching dan kombinasi konstan dan yoga dilakukan sesuai prosedur maka akan menurunkan tekanan darah sistolik 0,000 mmHg. Apabila stretching dan yoga konstan, dan kombinasi dilakukan sesuai prosedur maka akan menurunkan tekanan darah sistolik 27,143 mmHg. 2. Variabel tekanan darah diastolik Pada variabel tekanan darah diastolik tidak dilakukan uji regresi linier karena data bersifat tidak normal. 3. Variabel kualitas hidup Untuk mengetahui seberapa besar efektifitas intervensi terhadap kualitas hidup, selanjutnya dilakukan analisis regresi yang berguna untuk mendapatkan pengaruh variabel-variabel bebas (K1 (stretching exercise), K2 (pernafasan yoga), K3 (kombinasi), dan K4 (kontrol) terhadap variabel Y (tekanan darah diastolik post). Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan software SPSS 22 didapatkan model regresi sebagai berikut: Y = 42,571 - 0,714*stretching +5,143*yoga + 1,286*kombinasi Keterangan: Y= kualitas hidup Apabila yoga dan kombinasi konstan, dan stretching dilakukan sesuai prosedur maka akan menurunkan kualitas hidup 0,714. Apabila stretching dan kombinasi konstan dan yoga dilakukan sesuai prosedur maka akan menaikkan kualitas hidup 5,143. Apabila stretching dan yoga konstan, dan kombinasi dilakukan sesuai prosedur maka akan meningkatkan kualitas hidup 1,286. Setelah dilakukan stretcing exercise pernafasan dan yoga terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil uji tekanan darah sistolik sedangkan pada tekanan diastolik tidak ada perbedaan yang signifikan. Hal ini disebabkan karena penurunan tekanan darah diastolik tertinggi terjadi pada kelompok stretcing exercise. Sedangkan rata-rata angka penurunan diastolik terendah pada kelompok yoga. Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan dari bulan mei-juni 2107 Penelitian ini terdapat sampel 28 orang dibagi menjadi 4 kelompok yang masing-masing kelompok terdapat 7 responden didapatkan hasil bahwa : 1. Setelah melakukan Stretching exercise dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik pada klien ESRD yang menjalani hemodialisis. 2. Setelah melakukan pernafasan yoga (pranayama) yang dilakukan rutin dapat meningkatkan kualitas hidup klien ESRD yang menjalani hemodialisis. 3. Setelah melakukan Kombinasi antara stretching exercise dan pernafasan yoga ternyata intervensi ini merupakan yang paling efektif untuk membantu menurunkan tekanan darah dan paling efektif meningkatkan kualitas hidup klien ESRD yang menjalani hemodialisa.