PENDAHULUAN
Diare didefinisikan sebagai buang air besar dengan feses tidak berbentuk
(unformed stools) atau cair dengan frekuensi lebih dari 3 kali dalam 24 jam. Diare
adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair
(setengah padat), kandungan air tinja lebih banyak daripada biasanya, yaitu lebih
dari 200 g atau 200 ml dalam 24 jam pada dewasa muda atau 10 ml/KgBB per
hari pada anak-anak.1 Bila diare berlangsung kurang dari 2 minggu, disebut
sebagai diare akut. Apabila diare berlangsung selama 2 minggu atau lebih,
digolongkan sebagai diare kronik. Feses dapat disertai dengan atau tanpa lendir,
darah (sindrom disentri) atau pus. Gejala penyerta dapat berupa mual, muntah,
pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan fisik berupa tanda vital, berat badan, tanda
1
dehidrasi, serta status lokalis. Pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan
makroskopis tinja atau kultur tinja. Pemeriksaan elektrolit serum mungkin akan
diperlukan pada sebagian besar diare terutama yang berlangsung lama dan disertai
menjadi diare tipe non inflamasi dan diare tipe inflamasi. Sedangkan berdasarkan
patomekanismenya, terdiri dari diare tipe osmotik, sekretorik, dan invasif. Diare
perdarahan atau adanya leukosit dalam feses. Diare tipe watery terutama tipe
sekretorik akan menyebabnya diare dengan jumlah volume tinja yang berlebihan
dibanding dengan tipe diare lain dan tetap menetap walaupun pasien dipuasakan.4
Diare kronik sangat berbeda dengan diare akut, dalam hal etiologi,
patofisiologi dan pendekatan terapi, dan hal seperti ini sering merupakan masalah
dalam penanganannya. Perlu diingat bahwa diare kronik dapat terjadi pada
berbagai kondisi dasar, tidak hanya merupakan manifestasi kelainan usus (saluran
cerna) saja misal akibat penyakit endokrin atau keganasan. Dalam upaya
diare kronik, oleh karena itu seorang klinisi hendaknya sangat berhati-hati dalam
2
memilih macam atau jenis pemeriksaan penunjang dan pengobatan pada diare
kronik.5
Pengobatan diare secara umum meliputi terapi cairan oral hingga rehidrasi
pengobatan diare kronik mungkin bersifat kuratif, supresif atau hanya terapi
merupakan komponen penting dalam penanganan awal diare kronik, dan untuk
pula.5 Oleh karena itu, referat ini akan membahas mengenai diare kronik secara