Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

Prolaps uteri adalah turunnya uterus melalui dasar panggul atau hiatus

genitalis yang disebabkan oleh melemahnya otot-otot dasar panggul, terutama otot-

otot levator ani, ligamentum-ligamentum dan fasia yang menyokong uterus, sehingga

uterus turun kedalam vagina dan mungkin keluar dari vagina. Hal ini dapat

mempengaruhi kualitas hidup yang merupakan akibat dari penekanan dan

ketidaknyamanan dari prolaps uteri tersebut.1 Prolaps uteri merupakan salah satu dari

prolaps organ pelvis dan menjadi kasus nomor dua tersering setelah cystourethrocele

(bladder and urethral prolapse).2 Prolaps uterus dapat disebabkan karena kelemahan

otot, fasia, dan ligemen penyokongnya.3

Prolapsus organ genitalia masih menjadi masalah kesehatan pada wanita yang

insidennya mencapai 40% pada wanita usia diatas 50 tahun.4 Frekuensi prolapsus

genitalia di beberapa negara berlainan, seperti dilaporkan di klinik Gynecologie et

Obstetrique Geneva insidesnya 5,7%, dan pada priode yang sama di Hambrug 5,4%,

Roma 6,4%. Dilaporkan di Mesir, India, dan Jepang kejadiannya cukup tinggi,

sedangkan pada orang Negro Amerika, Indonesia kurang. Penyebabnya terutama

adalah melahirkan dan pekerjaan yang menyebabkan tekanan intraabdominal

meningkat serta kelemahan dari ligamentum-ligamentum karena hormonal pada usia

lanjut.5 Untuk itu, diperlukan adanya usaha untuk menjaga kualitas hidup yang dapat

menurun akibat morbiditas jangka panjang yang disebabkan oleh persalinan. Selain

menyebabkan ketidaknyamanan, prolaps uteri juga memberikan dampak negatif pada

1
fungsi seksual, penampilan dan kualitas hidup. Karena kualitas hidup, operasi

menjadi salah satu indikasi yang sering untuk operasi ginekologi. Namun,

penatalaksanan konservatif dan perubahan gaya hidup tetap memiliki peran pada

penatalaksanaan prolaps uteri derajat ringan, pasien yang masih ingin memiliki anak,

atau yang tidak menginginkan operasi. Selain pengobatan, upaya pencegahan

terhadap faktor resiko juga perlu diprioritaskan.1,3

Laporan kasus ini akan diuraikan kasus prolaps uteri grade IV pada

perempuan usia 71 tahun yang ditemukan di Bagian Obstetri dan Ginekologi RSUD

Ulin Banjarmasin.

Anda mungkin juga menyukai