Disusun oleh
Kelompok 3
TT – 6C
2018
PENCURIAN BANDWIDTH INTERNET PT. TELKOM
A. Artikel
Subdit Cyber crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya mengungkap pencurian
bandwidth jaringan internet yang merugikan PT Telkom senilai Rp 15 miliar.
Sembilan orang termasuk oknum karyawan outsorching yang bekerja pada PT
Telkom ditangkap polisi.
"Tersangka ada 9 orang yang melakukan pencurian bandwidth internet PT
Telkom ini, mereka mengakses secara ilegal dan perubahan ke sistem atau
jaringan milik PT Telkom," ujar Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Mujiyono
kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (9/5/2016). Sembilan
tersangka yakni RH, AK, KA, YP, EJ, AB, AFW, AB dan SPB ditangkap secara
terpisah di wilayah Tangerang Selatan, Bandung, Tanjung Pinang dan Sumatera
Utara.
"Masing-masing ada 5 orang pihak eksternal dan 4 orang dari pihak internal.
Pihak internal ini merupakan karyawan outsorcing yang bekerja pada PT
Telkom," imbuh Mujiyono.
Mujiyono mengungkap, kasus ini terbongkar setelah polisi menerima laporan
dari pihak PT Telkom pada 18 Maret 2016 lalu, yang melaporkan adanya tindak
pidana pencurian bandwidth PT Telkom. "Atas kasus ini PT Telkom dirugikan
sebanyak Rp 15 miliar," lanjutnya.
a. Pasal 30
(1) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hokum
mengakses Komputer dan/atau Sistem Elektronik milik Orang lain dengan
cara apa pun.
(2) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum
mengakses Komputer dan/atau Sistem Elektronik dengan cara apa pun
dengan tujuan untuk memperoleh Informasi Elektronik dan/atau Dokumen
Elektronik.
(3 Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum
mengakses Komputer dan/atau Sistem Elektronik dengan cara apa pun
dengan melanggar, menerobos, melampaui, atau menjebol sistem
pengamanan.
b. Pasal 32
(1) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum
mengakses Komputer dan/atau Sistem Elektronik milik Orang lain dengan
cara apa pun.
(2) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum
mengakses Komputer dan/atau Sistem Elektronik dengan cara apa pun
dengan tujuan untuk memperoleh Informasi Elektronik dan/atau Dokumen
Elektronik.
(3) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum
mengakses Komputer dan/atau Sistem Elektronik dengan cara apa pun
dengan melanggar, menerobos, melampaui, atau menjebol sistem
pengamanan.
a. Pasal 2 ayat 1
(1) Hasil tindak pidana adalah Harta Kekayaan yang diperoleh dari tindak
pidana:
a. korupsi;
b. penyuapan;
c. narkotika;
d. psikotropika;
e. penyelundupan tenaga kerja;
f. penyelundupan migran;
g. di bidang perbankan;
h. di bidang pasar modal;
i. di bidang perasuransian;
j. kepabeanan;
k. cukai;
l. perdagangan orang;
m.perdagangan senjata gelap;
n. terorisme;
o. penculikan;
p. pencurian;
q. penggelapan;
r. penipuan;
s. pemalsuan uang;
t. perjudian;
u. prostitusi;
b. Pasal 3
Setiap Orang yang menempatkan, mentransfer, mengalihkan,
membelanjakan, membayarkan, menghibahkan, menitipkan, membawa ke
luar negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan mata uang atau surat
berharga atau perbuatan lain atas Harta Kekayaan yang diketahuinya atau
patut diduganya merupakan hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 ayat (1) dengan tujuan menyembunyikan atau menyamarkan
asal usul Harta Kekayaan dipidana karena tindak pidana Pencucian Uang
dengan pidana penjara paling lama 20 (dua puluh) tahun dan denda paling
banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).
c. Pasal 4
Setiap Orang yang menyembunyikan atau menyamarkan asal usul, sumber,
lokasi, peruntukan, pengalihan hak-hak, atau kepemilikan yang sebenarnya
atas Harta Kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan
hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) dipidana
karena tindak pidana Pencucian Uang dengan pidana penjara paling lama
20 (dua puluh) tahun dan denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima
miliar rupiah).
d. Pasal 5
b. Pasal 3
Harta kekayaan yang didapatkan pelaku dari hasil dana transfer. Uang
yang didapatkan dari hasil dan transfer tersebut ada yang ditabung ke
bank maupun dialihkan menjadi bentuk barang, seperti laptop maupun
PC
c. Pasal 4
Biaya dari upgrade bandwidth tidak diberikan kepada pihak PT.
Telkom melainkan ke kantong pribadi para pelaku
d. Pasal 5
1) Ayat 1
Para pelaku menerima uang dari pelanggan dan biaya upgrade
bandwidth ditentukan oleh para pelaku. Biaya upgrade tidak
dilakukan melalui pihak PT. Telkom