Disusun Oleh:
Sampah adalah buangan berupa padat yang timbul dari kegiatan hewan
dan manusia. Merupakan polutan umum yang dapat menyebabkan turunnya nilai
estetika lingkungan, membawa berbagai jenis penyakit, menurunkan sumber daya,
menimbulkan polusi, menyumbat saluran air dan berbagai akibat negatif lainnya.
Sampah merupakan masalah bagi semua orang, sehingga manusia menyingkirkan
sampah sejauh mungkindari aktivitas manusia (Bahar, 1985).
TPA Banyuurip berada di Desa Tegal Rejo Kota Magelang, dengan luas
wilayah sebesar 8 Ha yang terbagi menjadi 5 zona aktif, 1 zona pasif, kolam lindi,
kantor, tempat pengomposan, pabrik pengemasan kompos. TPA banyu urip dapat
ditempuh sekitar 7 km dari pusat Kota Magelang. Setiap harinya sampah yang
masuk ke TPA Banyuurip berkisar antara 175 m3 -200 m3. TPA ini akan ditutup
dalam waktu 1-2 tahun lagi, sehingga pemerintah kota magelang perlu
menyiapkan tempat untuk pembuatan TPA baru.
Sampah yang masuk ke TPA Banyuurip berasal dari pemukiman, warung,
kantor, terminal institusi, pasar, industri. TPA banyu urip tidak melayani sampah
B3 sehingga menganjurkan industri, RS atau bengkel yang menghasilkan limbah
B3 untuk mengolah sampahnya sendiri. Sebelum dikumpulkan ke TPA sampah
terlebih dahulu dikumpulkan di transfer depo yang terbagi dalam 17 titik yang
berada disetiap kecamatan, transfer depo disini dibangun dengan jalan masuk TD
yang naik, bangunan disertai atap, dan ketinggian TD yang disesuaikan dengan
tinggi dump truck. TPA Kota Magelang mempunyai 9 dump truck untuk
mengangkut sampah ke TPA. Sampah diangkut setiap hari untuk menghindari
terjadinya pembusukan.
TPA Banyuurip menghasilkan limbah berupa lindy yang timbul dari hasil
pembusukan zat organic yang kemudian disalurkan menggunakan pipa menuju
kolam penampung lindy. Lindy diberi bakteri EM4 agar dapat digunakan sebagai
cairan menyubur tanah, cairan lindy ini juga dicampurkan kedalam kompos
sebagai pen-supplay bakteri EM4.
Sampah organic yang berasal dari taman kota disapu dan dikumpulkan
untuk dilakukan pengomposan tersendiri, sedangkan hasil dari penguraian sampah
organic yang sudah tertimbun tanah dalam waktu lama dalam zona pasif di ambil
dan dipisahkan kembali dengan sampah anorganiknya lalu diproses dalam pabrik
pembuatan pupuk dengan terlebih dahulu di campur dengan Air dan bakteri EM4
dan kemudian dibentuk bulat dalam alat granulator dan dikeringkan dalam oven
sebelum siap untuk dikemas.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
1. TPA Banyuurip berada di Desa Tegal Rejo yang berjarak 7 km dari pusat
kota dan mempunyai luas 8 Ha. TPA ini mempunyai 5 zona pasif dan 1 zona
aktif. TPA Banyuurip digunakan untuk menampung sampah dari pemukinan,
kantor, industri, pasar, institusi dan tidak melayani sampah B3
2. TPA Banyuurip mempunyai permasalahan dalam jumlah alat dan lahan yang
tidak terlalu luas.
3. TPA Banyuurip menggunakan metode Open Dumping dalam
pengoperasiannya, untuk lindy hasil dari pembusukan sampah ditampung dan
diolah menjadi gas metan, sedangkan hasil penguraian sampah organic
dimanfaatkan sebagai pupuk granula.
SARAN