Anda di halaman 1dari 3

Seleksi alam

Teori evolusi Charles Darwin adalah teori evolusi yang didasarkan pada teori Seleksi Alam, yang pertama
kali dikemukakan oleh Charles Darwin dalam bukunya "On the Origin of Species" atau "Asal Usul Spesies"
yang diterbitkan tahun 1859.

Teori seleksi alam memiliki konsep bahwa spesies yang berhasil beradaptasi dengan baik akan terus
bertahan hidup, sedangkan yang tidak dapat beradaptasi akan punah.

Karena teori yang dibuat Charles Darwin ini, ia jadi dijuluki sebagai "Bapak Evolusi".

Charles Darwin melakukan penelitian tentang tumbuhan dan hewan untuk mempelajari tentang proses
evolusi. Pengamatan yang ia lakukan di kepulauan Galapagos membuatnya menyadari konsep dasar
evolusi.

Ia menyadari bahwa burung Finch yang mendiami pulau-pulau berbeda memiliki sedikit perbedaan.
Dalam pengamatannya, Darwin mengidentifikasi beragam spesies burung Finch yang memiliki
perbedaan pada bentuk dan ukuran paruh mereka.

Perbedaan paruh itu berhubungan dengan makanan yang tersedia di wilayah yang didiami oleh tiap
burung tersebut. Bertentangan dengan ini, ia mengamati hanya ada satu spesies burung Finch di
Amerika Selatan. Darwin berasumsi bahwa spesies-spesies di kepulauan Galapagos mungkin telah
berevolusi dari spesies yang ditemukan di Amerika Selatan.

Menurut Darwin, spesies asli burung Finch datang ke kepulauan Galapagos dan kemudian tersebar pada
kondisi lingkungan yang bervariasi. Seiring berjalannya waktu, anatomi burung-burung tersebut secara
alami termodifikasi sebagai adaptasi terhadap kondisi lingkungan yang ada.

Dalam istilah yang lebih sederhana, mereka termodifikasi agar dapat lebih mudah mengkonsumsi
makanan, sehingga meningkatkan kemungkinan bertahan hidup untuk reproduksi. Misalnya, burung
Finch yang hidup di tanah memiliki paruh besar untuk memecahkan biji-bijian. Burung yang berhasil
bertahan hidup terus hidup dan bereproduksi, sedangkan yang tidak berhasil beradaptasi meninggal dan
punah. Modifikasi pada paruh burung Finch ini mungkin berkembang setelah banyak generasi.

Karena burung-burung ini secara anatomis berbeda satu sama lain, mereka terisolasi secara reproduktif,
sehingga menimbulkan spesies berbeda.

Darwin mencoba mengaplikasikan teori ini pada semua makhluk hidup, Darwin menyatakan bahwa
individu-individu yang berasal dari spesies yang sama akan menunjukkan adanya variasi diantara
mereka. Kemudian individu-individu yang memiliki sifat menguntungkan akan terus hidup dan
berkembang biak. Akhirnya setelah banyak generasi, sifat-sifat menguntungkan menjadi lebih umum,
sehingga populasi berkembang terdiri dari sifat yang menguntungkan saja.

Seleksi alam dapat dijelaskan dengan cara yang sama dengan prosedur pembiakan yang dilakukan oleh
peternak untuk hewan-hewan domestik. Sapi-sapi produktif terbaik biasa digunakan untuk pembiakan.
Proses ini secara bertahap akan membuang sifat yang tidak diinginkan. Demikian pula seleksi alam,
secara bertahap menghilangkan spesies yang tidak dapat beradaptasi baik, dan mendukung spesies yang
dapat beradaptasi dengan baik.

Kontroversi

Teori Darwin yang didasarkan pada konsel seleksi alam ini telah menimbulkan kontroversi. Karena orang
keagamaan mempercayai adanya Tuhan Allah yang menciptakan manusia di Bumi. Teori Darwin ini
bertentangan dengan kepercayaan yang sudah ada.

Ketika Darwin pertama kali mengemukakan teorinya pada tahun 1859, ia menghadapi banyak
perlawanan bukan hanya dari masyarakat beragama, tetapi juga dari komunitas ilmiah. Namun
kemudian eksperimen yang dilakukan ilmuwan lain di lapangan menunjukkan ada kebenaran dalam
teori Charles Darwin ini.

Tentunya debat masih terus berlanjut sampai sekarang ini.

Trilobit

Kainops invius, hidup pada awal


periode devon
Klasifikasi ilmiah
Kingdom: Animalia
Filum: Artropoda
Subfilum: †Trilobitomorpha
†Trilobita
Kelas:
Walch, 1771[1]
Ordo
 Agnostida
 Asaphida
 Corynexochida
 Harpetida
 Nectaspida
 Redlichiida
 Lichida
 Phacopida
 Proetida
 Ptychopariida

Trilobit atau trilobita (bahasa Inggris: trilobite, IPA: /ˈtraɪlɵbaɪt/, /ˈtrɪlɵbaɪt/) adalah kelompok
fosil artropoda laut yang sudah punah. Kelompok ini merupakan salah satu kelompok artropoda
paling awal. Trilobit pertama kali muncul dalam catatan fosil pada masa Atdabania awal periode
kambrium (521 juta tahun lalu), dan mulai mengalami kemunduran hingga punah pada masa
Devon, saat semua ordo trilobit kecuali Proetida mengalami kepunahan. Trilobit akhirnya
musnah saat peristiwa kepunahan Perm-Trias pada akhir masa Perm sekitar 250 juta tahun yang
lalu. Trilobit termasuk binatang yang paling sukses di antara binatang-binatang yang pertamakali
muncul, mampu bertahan dari kepunahan selama lebih dari 270 juta tahun.[2]

Pada saat trilobit pertamakali muncul dalam catatan fosil, Mereka sudah sangat beranekaragam
dan tersebar diberbagi wilayah geografis. Karena sangat variatif dan termasuk eksoskleton yang
mudah memfosil, trilobit meninggalkan banyak fosil. Sekitar 17.000 fosil diketahui pernah hidup
pada zaman paleozoikum. Hasil penelitian dari fosil-fosil ini memberikan banyak sumbangan
pada berbagai bidang seperti biostratigrafi, paleontologi, biologi evolusioner, dan lempeng
tektonik. Trilobit sering diklasifikasikan sebagai arthropoda, subfilum Schizoramia dalam
superclass Arachnomorpha (setara dengan Arachnata), [3]meskipun beberapa alternatif taksonomi
ditemukan dalam literatur. Trilobit memiliki banyak gaya hidup; beberapa berkeliaran di dasar
laut sebagai predator, pemulung atau penjaring makanan, dan beberapa diantaranya berenang,
mencari plankton untuk dimangsa. Kebanyakan gaya hidup yang ditemukan pada arthropoda laut
modern terlihat pada trilobit, kecuali pada gaya hidupnya yang parasitisme (masih menjadi
perdebatan ilmiah).[butuh rujukan] Beberapa trilobit (terutama keluarga Olenidae) diperkirakan telah
berevolusi untuk bersimbiosis dengan bakteri pemakan belerang dimana trilobit memperoleh
makanan darinya.[butuh rujukan]

Anda mungkin juga menyukai