Anda di halaman 1dari 4

MATA MERAH DENGAN VISUS TURUN

STEP 1

 Infiltrat punctate : biasanya bentuknya bintik bintik letaknya superficial infiltrat di


kornea

STEP 2

1. Mengapa pasien mengeluh mata kanan merah dan hilang timbul?


2. Mengapa pasien mengalami keluhan mata kanan buram terasa mengganjal seperti kelilipan
silau saat terpapar cahya terang dan berair?
3. Apa hubungan lensa kontak dengan keluhan yang dialami pasien?
4. Apa hubungan kortikosteroid dengan keluhan?
5. Mengapa ditemukan VOD 6/18 Injeksi perikorneal + infiltrat punctat + mata kiri vos 6/6?
6. Bagaimana patofisiologi dari kasus tersebut
7. Apa diagnosis dan dd?
8. Apa saja px penunjang di skenario?
9. Apa saja indikasi dan efek samping penggunaan kortikosteroid?
10. Bagaimana penatalaksanaan kasus di skenario?

STEP 3

1. Mengapa pasien mengeluh mata kanan merah dan hilang timbul?


Mata merah:adanya vasodilatasi aktif :akibat proses inflamasi
Vasodilatasi pasif:karena kongesti
Berdasarkan letak injeksi perikorneal yang melebar a.siliaris anterior
Hilang timbul:pada kasus keratitis punctata superficial:saat ditetesi obat steroid pada jangka
pendek memang akan timbul lagi tapi prognosisnya baik.jika tidak diobati akan bertahan 1-3
th(akan bertahan atau menjadi komplikasi)
Hilang timbul pemakaian lensa kontak suplai o2 berkuranghipoksiaepitel kornea
defekmediator inflamasiwarna merah
2. Mengapa pasien mengalami keluhan mata kanan buram terasa mengganjal seperti kelilipan
silau saat terpapar cahya terang dan berair?
Mata buram:peradngan terus meneruslapisan stroma rusakedem epitel
infiltratmata buram
Penggunaan lensa:hipoksimata keringmerangsang gland lakrimal berair(kasus kronik)
Hipoksi ada ringan : menyebabkan edem epitel dan mata kabur
dan berat:kematian sel sel epitel adnya suatu cedera dan peradangan
matasikatrikkornea tidak jernihpenglihatan terganggu
sikatri:-nebula:kerusakan di kornea di membran bowman sampai 1/3 stroma masih bisa
baca
-makula:1/3-2/3 ketebalan stroma hanya bisa hitung jari
Saat px terlihat bagian putih putih
-leukoma :>2/3 ketebalan stroma membentuk ulkustembus endothelperforasi
Silau:peradanganiritasi syaraf kroneasensitif thd cahaya
Iritasi syarafdilatasi pemb iris (fenomena refleks)kontraksi iris yang
meradangnyerifotophobi
Mengganjal:terbentuknya infiltrat pucntat dan kornea ada serabut n trigeminusganjal
Mata buram:ada proses inflamasiepitel sembabepitel edemtimbul infiltrat(kasus akut
ex 3 hr)
3. Apa hubungan lensa kontak dengan keluhan yang dialami pasien?
Penggunaan lensa:hipoksimata keringmerangsang gland lakrimal berair
Hipoksi ada ringan : menyebabkan edem epitel dan mata kabur
dan berat:kematian sel sel epitel adnya suatu cedera dan peradangan
4. Apa hubungan kortikosteroid dengan keluhan?
Kortikosteroidpeningktan resistensi humor aquous akan meningkat karena akumulasi
glikosaminoglikan atau peningkatan prod protein anyaman trabekulabisa menghambat
aliran humor aquous
-adanya perubahan sitoskeletalmenghambat pinositosis humor aquous
Bersifat immunosupresansuperinfeksi pada kornearesiko infx di mata
Kortikosteroidtrabekular meschwork mejadi kaku(normalnya lentur)aliran menjadi
terhambat
5. Mengapa ditemukan VOD 6/18 Injeksi perikorneal + infiltrat punctat + vos 6/6?
Mata buram:peradngan terus meneruslapisan stroma rusakmembentuk jaringan
fibrosismembentuk jaringan parutsikatrikkornea keruhmata buram
Penggunaan lensa:hipoksimata keringmerangsang gland lakrimal berair
6. Bagaimana patofisiologi dari kasus tersebut ?
Pemakaian lensa kontak:hipoksineovaskulariasimata merahmeningktkan trauma dan
infeksiperadangansyaraf kornea iritasisensitif thdp cahayamata nyei dan
berairmenutup scr involunter(blepharospasme)
Mata buram:peradngan terus meneruslapisan stroma rusakedem epitel
infiltratmata buram
Lensa kontakmenurunan adhesi o2hipoksiprubahan metabolisme aerob mkjd
anaerobpeningkatan laktat dan penumoukan o2penurunan phepitel epitel mjd
erosipertahan korna menurunpeningkatan resiko infx
Selain diatas pemakaian lensa kontak menurunkan reflek berkedip hiperosmolaritas tear
filmpeningkatan pelepasan sitokin inflamasipeningkatan reflek berkedipmerangsang
gland lakrimal untuk mensekresi airinflamasi jar sekitarvasodilatasi pemb darah
7. Apa diagnosis dan dd?
Dx:keratitis terdapat trias keratitis:blepharospasme,hiperlakrimasi (proses
radang),fotophobi,jika epiphora lebih ke kelainan anatomi(krn x ada pembentukan punctum
salah satunya)
Keratititsis punctata superficial khas infiltrat punctata, injekssi siliar +,fluorescens + (caranya
pakai cairan fluoresens 2% di teteskan dibilasjika ada warna hijau berarti superficial jika
profunda dibilas bersih
Dd:glukoma ditandai dengan peningkatan tio dengan penyempitan lapang pandang
disebabkan dengan pembentukn humor aquous berlebihan,gang pada pembuangan humor
aquous(ditandai dengan bendungan vena),glukoma ada :primer(udut tertutup dan sudut
terbuka) sekunder:disebabkan obat obatan,kongenital(dari bawaan lahir)
ulkus korna,uveitis,endofthalmitis,panoflthalmitis,keratokonjungtivitis
ulseratif: epitel kornea diskontinue
ulseratif keratitis
superficial: supuratif dan non supuratif
berdasarkan topografi: sentral, parasentral, marginal
deep/profunda: peluruhan stroma  pus di COA  progresif  perforasi
non: epitel intake
superficial: epitel, membrana bowman,1/3 atas stroma
superficial punctata keratitis  adenovirus. Khas: infiltrat punctata, dimulai dari perifer
thygesons superficial punctata keratitis  bilateral rekuren kronik  pd wanita. Tanda:
kekeruhan epitel meningkat, lonjong, batas tegal, konjungtiva msh N. jika tetesi fluoresence
hijau di daerah pupil
filamentary keratitis
kornea erosi
profunda
8. Apa saja px penunjang di skenario?
1.fokal luminasi:memakai lamu dan lensa +20d
2.keratoskoplasido:melihat garis konsentris di lingkaran bulat normalnya terdapat lingkaran
bulat konsentris dan kontinu,jika ada sikatrik:mengkilat,kontinu,konsentris tapi berkelok
kelok.edem kornea:lingkaran kontinue tapi ada bagian yang berkabur dan bergerigi.defek
epitel:lingkaran tidak kontinu misal pada kasus ulkus,erosi,fistul.
3.tes fluoresen menegtahui defek kornea dengan menggunakan cairan fluoresen 2 % di
teteaskan lalu di blas:jika + ada warna hijau yang tertinggal menandakan keratitis superficial
misalnya pada ulkus dan erosi ,- keratitis profunda
Superficial:di depan kapsula bowman jika positif floresen + dan plasido + di epitel
Jika di subepitel fluoresen – plasido +
Profunda(stroma) fluoresen – plasido –
4.px mikrobiologi dengan pengecatan gram dan
giemsa dengan media blood agar,dengan pengerokan kornea(scrapping kornea)
9. Apa saja indikasi dan efek samping penggunaan kortikosteroid?
Efek samping:
Kortikosteroidpeningktan resistensi humor aquous akan meningkat karena akumulasi
glikosaminoglikan atau peningkatan prod protein anyaman trabekulabisa menghambar
alran humor aquous
-adanya perubahan sitoskeletalmenghambat pinositosis humor aquous
-katarakresiko glukoma besar
10. Bagaimana penatalaksanaan kasus di skenario?
- Gentamicin 15 mg/ml diberikan setiap setengah jam pd hari pertama, kemudian dosis
diturunkan 1-2 jam (gram negatif)
- Tobramicin 15 mg/ml
- Fluoroquinolon(broad spectrum)
- Keratitis superficial di berikan terapi etcausa
- Keratitis profunda terpai et causa+korikosteroidmencegah tjd ulkus

11.Komplikasi pada kasus?


Penjalaran scr perkontinuitatumKeratitis  ulkus  uveitisendoftalmitis

12.prognosis pada kasus?

Dubia atbonam(cenderung ke arah baik)

STEP 4

Anda mungkin juga menyukai