INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa tujuan Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi

keperawatan
Risiko Setelah dilalakukan tindakan Jam : Jam : Jam : Jam :
ketidakstabilan keperawatan selama 3 x 24 a. Monitor kadar S:
kadar gula darah jam diharapkan kadar gula gula darah. Memonitor kadar - pasien
di tandai dengan darah terkontrol dengan b. Monitor gula darah mengatakan
: kriteria hasil : poliuria, Membantu sakit saat di
a. Kadar gula darah polidipsi, menginterpretasikan tusuk jarum
terkontrol (80 – 200 polifagi, kadar gula darah. - Pasien
mg/dl) kelemahan, mengatakan
b. Pasien dapat pandangan gula
mengontrol gula kabur, dan sakit (intan) darahnya
darah di rumah kepala. Jam : turun dari
c. Pasien mengetahui c. Ajarkan pasien Memonitor poliuria, 223 menjadi
tanda – tanda dalam polidipsi,polifagia, 211
hiperglikemia mnginterpretasi kelemahan, O:
- Polifagia kan kadar pandangan kabur - GDS pre
- Polidipsi glukosa darah. dan sakit. meal 211
- Poliuri d. Ajarkan pada mg/dl
pasien - Pasien paham
pengenalan (intan) bahwa
tana – tanda Jam : batasan
hiperglikemi. Memberi insulin 6 noramal gula
e. Kolaborasi Ui/sc darah adalah
pemberian 80 – 200
insulin. (intan) mg/dl
 (intan)

Jam :
S:
- Pasien
mengatakan
BAK ± 10/
hari, seperti
anyang –
anyangen
- Pasien
mengatakan
masih lapar
setelah
menghabiska
n 1 porsi
makanan.
- Pasien
mengatakan
pandangan
sedikit kabur
- Pasien
mengatakan
kadang
sedikit
pusing.
 O:
-

(intan)
Jam :
S:
O:
- Injeksi
insulin
novorapid 6
Ui

(intan)
Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan
kadar gula darah keperawatan selama 3 x 24
ditandai dengan jam, diharapkan perfusi
: jaringan perifer menjadi
efektif, dengan kriteria hasil
:
a. CRT pada jari tangan
dalam batas normal (< 2
detik)
b. CRT pada jari kaki
dalam batas normal (< 2
detik)
c. Tanda – tanda vital
dalam batas normal
TD (120/80 mmHg)
 Suhu 36,5 – 37,5
Nadi 60 – 100x/menit
Nafas 18 – 24x/ menit
d. Tidak terjadi edema
perifer