I. Pengertian Kader
Kader adalah tenaga sukarela yang berasal dari masyarakat, dipilih dan
mendapat mendapat kepercayaan masyarakat, telah mendapatkan pelatihan serta
merasa terpanggil untuk melaksanakan, memelihara, mengembangkan kegiatan
dalam upaya peningkatan kesehatan dan kesejahteraaan masyarakat.
Syarat dan Kriteria Kader :
1. Bertempat tinggal di wilayah yang bersangkutan
2. Memiliki cukup waktu untuk melaksanakan tugas sebagai kader
3. Mau bekerja secara sukarela
4. Diterima oleh masyarakat
5. Dapat membacadan menulis
II. Peran Kader
Dalam pelaksanaannya peran kader dibagi 2 yaitu :
a. Di Luar posyandu
1. Merencanakan kegiatan bersama instansi terkait
2. Menentukan masalah dan kebutuhan kesehatan
3. Memberikan informasi dan motivasi pada masyarakat
4. Menggerakkan masyarakat
5. Memberikan pelayanan kesehatan
6. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan
7. Melakukan pembinaan pada keluarga dan masyarakat
b. Di dalam Posyandu
1. Mengorganisasikan pelakasanaan posyandu
Mengatur pelaksanaan posyandu untuk kegiatan yang bersangkutan dengan
gizi, imunisasi , KIA, KB, diare
2. Melaksanakan pendaftaran
Mengisi daftar balita dan ibu hamil
3. Melakukan penimbangan balita
4. Melakukan pencatatan hasil penimbangan
- Register penimbangan
- Formulir penimbangan
- Balok SKDN
5. Memberikan penyuluhan
6. Memberikan pelayanan
- Bidang gizi meliputi : Pemberian kapsul vitamin A, Tablet FE dan PMT
- Bidang imunisasi meliputi : Membantu anak yang belum , sudah dan
perlu diimunisasi
- Bidang diare meliputi : Memberikan cairan/oralit dan mencatat hasilnya
III. Fungsi Kader
Mempermudah tercapainya pelaksanaan program peningkatan kesehatan
masyarakat melalui perannya sebagai mata rantai penghubung antara masyarakat
dengan puskesmas sehingga terjalin hubungan yang erat.
IV. Teknik Penyuluhan
Seorang Kader harus memiliki kemampuan berbiacara di depan orang banyak,
karena tugas kader adalah memberi penyuluhan untuk mendapatkan hasil yang
baik dalam penyuluhan perlu diperhatikan 3 tahap yaitu :
1. Tahap persiapan :
a. Persiapan bahan
b. Persiapan materi
c. Pemilihan metode: Perorangan, Kelompok, atau massal
d. Persiapan alat Bantu
2. Tahap pelaksanaan
a. Penampilan: Rapi dan bersih,
b. Nada suara: tidak terlalu tinggi
c. Gerakan tubuh atau sikap
d. Pemusatan perhatian atau konsentrasi
3. Tahap evalusi
a. Bertanya kembali pada peserta
b. Jika diperlukan memakai lembaran evaluasi
KEGIATAN POSYANDU
I. Pengertian
Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan, dan
keluarga berencana yang dikelola dan diselenggarakan untuk dan oleh masyarakat
dengan dukungan teknis dari petugas kesehatan.
II. Tujuan
1. Mempercepat penurunan angka kematian ibu dan anak
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu untuk menurunkan kematian bayi (IMR)
3. Mempercepat penerimaan NKKBS
4. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan
dan kegiatan lain yang menunjang peningkatan kemampuan hidup sehat
III. Sasaran
1. Bayi berusia kurang dari 1 tahun
2. Balita berusia 1-5 tahun
3. Ibu hamil, menyusui, dan ibu nifas
4. Wanita usia subur
IV. Penyelenggara
1. Pelaksana kegiatan adalah anggota masyarakat yang telah dilatih menjadi kader
kesehatan setempat di bawah bimbingan Puskesmas
2. Pengelola Posyandu adalah pengurus Posyandu yang dipilih oleh masyarakat
V. Kegiatan Posyandu
1. Lima kegiatan dasar (meja 1-5) Posyandu
Cara melakukan Posyandu
Posyandu dilakukan dengan sistem 5 meja;
Meja 1: mendaftar balita, ibu hamil, ibu menyusui
Meja 2: menimbang balita
Meja 3: mencatat hasil penimbangan
Meja 4: menyuluh ibu bayi berdasarkan hasil penimbangan
Meja 5: pelayanan kesehatan, imunisasi, dan KB
a. Meja 1, pendaftaran
1. Pendaftaran bayi balita
Bayi balita didaftarkan dalam formulir pencatatan balita:
- Bila anak sudah memiliki KMS, maka KMS anak diminta dan nama
bayi/balita dicatat pada secarik kertas dan diselipkan di KMS,
kemudian dibawa ke meja 2 (tempat penimbangan)
- Bila anak belum memiliki KMS, maka ambil KMS baru, diiisi dengan
lengkap, nama anak dicatat di secarik kertas dan diselipkan di KMS,
kemudian anak dibawa ke meja 2
2. Pendaftaran ibu hamil
Ibu hamil didaftar dalam formulir pencatatan untuk ibu hamil. Ibu hamil
yang tidak membawa balita langsung menuju meja 4 untuk mendapatkan
pelayanan gizi oleh kader serta pelayanan oleh petugas di meja 5
b. Meja 2, menimbang balita
- Dacin sudah siap, kemudian anak ditimbang. Hasil penimbanagn berat
anak, dicatat pada secarik kertas dan diselipkan kembali dalam KMS.
- Selesai ditimbang, ibu dan anaknya dipersilakan menuju meja 3
(pencatatan)
c. Meja 3, pencatatan
- Buka KMS balita bersengkutan
- Pindahkan hasil penimbangan anak dari secarik kertas ke KMS anak
- Bila ada kartu kelahiran, catatlah bulan lahir anak dari kartu tersebut
- Bila tidak ada kartu kelahiran, tetapi ibu mengingat, catatlah bulan lahir
anak sesuai dengan ingatan ibu
- Bila ibu tidak ingat semua dan hany mengetahui umur anaknya sekarang,
perkirakan bulan lahir anak dan catat
Ingat: Jangan bertanya berapa umur anak, tapi tanyakan bulan kelahiran
- Cantumkan bulan lahir anak pada kolom pertama
- Isi semua kolom bulan secara berurutan
- Setelah anak ditimbang, tulislah titik berat badannya pada titik temu garis
datar (sesuai bulan penimbangan) dengan garis tegak (sesuai dengan hasil
penimbangan dalam kilogram).
- Pada penimbangan selanjutnya hubungkan 2 titik BB sekarang dengan titik
BB bulan lalu dengan garis
- Bila bulan lalu balita tidak ditimbang, jangan hubungkan titik tersebut
d. Meja 4, penyuluhan
1. Untuk semua balita
- Mintalah KMS anak, perhatikan umur dan hasil penimbangan bulan ini
- Ibu balita diberikan penyuluhan:
Pentingnya menimbang balita setiap bulan untuk mengetahui
pertumbuhan balita. Balita BGM haru dirujuk ke tenaga kesehatan.
Pentingnya ASI saja sampai usia anak 4 bulan
Pentingnya ibu memberi ASI sampai usia anak 2 tahun
Pentingnya imunisasi lengkap untuk mencegah penyakit
Jika ASI tidak keluar, periksakan diri ke petugas Puskesmas
e. Meja 5, pelayanan
Pemberian imuisasi dan KB