Anda di halaman 1dari 18

2.1.

Praktikum 1
Praktikum pertama membahas mengenai defenisi algoritma,
pememrograman, bahasa pemrograman, bahasa C, library dalam bahasa C, dan
membuat program sederhana menggunakan bahasa C dan software Dev-C++
beserta kelebihan, kekurangannya, dan fungsinya.

2.1.1. Pengertian Algoritma, Pemrograman, dan Bahasa Pemrograman


Algoritma adalah urutan dari langkah-langkah yang logis dalam
menyelesaikan masalah. Pada saat kita mempunyai masalah, maka kita harus
dapat menyelesaikan masalah tersebut dengan memakai berbagai langkah yang
logis. Pemrograman adalah suatu seni dalam menggunakan satu atau
lebih algoritma yang saling berhubungan dengan menggunakan suatu bahasa
pemrograman tertentu sehingga menjadi suatu program komputer. Bahasa
pemrograman, atau sering diistilahkan juga dengan bahasa komputer atau bahasa
pemrograman komputer, adalah instruksi standar untuk memerintah komputer.
Bahasa pemrograman ini merupakan suatu himpunan dari aturan syntax dan
semantik yang dipakai untuk mendefinisikan program komputer.

2.1.2. Perbedaan Bahasa C dan Bahasa C++ serta Sejarahnya


Bahasa pemrograman C adalah sebuah bahasa pemrograman yang
dikembangkan oleh Dennise M. Ritchie yang juga pengembang UNIX.
Sedangkan C++ adalah improvisasi dari C yang dilengkapi dengan fitur unggulan
lainnya, salah satunya adalah adanya fitur paradigma Object Oriented
Programming.
1. Perbedaan bahasa C dan C++ yaitu sebagai berikut:
a. Bahasa pemrograman C menggunakan paradigma pemrograman secara
Prosedural, sedangkan C++ menggunakan lebih dari satu paradigma biasa
disebut dengan OOP atau Object Oriented Programing. Dimana dalam
bahasa pemrograman C penting untuk memberikan langkah prosedural,
sedangkan pada C++ lebih mengutamakan data dibandingkan prosesnya.
b. Data pada bahasa pemrograman C kurang aman sedangkan pada C++
bersifat hidden sehingga cenderung lebih aman.
c. Bahasa pemrograman C menggunakan pendekatan top-down sedangkan
C++ sebaliknya, menggunakan pendekatan down-top.
d. Bahasa pemrograman C++ memungkinkan penggunaan function dalam
struktur program, sedangkan C tidak.
e. Bahasa pemrograman C tersusun atas function-driven, sedangkan C++
tersusun atas object-driven.
f. Bahasa pemrograman C++ mendukung exception handling sedangkan C
tidak.
g. Fungsi standar input-output pada kedua bahasa pemrograman tersebut
berbeda pada C menggunakan scanf untuk input dan printf untuk output.
Sedangkan C++ menggunakan cin>> sebagai input dan cout<< sebagai
output.
h. Dalam bahasa pemrograman C++ memungkinkan overloading, yakni dua
function yang memiliki nama yang sama dalam satu program dengan
menggunakan polymorphism, hal yang dimiliki OOP. Sedangkan bahasa
pemrograman C tidak memungkinkan hal tersebut.
i. Pada bahasa pemrograman C mapping data dan function sulit dilakukan,
sedangkan pada C++ mapping antara keduanya dapat dilakukan dengan
menggunakan 'object'.
j. Pada bahasa pemrograman C tidak memungkinkan inheritance serta
namespace, sedangkan C++ karena bersifat OOP memungkinkan
inheritance serta namespace untuk menghindari collision.
2. Sejarah bahasa C dan C++ yaitu sebagai berikut:
a. Bahasa pemrograman C dikembangkan di Bell Laboratory pada awal tahun
1970-an. Bahasa itu diturunkan dari bahasa sebelumnya, yaitu B yang
diturunkan dari bahasa sebelumnya, yaitu BLC. Awalnya, bahasa tersebut
dirancang sebagai bahasa pemrograman yang dijalankan pada sistem operasi
UNIX. Pada perkembangannya, versi ANSI (American National Standard
Institute) C menjadi versi yang dominan. Meskipun versi tersebut sekarang
jarang dipakai dalam pengembangan-pengembanganbaru, tetapi versi itu
masih banyak yang dipakai dalam beberapa pengembangan sistem dan
jaringan maupun untuk sistem embedded.
b. Bjarne Stroustrup pada Bell Labs pertama kali mengembangkan C++ pada
awal 1980-an. Untuk mendukung fitur-fitur pada C++, dibangun efisiensi
dan sistem support untuk pemrograman tingkat rendah (Low level Coding).
Pada C++ ditambahkan konsep-konsep baruseperti class dengan sifat-
sifatnya seperti inheritance dan overloading.

2.1.3. Pengertian Dev-C++ beserta Fungsinya


Dev-C++ adalah sebuah IDE (Integrated Development Environment) C /
C++ yang sudah dilengkapi dengan TDM-GCC Compiler (bagian dari GNU
Compiler Collection / GCC). Fungsi Dev-C++ yaitu sebagai berikut:
1. Menulis program/source code.
2. Mengkompilasi program (compile).
3. Melakukan pengujian program (debugging).
4. Mengaitkan object dan library ke program (linking).
5. Menjalankan program (running).

2.1.4. Kelebihan dan Kekurangan Dev-C++


1. Kelebihan Dev-C++
Adapun kelebihan dari Dev-C++ yaitu sebagai berikut:
a. Bahasa C tersedia hampir di seluruh jenis komputer.
b. Kode bahasa C sifatnya adalah portable dan fleksibel.
c. Bahasa C hanya menyediakan sedikit kata kunci.
d. Proses executable program bahasa C lebih cepat.
e. Dukungan pustaka yang banyak.
f. Bahasa C adalah bahasa yang terstruktur.
g. Bahasa C termasuk bahasa tingkat menengah dan lebih dekat dengan bahasa
mesin.
h. Kode program bersifat reuseable.
i. C++ dapat membuat aplikasi graphic processor berkualitas tinggi.
2. Kekurangan Dev-C++
Adapun kelebihan dari Dev-C++ yaitu sebagai berikut:
a. Banyaknya operator serta fleksibilitas penulisan program kadang-kadang
membingungkan pemakai.
b. Bagi pemula pada umumnya akan kesulitan menggunakan pointer.

2.1.5. Library dalam Bahasa C


Pustaka atau library adalah kumpulan program atau fungsi yang telah ada
pada compiler atau intepreter untuk memudahkan pemrogram membuat program
dan tidak perlu mengakses langsung sistem komputer untuk memprogram.
No. Library Deskripsi
1. <assert.h> Berisi menegaskan makro, digunakan untuk membantu
mendeteksi kesalahan logis dan jenis lain dari bug
dalam debugging versi dari sebuah program.
2. <complex.h> Sebuah set fungsi untuk memanipulasi bilangan
kompleks .
3. <ctype.h> Mendefinisikan set fungsi yang digunakan untuk
mengklasifikasikan karakter dengan jenis mereka atau
untuk mengkonversi antara atas dan huruf kecil dengan
cara yang independen dari yang digunakan set karakter
(biasanya ASCII atau salah satu ekstensi, meskipun
implementasi menggunakan EBCDIC juga dikenal).
4. <errno.h> Untuk menguji kode kesalahan dilaporkan oleh
fungsi perpustakaan.
5. <fenv.h> Mendefinisikan sebuah set fungsi untuk mengendalikan
floating-point lingkungan.
6. <float.h> Mendefinisikan konstanta makro menentukan
implementasi khusus properti dari floating-point
library.
7. <inttypes.h> Mendefinisikan tipe bilangan bulat lebar yang tepat.
8. <iso646.h> Mendefinisikan makro beberapa yang menerapkan
cara-cara alternatif untuk mengekspresikan token
beberapa standar. Untuk pemrograman di ISO 646 set
varian karakter.
9. <limits.h> Mendefinisikan konstanta makro menentukan
implementasi khusus properti dari tipe integer.
10. <locale.h> Mendefinisikan fungsi lokalisasi.
11. <setjmp.h> Demikianlah makro setjmp dan longjmp , yang
digunakan untuk non-lokal keluar.
12. <signal.h> Mendefinisikan fungsi sinyal penanganan.
13. <stdalign.h> Untuk query dan menentukan keselarasan benda.
14. <stdarg.h> Untuk mengakses berbagai jumlah argumen
dilewatkan ke fungsi.
15. <stdatomic.h> Untuk operasi atom pada data dibagi antara benang.
16. <stdbool.h> Mendefinisikan tipe data boolean.
17. <stddef.h> Mendefinisikan jenis beberapa berguna dan makro .
18 <stdint.h> Mendefinisikan tipe bilangan bulat lebar yang tepat.
19. <stdnoreturn.h> Untuk menentukan non-kembali fungsi.
20. <tgmath.h> Mendefinisikan jenis generik-fungsi matematika .
21. <threads.h> Mendefinisikan fungsi untuk mengelola beberapa
threads serta mutexes dan variabel kondisi .
22. <time.h> Mendefinisikan fungsi tanggal dan waktu penanganan.
23. <uchar.h> Jenis dan fungsi untuk memanipulasi unicode karakter.
24. <wchar.h> Mendefinisikan fungsi penanganan string lebar.
25. <wctype.h> Mendefinisikan set fungsi yang digunakan untuk
mengklasifikasikan karakter lebar jenis mereka atau
untuk mengkonversi antara huruf besar dan kecil.
26. <iostream.h> Objek <iostream.h> mewarisi semua anggota yaitu
istream dan ostream, sehingga mampu melakukan
kedua operasi input dan output.
27. <stdio.h> Library <stdio.h> adalah library pada bahasa C
yang digunakan untuk operasi input output (stdio =
Standard Input and Output). Tanpa menggunakan
library ini maka perintah-perintah input/output tidak
dapat dieksekusi atau dijalankan.
28. <math.h> Library <math.h> merupakan sebuah library yang
disediakan untuk melakukan perhitungan secara
matematika dan mendefinisikan fungsi matematika
umum.
29. <stdlib.h> Library <stdlib.h> mendefinisikan fungsi konversi
numerik, pseudo-acak nomor fungsi generasi, alokasi
memori, fungsi kontrol proses. Library <stdlib.h>
merupakan library yang hampir sama dengan library
<math.h>, namun isi dari library <stdlib.h>
berbeda dengan library <math.h>.
30. <string.h> Suatu library pada bahasa C yang digunakan untuk
memberikan nilai suatu karakter string.
Tabel 2. Library dalam Bahasa C

2.1.6. Program Sederhana


Program luas segitiga:
/* Program Segitiga */
#include<stdio.h>
int main()
{
int alas, tinggi;
float luas;
alas=13;
printf("masukkan tinggi=");
scanf("%d",&tinggi);
luas=(alas+tinggi)/2;
printf("luas segitiga=%f",luas);
return 0;
}

Hasil run:

Gambar 1. Program Luas Segitiga


2.2. Praktikum 2

Praktikum kedua membhas mengenai penggunaan berbagai operator, tipe


data, kode format, header, fungsi printf dan scanf, dan membuat program
biodata diri dalam bahasa C.

2.2.1. Macam-macam Operator dalam Bahasa C


Operator merupakan simbol atau karakter yang biasa dilibatkan dalam
program untuk melakukan sesuatu operasi atau manipulasi, seperti menjumlahkan
dua buah nilai, memberikan nilai ke suatu variabel, membandingkan kesamaan
dua buah nilai. Sebagian operator C tergolong sebagai operator binary, yaitu
operator yang dikenakan terhadap dua buah nilai (operand). Contoh :
a + b
Simbol + merupakan operator untuk melakukan operasi penjumlahan dari kedua
operand-nya (yaitu a dan b). Karena operator penjumlahan melibatkan dua
operator ini tergolong sebagai operator binary.
-c
Simbol - (minus) juga merupakan operator. Simbol ini termasuk sebagai operator
unary, yaitu operator yang hanya memiliki sebuah operand (yaitu c pada contoh
ini).
1. Operator Aritmatika
Operator aritmatika adalah operator yang digunakan untuk operasi
bilangan seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, modulus,
increment dan decrement. Operator aritmatika bisa digunakan pada semua tipe
bilangan seperti char, int, long int, dan float.
No. Operator Deskripsi Contoh Hasil
1. + Penjumlahan z=x+y Penjumlahan dari x dan y
2. - Pengurangan z=x–y Selisih dari x dan y
3. * Perkalian z=x*y Perkalian dari x dan y
4. / Pembagian z=x/y Pembagian x oleh y
5. % Modulus z=x%y Sisa dari x dibagi y
6. ++ Increment x++ Sama dengan x = x+1
7. -- Decrement x-- Sama dengan x = x-1
Tabel 1. Operator Aritmatika
2. Operator Penugasan
Operator penugasan adalah operator yang digunakan untuk memberi nilai
pada sebuah variabel. Operator penugasan yang paling dasar adalah sama dengan
(=). Dari operator ini dapat dikembangkan beberapa operator penugasan lain
seperti +=, -=, dan sebagainya.
No. Operator Contoh Sama dengan Deskripsi
1. = x=y x=y Variabel x memperoleh nilai dari
variabel y
2. += x+=y x=x+y Variabel x memperoleh nilai dari
x+y
3. -= x-=y x=x–y Variabel x memperoleh nilai dari
x–y
4. *= x*=y x=x*y Variabel x memperoleh nilai dari
x*y
5. /= x /= y x=x/y Variabel x memperoleh nilai dari
x/y
6. %= x%=y x=x%y Variabel x memperoleh nilai dari
x%y
7. <<= x<<=y x=x<<y Variabel x memperoleh nilai dari
x << y
8. >>= x>>=y x=x>>y Variabel x memperoleh nilai dari
x >> y
9. &= x&=y x=x&y Variabel x memperoleh nilai dari
x&y
10. |= x|=y x=x|y Variabel x memperoleh nilai dari
x|y
11. ^= x^=y x=x^y Variabel x memperoleh nilai dari
x^y
Tabel 4. Operator Penugasan
3. Operator Bitwise
Operator bitwise adalah operator yang menangani operasi bilangan biner
seperti and, or, not dan sebagainya. Operator bitwise ini akan menangani data
sesuai dengan tipenya. Misalnya sebuah data bertipe char atau byte maka
bilangan yang dihasilkan adalah sebesar 8 bit.
No. Operator Nama Contoh Dalam biner (4bit) Hasil Biner
1. & And x=5&1 0101 & 0001 0001
2. | Or x=5|1 0101 | 0001 0101
3. ~ Not x=~5 ~0101 1010
4. ^ Xor x=5^1 0101 ^ 0001 0100
5. << Left shift x=5<<1 0101 << 1 1010
6. >> Right shift x=5>>1 0101 >> 1 0010
Tabel 5. Operator Bitwise
4. Operator Perbandingan
Operator perbandingan adalah operator yang digunakan untuk
membandingkan dua buah nilai atau variabel. Hasil dari perbandingan ini berupa
nilai boolean, yaitu true (benar) atau false (salah).
No. Operator Nama Contoh Hasil
1. == Sama dengan a==b Benar jika a sama dengan b
2. != Tidak sama a!=b Benar jika a berbeda dengan
dengan. b
3. > Lebih besar a>b Benar jika a lebih besar dari b
4. < Lebih kecil a<b Benar jika a lebih kecil dari b
5. >= Lebih besar atau a>=b Benar jika a lebih besar atau
sama dengan sama dengan b
6. <= Lebih kecil atau a<=b Benar jika a lebih kecil atau
sama dengan sama dengan b
Tabel 6. Operator Perbandingan
5. Operator Logika
Operator logika adalah operator yang digunakan untuk menangani tipe
data boolean. Nilai data boolean bisa berupa kondisi benar (true) atau salah (false)
dan bisa juga 1 atau 0.
No. Operator Nama Contoh Hasil
1. && And a&&b Benar jika a and b bernilai benar
2. || Or a||b Benar jika salah satu a atau b bernilai
benar
3. ! Not !a Benar jika a tidak benar
Tabel 7. Operator Logika

2.2.2. Kode Format dan Tipe data dalam Bahasa C


Tipe data adalah sebuah pengelompokan data untuk memberitahu compiler
bagaimana programmer ingin mengolah data tersebut. Secara sederhana, tipe data
adalah cara kita memberitahu komputer untuk mengelompokkan data berdasarkan
apa yang dipahami oleh komputer. Sedangkan kode format, yaitu untuk memakai
tipe data pada coding dalam bahasa C.
No. Tipe Data Kode Format
1. Tipe data integer adalah tipe data dari bilangan bulat %d atau %i
positif maupun negatif. Bilangan dengan tipe data integer
tidak bisa bernilai pecahan/bilangan dengan koma.
2. Tipe data float adalah tipe data yang hampir sama %f

seperti integer. Tetapi, tipe data float dapat bernilai


bilangan pecahan atau bilangan koma.
3. Tipe data unsigned, variabel ini digunakan jika ingin %u

bekerja dengan data yang bernilai positif saja.


4. Tipe data long sama dengan int/integer, bedanya int %ld atau %li
menampung data dalam skala kecil sedangkan long
dalam sekala besar.
5. Tipe data char merupakan tipe data karakter. Karakter %c

dapat berisi huruf, angka, simbol, maupun tanda baca.


Akan tetapi didalam bahasa C, tipe data char hanya
dapat bernilai satu karakter saja.
6. char string ini sebenarnya sama dengan tipe data %s

char, tetapi tipe data string dapat berisi banyak


karakter.
7. Tipe data angka berbasis octal. %o

8. Tipe data angka berbasis hexadecimal. %x

9. Tipe data bentuk berpangkat. %e

Tabel 8. Kode Format dan Tipe Data dalam Bahasa C

2.2.3. Macam-macam header dalam bahasa C


File header merupakan sebuah file yang berisi deklarasi untuk berbagai
fungsi yang dibutuhkan oleh program baik itu sebagai standar input/output
maupun sebagai syntax. File-file ini mempunyai ciri bereksistensi .h. File-file
header ini biasanya dipanggil menggunakan fungsi include. Fungsi include
sendiri merupakan salah satu jenis pengarah pra-prosesor yang dipakai untuk
membaca file-file header itu sendiri. Macam-macam header dalam bahasa C yaitu
sebagai berikut:
1. <assert.h>, berisi makro assert (penegasan), file header ini digunakan
untuk membantu mendeteksi kesalahan logis dan jenis lain dari
sebuah bug dalam debugging program
2. <complex.h>, berisi satu set fungsi untuk memanipulasi bilangan kompleks.
3. <ctype.h>, mendefinisikan set fungsi yang digunakan untuk
mengklasifikasikan karakter berdasarkan tipe atau digunakan untuk
mengkonversi antara huruf besar dan kecil dengan cara yang independen
dari set karakter yang digunakan (biasanya ASCII atau salah satu ekstensi).
4. <errno.h>, digunakan untuk menguji kesalahan kode yang dilaporkan oleh
pustaka fungsi (library functions).
5. <fenv.h>, mendefinisikan satu set fungsi untuk mengkontrol
lingkungan floating-point.
6. <float.h>, mendefinisikan konstanta makro untuk menentukan properti
implementasi khusus untuk pustaka floating-point.
7. <inttypes.h>, menentukan lebar yang tepat untuk jenis bilangan bulat
(integer).
8. <iso646.h>, mendefinisikan beberapa makro yang menerapkan cara-cara
alternatif untuk mengekspresikan beberapa token standar.
9. <limits.h>, mendefinisikan konstanta makro untuk menentukan properti
implementasi khusus untuk tipe integer.
10. <locale.h>, mendefinisikan fungsi lokalisasi.
11. <math.h>, mendefinisikan fungsi matematika.
12. <setjmp.h>, mendeklarasikan makro setjmp dan longjmp, file header ini
digunakan untuk mengkontrol panggilan tingkat rendah.
13. <signal.h>, mendefinisikan fungsi penanganan sinyal.
14. <stdalign.h>, digunakan untuk melakukan query dan mensejajarkan
objek.
15. <stdarg.h>, digunakan untuk mengakses berbagai jumlah argumen yang
tidak diketahui jumlahnya.
16. <stdatomic.h>, digunakan untuk operasi atom pada data yang dibagikan di
antara threads.
17. <stdbool.h>, mendefinisikan tipe data boolean.
18. <stddef.h>, berisi definisi umum dari tipe yang digunakan bahasa C untuk
membentuk perhitungan tertentu.
19. <stdint.h>, file header ini memiliki fungsi yang sama dengan inttypes.h,
yaitu menentukan lebar yang tepat untuk jenis bilangan bulat (integer).
20. <stdio.h>, mendefinisikan inti fungsi input dan output.
21. <stdlib.h>, mendefinisikan fungsi konversi numerik, fungsi nomor
generasi pseudo-random, alokasi memori dan fungsi kontrol proses.
22. <stdnoreturn.h>, digunakan untuk menentukan fungsi non-returning.
23. <string.h>, mendefinisikan fungsi penanganan string (string handling).
24. <tgmath.h>, mendefinisikan fungsi matematika type-generic.
25. <threads.h>, mendefinisikan fungsi untuk mengelola beberapa
threads serta mutexe dan kondisi variabel.
26. <time.h>, mendefinisikan fungsi penanganan tanggal dan waktu (date and
time handling).
27. <uchar.h>, mendefinisikan jenis dan fungsi untuk memanipulasi karakter
unicode.
28. <wchar.h>, mendefinisikan fungsi penanganan string wide.
29. <wctype.h>, mendefinisikan set fungsi yang digunakan untuk
mengklasifikasikan karakter wide berdasarkan jenis atau untuk
mengkonversi anatara huruf besar dan kecil.
30. <iostream.h>, objek iostream mewarisi semua anggota yaitu istream
dan ostream, sehingga mampu melakukan kedua operasi input dan output.
31. <conio.h>, digunakan untuk menampilkan perintah dengan library
functions getche() atau getch() dalam program.
32. <char>, jenis dan fungsi untuk memanipulasi unicode karakter.

2.2.4. Fungsi printf dan scanf


Fungsi printf yaitu untuk menampilkan output (keluaran) data.
Sedangkan fungsi scanf yaitu untuk membaca input (masukan) data. Contoh
programnya yaitu:
/* Program Luas Permukaan Bola */
#include<stdio.h>
int main()
{
int jarijari;
float phi, luas;
phi=3.14;
printf("masukkan jarijari=");
scanf("%d",&jarijari);
luas=(4*phi*jarijari*jarijari);
printf("luas permukaan bola=%f",luas);
return 0;
}

Hasil run:
Gambar 2. Program Luas Permukaan Bola
2.2.5. Program Biodata Diri
Program biodata diri:
/*Program Biodata Diri*/
#include<stdio.h>
int main()
{
printf("==========Program Biodata Diri ================\n");
printf("Nama : Sindi Elfita Sari\n");
printf("Tempat, Tanggal Lahir : Liantade, 07 Juni 1999\n");
printf("NIM : F1A116059\n");
printf("Alamat : Jalan tridharma\n");
printf("Kota : Kendari\n");
printf("Negara : Indonesia\n");
printf("Status dalam Keluarga : Anak Kandung\n");
printf("Agama : Islam\n");
printf("Asal Sekolah : SMA Negeri 1 Wakorsel\n");
printf("Prodi : Matematika\n");
printf("Hobi : baca buku\n");
return 0;
}

Hasil run:

Gambar 3. Program Biodata Diri


2.3. Praktikum 3
Praktikum ketiga membahas mengenai cara membuat program untuk
menghitung volume limas segitiga, membuat program menukar nilai, dan
mempelajari pengambilan keputusan if, if-else, dan switch dalam bahasa C.

2.3.1. Program Limas Segitiga


Program volume limas segitiga:
/* Program Volume Limas Segitiga */
#include<stdio.h>
#include<math.h>
int main()
{
float volume, panjang, lebar, tinggi;
printf("Masukkan Panjang:");
scanf("%f",&panjang);
printf("Masukkan Lebar:");
scanf("%f",&lebar);
printf("Masukkan Tinggi:");
scanf("%f",&tinggi);
volume=((panjang*lebar*tinggi)/2)/3;
printf("Volume Limas Segitiga=%f",volume);
return 0;
}

Hasil run:

Gambar 4. Program Volume Limas Segitiga

2.3.2. Program Menukar Nilai


Program menukar nilai:
/* Program Menukarkan Nilai */
#include<stdio.h>
int main()
{
int a,b,c;
printf("Masukkan Bilangan Pertama:");
scanf("%d",&a);
printf("Masukkan Bilangan Kedua:");
scanf("%d",&b);
c=a;
a=b;
b=c;
printf("Jadi Bilangan Pertama sekarang adalah %d \n",a);
printf("Jadi Bilangan Kedua sekarang adalah %d \n",b);
return 0;
}

Hasil run:

Gambar 5. Program Menukar Nilai

2.3.3. Pengambilan Keputusan dalam Bahasa C


1. if (Satu Kondisi)
Sebuah pernyataan if terdiri dari ekpresi boolean diikuti oleh satu atau
lebih pernyataan. Jika ekspresi boolean bernilai benar (true), maka blok kode
dalam pernyataan if akan dieksekusi. Sedangkan jika ekpresi boolean bernilai
salah (false), maka set pertama dari kode setelah akhir pernyataan if (setelah
tutup kurung kurawal) akan dieksekusi. Struktur if yaitu:
if(ekspresi_boolean)
{
pernyataan atau statement yang akan dijalankan jika ekpresi
boolean bernilai benar (true);
}

2. if-else (Dua Kondisi)


Sebuah pernyataan if dapat diikuti oleh pernyataan else, yang akan
mengeksekusi program ketika ekpresi boolean bernilai salah (false). Jika
ekspresi boolean bernilai true, maka blok di dalam if akan dieksekusi, jika tidak,
blok di dalam else yang akan dieksekusi. Struktur if-else yaitu:
if(ekspresi_boolean)
{
pernyataan atau statement yang akan dijalankan jika ekpresi
boolean bernilai benar (true);
}
else
{
pernyataan atau statement yang akan dijalankan jika ekpresi
boolean bernilai salah (false);
}
Selain dapat diikuti oleh pernyataan else, if juga dapat diikuti oleh
pernyataan else if, dimana pernyataan ini sangat berguna untuk menguji
berbagai kondisi yang menggunakan pernyataan tunggal if else if. Bila kita
menggunakan pernyataan if else if, ada beberapa poin yang perlu diingat,
yaitu:
 Pernyataan if dapat memiliki nol atau satu pernyataan else dan pernyataan
else tersebut harus diletakan setelah pernyataan else if.
 Pernyataan if dapat memiliki nol atau lebih pernyataan else if dan
pernyataan else if tersebut harus diletakan sebelum pernyataan else.
 Setelah pernyataan else if sukses dieksekusi, program tidak akan
mengeksekusi pernyataan else dan else if lainnya.
Struktur if-else-if yaitu:
if(ekspresi_boolean 1)
{
pernyataan atau statement yang akan dijalankan jika
ekpresi_boolean 1 bernilai benar (true);
}
else if(ekspresi_boolean 2)
{
pernyataan atau statement yang akan dijalankan jika
ekpresi_boolean 2 bernilai benar (true);
}
else if(ekspresi_boolean 3)
{
pernyataan atau statement yang akan dijalankan jika
ekpresi_boolean 3 bernilai benar (true);
}
else
{
pernyataan atau statement yang akan dijalankan jika semua
ekpresi boolean diatas tidak ada yang bernilai benar (true);
}

3. switch
Pada switch ini, kita bisa lebih efektif untuk pemrograman yang
menggunakan banyak kondisi karena strukturnya sederhana hanya menggunakan
case. Oleh karena itu sebelum menggunakan switch kita harus melihat kondisi
terlebih dahulu dari program yang akan kita buat, apakah mungkin jika
menggunakan switch. Lalu sama seperti if terdapat juga switch bersarang yaitu
switch di dalam switch atau kita bahkan bisa memasukkan fungsi if didalam
switch. Struktur switch yaitu:
switch (n)
{
case nilai1:
kode yang akan dieksekusi jika n=nilai1;
break;
case nilai2:
kode yang akan dieksekusi jika n=nilai2;
break;
case nilai3:
kode yang akan dieksekusi jika n=nilai3;
break;
...
default:
kode yang akan dieksekusi jika tidak ada yang sama dengan
semua label;
}

Anda mungkin juga menyukai