Anda di halaman 1dari 13

Tugas Matriks Invers Tergeneralisir

Rio Fauzan (F1A116051)

1. Invers Matriks

Invers matriks dapat diartikan sebagai kebalikan dari suatu matriks tertentu. Jika
suatu matriks bujur sangkar   dikalikan terhadap inversnya yaitu matriks bujur
sangkar   maka menghasilkan matriks I (matriks identitas pada operasi
perkalian matriks).

Jika pada penjumlahan dua matriks, jumlah dua matriks bujur sangkar   dan   
akan menghasilkan matriks nol (matriks identitas pada operasi penjumlahan
matriks).

  A . A−1=I
A+ (− A )=0

Invers Matriks Ordo 2 x 2


Invers dari suatu matirks A
A= a b[ ]
c d

dinyatakan dalam rumus di bawah.

1 d −b
−1
A = [
ad−bc −c a ]
Invers Matriks Ordo 3 x 3

Cara untuk menentukan nilai invers matriks A dengan ordo 3 x 3 tidak sama
dengan cara menentukan invers matriks dengan ordo 2 x 2. Cara menentukan
invers matriks ordo 3 x 3 lebih rumit dari cara menentukan invers matriks 2 x 2.
Melalui halaman ini, idschool akan berbagi cara menentukan invers matriks ordo
3 x 3. Simak ulasannyna pada pembahasan di bawah.

Sebelum menentukan invers matriks ordo 3 x 3, perlu dipahami terlebih dahulu


mengenai matriks minor, kofaktor, dan adjoin. Simak penjelasannya pada uraian
di bawah.

1. Matriks Minor

Diketahui sebuah matriks A dengan ordo 3 seperti terlihat di bawah.


Tugas Matriks Invers Tergeneralisir
Rio Fauzan (F1A116051)

Matriks minor  M ij adalah matriks yang diperoleh dengan cara


menghilangkan baris ke-i dan kolom ke-j dari matriks A sehingga diperoleh
matriks minor berordo 2 seperti persamaan di bawah.

Matriks-matriks minor di atas digunakan untuk mendapatkan matriks


kofaktor A.

2. Kofaktor

Kofaktor baris ke-i dan kolom ke-j disimbolkan dengan   dapat ditentukan
dengan rumus seperti terlihat di bawah.
Tugas Matriks Invers Tergeneralisir
Rio Fauzan (F1A116051)

Kofaktor di atas akan digunakan untuk menentukan adjoin matriks yang


akan dicari nilai inversnya. 

3. Adjoin
Secara umum, sebuah matriks memiliki matriks adjoin seperti ditunjukkan
seperti pada matriks di bawah.

Keterangan: C ijadalah kofaktor baris ke-i dan kolom ke-j.

4. Invers Matriks

Bagian terakhir, bagian ini merupakan akhir dari proses mencari invers
matriks dengan orde 3 atau lebih.

Matriks minor, kofaktor, dan adjoin yang telah kita bahas di atas berguna
untuk menentukan nilai invers dari suatu matriks dengan ordo matriks di
atas 3 atau lebih. Secara umum, cara menentukan invers matriks dapat
diperoleh melalui persamaan di bawah.

1
A−1= . Adj ( A )
det ( A )

Dengan substitusi nilai determinan matriks dan adjoin matriks maka akan
diperoleh invers matriknya.
Tugas Matriks Invers Tergeneralisir
Rio Fauzan (F1A116051)

Agar lebih jelas, akan diberikan contoh soal cara mencari invers matriks. Simak
langkah-langkah yang diberikan di bawah.

a. Contoh:

1 2 1

[ ]
A= 3 2 1
2 1 3

1. Mencari determinan
1. Metode Kofaktor
Misalkan kita gunakan baris pertama (1)
Minor dari a 11=( 2.3 ) −( 1.1 )=5
a 11=1.5=5

Minor dari a 12= (3.3 )−( 2.1 )=7


a 12=−2.7=−14

Minor dari a 13=( 3.1 )−( 2.2 )=−1


a 13=1.−1=−1

Jadi | A|=5−14−1=−10
-mencari adj ( A) sebagai berikut.
a 11=( 2.3 ) −( 1.1 )=5

a 12= (3.3 )−( 2.1 )=7

a 13=( 3.1 )−( 2.2 )=−1

a 21= ( 2.3 )−( 1.1 )=5

a 22= (1.3 )−( 1.2 )=1

a 23=( 1.1 )−( 2.2 )=−3

a 31= (2.1 )−( 1.2 )=0

a 32= (1.1 ) −( 1.3 )=−2

a 33=( 1.2 )−( 2.3 )=−4


Tugas Matriks Invers Tergeneralisir
Rio Fauzan (F1A116051)

5 5 0
Sehingga adj ( A ) = 7
[
1 −2
−1 −3 −4 ]
5 5 −5 −5

[ ][ ]
0 0
−10 −10 10 10
5 5 0
−1
Jadi, A =
1
−10
7
−1 −3 −4 [
1 −2 =
7
−10
−1
] 1 −2
−10 −10
−3 −4
=
−7
10
1
−1
10
3
2
10
4
−10 −10 −10 10 10 10

2. Transpose Matriks dan Sifat-Sifatnya

Transpos Matriks adalah Kebalikan matriks dimana baris akan berubah menjadi
kolom.
Jika diketahui suatu matriks A=aij berukuran m× n maka transpose dari A adalah
matriks A=n ×m yang didapat dari A dengan menuliskan baris ke-i dari A
sebagai kolom ke-i dari AT .

a11 a12 ⋯ a 1n a 11 a21 ⋯ am 1


a
Jika A= 21

[
a22

a m 1 am 2
⋯ a2n
⋱ ⋮
⋯ amn] [ T
maka A =
a12 a22
⋮ ⋮
a1 n a2 n
⋯ am 2
⋱ ⋮
⋯ a mn ]
Beberapa Sifat Matriks Transpose :
T
a. ( AT ) =A
b. ( A+ B )T =A T + BT
c. ( kA )T =k ( AT )
d. ( AB )T =BT A T
Contoh:
Misalkan matriks A3 × 3yaitu:

7 1 1 7 9 1

[ ]
A= 9 9 8 , sehingga AT = 1 9 1
1 1 7 1 8 7 [ ]
Jadi, pada matriks A3 × 3 untuk diubah menjadi matriks transpos maka kita ubah
barisnya menjadi kolom. Misalkan baris 1 menjadi kolom 1, baris 2 menjadi
kolom 2, dan baris 3 menjadi kolom 3. Perhatikan walaupun matriksnya telah kita
transposekan diagonal utamanya sama dengan diagonal utama matriks A.
Tugas Matriks Invers Tergeneralisir
Rio Fauzan (F1A116051)

b. 3. Rank Matriks

Rank Matriks adalahbilangan yang menunjukan banyaknya maksimum kolo yang


saling independen atau saling bebas. Suatu matriks dikatakan memiliki rank
penuh jika ranknya sama dengan banyak kolomnya.
Rank matriks A, ditulis r ( A) adalah dimensi suatu matriks yang menyatakan
banyak maksimum vektor-vektor baris/kolom yang bebas linier. Rank suatu
matriks dapat ditentukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.
c. Jika matriks A hanya terdiri dari dua baris, cukup diperiksa apakah
kedua baris tersebut berkelipatan. Jika tidak berkelipatan (bebas linier)
maka r ( A)=2, sedangkan bila berkelipatan maka r ( A)=1.
Contoh:

A=[ 12 4 7
3 5 ]
, jelas tidak berkelipatan, maka r ( A)=2.

A=[ 1 4 7
2 8 14 ]
, berkelipatan, maka r ( A)=1

Contoh:

2 4 1 3
Tentukan rank matriks A=
2
3
1
[ 2 1
1 2
5 0
1
−1
5
]
Jawab:

2 4 1¿ 3 2 4 1 3

[
A= 2
3
1
2 1
1 2
5 0
] [
1 b −b
−1 2 1
5
0 −2 0
3 1 2
1 5 0
−1 3
5
]
−2 b −2 b
1
Tugas Matriks Invers Tergeneralisir
Rio Fauzan (F1A116051)

2 4 1 3 2 4 1 3

[ ] [
0 −2 0
−1 −7 0
1¿ 5 0
−2
b +b
−7 3 4
5
0 −2 0
0 −2 0
1 5 0
−2

5
]b −b
−2 2 3

2 4 1 3

[ ]
0 0
0 −2 0
1 5 0
0 0
−2
5
, jadi r ( A )=3.

Penjelasan:
1) Pilih salah satu baris yang bukan vektor nol, untuk mudahnya kita beri
tanda (¿) pada salah satu elemen yang nilainya 1 atau -1, yang selanjutnya
disebut elemen pivot. Pada contoh di bawah, kita pilih baris ke-1 sebagai
baris pivot, elemen pivot a 13=1.
2) Jadikan nol semua elemen yang sekolom dengan elemen pivot, dengan
transformasi elementer. Pada contoh, a 23 , a33 , dan a 34 dijadikan nol.
3) Sekarang kita tidak perlu memperhatikan lagi baris pivot di atas (pada
contoh baris ke-1), perhatikan baris-baris yang tinggal yaitu baris ke-2, ke-
3 dan ke-4. Kerjakan langkah 1), 2) dan 3) terhadap mereka. Pada contoh
dipilih baris ke-4 sebagai baris pivot (¿), a 41=1 dijadikan elemen pivot. a 31
dan a 21 dijadikan nol.
4) Pekerjaan ini kita akhiri jika langkah 1) tidak dapat dikerjakan lagi, yaitu
semua baris telah bertanda (¿) dan atau menjadi baris nol. Rank matriks
tersebut adalah banyak semua baris dikurangi banyak baris yang menjadi
baris nol.
Catatan:
Rank matriks di atas dapat pula dicari menggunakan secara kolom. Pada
petunjuk di atas kata baris diganti dengan kata kolom dan sebaliknya.

d. 4. Identitas Kiri dan Kanan

Salah satu matriks yang sangat penting adalah matriks identitas. Matriks identitas
merupakan suatu rnatriks bujursangkar dengan elemen diagonal utamanya 1(satu)
dan elemen yang lain adalah 0 (nol). Suatu matriks identitas n × n dinyatakan
dengan simbol I n. Sebagai contoh :

1 0 0
[ ]
I 2=
1 0
0 1 [ ]
dan I 3= 0 1 0
0 0 1
Tugas Matriks Invers Tergeneralisir
Rio Fauzan (F1A116051)

Elemen-elemen dari I n dapat juga dinyatakan sebagai simbol delta kronecher δ ij


yang didefenisikan sebagai :

δ ij ={1 ; jika i= j
0; jika i≠ j
sehingga dapat ditulis : I n=[δ ij ].
Salah satu sifat matriks identitas n × n adalah dia komutatif dengan matriks
apapun yang berorde n × n .
Jadi : IA= AI
Matriks identitas disebut sebagai identitas kiri jika IA= A dan disebut identitas
kanan jika AI =A.
Contoh:
i. IA= A
7 1 1 1 0 0

[ ] [ ]
Misalkan A= 9 9 8 dan I = 0 1 0
1 1 7 0 0 1

7 1 1 1 0 0 7 +0+0 0+1+0 0+0+1

[ ][ ] [
Maka: 9 9 8 0 1 0 = 9+0+0 0+9+ 0 0+ 0+8
1 1 7 0 0 1 1+ 0+0 0+1+0 0+ 0+7 ]
7 1 1

[ ] ¿ 9 9 8
1 1 7

ii. AI =A
7 1 1 1 0 0
Misalkan
[ ] [ ]
A= 9 9 8 dan
1 1 7
I = 0 1 0
0 0 1

1 0 0 7 1 1 7 +0+0 1+0+0 1+ 0+0

[ ][ ] [
Maka: 0 1 0 9 9 8 = 0+9+0 0+9+ 0 0+ 8+0
0 0 1 1 1 7 0+0+1 0+ 0+1 0+ 0+7 ]
7 1 1

[ ] ¿ 9 9 8
1 1 7
Tugas Matriks Invers Tergeneralisir
Rio Fauzan (F1A116051)

5. Matriks Simetris dan Sifat-Sifatnya


Matriks simetris adalah matriks bujur sangkar ( An × n) yang elemennya simetris
secara diagonal. Dapat juga dikatakan bahwa matriks simetris adalah matriks yang
transposenya sama dengan dirinya sendiri ( A=A T ).
Sifat – sifat matriks simetris :
Jika A dan B adalah matriks- matriks simetris dengan ukuran yang sama, dan jika
k adalah sebarang skalar, maka :
1. AT simetris
2. A+ B dan A−B simetris
3. kA adalah simetris
Contoh :

1 2 0 1 2 0

[ ]
A= 2 3 1 dan AT = 2 3 1
0 1 1 0 1 1 [ ]
B= [ 71 17 ] dan B =[ 71 17]
T

6. Ortogonal Projection Operator


Operator proyeksi: memetakan vektor kedalam proyeksi ortogonalnya pada garis
atau bidangnya melalui origin.
- Matriks ortogonal pada sumbu
Operator Persamaan Matriks Standar
Proyeksi ortogonal pada w 1=x 1 0
sumbu x w 2=0 [ ]
0 0
Proyeksi ortogonal pada w 1=0 0 0
sumbu y w 2= y [ ]
0 1
Proyeksi ortogonal pada w 1=x 1 0 0
sumbu xy

Proyeksi ortogonal pada


w 2= y
w 3=0
w 1=x
[ ]
0 1 0
0 0 0
1 0 0
sumbu xz

Proyeksi ortogonal pada


w 2=0
w 3=z
w 1=0
[ ]
0 0 0
0 0 1
0 0 0
sumbu yz w 2= y
w 3=z [ ]
0 1 0
0 0 1
Tugas Matriks Invers Tergeneralisir
Rio Fauzan (F1A116051)

7. Null Space, Ruang Null, dan Sifat-Sifatnya


Definisi: Misalkan A adalah suatu matriks m× n, maka subruang dari Rn yang
merupakan ruang penyelesaian dari SPL homogen Ax=0 dikatakan sebagai ruang
null dari A, dinotasikan dengan null ( A ). Ruang penyelesaian kadang-kadang juga
disebut sebagai ruang solusi.
Ruang null dari A juga dikatakan sebagai inti atau kernel dari A. Kita memiliki
Ker ( A )=inti ( A )=null ( A )={x ∈ R n∨ Ax=0 }
Sifat-sifatnya:
Jika x 1 , x 2 ∈ Ker( A), maka

1) A ( x 1 )= A ( x 2 )=0, sehingga A ( x 1+ x2 ) =A ( x 1) + A ( x2 ) =0, yang berarti


x 1+ x2 ∈ Ker ( A).
2) A ( α x 1 )=αA ( x1 ) =α .0=0, sehingga α . x 1 ϵ Ker ( A ) , untuk sembarang α ϵ F dan
x 1 ∈ Ker ( A ) .

8. Basis

e. Definisi: suatu ukuran tertentu yang menyatakan komponen dari sebuah


vektor. Secara umum definisi basis sbb:

Jika V adalah suatu ruang vektor sebarang dan S= { v 1 , v 2 ,… , v n } adalah kumpulan


vektor di dalam V , maka S disebut sebagai basis dari ruang vektor pada V jika
dua syarat beriku berlaku:
1. S bebas linear.
2. S merentang V
Basis diruang vektor itu tidak harus tunggal, tetapi bisa lebih dari satu basis.
Contoh:
1) Misalkan e 1=( 1,0,0 , ⋯ , 0 ) , e2 =( 0,1,0 , ⋯ , 0 ) , ⋯ , e n=( 0,0,0 , ⋯ , 1 )

S= { e 1 , e 2 , ⋯ ,e n } adalah himpunan bebas linear pada Rn. Karena setiap vektor


V =( v1 , v 2 , ⋯ , v n ) pada Rn dapat ditulis sebagai
V =v 1 e1 + v2 e 2+ ⋯+ v n en
Tugas Matriks Invers Tergeneralisir
Rio Fauzan (F1A116051)

Maka S merentang Rn sehingga S sebuah basis. Basis tersebut dinamakan basis


baku untuk Rn.

1 , −2
2) B=
{( ) ( )}
1 1
, apakah basis di R2?

Jika (ba) ∈ R 2

Jawab:
- Membangun

(ba)=α (11)+α (−21 )


1 2

(ba)=( αα−2+αα )
1

1 2
2

( 1 ) α 1−2α 2=a

( 2 ) α 1 +α 2=b maka α 1=b−α 2

Subtitusi α 1=b−α 2 ke ( 1 )
b−α 2−2 α 2=a

b−3 α 2 =a

b−a
α 2=
3
b−a
Subtitusi α 2= ke α 1=b−α 2
3
α 1=b−α 2

3 b−b +a 2 b+a
α 1= =
3 3
- Bebas linear

α 1 1 + α 2 −2 = 0
() ( ) ()
1 1 0
α 1−2 α 2=0

α 1+ α 2=0

−3 α 2=0
Tugas Matriks Invers Tergeneralisir
Rio Fauzan (F1A116051)

α 2=0

α 1=0

jadi B merupakan basis.

9. Pseudoinvers dan Sifat-Sifatnya


f. Definisi: diberikan matriks A berukuran m× n atas bilangan kompleks,
suatu matriks X yang memenuhi:
3. AXA= A
4. XAX = X

¿
5. ( XA ) = XA
¿
6. ( AX ) = AX
Tugas Matriks Invers Tergeneralisir
Rio Fauzan (F1A116051)

¿
Dimana ( A ) adalah notasi konjugat transpose dari suatu matriks, disebut invers semu
(Pseudoinvers) dari matriks A yang dinotasikan A+¿ ¿.
g. Sifat invers semu
−1
1. A+¿= A ¿, jika A matriks berorde m× n dan nonsinguler.
2. ¿ ¿.
¿ +¿=¿¿ ¿
3. ( A )
4. Jika A full column rank, maka( A¿ A )−1 A ¿ adalah invers semu dari A .
5. Jika A full row rank, maka A¿ ( AA ¿ )−1 adalah invers semu dari A .

Anda mungkin juga menyukai