Anda di halaman 1dari 8

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

FUNGSI EKSPONEN

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan peserta didik dapat
menjelaskan konsep fungsi eksponen, mengidentifikasi sifat-sifat fungsi eksponen,
menggambarkan grafik fungsi eksponen, dan menyelesaikan masalah terkait
fungsi eksponen.

B. Uraian Materi
1. Materi Prasyarat
Sebelum belajar fungsi eksponen, ada baiknya mengingat kembali materi
tentang bilangan berpangkat yang sudah dipelajari di jenjang SMP. Perhatikan
sifat-sifat eksponen berdasarkan pangkat berikut.
a. Pangkat bulat positif b. Pangkat nol
1) a m .a n = a m + n 1) a 0 = 1 dengan syarat a  0 .
am Contoh:
2) = a m−n 20 = 1
an
c. Pangkat bulat negative
3) (a )
m n
= a m.n 1
1) a − n =
( ab ) = a .b
m
4) m m
an
m Contoh:
a am
5)   = m 3−2 =
1 1
=
b b 32 9
Contoh d. Pangkat pecahan
1) 32.3100 = 32+100 = 3102 m
1) a = n a m
n
52021
2) 2019
= 52021−2019 = 53 Contoh:
5 7

3) (5 )
2021 2
=5 2021(2)
=5 4042 9 3 = 3 97

(5.6) = 52.62
2
4)
3
5 53
5)   =
7 73

Untuk memahami penggunaan sifat-sifat bilangan berpangkat di atas,


perhatikan contoh berikut.
Contoh 1
a. Hitunglah nilai berikut dari b. Sederhanakanlah bentuk berikut
1 −1
 2

 a 3 .b −4 
1 3 
4
= ...
2
  1)  −2 
 3 3 . 27 2   b.a 
   
 
1)  = ...
2
5  a a 3 .b 2 b 
  13   2)   = ...
  81    b5 .a 
   

( 0,03)  (0,0027)−3 = ...


6
2)
Alternatif Penyelesaian
a. Nilai dari
6 −3
 3   27 
1) ( 0, 03)  (0, 0027) =  −3
 
6

 100   10000 
6 −3
 3   27 
=   
 100   10000 
−3
 3   3 
3 6

=  2   4 
 10   10 
= ( 3 10 −2 )  ( 33 10 −4 )
6 −3

= 36  10−12  3−9  1012


= 36−9  10−12+12
= 3−3  100
1 1
= 3
1 =
3 27
1

 2 1 3 
4 2
 
 3 3 . 27 2  −
1

     23 4  2

  = 
3 . ( 27 ) 6

2)  
1 5 5
  3   813 
  81  
   
1 1
− −
 23 4   23 3 64 
 3 .(3 ) 
2 2

= 
3 . ( ) 
27 6
=
5  5 
 3  3  
4
 813   
1 1
− −
 23 2  2  23 2  2

=  20  =  20 
3 .3 3 .3
   
 3   3 
3 3

1

 83  2 −
1
 −12

=  20 
2
3
= 3 3

   
 3 3 
= 32 = 9
b. Bentuk Sederhana dari
−1
 a 3 .b −4  a −3 .b 4
5
−5 5 b5  b 
1)  −2 
= = a .b = =
 b.a  b −1.a 2 a 5  a 
2 2
 a a .b b 
2  32 2 12   52 52  2
3 2
 a.a .b .b   a .b   42 
2)   = = = a = a4
 b5 .a   5 1   5 1   
 b 2 .a 2   b 2 .a 2 
2. Pengertian Fungsi Eksponen
Fungsi eksponensial adalah fungsi matematika, yang digunakan dalam
banyak situasi dunia nyata. Hal ini terutama digunakan untuk menemukan
peluruhan eksponensial atau pertumbuhan eksponensial atau untuk
menghitung investasi, populasi model dan sebagainya. Untuk memahami
fungsi eksponen, coba Kalian perhatikan masalah berikut.
Dalam suatu tangki air mula-mula berisi 8 bakteri. Setiap Bakteri dapat
membelah diri setiap 24 jam atau sehari. Bagaimanakah menuliskan banyak
banyak bakteri tersebut setelah beberapa hari dalam bahasa yang sederhana?
Permasalahan diatas dapat ditulis dalam bentuk tabel seperti berikut.
Waktu (hari) Mula(0) 1 2 3 4 ... x
Banyak Bakteri 8 16 32 64 128 ... ...
Pola 8. 20
8. 21
8. 22
8. 23
8. 24
8. 2 …
8 × 2𝑥
Tabel 1. Perkembangan bakteri per hari
Pada bentuk urutan dari baris ke-1 dengan baris ke-3 di atas
mempresentasikan suatu fungsi satu-satu dengan domain bilangan cacah.
Fungsi f : x → f ( x) = 8.2x ini merupakan salah satu fungsi eksponen, sehingga
perkembangan bakteri tersebut merupakan salah satu contoh dari fungsi
eksponen yang domainnya adalah bilangan cacah.
Fungsi f : x → a x , dengan a  0 dan a  1 disebut fungsi eksponen
sederhana, yang mempunyai domain bilangan real dan range bilangan positif.
Aturan fungsi f sering juga ditulis dengan notasi y = f ( x) = k.a x dengan k
adalah konstanta, x adalah eksponen atau pangkat dan a merupakan bilangan
pokok (basis), dengan a  0 dan a  1 . Pada fungsi eksponen y = f ( x) = k.a x , 𝑥
disebut peubah (variabel bebas). Daerah asal (domain) dari fungsi eksponen
tersebut adalah himpunan bilangan real yaitu Df : {−  x  +, x  R} .
Dalam matematika, fungsi eksponensial adalah fungsi f ( x) = e x dimana
e = 2, 71828... adalah bilangan Euler. Fungsi eksponensial bentuk ini
merupakan fungsi eksponensial alami atau fungsi eksponensial natural.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa, secara umum pengertian
fungsi eksponen dapat dituliskan sebagai berikut:
Fungsi eksponen adalah sebuah fungsi yang memetakan setiap x
anggota himpunan bilangan real dengan tepat satu anggota bilangan
real k .a x , dengan k suatu konstanta dan a bilangan pokok (basis) dengan
a  0 dan a  1 .
Contoh Fungsi Eksponen
a. f ( x) = 3x−2
x+2
1
b. g ( x) =  
2
3. Grafik Fungsi Eksponen
Menggambar sketsa grafik fungsi eksponen dapat dilakukan dengan langkah-
langkah berikut
a. Menentukan titik-titik bantu dengan membuat daftar atau tabel yang
menunjukkan hubungan antara nilai-nilai x dengan nilai-nilai
y = f ( x) = k.a x .
b. Titik-titik dengan koordinat (x, y) yang diperoleh digambarkan pada bidang
kartesius, kemudian dihubungkan dengan kurva mulus, sehingga diperoleh
grafik fungsi eksponen y = f ( x) = k.a x
Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut.
a. Lukislah grafik fungsi f ( x) = 2x untuk x bilangan real
Penyelesaian
x y = f ( x) = 2x (x,y)
-3 1  1
 −3, 
8  8
-2 1  1
 −2, 
4  4
-1 1  1
 −1, 
2  2
0 1 (0,1) f ( x) = 2x
1 2 (1,2)
2 4 (2,4)
3 8 (3,8)
Tabel 2. Nilai fungsi f ( x) = 2x Gambar 1. Grafik fungsi f ( x) = 2x
x
1
b. Lukislah grafik fungsi g ( x) =   untuk x bilangan real
2
Penyelesaian
x
1
x y = g ( x) =   (x,y)
2
-3 8 (-3,8)
-2 4 (-2,4) x
-1 2 (-1,2) 1
g ( x) =  
0 1 (0,1) 2
1 1 1
(1, )
2 2
2 1 1
(2, )
4 4
3 1 1
(3, )
8 8

() 1
x x
1
Tabel 3. Nilai fungsi g ( x ) = Gambar 2. Grafik fungsi g ( x ) =  
2 2
Perhatikan kedua gambar jika digabungkan.

1
x

Gambar 3. Grafik fungsi f ( x) = 2 x


dan g ( x ) =  
2
Dengan memperhatikan gambar di atas terlihat bahwa:
a. Domain kedua fungsi adalah himpunan semua bilangan real,
D f ={x | x  R} atau (-∞, ∞).
b. Rangenya berupa himpunan semua bilangan real positif,
R f ={ y | y  0, y  R} atau (0, ∞).
c. Kedua grafik melalui titik (0, 1).
d. Kurva mempunyai asimtot datar yaitu garis yang didekati fungsi tapi
tidak akan berpotongan dengan fungsi, sumbu X (garis y = 0).
e. Kedua grafik simetris terhadap sumbu Y
f. Grafik f ( x) = 2x merupakan grafik yang monoton naik, sedangkan grafik
x
1
g ( x) =   merupakan grafik yang monoton turun, dan keduanya berada
2
di atas sumbu X (nilai fungsi senantiasa positif).
Dari grafik di atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi f : x → a x , untuk a  1
adalah fungsi naik dan untuk 0  a  1 adalah fungsi turun. Karena range dari
𝑓 adalah bilangan positif dan a 0 = 1 , maka grafik fungsi f : x → a x untuk
a  1 dan 0  a  1 terletak di atas sumbu 𝑥 dan melalui titik (0, 1).

4. Penerapan Fungsi Eksponen


a. Pertumbuhan (Pertambahan)
Konsep pertumbuhan atau pertambahan secara eksponensial sering kita
jumpai dalam kehidupan sehari-hari, misalnya pertumbuhan penduduk,
pertumbuhan keuangan perusahaan, perhitungan sistem angsuran dalam
kredit barang, perbankan dan sistem asuransi.
Perhatikan gambar berikut :

Gambar 4. Grafik pertumbuhan (fungsi monoton naik)


Amatilah gambar 4 di atas. Pada gambar tersebut tampak bahwa jika
x bertambah, maka nilai f ( x) = y = k.a x juga semakin besar. Jika suatu
grafik pertumbuhan atau pertambahan mempunyai bentuk grafik seperti
pada gambar tersebut, dapat dikatakan bahwa grafik pertumbuhan atau
pertambahan itu merupakan grafik fungsi eksponensial.
Pertumbuhan secara eksponensial dapat dituliskan dalam fungsi
f ( x) = y = k.a x dengan a = p + 1 dan nilai p  0 . Nilai p di sini menyatakan
laju pertumbuhan. Jika a = p + 1 , k  0 , dan p  0 , maka fungsi eksponen
f ( x) = y = k.a x dapat dinyatakan dalam bentuk sebagai berikut
f ( x) = k ( p + 1) x
Untuk lebih memahami tentang pertumbuhan (Pertambahan),
perhatikan contoh berikut.
Contoh 2
Pak Minat menabung sebesar Rp 1.000.000,00 di suatu bank selama 3 tahun
dengan bunga majemuk sebesar 10% per tahun. Pada setiap akhir tahun
bunga pada tahun yang bersangkutan ditambahkan dengan uang yang
tersimpan sehingga seluruhnya menjadi modal awal tahun berikutnya.
Berapa jumlah uang Pak Minat pada akhir tahun ke-3?
Alternatif Penyelesaian:
Misalkan uang Pak Minat yang ditabung dinyatakan dengan 𝑀0
Bunga majemuk bank dinyatakan dengan bilangan decimal i
Waktu penyimpanan = t tahun.
Uang Sony pada akhir tahun ke-t dinyatakan : 𝑀𝑡
Bunga yang diberikan oleh Bank adalah bunga majemuk, sehingga uang
Pak Minat pada akhir tahun ke-t tumbuh secara eksponensial dengan besar:
M t = M 0 (1 + i)t
Diketahui:
M 0 = Rp 500.000,00
i = 10%
t = 3 tahun
Ditanyakan: M t
Jawab:
M t = M 0 (1 + i )t
M t = 1.000.000(1 + 0,1)3
M t = 1.000.000(1,1)3
M t = 1.000.000(1,331)
M t = 1.331.000
Jadi, besarnya uang Pak Minat pada akhir tahun ke-3 adalah Rp
1.331.000,00.
b. Peluruhan (Pengurangan atau Penyusutan)
Contoh penyusutan yang terjadi secara eksponensial adalah
peluruhan zat radioaktif kadar pestisida. Perhatikan grafik fungsi eksponen
f ( x) = y = k.a x dengan k > 0 dan 0 < a < 1 berikut :

Gambar 5. Grafik peluruhan (fungsi monoton turun)


Pada grafik tersebut terlihat bahwa grafik fungsi eksponen
f ( x) = y = k.a x dengan k > 0 dan 0 < a < 1 merupakan fungsi monoton turun.
Dengan kata lain, jika x bertambah, nilai f ( x) = k.a x makin berkurang.
Secara umum Penyusutan atau peluruhan secara eksponensial dapat
dituliskan dengan rumus fungsi berikut :
f ( x) = k.a x dengan a = 1 - p
Secara umum, jika a = p + 1 , k  0 , dan 0  a  1 ,maka fungsi
eksponen f ( x) = k.a dapat dinyatakan dalam bentuk berikut :
x

f ( x) = k.(1 − p) x
Untuk lebih memahami tentang peluruhan (pengurangan atau
penyusutan), perhatikan contoh berikut.
Contoh 3
Pada pukul 08.00 pagi massa suatu zat radioaktif adalah 0,2 kg. Apabila
diketahui laju peluruhan zat radioaktif tersebut 10% setiap jam, hitunglah
sisa zat radioaktif itu pada pukul 14.00 siang?
Alternatif Penyelesaian:
Misalkan massa zat radioaktif pada pukul 08.00 ditulis dengan notasi P0 ,
Laju peluruhan p, Waktu peluruhan t, dan Sisa zat radioaktif pada waktu t
dinyatakan Pt
Maka, rumus untuk peluruhan zat radioaktif itu dapat dituliskan sebagai :
Pt = P0 (1 − p)t
Dari soal di atas, dapat diperoleh :
Diketahui:
P0 = 0,2 kg
p = 10%
t = 14.00 - 08.00 = 4 jam
Ditanya: Pt
Jawab:
Pt = P0 (1 − p )t
Pt = 0, 2(1 − 0,1) 4
Pt = 0, 2(0,9) 4 = 0, 2(0, 6561)
Pt = 0,13122
Jadi, sisa zat radioaktif pada pukul 14.00 adalah 0,13122 kg = 131,22 gram.
C. Rangkuman
1. Fungsi eksponen adalah sebuah fungsi yang memetakan setiap x anggota
himpunan bilangan real dengan tepat satu anggota bilangan real 𝑘𝑎𝑥 , dengan
k suatu konstanta dan a bilangan pokok (basis) dengan a > 0 dan a ≠ 1.
2. Sifat-sifat fungsi eksponen f ( x) = k.a x dengan a  0 , a  1 sebagai berikut:
a. Selalu memotong sumbu Y di titik (0, 1)
b. Merupakan fungsi kontinu
c. Tidak pernah memotong sumbu X sehingga dikatakan sumbu X sebagai
asimtot mendatar
d. Fungsi f merupakan fungsi naik jika a  1 dan fungsi turun jika 0  a  1
x
1
e. Grafik fungsi f ( x) = a x dan f ( x) =   simetris terhadap sumbu
a

Anda mungkin juga menyukai