Anda di halaman 1dari 9

MATRIKS

A. Definisi
Matriks adalah kelompok bilangan yang disusun dalam suatu jajaran berbentuk
persegi atau persegi panjang yang terdiri atas baris-baris atau kolom-kolom.

[ ]
a11 a12 a13 … a1 n  Baris dari suatu matriks
adalah elemen-elemen
a21 a22 a23 … a2 n
yang disusun mendatar
A= a31 a32 a33 … a 3 n
 Kolom dari suatu matriks
⋮ ⋮ ⋮ … ⋮
adalah elemen-elemen
a m 1 am 2 am 3 amn
yang disusun tegak

Ordo atau ukuran dari suatu matriks A ditentukan oleh banyaknya baris (m
baris) dan banyaknya kolom (n kolom) dan ditulis Am × n
B. Transpos Suatu Matriks
Transpos matriks (At) adalah pertukaran antara dimensi baris dengan dimensi
kolom pada suatu matriks.
Contoh :

A= [ 21 75] maka transposnya adalah At = [ 27 15 ]


[ ] [ ]
2 12 3 2 19 99
B = 19 20 5 maka transposnya adalah B = 12 20 7
t

99 7 18 3 5 18

[ ]
20 23
C= [
20 99 8
23 55 10 ] maka transposnya adalah C = 99 55
t

8 10

C. Kesamaan Dua Matriks


Syarat dari kesamaan dua matriks yaitu mempunyai ordo yang sama dan nilai
yang sama. Apabila kedua matriks ordonya berbeda maka tidak bisa dicari
kesamaannya.
Contoh :

[ ]
16
 [ ]
4 5
3 2
dikatakan sama dengan 4
3
2+ 3
√4
karena mempunyai ordo dan nilai

yang sama.
 [ 1 4 2 ] tidak sama dengan [ 2 5 7 ] karena nilainya berbeda.
 [
3 1 9
7 4 5 ]
tidak sama dengan [ 3 1 9 ] karena ordonya berbeda.

D. Penjumlahan dan Pengurangan Matriks


Operasi penjumlahan dan pengurangan matriks dapat dilakukan apabila matriks
yang satu dengan yang lain mempunyai ordo yang sama.
Contoh :

Diketahui : A = [ 48 61 ] ;B= [ 39 72] ;C= [ 136 1 22


15 24 ]
Tentukan Nilai : a) A+B ; b) B-A ; c) A+C

Jawab :

a) A + B = [ 48 61 ]+[ 39 27]=[ 8+4+39


6+2
=
1+7 17 8
7 8
][ ]
b) B - A = [
9 7 ] [ 8 1 ] [ 9−8 ][ ]
3 2 4 6 3−4 2−6 −1 −4
− = =
7−1 1 6
c) A + C, tidak bisa dioperasikan karena ordo berbeda

E. Perkalian Matriks
Perkalian matriks dapat dilakukan apabila banyak kolom pada matriks pertama
sama dengan banyak baris pada matriks kedua. Hasil ordo dari perkalian matriks
adalah baris pada matriks pertama x kolom pada matriks kedua. Pada perkalian matriks
ini tidak berlaku sifat komutatif seperti pada perkalian aljabar pada umumnya. Dalam
matriks AxB ≠ BxA.
Contoh :

E= [ 34 2 1
5 6 ]
→ Matriks berordo 2 x 3

[ ]
1 6
F = 4 9 → Matriks berordo 3 x 2
8 0

Tentukan Nilai EF dan FE!

][ ][
1 6
EF ¿ [ 3 2 1
4 5 6
4 9=
8 0
3.1+2.4+1.8 3.6+2.9+1.0
4.1+5.4+ 6.8 4.6+5.9+6.0 ]
¿
[ 3+8+8 18+18+ 0
4+20+ 48 24+ 45+0
=
19 36
72 69 ][ ]
(Ordo 2 x 3∗3 x 2=2 x 2)

[ ][ [ ]
1 6 1.3+6.4 1.2+6.5 1.1+6.6
FE ¿ 4 9
8 0
3 2 1
4 5 6
= 4.3+9.4
8.3+0.4
] 4.2+9.5 4.1+9.6
8.2+0.5 8.1+0.6

[ ][ ]
3+24 2+30 1+36 27 32 37
¿ 12+36 8+ 45 4+54 = 48 53 58 (Ordo 3 x 2∗2 x 3=3 x 3)
24+ 0 16+ 0 8+0 24 16 8

F. Determinan Matriks (det A / |A|)


Suatu matriks dikatakan mempunyai determinan apabila jumlah baris dan
kolomnya sama atau berordo axa atau bisa juga disebut matriks tersebut membentuk
persegi.

a) Determinan Matriks Ordo 2 x 2

Misalkan diberikan matriks A= [ ac bd ]


Maka, determinannya adalah

|c d|
| A|= a b =ad −bc

Contoh :

Diketahui matriks R= [ 58 13] tentukan determinannya!


Penyelesaian :

Determinan Matriks R = |R| = |58 13|=( 5) ( 3)−( 1) ( 8) =15−8=7


b) Determinan Matriks Ordo 3 x 3
Untuk mencari determinan matriks 3 x 3 digunakan metode Sarrus dengan cara
memindahkan dua kolom pertama ke sebelah kanan matriks.
Contoh :

[ ]
4 1 7
Diketahui matriks P= 3 0 5 tentukan nilai determinannya!
1 2 6

| | |
4 1 7 4 1
Penyelesaian :|P|= 3 0 5 3 0
1 2 6 1 2

|P| = (4)(0)(6)+(1)(5)(1)+(7)(3)(2) – (7)(0)(1) – (4)(5)(2) – (1)(3)(6)


|P| = 0 + 5 + 42 – 0 – 40 – 18 = -11

G. Invers Matriks (A-1)


Invers Merupakan kebalikan. Matriks yang mempunyai invers hanyalah matriks yang
determinannya ≠0.

a) Invers Matriks Ordo 2 x 2

A =
−1
[
1 d −b
| A| −c a
=
] 1 d −b
ad−bc −c a [ ]
Contoh :

Diberikan Matriks W = [ 142 18]. Tentukan W -1


!

Jawab :
|W |=ad −bc=2.8−1.14=2

W =
−1
[
1 d −b
|W | −c a ]
[ ]
−1
−1
W =
[
1 8 −1
2 −14 2
=
]4
−7
2
1

b) Invers Matriks Ordo 3 x 3


−1 1
A = adj . A
| A|
 Langkah Menghitung Invers Matriks 3×3
 Minor
 Kofaktor
 Adjoin
 Determinan

 Minor
Misal, terdapat matriks

Maka, minor dari tiap elemennya yaitu :


Jika sembilan minor telah dihitung, maka akan terbentuk matriks minor baru, yaitu :

 Kofaktor
Kofaktor adalah hasil kali antara elemen minor dengan (-1)i+j.
Hasilnya nilai dari setiap elemen minor berubah menjadi positif atau negatif.

Sehingga diperoleh matriks kofaktor :

 Adjoin

Adjoin diperoleh dari mentranspose matriks kofaktor dengan cara merubah baris
menjadi kolom dan sebaliknya.

Ada cara lain dalam mentranspose matriks 3×3 yaitu gunakan diagonal utama sebagai
sumbu putar, kemudian putar berlawanan arah jarum jam dan didapatlah Adjoin!

Maka diperoleh matriks :


 Determinan (Sudah Dijelaskan di Materi Sebelumnya)
Contoh Soal :
Tentukan invers matriks berikut ini!

Penyelesaian:

Determinan dihitung pertama kali untuk mengetahui matriks A mempunyai invers matriks
atau tidak.

Determinan

Karena determinan ≠ 0 maka matriks A


memiliki invers.

Minor
Kofaktor

Adjoin
Invers Matriks

Daftar Pustaka

https://penma2b.id/2017/03/19/invers-matriks-3x3-adjoin/

Anda mungkin juga menyukai